“kalau belum siap kenapa kamu terima? Seharusnya kamu tolak permintaan yang di luar nalar itu” tanya Alvan.
“Karena Ai pikir om gak akan terima itu, Ai juga tidak tega melihat ayah dan bunda yang memohon pada Ai, sebagai anak Ai masih ingin mematuhi semua perintah orang tua” jawab ai pelan.
Alvan sempat melirik Aiyana sebentar, gadis itu sedang tampak melihat ke arah jalan dengan pandangan menerawang, Alvan salut dengan gadis kecil yang mau mematuhi ucapan orang tuanya, bukan alasan karena alvan kaya atau alvan yang tampan, tapi karena permintaan kedua orang tuanya, berbeda dengan alvan yang berkali kali membantah ucapan orang tuanya sendiri.
“gak tanya kenapa aku terima pernikahan ini?” gumam Alvan.
Kini giliran Aiyana yang melirik Alvan sebentar lalu kembali melihat kearah jalan, “Ngapain udah terjadi juga, yang pastinya ommas juga terpaksa nikah sama Ai, entah gimana masa depan kita setelah pernikahan ini” gumam Ai.
“Maksudnya?” tanya Alvan.
“Ommas kan gak suka sama Ai, gimana nasib rumah tangga tanpa cinta? Sementara cinta itu tidak bisa di paksa” gumam Aiyana.
“kita sekarang memang belum saling mencintai, tapi cinta bisa datang kapan saja, asal kita berdua sama sama berdoa dan belajar untuk menerima pasangan kita masing masing” ujar Alvan.
Aiyana hanya menatap Alvan sekilas, gadis itu tidak mau berkata apapun lagi, karena dia takut bertindak dan takut untuk jatuh cinta lebih dulu pada Alvan, karena Aiyana tau hati Alvan masih untuk mantan kekasihnya.
Alvan memelankan laju mobilnya begitu sudah sampai di gerbang sekolah Aiyana. Sementara Aiyana sudah menyodorkan tangannya meminta tangan Alvan.
Perlahan Alvan menyambut uluran tangan Aiyana, kembali perasaan pria itu menjadi tenang dan entah kenapa Alvan nyaman dengan sentuhan yang dia lakukan dengan Aiyana, seperti ciuman mereka saat acara pesta pernikahan kemarin.
“Ai pergi, Assalamualaikum” pamit Aiyana sambil mencium tangan suaminya.
“waalaikum salam” jawab Alvan.
.
Baru saja Alvan hendak menjalankan mobilnya kembali, pria itu kembali menghentikan laju mobilnya karena melihat Aiyana yang berbalik kembali menuju mobil.
“Ada apa?” tanya Alvan begitu Aiyana membuka pintu mobil.
“Ai lupa, tugas prakarya Ai ada di dalam kamar Ai, hari ini dikumpulkan” ujar Ai terdengar cemas.
“lalu?”
Aiyana menatap mata alvan dengan lekat, “ommas tolong ambilkan tugas Ai di rumah orang tua Ai ya? Please” pinta Aiyana sambil menunjukkan puppy eyes nya.
Alvan menggeleng, “aku akan terlambat ke kampus”.
“Ayolah, pelase, harusnya sebagai suami akan membantu istrinya kan” bujuk Aiyana.
“Gak bisa, aku ada rapat pagi ini Ai” tolak Alvan.
Wajah Aiyana langsung berubah kesal dan cemberut, “ya sudah! Ommas menyebalkan” umpat Aiyana lalu membanting pintu mobil Alvan, gadis itu berjalan dengan menghentakkan kakinya ke tanah dengan kesal.
Dari dalam mobil Alvan tertawa kecil melihat Aiyana yang ngambek, sebenarnya dia hanya mengerjai Aiyana saja, habis gadis kecil itu masih setia memanggilnya ommas. Alvan hendak menelpon mertuanya tapi dia lupa kalau dia belum mengetahui nomor telepon orang tua Aiyana, jadi pria itu menghubungi papa Hamdi untuk bertanya nomor telepon mertuanya.
📲“assalamualaikum pa” salam Alvan.
📲“Waalaikum salam, kenapa van?”
📲“Papa tau nomor ayah Abraham dan alamat rumah tempat tinggalnya?”
📲“kalau nomor papa tau tapi alamatnya papa gak tau, emang kenapa Van?” tanya Ayah Abraham.
