14. Nasi Goreng

Setelah semua acara pesta selesai dilaksanakan, Aiyana langsung mandi dan berganti pakaian tidur dengan pakaian yang sudah disiapkan mama Haura, tidak menunggu lama Aiyana langsung jatuh tertidur dikamar milik Alvan, gadis itu terlalu lelah sehingga tidak menunggu Alvan untuk masuk dan bertanya dimana dia tidur.

Alvan yang baru memasuki kamarnya sedikit terkejut dengan kehadiran Aiyana di dalam kamar. Gadis itu terlihat sangat nyenyak tidur sambil memeluk bantal guling milik Alvan. Tiba tiba Alvan kembali dengan khayalannya akan mantan kekasihnya Gizhi yang melarikan diri dari pernikahan mereka.

‘tok tok tok’ Alvan berjalan pelan menuju pintu kamarnya yang sedang di ketuk dari luar.

“Ada apa ma?” tanya Alvan, pria itu berusaha tersenyum melihat mama haura.

Mama Haura melihat wajah Alvan dan mengelus pipi pria itu sebentar, “mana istri kamu?” Tanya mama Haura.

“sudah tidur ma” jawab Alvan.

Mama Haura memberikan tas kertas dan sebuah tas sekolah, “besok ai sekolah, ini baju sekolah dan buku sekolahnya sudah dibawakan ayah Abraham”.

“kenapa mama menikahkan ku dengan anak yang masih sekolah sih ma” gerutu Alvan pelan.

“Van, jangan terlalu memikirkan wanita itu, istirahatlah” ujar mama Haura.

“Ma~ kenapa tidak jawab Alvan?” tahan Alvan karena mama haura tidak menjawab pertanyaan awalnya.

Mama Haura berhenti sejenak dan berbalik menatap alvan, wanita paruh baya itu tersenyum hangat pada sang putra, “dia sudah 17 tahun Alvan, bukan masalah umurnya, lama lama kau akan mengerti maksud mama memaksamu menikah dengan Aiyana, berusahalah mencintai gadis itu, dan lupakan wanita yang menjadi masa lalu mu”.

Alvan hanya bisa menghembuskan nafas berat mendengar jawaban sang mama. Dia akhirnya masuk dan meletakkan barang barang yang dibawa mama Haura ke samping tempat tidurnya setelah itu Alvan mandi dan tidur di dekat sofa, entah kenapa Alvan masih belum siap untuk tidur dalam satu ranjang dengan Aiyana. Walau dia sudah mulai membuka diri untuk menerima Aiyana.

Hanya dalam beberapa detik Alvan langsung tertidur begitu dia memejamkan matanya, padahal tadi selama di kamar mandi pikirannya terus melayang pada mantan kekasihnya gizhi, tapi saat keluar kamar mandi dan melihat gaya tidur Aiyana yang berantakan membuat Alvan sedikit tersenyum dan melupakan sejenak tentang Gizhi.

...🍮🍮🍮🍮🍮...

“OMMAS!” teriakan Aiyana berhasil membuka mata Alvan, pria itu sedikit menyipitkan mata melihat siapa yang terus menggoyang goyangkan badannya dan berteriak keras hingga membuatnya terbangun.

“Ada apa sih Ai” tanya Alvan dengan suara seraknya.

“Sholat subuh, ini sudah lewat azan subuh, ayo sholat” Aiyana berusaha menarik Alvan agar pria itu duduk dari tempat dia berbaring.

“Emang jam berapa ini?” tanya Alvan lagi.

“5 lewat, ayooo, nanti matahari keburu muncul” paksa Aiyana sekali lagi.

Alvan yang masih dalam keadaan setengah sadar hanya mengikuti arahan istrinya untuk masuk kedalam kamar mandi dan mengambil wudhu.

