11. Ommas

“Baiklah acara akan kita mulai sekarang” ujar penghulu. “tapi ini pernikahan bukan dengan paksaan kan?” tanya penghulu itu sekali lagi karena dia baru diberi tau jika pengantin wanitanya diganti.

‘iya!’ teriak Aiyana dalam hati, tapi sayang gadis itu hanya tersenyum lebar dan tidak mengeluarkan suara sama sekali untuk pertanyaan penghulu.

“Tidak pak, lanjut saja pernikahannya” ujar Papa Hamdi.

Penghulu itu mengangguk dan memulai acara akad nikahnya.

.

“Ananda Alvan Lathief Hamdi” panggil Ayah Abraham.

“Ya saya” jawab Alvan.

“Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandungku Aiyana Keylovly binti Abraham Reynald dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin berlian dibayar tunai!” ucap Ayah Abraham.

Selama Ayah Abraham berucap, Alvan terus memejamkan mata berdoa dalam hati, ‘ya allah, bantu aku untuk mencintai wanita ini, bantu aku untuk melupakan kisah cintaku yang dulu, tolong beri aku mujizat untuk bisa mencintai wanita yang akan menjadi istriku, gerakkan hatiku untuk bisa menerima gadis ini, jangan buat gadis itu tersakiti karena aku’ ucap Alvan dalam hati.

Setelah Alvan mendengar ayah Abraham selesai berbicara, Alvan baru membuka matanya dan mengambil nafas panjang, “Saya terima nikah dan kawinnya Aiyana Keylovly binti Abraham Reynald dengan mas kawin tersebut dibayar tunai” hanya dalam satu kali percobaan Alvan langsung bisa mengucapkan sumpah setianya, di dalam kamar gantinya, alvan terus salah mengucapkan nama Aiyana dan ayah Abraham entah kenapa, sekarang Alvan tidak perlu mengulangi ucapannya lagi, tadi alvan sudah pasrah jika dirinya salah ucap karena nama Aiyana memang sangat sulit untuk diucapkan.

“bagaimana para saksi? Sah?” tanya penghulu.

“Sah! Sah!” ucap dua orang yang menjadi saksi dan para tamu undangan yang menyaksikan proses pernikahan itu.

Semua orang mengucapkan syukur dan penghulu juga mulai membacakan doa untuk pernikahan itu, sebenarnya banyak orang yang bingung dengan pergantian pengantin, bahkan ada beberapa tamu yang sedikit berdiri berusaha untuk melihat wajah pengantin wanita saat mendengar nama pengantin wanita yang menjadi pengantin. Mereka semua penasaran alasan kenapa nama pengantin di undangan pernikahan berbeda dengan pengantin yang ada di hadapan mereka.

Mereka bahkan beberapa kali mengecek surat undangan yang bertuliskan nama pengantin wanita : Muliana Gizhi. Memang hanya ada satu hal yang tidak bisa diubah oleh keluarga hamdi, yaitu nama pengantin wanita yang ada disurat undangan, karena undangan itu sudah tersebar dan tidak bisa diganti lagi.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

"Kenapa pengantinnya diganti?”

“kemana pengantin wanita yang lama?”

“Pengantin wanita ini sangat cantik ya”

“walau tertutup kain, masih bisa dilihat kecantikannya”

Banyak bisik bisik yang terdengar tapi mereka semua hanya mampu berbicara dengan suara pelan, tidak berani bertanya langsung tentang apa yang terjadi pada keluarga itu. Entah apa jadinya jika pernikahan itu batal, mungkin keluarga hamdi merasa akan lebih malu dan lebih banyak kerugian, bagaimana tidak rugi, mereka mengundang hampir 2 ribu tamu undangan, dan jika pernikahan itu batal banyak hal yang akan membuat keluarga itu malu dan tidak ingin keluar dari rumah.

...🍞🍞🍞🍞🍞...

