Setelah semua acara pesta selesai dilaksanakan, Aiyana langsung mandi dan berganti pakaian tidur dengan pakaian yang sudah disiapkan mama Haura, tidak menunggu lama Aiyana langsung jatuh tertidur dikamar milik Alvan, gadis itu terlalu lelah sehingga tidak menunggu Alvan untuk masuk dan bertanya dimana dia tidur.
Alvan yang baru memasuki kamarnya sedikit terkejut dengan kehadiran Aiyana di dalam kamar. Gadis itu terlihat sangat nyenyak tidur sambil memeluk bantal guling milik Alvan. Tiba tiba Alvan kembali dengan khayalannya akan mantan kekasihnya Gizhi yang melarikan diri dari pernikahan mereka.
‘tok tok tok’ Alvan berjalan pelan menuju pintu kamarnya yang sedang di ketuk dari luar.
“Ada apa ma?” tanya Alvan, pria itu berusaha tersenyum melihat mama haura.
Mama Haura melihat wajah Alvan dan mengelus pipi pria itu sebentar, “mana istri kamu?” Tanya mama Haura.
“sudah tidur ma” jawab Alvan.
Mama Haura memberikan tas kertas dan sebuah tas sekolah, “besok ai sekolah, ini baju sekolah dan buku sekolahnya sudah dibawakan ayah Abraham”.
“kenapa mama menikahkan ku dengan anak yang masih sekolah sih ma” gerutu Alvan pelan.
“Van, jangan terlalu memikirkan wanita itu, istirahatlah” ujar mama Haura.
“Ma~ kenapa tidak jawab Alvan?” tahan Alvan karena mama haura tidak menjawab pertanyaan awalnya.
Mama Haura berhenti sejenak dan berbalik menatap alvan, wanita paruh baya itu tersenyum hangat pada sang putra, “dia sudah 17 tahun Alvan, bukan masalah umurnya, lama lama kau akan mengerti maksud mama memaksamu menikah dengan Aiyana, berusahalah mencintai gadis itu, dan lupakan wanita yang menjadi masa lalu mu”.
Alvan hanya bisa menghembuskan nafas berat mendengar jawaban sang mama. Dia akhirnya masuk dan meletakkan barang barang yang dibawa mama Haura ke samping tempat tidurnya setelah itu Alvan mandi dan tidur di dekat sofa, entah kenapa Alvan masih belum siap untuk tidur dalam satu ranjang dengan Aiyana. Walau dia sudah mulai membuka diri untuk menerima Aiyana.
Hanya dalam beberapa detik Alvan langsung tertidur begitu dia memejamkan matanya, padahal tadi selama di kamar mandi pikirannya terus melayang pada mantan kekasihnya gizhi, tapi saat keluar kamar mandi dan melihat gaya tidur Aiyana yang berantakan membuat Alvan sedikit tersenyum dan melupakan sejenak tentang Gizhi.
...🍮🍮🍮🍮🍮...
“OMMAS!” teriakan Aiyana berhasil membuka mata Alvan, pria itu sedikit menyipitkan mata melihat siapa yang terus menggoyang goyangkan badannya dan berteriak keras hingga membuatnya terbangun.
“Ada apa sih Ai” tanya Alvan dengan suara seraknya.
“Sholat subuh, ini sudah lewat azan subuh, ayo sholat” Aiyana berusaha menarik Alvan agar pria itu duduk dari tempat dia berbaring.
“Emang jam berapa ini?” tanya Alvan lagi.
“5 lewat, ayooo, nanti matahari keburu muncul” paksa Aiyana sekali lagi.
Alvan yang masih dalam keadaan setengah sadar hanya mengikuti arahan istrinya untuk masuk kedalam kamar mandi dan mengambil wudhu.
Beberapa saat kemudian Alvan keluar sudah dalam keadaan sadar sepenuhnya, karena sudah membasuh mukanya, dilihatnya Aiyana sudah mengatur sajadah dan dia sudah memakai mukena menunggu Alvan yang akan menjadi imamnya.
“makasih sudah bangunin” ucap Alvan sebelum memasang sarungnya. Dia bukan tidak pernah sholat tapi sering melupakan sholat subuh dan beberapa sholat yang lain, saat bersama gizhi saja dia bahkan selalu meninggalkan waktu sholat, Alvan tersenyum kecut ketika pikirannya kembali mengingat Gizhi.
.
“wahhh tumben subuh subuh udah ke dapur Van?” goda mama Haura.