Beberapa saat kemudian Alvan keluar sudah dalam keadaan sadar sepenuhnya, karena sudah membasuh mukanya, dilihatnya Aiyana sudah mengatur sajadah dan dia sudah memakai mukena menunggu Alvan yang akan menjadi imamnya.

“makasih sudah bangunin” ucap Alvan sebelum memasang sarungnya. Dia bukan tidak pernah sholat tapi sering melupakan sholat subuh dan beberapa sholat yang lain, saat bersama gizhi saja dia bahkan selalu meninggalkan waktu sholat, Alvan tersenyum kecut ketika pikirannya kembali mengingat Gizhi.

.

“wahhh tumben subuh subuh udah ke dapur Van?” goda mama Haura.

“lapar ma, lagi pula Alvan ngantar Ai untuk sekolahkan” jawab Alvan sambil duduk di sebelah istrinya yang sudah memakai pakaian sekolah lengkap dengan atribut topi dan dasi.

“bagus, jadi pria yang bertanggung jawab dengan istri kamu, cepat sarapan dan antar Aiyana ke sekolah” ujar papa Hamdi.

Alvan hanya mengangguk dan mulai makan, dia terdiam sebentar saat satu sendok nasi goreng sudah masuk kedalam mulutnya, Alvan melirik pada keluarganya yang melihat dirinya sedang makan, dari papa, mama, abang dan kakak iparnya terus memperhatikan Alvan yang sedang makan dengan lahap.

“alvan gak apa ma, pa” ujar alvan yang salah paham dengan arti tatapan keluarganya.

“Enak van nasi gorengnya?” tanya mama haura tiba tiba.

Alvan mengernyitkan keningnya bingung. “enak, mama ganti resep ya?” tanya balik Alvan.

“mana lebih enak, resep mama dulu atau yang sekarang?” kata mama Haura.

“enakkan yang sekarang ma” jawab Alvan dengan lancar.

Mama Haura lalu tersenyum, “itu masakan istri kamu tau” ungkap mama Haura. Begitu mendengar itu Alvan langsung melirik kea rah Aiyana yang menunduk sambil terus makan sarapannya, Alvan dapat lihat telinga gadis itu memerah.

“Cieee suka banget ni masakan istri” goda Andra.

Alvan hanya tersenyum simpul dan kembali makan, seingat dia Aiyana pernah bilang gak padai masak tapi ini Alvan akui masakan Aiyana sangat enak, bahkan jika masih ada sisa dia mau nambah.

.

“Kamu gak jadi ambil cuti Van?” tanya papa Hamdi tiba tiba.

Alvan menggeleng pelan, dia saat ini butuh waktu sibuk untuk melupakan kenangannya jika dia berpikir sebentar atau dia diam sebentar saja, maka kenangan dan khayalan tentang Gizhi selalu muncul, tidak bisa dipungkiri rasa sayang rasa sakit di tinggalkan oleh wanita yang dia cintai itu masih ada, maka dari itu Alvan memilih menarik kembali surat cutinya. “enggak pa, lagian Ai gak bisa libur dia sekolah, untuk apa juga Alvan ambil cuti” alasan Alvan.

“Jangan banyak melamun, terus saja sibuk kerja dan mengurus istrimu” ujar papa Hamdi.

Alvan hanya mengangguk pelan mendengar ucapan papa Hamdi. Alvan sedikit melirik kearah jam dan Aiyana, “udah siap makannya?” tanya Alvan.

“Udah” Jawab Aiyana sambil mengangguk.

“Ya udah Alvan antar Ai ke sekolah nya pa” pamit Alvan.

Aiyana ikutan tegak dan berpamitan pada orang tua alvan, dan kedua kakak iparnya sambil mencium tangan mereka satu persatu, gadis itu memang selalu di ajari untuk selalu bersikap sopan dan santun pada orang yang lebih tua darinya.

.

“Katanya gak bisa masak” goda Alvan begitu menjalankan mobilnya menuju sekolah Aiyana.