Aiyana saat ini berada dalam kamar Alvan, hanya dia berdua dengan Alvan, itu adalah waktu istirahat dan perkenalan bagi kedua pengantin itu. Mereka ditinggalkan berdua di dalam kamar untuk bisa lebih mendekatkan diri.

Aiyana lebih dulu membuka cadar yang menutupi wajahnya, “Om! Kita kapan cerainya?” tanya gadis itu to the point.

Alvan yang tadi sibuk dengan ponselnya yang terus menerima pesan dari teman temannya, langsung berhenti dan menatap Aiyana yang sedang menatapnya dengan wajah polos.

‘Deg Deg Deg’ Lagi lagi Alvan merasakan debaran jantungnya yang kencang saat melihat wajah Aiyana lebih dekat.

“Om~ kita kapan cerainya?” tanya Aiyana sekali lagi, gadis itu berpikir Alvan akan menceraikan dia karena pria itu terpaksa menikah dengannya.

“tidak akan berpisah, kamu akan tetap menjadi istriku selamanya” ujar Alvan.

“HAH?!” Aiyana langsung membuka mulutnya tanpa sadar, “Om mau dengan Ai? Ai itu gak bisa masak, gak bisa bersih bersih rumah, anak manja, dan belum bisa kasih anak sama oom” ujar Aiyana separu berbohong separuh lagi tidak.

“Kenapa kamu menerima tawaran pernikahan ini kalau mau berpisah denganku? Lagi pula aku tidak butuh pembantu, kalau soal anak bis akita pikirkan kapan kapan” balas Alvan.

Aiyana semakin mendekat kearah Alvan, “Om, ai dipaksa, kalau gak ayah ancam ai gak mungkin mau menikah sama om alvan, ini semua salah oom, coba aja kalau calon istri oom datang, Aiyana tidak akan ada di posisi ini” ujar Aiyana.

“seharusnya kamu bersih keras lagi untuk menolak sehingga pernikahan ini tidak jadi dilaksanakan, karena sudah terlaksana kamu harus terima semuanya dan menghadapi masa depan bersamaku” ujar Alvan.

Aiyana mengernyitkan keningnya, berpikir apa lagi cara yang akan dia lakukan untuk membuat Alvan menceraikan dirinya. “Om~ ayolah katakan kapan kita cerai?? Om kan gak cinta sama ai, dan ai belum bisa kasih om anak” bujuk Aiyana sekali lagi.

“Kenapa sejak tadi kamu memanggilku om??” tanya Alvan yang mulai risih dengan panggilan Aiyana.

“Umur kita beda jauh om, sadar diri dong, om itu 27 dan Ai baru 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA kelas 3” jelas Aiyana.

Alvan sempat terdiam beberapa kali saat mendengar ucapan Aiyana, dia menepuk keningnya sendiri karena lupa memperkirakan umur dari gadis yang akan menjadi istrinya sekarang.

“Ya allah pa masak nikahkan Alvan sama anak umur 17 tahun” batin Alvan.

“Om baru tau ya” ledek Aiyana dengan senyum jahilnya.

Alvan memejamkan matanya beberapa saat sebelum kembali membuka mata itu, dan menatap Aiyana dengan lekat, “jangan panggil oom, kita hanya beda 10 tahun” ujar Alvan.

“Oke paman” angguk Aiyana sambil menunjukkan jempolnya.

“Jangan paman jangan om, aku masih belum kepala 3, masih banyak panggilan lain seperti mas, abang, kakak, sayang atau apapun tapi jangan paman, atau oom” ujar Alvan yang sudah mulai kesal.

“kalau gitu un_”

“dan tidak uncle” potong Alvan yang sudah bisa menebak ucapan yang akan keluar dari mulut Aiyana.

“jadi apa dong, om gak boleh, paman juga gak boleh, uncle apa lagi” giliran Aiyana yang mulai kesal.

