7. Pernikahan Terancam Batal

Hari pernikahan Alvan dan Gizhi akhirnya tiba. Sampai hari H, Gizhi masih belum bisa menemui calon mertua dan kakak iparnya, apa lagi dengan calon orang tua angkat Gizhi. Alvan sudah berusaha membujuk calon istrinya untuk bertemu dengan keluarganya, tapi tetap saja Gizhi selalu punya alasan yang tidak bisa Alvan bantah.

Alvan yang sudah bucin dengan calon istrinya selalu bisa mengikuti apa yang calon istrinya ucapkan. Untung saja keluarga Alvan tidak ada lagi yang mengungkit tentang ketidak hadiran calon istrinya selama beberapa minggu ini. apa lagi alvan disuruh untuk tidak menemui calon istrinya setelah minggu kemarin, karena mengikuti adat yang orang tuanya ajarkan.

“Van, mana calon istrimu, kok gak datang datang? Nanti matahari muncul loh” tanya mama Haura.

Alvan yang sedang siap siap dengan make up dan baju pernikahannya menoleh melihat mama nya yang berdiri di depan pintu kamar.

Acara pernikahan memang di adakan di rumah milik keluarga Alvan atas permintaan mama Haura, awalnya Gizhi si calon mempelai wanita itu tidak suka menikah di rumah milik keluarga alvan, menurutnya terlalu kampungan membuat acara pernikahan di dalam rumah, tapi atas bujukan Alvan akhirnya wanita itu akhirnya menyetujui permintaan Alvan tapi dengan syarat harus sangat megah dan tidak terlihat norak serta kampungan.

Sebenarnya malam sebelum pernikahan mama Haura sudah meminta Gizhi untuk datang ke rumah untuk memasang inai pada tangan mempelai wanita tapi Gizhi tidak mau di pasangkan di rumah itu, dia maunya memasang oleh jasa salon yang sudah dia percayai.

“Alvan~ mana Gizhi dia harus segera di dandani” tanya mama Haura sekali lagi karena putra keduanya itu tidak juga menjawab.

“Bentar ma, mungkin sedang dalam perjalanan, soalnya nomor teleponnya gak bisa Alvan hubungi sejak tadi” ujar Alvan.

“kamu ini gimana sih, lembek banget jadi cowok, sesekali kamu marah dengan istri yang seperti itu, calon orang tua angkatnya saja sudah datang, masak calon istri kamu tidak menghargai mama sama sekali sejak kalian berpacaran dan memutuskan menikah!” omel mama Haura, emosi wanita paruh baya itu sudah mulai keluar karena memang dia tidak suka dengan keputusan anak keduanya, tapi karena rasa sayangnya pada Alvan mampu membuat dia membesarkan hati dan menerima wanita yang tidak dia sukai menjadi menantunya.

“Sabar Ra, kita tunggu aja, siapa tau ada masalah di jalan kita kan gak tau apa yang terjadi, kita tunggu saja ya” bunda vania muncul sambil mengelus elus bahu mama Haura agar wanita itu mulai tenang dan tidak emosi lagi.

Mama Haura mengambil nafas panjang dan masuk lalu duduk di Kasur milik Alvan menatap putra keduanya dengan pandangan sinis, beberapa saat setelah dia masuk, papa Hamdi, dan Ayah Abraham juga ikut masuk untuk mencari tau masalah yang sedang terjadi.

“sudah kamu coba hubungi calon istrimu van?” tanya papa Hamdi.

“Ini Alvan sedang mencoba menghubunginya pa, tapi tidak masuk juga sejak tadi” jelas Alvan pelan, walau dia mulai emosi dengan desakan kedua orang tuanya, alvan tetap berusaha menjaga nada bicaranya dengan pelan di depan orang tua.

“Coba hubungi nomor agensinya atau teman terdekatnya” usul papa Hamdi.

Alvan mengangguk dan berdiri dari tempat dia duduk.

“jangan pergi keluar van! Bicara disini saja” tahan mama Haura saat melihat putra keduanya hendak berjalan keluar dari kamar itu, memang kamar alvan cukup besar, tidak terlihat sesak walau banyak orang yang masuk kedalam kamarnya tapi alvan ingin mendapat privasi saat berbicara dengan orang yang ada di telepon.

“tapi ma_” ucapan Alvan terhenti karena dipotong oleh mama Haura.

“apa yang mau kamu sembunyikan lagi, sudah cukup ya van! Cukup calon istri kamu itu merendahkan mama, tidak pernah dia menghormati mama sebagai ibu keduanya, dimana mana kalau yatim piatu itu akan berusaha mendapatkan kasih sayang dari mertuanya karena dia sudah tidak punya keluarga lagi, tapia pa, dia hanya sibuk dengan dirinya sendiri” sindir mama Haura dia sudah mulai capek dan mulai meluapkan kekesalannya, selama ini mama Haura hanya diam dan hanya menyindir sedikit ketidaksukaannya pada calon menantunya, tapi hari ini adalah hari dimana semua kemarahannya mulai keluar.