“Biar ai terlihat gak sempurna jadi istri” ujar Aiyana, sebenarnya sejak awal Aiyana memang berbohong, dan jika Alvan mengenal dekat gadis itu, dia akan tau jika Aiyana berbohong, tapi karena alvan tidak terlalu mengenal Aiyana makanya dia tidak tau bahwa Aiyana sedang berbohong.

“Aku bukan pria yang menuntut kesempurnaan, bahkan mantan kekasihku tidak bisa masak atau membersihkan rumah” ungkap Alvan.

Aiyana sedikit melirik Alvan, “maaf ai bohong, Ai belum siap saja buat menikah” ujar Aiyana.

“kalau belum siap kenapa kamu terima? Seharusnya kamu tolak permintaan yang di luar nalar itu” tanya Alvan, pria itu sebenarnya penasaran alasan kenapa Aiyana menerima menikah dengan dirinya.

...🥪🥪🥪🥪🥪...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

kan Aiyana udah nilang td dia di ancam dan di paksa papanya,Amnesia ya kamu Van,malah nanya lg,ck

2023-04-30

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

kok masih aja di ungkit masalah itu sih....😟😟😟😟

2023-04-01

0

Arie Liana Nurfatiha

Arie Liana Nurfatiha

banyak'n dong Thor...