“Mas, abang, kakak, sayang, masih banyak panggilan yang bagus enak di dengar” ujar Alvan.

“Sayang? Hahahhahha om kita ini menikah karena paksaan, belum ada sayang sayangan, dan Ai tetap akan memanggil dengan panggilan yang Ai sukai, kalau om gak terima ceraikan ai sekarang” ujar Aiyana dengan senyum liciknya.

“oke terserah kamu mau manggil apa tapi jangan om, uncle atau paman, kalau kamu manggil aku om, bukannya kamu akan memanggil orang tuaku kakek dan nenek?”

“hmmm” Aiyana berpikir sambil mengetuk ngetuk dagunya, “Aha! Kalau gitu Ommas!” pekik Aiyana dengan bangga.

Alvan hanya bisa menepuk jidatnya sendiri karena ucapan Aiyana.

...🍩🍩🍩🍩🍩...

Terpopuler

Comments

🍁K3yk3y🍁

🍁K3yk3y🍁

hahahhaa🤣🤣🤣🤣

2023-06-12

0

Rasya Rasya

Rasya Rasya

lucu banget ceritane

2023-05-14

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

👏🏻👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻👍🏻 Jangan sampI Alvan nikin ulah,,Dan nalikan lg ama mantan,dgn alesan gak bisa move on..🙄🙄🙄