Mama Haura juga seorang wanita karir, dia adalah desainer baju yang cukup terkenal bahkan lebih terkenal dari Gizhi si calon menantunya, seharusnya jika dia benar benar anak yang baik, gizhi berusaha mendekati mama Haura untuk mendapatkan ilmu dari wanita itu sudah pasti mama Haura akan memberikan ilmu nya pada gizhi karena wanita itu adalah calon menantunya, tapi apa, gizhi malah memandang mama Haura sebagai saingannya dalam dunia fashion, wanita itu sering menyindir pakaian milik mama Haura tidak trendi dan ketinggalan zaman.

Selama ini mama Haura selalu menyembunyikan fakta tentang calon menantunya yang menganggapnya sebagai saingan, tapi kali ini Mama haura sudah tidak bisa bersabar lagi, dia mulai membongkar rahasia calon menantunya yang selalu menghina dirinya.

📲“halo kak Shasa” ujar Alvan begitu teleponnya di angkat oleh salah satu asisten gizhi yang dia kenal akrab.

📲“ya Van ada apa?” tanya Shasa yang terdengar seperti orang yang baru bangun tidur, mau bagaimana lagi alvan menghubunginya di jam 3 subuh.

📲“Kak Gizhi kemana ya? Apa kakak tau dia kemana? Sejak tadi alvan gak bisa menghubungi gizhi, dia harus segera siap siap untuk acara pernikahan kami” ujar Alvan.

📲“Pernikahan?? Kalian jadi menikah??” tanya balik asisten kepercayaan Gizhi itu.

Alvan sempat terdiam beberapa saat sebelum kembali mengeluarkan suaranya. Dia cukup terguncang dengan ucapan dari asisten kepercayaan gizhi.

📲“kak, ada dimana Gizhi sekarang?” tanya alvan dengan suara selembut mungkin walau saat ini jantung nya mulai berdetak keras.

📲“kakak gak tau van, semalam adalah hari terakhir dia kerja dengan kakak karena dia bilang akan menjadi model professional di luar negri, tapi kakak tidak tanya kemana, kakak pikir kalian tidak jadi menikah, soalnya pas kakak tanya dia bilang dibatalkan karena tidak dapat persetujuan dari orang tuamu” ujar Shasa.

📲“kak, kakak tau kan undangan kami sudah disebar, bagaimana mungkin orang tuaku tidak setuju?! Kami tidak mungkin menyebar undangan jika pestanya gagal!” teriak Alvan.

Mama Haura sudah pucat mendengar pembicaraan putranya, begitu juga dengan papa hamdi yang harus di tahan badannya oleh Ayah Abraham agar tidak jatuh kelantai.

📲“Iya van, Gizhi sendiri yang bilang batal ke kakak, tadi malam dia berangkat tapi kakak tidak tau dia berangkat kemana dan naik apa” jelas Shasa sekali lagi.

Alvan langsung mematikan ponselnya dan mengambil nafas panjang sebelum melihat kedua orang tuanya dengan mata sendu.

...🥨🥨🥨🥨🥨...

Terpopuler

Comments

Jeissi

Jeissi

profesor tapi bisa dibodohi cewek modelan begini

2024-11-23

0

sherly

sherly

alvan kamu emang terlalu oon masa iya mau nikah si cewek gak bisa2 dihub msh aja mau diteruskan tu niat, blm sadar nih anak ditipu

