“Mana calon istri kamu Van?” tanya mama Haura dengan suara sangat pelan, dia sudah tau apa yang terjadi tapi ingin mendengar penjelasan dari sang anak.
“ma, alvan pergi dulu, alvan yakin ada kesalahpahaman di sini” ujar Alvan yang sudah mulai mencari kunci mobilnya.
“ALVAN! Apa yang terjadi! Katakan pada papa dan mama dengan jelas jangan kamu beralasan lagi!” teriak Papa Hamdi pria yang tidak pernah marah dan membentak anak anaknya itu akhirnya mulai emosi dan marah.
Alvan memejamkan matanya sebentar sebelum membuka mulutnya untuk berbicara, “Gizhi bilang pada asistennya pernikahan kami batal_”
“APA!?” kedua orang tua Alvan langsung pingsan saat mendengar ucapan Alvan.
“Pa! Ma!” teriak Alvan sambil menghampiri kedua orang tuanya yang sedang dibaringkan di tempat tidurnya.
Andra sang kakak yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka langsung maju, baru saja dia mau menampar adiknya, namun tidak jadi karena ditahan Ayah Abraham.
“Sabar Dra, kalau wajahnya bengkak saat pernikahan, keluarga kita akan malu” tahan ayah Abraham.
Andra menatap horror pada Alvan adiknya yang masih berusaha membangunkan kedua orang tuanya yang pingsan. “Tapi paman! Pernikahan apa lagi! Pernikahan akan batal dia akan mempermalukan keluarga ini!” tunjuk Andra pada adiknya dengan emosi yang memuncak.
“Tenang, semua pasti ada jalan keluarnya, ambil air putih sana, orang tuamu perlu minum saat mereka bangun” perintah ayah Abraham. “dan Alvan, jangan mengejar wanita yang sudah membatalkan pernikahan secara sepihak” lanjut ayah Abraham pada Alvan.
“Tapi paman, pasti gizhi memiliki alasan mengapa membatalkan pernikahan kami, beberapa hari yang lalu gizhi bahkan sibuk berbicara tentang bulan madu kami, bisa saja mama mengancam gizhi sehingga gizhi membatalkan pernikahan kami” ujar Alvan yang masih belum bisa menerima kenyataan jadi dia berusaha membuat alasan yang menurutnya dapat dia terima.
“Alvan ambil air wudhu sana, tenangkan dulu dirimu dan agar kamu bisa berpikir jernih” perintah Ayah Abraham.
Alvan mengangguk pelan dan menuju kamar mandinya untuk mengambil wudhu seperti yang di perintahkan papa Abraham, setelah itu pria itu duduk di dekat kaki mama Haura.
“Van, apa menurutmu keadaan mama dan papa mu yang pingsan sekarang itu acting?” tanya Ayah Abraham.
Alvan menggeleng pelan, dirinya sudah mulai tenang dan tidak panik seperti tadi.
“Liat mereka alvan, tidak mungkin orang tuamu tega mengancam calon istrimu untuk membatalkan pernikahan kalian, kakek, nenek, paman, bibi dan seluruh keluarga besar kamu sedang menunggu acara pernikahan kalian dilaksanakan, bahkan orang tua mu memohon pada paman dan bibi untuk bisa menjadi orang tua angkat dari calon istrimu, menurutmu dengan semua usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh mereka, mereka mampu untuk membatalkan pernikahanmu?? Keluarga ini akan malu karena pernikahan batal akibat pengantin wanita melarikan diri” ujar Ayah Abraham panjang lebar.
Alvan akhirnya tertunduk sedih begitu mendengar ucapan dari Ayah Abraham.
“uugghhh” perlahan kedua orang tua alvan bangun dan langsung diberikan minuman oleh ayah Abraham dan mama Vania.
Mama Haura mulai terisak kecil, berbeda dengan suaminya yang diam dan memijat kepalanya sendiri.
“Nia, hiks hiks keluarga kami akan malu, aku sudah menyebar undangan pada seluruh kolega bisnisku” ujar mama Haura di sela isak kannya.
“Maafkan Alvan Ma, pa” lirih alvan, pria itu hanya bisa meminta maaf pada kedua orang tuanya karena tidak bisa menjadi anak yang berbakti, pada mereka.
“Hamdi, kamu tidak apa?” tanya ayah Abraham pada temannya.
“hanya sedikit pusing” ujar papa hamdi pelan.