2023-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan Tokoh
2 2. Pertemuan Kembali
3 3. Kepergok Ayah
4 4. Dijebak
5 5. Insting Bunda
6 6. Orang Tua angkat
7 7. Pernikahan Terancam Batal
8 8. Pengantin Pengganti
9 9. Bersumpah
10 10. Menikah
11 11. Ommas
12 12. KDRT
13 13. Lapar
14 14. Nasi Goreng
15 15. Tugas
16 16. Salah Paham
17 17. Niat Jahat
18 18. Mulai Tertarik
19 19. Belum saling suka
20 20. Nasehat
21 21. Kenyataan
22 22. Berpelukan
23 23. Diantar pakai Motor
24 24. Salah paham lagi
25 25. Peringatan
26 26. Cemburu
27 27. Tidak Ada Rahasia
28 28. Kenyataan Pahit
29 29. Menolak
30 30. Mengakui Sendiri
31 31. Saudara Sepupu
32 32. Saudara atau Pacar
33 33. Bioskop
34 34. Makin Romantis
35 35. Ajak Tidur
36 36. Budidaya Jamur??
37 37. Kelemahan Aiyana
38 38. Apartemen
39 39. Sakit
40 40. Perubahan Aiyana
41 41. Tidur Diluar
42 42. Istri Sakit
43 43. Panggil Pak
44 44. Mengajar
45 45. Ancaman
46 46. Hampir Ketahuan
47 47. Mulai Curiga
48 48. Kebencian Brandon
49 49. Telepon tengah malam
50 50. Kedatangan Fajri
51 51. Kenyataan Pahit
52 52. Berbaikan
53 53. Kampus
54 54. Lulus
55 55. Kembali
56 56. Apartemen
57 57. Baju Kemeja
58 58. Telepon
59 59. Suami Istri
60 60. Pingsan
61 61. Meminta Bantuan
62 62. Ngidam
63 63. Peringatan
64 64. Dipermalukan
65 65. Istri manja Alvan
66 66. Kehamilan Simpatik
67 67. Kembali Ke Kampus
68 68. Mengadu
69 69. Restoran Jepang
70 70. Telepon
71 71. Mission Complete
72 72. Diskusi Keluarga
73 73. Ngidam Rujak lagi
74 74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75 75. Meminta Maaf
76 76. Komedi Putar
77 77. Bertemu
78 78. Masak
79 79. Brandon dan Gizhi
80 80. Malam Panas
81 81. Sakit
82 82. Nasehat Bunda
83 83. Penculikan
84 84. Marah
85 85. Ibu hamil VS Candra
86 86. Alvan Beraksi
87 87. Pingsan
88 88. Koma
89 89. Sadar
90 90. Malu
91 91. Selalu Cari Kesempatan
92 92. Ketahuan
93 93. Mulai Bercerita
94 94. Pergi ke Penjara
95 95. Perangkap
96 96. Super Daddy
97 97. Syarat
98 98. Ketahuan
99 99. Mencari bunda
100 100. Tante
101 101. 7 bulanan
102 102. Menjenguk
103 103. Bukan Benci
104 104. Kontraksi
105 105. Putra Pertama
106 106. Adek buat Arion
107 Boncap : Arion Kecewa
108 Bonchap : Hamil??
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Perkenalan Tokoh
2
2. Pertemuan Kembali
3
3. Kepergok Ayah
4
4. Dijebak
5
5. Insting Bunda
6
6. Orang Tua angkat
7
7. Pernikahan Terancam Batal
8
8. Pengantin Pengganti
9
9. Bersumpah
10
10. Menikah
11
11. Ommas
12
12. KDRT
13
13. Lapar
14
14. Nasi Goreng
15
15. Tugas
16
16. Salah Paham
17
17. Niat Jahat
18
18. Mulai Tertarik
19
19. Belum saling suka
20
20. Nasehat
21
21. Kenyataan
22
22. Berpelukan
23
23. Diantar pakai Motor
24
24. Salah paham lagi
25
25. Peringatan
26
26. Cemburu
27
27. Tidak Ada Rahasia
28
28. Kenyataan Pahit
29
29. Menolak
30
30. Mengakui Sendiri
31
31. Saudara Sepupu
32
32. Saudara atau Pacar
33
33. Bioskop
34
34. Makin Romantis
35
35. Ajak Tidur
36
36. Budidaya Jamur??
37
37. Kelemahan Aiyana
38
38. Apartemen
39
39. Sakit
40
40. Perubahan Aiyana
41
41. Tidur Diluar
42
42. Istri Sakit
43
43. Panggil Pak
44
44. Mengajar
45
45. Ancaman
46
46. Hampir Ketahuan
47
47. Mulai Curiga
48
48. Kebencian Brandon
49
49. Telepon tengah malam
50
50. Kedatangan Fajri
51
51. Kenyataan Pahit
52
52. Berbaikan
53
53. Kampus
54
54. Lulus
55
55. Kembali
56
56. Apartemen
57
57. Baju Kemeja
58
58. Telepon
59
59. Suami Istri
60
60. Pingsan
61
61. Meminta Bantuan
62
62. Ngidam
63
63. Peringatan
64
64. Dipermalukan
65
65. Istri manja Alvan
66
66. Kehamilan Simpatik
67
67. Kembali Ke Kampus
68
68. Mengadu
69
69. Restoran Jepang
70
70. Telepon
71
71. Mission Complete
72
72. Diskusi Keluarga
73
73. Ngidam Rujak lagi
74
74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75
75. Meminta Maaf
76
76. Komedi Putar
77
77. Bertemu
78
78. Masak
79
79. Brandon dan Gizhi
80
80. Malam Panas
81
81. Sakit
82
82. Nasehat Bunda
83
83. Penculikan
84
84. Marah
85
85. Ibu hamil VS Candra
86
86. Alvan Beraksi
87
87. Pingsan
88
88. Koma
89
89. Sadar
90
90. Malu
91
91. Selalu Cari Kesempatan
92
92. Ketahuan
93
93. Mulai Bercerita
94
94. Pergi ke Penjara
95
95. Perangkap
96
96. Super Daddy
97
97. Syarat
98
98. Ketahuan
99
99. Mencari bunda
100
100. Tante
101
101. 7 bulanan
102
102. Menjenguk
103
103. Bukan Benci
104
104. Kontraksi
105
105. Putra Pertama
106
106. Adek buat Arion
107
Boncap : Arion Kecewa
108
Bonchap : Hamil??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!