2024-04-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Berarti Alvanya yg pemaksa dan Bego,dr sikap tuh cewek aja harusnya Alvan udah tau tuh cewek kayak apa..🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan Tokoh
2 2. Pertemuan Kembali
3 3. Kepergok Ayah
4 4. Dijebak
5 5. Insting Bunda
6 6. Orang Tua angkat
7 7. Pernikahan Terancam Batal
8 8. Pengantin Pengganti
9 9. Bersumpah
10 10. Menikah
11 11. Ommas
12 12. KDRT
13 13. Lapar
14 14. Nasi Goreng
15 15. Tugas
16 16. Salah Paham
17 17. Niat Jahat
18 18. Mulai Tertarik
19 19. Belum saling suka
20 20. Nasehat
21 21. Kenyataan
22 22. Berpelukan
23 23. Diantar pakai Motor
24 24. Salah paham lagi
25 25. Peringatan
26 26. Cemburu
27 27. Tidak Ada Rahasia
28 28. Kenyataan Pahit
29 29. Menolak
30 30. Mengakui Sendiri
31 31. Saudara Sepupu
32 32. Saudara atau Pacar
33 33. Bioskop
34 34. Makin Romantis
35 35. Ajak Tidur
36 36. Budidaya Jamur??
37 37. Kelemahan Aiyana
38 38. Apartemen
39 39. Sakit
40 40. Perubahan Aiyana
41 41. Tidur Diluar
42 42. Istri Sakit
43 43. Panggil Pak
44 44. Mengajar
45 45. Ancaman
46 46. Hampir Ketahuan
47 47. Mulai Curiga
48 48. Kebencian Brandon
49 49. Telepon tengah malam
50 50. Kedatangan Fajri
51 51. Kenyataan Pahit
52 52. Berbaikan
53 53. Kampus
54 54. Lulus
55 55. Kembali
56 56. Apartemen
57 57. Baju Kemeja
58 58. Telepon
59 59. Suami Istri
60 60. Pingsan
61 61. Meminta Bantuan
62 62. Ngidam
63 63. Peringatan
64 64. Dipermalukan
65 65. Istri manja Alvan
66 66. Kehamilan Simpatik
67 67. Kembali Ke Kampus
68 68. Mengadu
69 69. Restoran Jepang
70 70. Telepon
71 71. Mission Complete
72 72. Diskusi Keluarga
73 73. Ngidam Rujak lagi
74 74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75 75. Meminta Maaf
76 76. Komedi Putar
77 77. Bertemu
78 78. Masak
79 79. Brandon dan Gizhi
80 80. Malam Panas
81 81. Sakit
82 82. Nasehat Bunda
83 83. Penculikan
84 84. Marah
85 85. Ibu hamil VS Candra
86 86. Alvan Beraksi
87 87. Pingsan
88 88. Koma
89 89. Sadar
90 90. Malu
91 91. Selalu Cari Kesempatan
92 92. Ketahuan
93 93. Mulai Bercerita
94 94. Pergi ke Penjara
95 95. Perangkap
96 96. Super Daddy
97 97. Syarat
98 98. Ketahuan
99 99. Mencari bunda
100 100. Tante
101 101. 7 bulanan
102 102. Menjenguk
103 103. Bukan Benci
104 104. Kontraksi
105 105. Putra Pertama
106 106. Adek buat Arion
107 Boncap : Arion Kecewa
108 Bonchap : Hamil??
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Perkenalan Tokoh
2
2. Pertemuan Kembali
3
3. Kepergok Ayah
4
4. Dijebak
5
5. Insting Bunda
6
6. Orang Tua angkat
7
7. Pernikahan Terancam Batal
8
8. Pengantin Pengganti
9
9. Bersumpah
10
10. Menikah
11
11. Ommas
12
12. KDRT
13
13. Lapar
14
14. Nasi Goreng
15
15. Tugas
16
16. Salah Paham
17
17. Niat Jahat
18
18. Mulai Tertarik
19
19. Belum saling suka
20
20. Nasehat
21
21. Kenyataan
22
22. Berpelukan
23
23. Diantar pakai Motor
24
24. Salah paham lagi
25
25. Peringatan
26
26. Cemburu
27
27. Tidak Ada Rahasia
28
28. Kenyataan Pahit
29
29. Menolak
30
30. Mengakui Sendiri
31
31. Saudara Sepupu
32
32. Saudara atau Pacar
33
33. Bioskop
34
34. Makin Romantis
35
35. Ajak Tidur
36
36. Budidaya Jamur??
37
37. Kelemahan Aiyana
38
38. Apartemen
39
39. Sakit
40
40. Perubahan Aiyana
41
41. Tidur Diluar
42
42. Istri Sakit
43
43. Panggil Pak
44
44. Mengajar
45
45. Ancaman
46
46. Hampir Ketahuan
47
47. Mulai Curiga
48
48. Kebencian Brandon
49
49. Telepon tengah malam
50
50. Kedatangan Fajri
51
51. Kenyataan Pahit
52
52. Berbaikan
53
53. Kampus
54
54. Lulus
55
55. Kembali
56
56. Apartemen
57
57. Baju Kemeja
58
58. Telepon
59
59. Suami Istri
60
60. Pingsan
61
61. Meminta Bantuan
62
62. Ngidam
63
63. Peringatan
64
64. Dipermalukan
65
65. Istri manja Alvan
66
66. Kehamilan Simpatik
67
67. Kembali Ke Kampus
68
68. Mengadu
69
69. Restoran Jepang
70
70. Telepon
71
71. Mission Complete
72
72. Diskusi Keluarga
73
73. Ngidam Rujak lagi
74
74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75
75. Meminta Maaf
76
76. Komedi Putar
77
77. Bertemu
78
78. Masak
79
79. Brandon dan Gizhi
80
80. Malam Panas
81
81. Sakit
82
82. Nasehat Bunda
83
83. Penculikan
84
84. Marah
85
85. Ibu hamil VS Candra
86
86. Alvan Beraksi
87
87. Pingsan
88
88. Koma
89
89. Sadar
90
90. Malu
91
91. Selalu Cari Kesempatan
92
92. Ketahuan
93
93. Mulai Bercerita
94
94. Pergi ke Penjara
95
95. Perangkap
96
96. Super Daddy
97
97. Syarat
98
98. Ketahuan
99
99. Mencari bunda
100
100. Tante
101
101. 7 bulanan
102
102. Menjenguk
103
103. Bukan Benci
104
104. Kontraksi
105
105. Putra Pertama
106
106. Adek buat Arion
107
Boncap : Arion Kecewa
108
Bonchap : Hamil??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!