“lapar ma, lagi pula Alvan ngantar Ai untuk sekolahkan” jawab Alvan sambil duduk di sebelah istrinya yang sudah memakai pakaian sekolah lengkap dengan atribut topi dan dasi.
“bagus, jadi pria yang bertanggung jawab dengan istri kamu, cepat sarapan dan antar Aiyana ke sekolah” ujar papa Hamdi.
Alvan hanya mengangguk dan mulai makan, dia terdiam sebentar saat satu sendok nasi goreng sudah masuk kedalam mulutnya, Alvan melirik pada keluarganya yang melihat dirinya sedang makan, dari papa, mama, abang dan kakak iparnya terus memperhatikan Alvan yang sedang makan dengan lahap.
“alvan gak apa ma, pa” ujar alvan yang salah paham dengan arti tatapan keluarganya.
“Enak van nasi gorengnya?” tanya mama haura tiba tiba.
Alvan mengernyitkan keningnya bingung. “enak, mama ganti resep ya?” tanya balik Alvan.
“mana lebih enak, resep mama dulu atau yang sekarang?” kata mama Haura.
“enakkan yang sekarang ma” jawab Alvan dengan lancar.
Mama Haura lalu tersenyum, “itu masakan istri kamu tau” ungkap mama Haura. Begitu mendengar itu Alvan langsung melirik kea rah Aiyana yang menunduk sambil terus makan sarapannya, Alvan dapat lihat telinga gadis itu memerah.
“Cieee suka banget ni masakan istri” goda Andra.
Alvan hanya tersenyum simpul dan kembali makan, seingat dia Aiyana pernah bilang gak padai masak tapi ini Alvan akui masakan Aiyana sangat enak, bahkan jika masih ada sisa dia mau nambah.
.
“Kamu gak jadi ambil cuti Van?” tanya papa Hamdi tiba tiba.
Alvan menggeleng pelan, dia saat ini butuh waktu sibuk untuk melupakan kenangannya jika dia berpikir sebentar atau dia diam sebentar saja, maka kenangan dan khayalan tentang Gizhi selalu muncul, tidak bisa dipungkiri rasa sayang rasa sakit di tinggalkan oleh wanita yang dia cintai itu masih ada, maka dari itu Alvan memilih menarik kembali surat cutinya. “enggak pa, lagian Ai gak bisa libur dia sekolah, untuk apa juga Alvan ambil cuti” alasan Alvan.
“Jangan banyak melamun, terus saja sibuk kerja dan mengurus istrimu” ujar papa Hamdi.
Alvan hanya mengangguk pelan mendengar ucapan papa Hamdi. Alvan sedikit melirik kearah jam dan Aiyana, “udah siap makannya?” tanya Alvan.
“Udah” Jawab Aiyana sambil mengangguk.
“Ya udah Alvan antar Ai ke sekolah nya pa” pamit Alvan.
Aiyana ikutan tegak dan berpamitan pada orang tua alvan, dan kedua kakak iparnya sambil mencium tangan mereka satu persatu, gadis itu memang selalu di ajari untuk selalu bersikap sopan dan santun pada orang yang lebih tua darinya.
.
“Katanya gak bisa masak” goda Alvan begitu menjalankan mobilnya menuju sekolah Aiyana.
“Biar ai terlihat gak sempurna jadi istri” ujar Aiyana, sebenarnya sejak awal Aiyana memang berbohong, dan jika Alvan mengenal dekat gadis itu, dia akan tau jika Aiyana berbohong, tapi karena alvan tidak terlalu mengenal Aiyana makanya dia tidak tau bahwa Aiyana sedang berbohong.
“Aku bukan pria yang menuntut kesempurnaan, bahkan mantan kekasihku tidak bisa masak atau membersihkan rumah” ungkap Alvan.
Aiyana sedikit melirik Alvan, “maaf ai bohong, Ai belum siap saja buat menikah” ujar Aiyana.
“kalau belum siap kenapa kamu terima? Seharusnya kamu tolak permintaan yang di luar nalar itu” tanya Alvan, pria itu sebenarnya penasaran alasan kenapa Aiyana menerima menikah dengan dirinya.
...🥪🥪🥪🥪🥪...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
kan Aiyana udah nilang td dia di ancam dan di paksa papanya,Amnesia ya kamu Van,malah nanya lg,ck
2023-04-30
1
Maulana ya_Rohman
kok masih aja di ungkit masalah itu sih....😟😟😟😟
2023-04-01
0
Arie Liana Nurfatiha
banyak'n dong Thor...
2023-03-26
0