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan Tokoh
2 2. Pertemuan Kembali
3 3. Kepergok Ayah
4 4. Dijebak
5 5. Insting Bunda
6 6. Orang Tua angkat
7 7. Pernikahan Terancam Batal
8 8. Pengantin Pengganti
9 9. Bersumpah
10 10. Menikah
11 11. Ommas
12 12. KDRT
13 13. Lapar
14 14. Nasi Goreng
15 15. Tugas
16 16. Salah Paham
17 17. Niat Jahat
18 18. Mulai Tertarik
19 19. Belum saling suka
20 20. Nasehat
21 21. Kenyataan
22 22. Berpelukan
23 23. Diantar pakai Motor
24 24. Salah paham lagi
25 25. Peringatan
26 26. Cemburu
27 27. Tidak Ada Rahasia
28 28. Kenyataan Pahit
29 29. Menolak
30 30. Mengakui Sendiri
31 31. Saudara Sepupu
32 32. Saudara atau Pacar
33 33. Bioskop
34 34. Makin Romantis
35 35. Ajak Tidur
36 36. Budidaya Jamur??
37 37. Kelemahan Aiyana
38 38. Apartemen
39 39. Sakit
40 40. Perubahan Aiyana
41 41. Tidur Diluar
42 42. Istri Sakit
43 43. Panggil Pak
44 44. Mengajar
45 45. Ancaman
46 46. Hampir Ketahuan
47 47. Mulai Curiga
48 48. Kebencian Brandon
49 49. Telepon tengah malam
50 50. Kedatangan Fajri
51 51. Kenyataan Pahit
52 52. Berbaikan
53 53. Kampus
54 54. Lulus
55 55. Kembali
56 56. Apartemen
57 57. Baju Kemeja
58 58. Telepon
59 59. Suami Istri
60 60. Pingsan
61 61. Meminta Bantuan
62 62. Ngidam
63 63. Peringatan
64 64. Dipermalukan
65 65. Istri manja Alvan
66 66. Kehamilan Simpatik
67 67. Kembali Ke Kampus
68 68. Mengadu
69 69. Restoran Jepang
70 70. Telepon
71 71. Mission Complete
72 72. Diskusi Keluarga
73 73. Ngidam Rujak lagi
74 74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75 75. Meminta Maaf
76 76. Komedi Putar
77 77. Bertemu
78 78. Masak
79 79. Brandon dan Gizhi
80 80. Malam Panas
81 81. Sakit
82 82. Nasehat Bunda
83 83. Penculikan
84 84. Marah
85 85. Ibu hamil VS Candra
86 86. Alvan Beraksi
87 87. Pingsan
88 88. Koma
89 89. Sadar
90 90. Malu
91 91. Selalu Cari Kesempatan
92 92. Ketahuan
93 93. Mulai Bercerita
94 94. Pergi ke Penjara
95 95. Perangkap
96 96. Super Daddy
97 97. Syarat
98 98. Ketahuan
99 99. Mencari bunda
100 100. Tante
101 101. 7 bulanan
102 102. Menjenguk
103 103. Bukan Benci
104 104. Kontraksi
105 105. Putra Pertama
106 106. Adek buat Arion
107 Boncap : Arion Kecewa
108 Bonchap : Hamil??
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Perkenalan Tokoh
2
2. Pertemuan Kembali
3
3. Kepergok Ayah
4
4. Dijebak
5
5. Insting Bunda
6
6. Orang Tua angkat
7
7. Pernikahan Terancam Batal
8
8. Pengantin Pengganti
9
9. Bersumpah
10
10. Menikah
11
11. Ommas
12
12. KDRT
13
13. Lapar
14
14. Nasi Goreng
15
15. Tugas
16
16. Salah Paham
17
17. Niat Jahat
18
18. Mulai Tertarik
19
19. Belum saling suka
20
20. Nasehat
21
21. Kenyataan
22
22. Berpelukan
23
23. Diantar pakai Motor
24
24. Salah paham lagi
25
25. Peringatan
26
26. Cemburu
27
27. Tidak Ada Rahasia
28
28. Kenyataan Pahit
29
29. Menolak
30
30. Mengakui Sendiri
31
31. Saudara Sepupu
32
32. Saudara atau Pacar
33
33. Bioskop
34
34. Makin Romantis
35
35. Ajak Tidur
36
36. Budidaya Jamur??
37
37. Kelemahan Aiyana
38
38. Apartemen
39
39. Sakit
40
40. Perubahan Aiyana
41
41. Tidur Diluar
42
42. Istri Sakit
43
43. Panggil Pak
44
44. Mengajar
45
45. Ancaman
46
46. Hampir Ketahuan
47
47. Mulai Curiga
48
48. Kebencian Brandon
49
49. Telepon tengah malam
50
50. Kedatangan Fajri
51
51. Kenyataan Pahit
52
52. Berbaikan
53
53. Kampus
54
54. Lulus
55
55. Kembali
56
56. Apartemen
57
57. Baju Kemeja
58
58. Telepon
59
59. Suami Istri
60
60. Pingsan
61
61. Meminta Bantuan
62
62. Ngidam
63
63. Peringatan
64
64. Dipermalukan
65
65. Istri manja Alvan
66
66. Kehamilan Simpatik
67
67. Kembali Ke Kampus
68
68. Mengadu
69
69. Restoran Jepang
70
70. Telepon
71
71. Mission Complete
72
72. Diskusi Keluarga
73
73. Ngidam Rujak lagi
74
74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75
75. Meminta Maaf
76
76. Komedi Putar
77
77. Bertemu
78
78. Masak
79
79. Brandon dan Gizhi
80
80. Malam Panas
81
81. Sakit
82
82. Nasehat Bunda
83
83. Penculikan
84
84. Marah
85
85. Ibu hamil VS Candra
86
86. Alvan Beraksi
87
87. Pingsan
88
88. Koma
89
89. Sadar
90
90. Malu
91
91. Selalu Cari Kesempatan
92
92. Ketahuan
93
93. Mulai Bercerita
94
94. Pergi ke Penjara
95
95. Perangkap
96
96. Super Daddy
97
97. Syarat
98
98. Ketahuan
99
99. Mencari bunda
100
100. Tante
101
101. 7 bulanan
102
102. Menjenguk
103
103. Bukan Benci
104
104. Kontraksi
105
105. Putra Pertama
106
106. Adek buat Arion
107
Boncap : Arion Kecewa
108
Bonchap : Hamil??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!