📲“Ai lupa bawa tugas prakarya sekolahnya, katanya tinggal di dalam kamar pribadinya, jadi Alvan mau ambilkan” jelas Alvan.
📲“Ohhh, bentar papa kirimkan nomor Ayah Abraham, nanti kamu tanya saja sama Ayah Abraham untuk alamat rumahnya” ujar Papa Hamdi setelah mengerti dengan alsan Alvan.
📲“Iya pa, makasih pa” ujar Alvan.
.
“Masuk Van, maaf ya jadi nyusahin kamu buat datang ke sini” ujar Ayah Abraham.
“Gak apa yah, itu memang tugas Alvan sebagai suami, mana tugas Aiyana, yah?” tanya Alvan.
Alvan memang baru saja menghubungi Ayah Abraham dan menjelaskan maksud dia untuk datang ke rumah, untung saja Ayah Abraham sedan gada di rumah. Memang biasanya pria itu pagi pagi sekali sudah masuk kerja, dia memiliki perusahaan yang mengelola minyak sawit, dan juga memiliki beberapa kebun minyak sisa dari kebun milik ayahnya yang memang sengaja tidak dijual untuk membangun perusahaannya kembali.
“ini, dia van, bunda sama ayah gak tau kalau Ai ada tugas ini, jadi gak bunda antar kemarin” jelas bunda Vania.
Alvan segera mengambil tugas prakarya milik Aiyana dan segera berpamitan pada orang tua Aiyana. “alvan pamit lebih dulu ya, ayah,bunda, soalnya alvan ada rapat mendadak di kampus, nanti Alvan kesini lagi bareng Aiyana”.
“Iya gak apa, hati hati di jalan ya” ujar Ayah Abraham.
...🥙🥙🥙🥙🥙...
Aiyana masuk kedalam kelasnya dengan tidak bersemangat, dia kesal karena suaminya tidak mau mengambilkan tugas sekolahnya yang ketinggalan di kamarnya.
“Ai!” kejut putri yang baru datang bersama Keyla.
“Kenapa” jawab Aiyana jutek.
“Lo kenapa sih?? Kok jutek gini?? Ayooo lo cemburu ya liat Fajri bantuin Ilan hanya berdua” ledek Keyla.
Mendengar ucapan Keyla kepala Aiyana segera memutar kebelakang dan saat itu matanya bertatapan dengan mata fajri tapi pria itu langsung pura pura tidak memandang Aiyana dan berpura pura sibuk membantu ilan mengerjakan tugas prakarya nya.
Muka Aiyana kembali cemberut bukan karena melihat Fajri yang duduk dekat dekat Ilan tapi melihat tugas prakarya Ilan.
“Ciieee cemburu nihh” goda Putri yang salah paham dengan wajah jutek Aiyana.
“Apaan sih, bukan karena itu juga” gerutu Aiyana.
“huhh bohong, makanya Ai, kalau di ajak pacaran itu terima aja, liat Ilan mulai beraksi untuk merebut Fajri” ledek Keyla.
“Stop” Aiyana mengangkat kedua tangannya yang memakai sarung tangan berwarna putih, “ini bukan karena itu” lanjut gadis itu.
“Ngapain lo pakai sarung tangan ke sekolah?? Bukan elo kan yang jadi pengantar bendera merah putih?” tanya putri heran.
Aiyana membuka sedikit sarung tangan yang dia pakai dan tampak tangan gadis itu masih berwarna merah karena inai yang dipasang saat dia menikah kemarin.
“Saudara jauh gue nikah terus gue iseng pengen pakai inai juga, cantik banget inainya makanya gue pakai” ujar Aiyana setengah berbohong, dia memang ingin memakai inai tapi dia di pasangkan inai karena dialah pengantin wanitanya.
“Bukannya gak boleh ya, wanita yang belum menikah pakai inai untuk menghias tangannya?” tanya Keyla.
“masak?? Entahlah aku gak tau” jawab Aiyana santai berusaha membuat wajah biasa, karena takut ketahuan berbohong.
“Ada ada aja lo Ai, seingat gue lo gak punya sanak saudara lagi ai” ujar putri.
“saudara jauhhhhhhhh banget dan baru ketemu beberapa hari yang lalu” elak Aiyana.
...🌯🌯🌯🌯🌯...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
devaloka
kawan apaan modelan kek lu
2023-10-07
0
Shai'er
bisa ae si Ai🤭🤭🤭
2023-03-26
0
Shai'er
ooo.... gegara inai to 🤭😁🤭
2023-03-26
0