“Pa minum obat dulu, pasti darah tinggi papa naik” ujar andra, sambil memberikan obat pada papa hamdi.
“Tidak perlu, biar saja aku mati, dari pada menanggung malu” ujar papa hamdi.
“Husss gak boleh bilang gitu, minum dulu obatnya, aku akan memberikan solusi agar pernikahan ini tetap terlaksana” ujar Abraham sambil mengambil alih obat dari tangan Andra.
“apa itu?” tanya papa hamdi sambil duduk dari posisinya yang berbaring, diikuti oleh mama Haura yang mulai menahan air matanya karena ingin tau apa yang akan di usulkan oleh ayah Abraham.
“minum dulu, baru aku akan mengatakan itu” ujar Ayah Abraham sambil memberikan satu butir obat pada tangan papa hamdi dan mama Haura.
Dengan cepat kedua orang itu meminum obat yang ayah Abraham berikan, andra sedikit tersenyum melihat kedua orang tuanya mau meminum obat mereka, untung saja ada ayah Abraham yang bisa menenangkan kedua orang tuanya, kalau tidak andra tidak tau apa yang akan dia lakukan, mungkin saja Alvan sudah babak belur dia buat karena dia marah pada adiknya itu.
“Sudah, sekarang katakan apa itu? Apa ada cara agar kami tidak malu?” desak papa hamdi berbarengan dengan mama Haura.
Ayah Abraham mengangguk dan tersenyum manis, “jadikan putriku sebagai menantu kalian, pernikahan tetap dilaksanakan tapi pengantinnya di ganti menjadi putriku sendiri, putri kandungku” ungkap ayah Abraham.
Papa hamdi langsung menggenggam tangan ayah Abraham, “tolong teman, aku mohon berikan putrimu pada keluarga kami, aku janji akan menyayangi dia seperti kamu menyayanginya, aku mohon” ujar papa Hamdi memelas.
“Jika Alvan siap, aku akan bicara pada putriku yang sedang di ruang tunggu pengantin wanita” ujar papa Hamdi sambil melirik alvan yang masih menunduk dan tidak mengeluarkan suara sama sekali.
“Alvan pasti setuju, tolong pastikan Ai setuju dengan keputusan itu aku mohon teman” pinta papa hamdi sekali lagi.
.
Kini kamar Alvan hanya ada keluarganya sendiri, papa hamdi, mama Haura, andra dan Alvan.
“Alvan, kamu harus terima pernikahan ini” ujar mama Haura.
Alvan menggelengkan kepalanya, “alvan gak bisa ma, alvan tidak cinta dengan wanita itu alvan tidak bisa menikah dengan wanita yang alvan belum pernah temui” tolak Alvan.
“Jadi kamu mau melihat mama dan papa mati??” tantang papa hamdi.
Alvan yang sejak tadi menunduk kini menatap wajah kedua orang tuanya dan tampaklah air mata mulai mengenang di pelupuk matanya. “Ma, pa, tolong jangan paksa alvan, alvan yang akan menanggung malu ini ma, alvan yang akan meminta maaf pada para tamu, alvan yang akan menjelaskan semuanya tapi jangan paksa alvan menikah dengan wanita yang alvan tidak pernah temui sekalipun” lirih alvan.
“mau sampai kapan kamu egois van?” tegur Andra yang sejak tadi diam. “Mau sampai kapan kamu menyakiti hati mama dan papa? Kamu sudah dengar bagaimana calon istri yang kamu pilih itu menyakiti perasaan mama, kamu dengar sendiri dia membatalkan pernikahannya, kamu malah menuduh gara gara mama, mama dan papa sudah mengorbankan harga diri mereka demi kamu menikah dengan wanita seperti itu, apa ada salah satu saja dari keluarga besar kita yang menyukai dia?? Tidak ada van, dan karena keputusanmu, keluarga ini akan malu, oke kamu bilang kamu saja yang akan mengalami itu tapi benarkah hanya kamu yang akan jadi bulan bulanan?” sindir Andra.
...🥪🥪🥪🥪🥪...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Jeissi
berdosa banget kamu alvan, yang kamu fitnah itu ibumu sendiri.
2024-11-23
0
sherly
woiii sadar alvan kamu tu kena tipu Ama cinta si model kurang terkenal tu... lagian kayak ngk laku aja sih jd cowok
2024-04-07
0
HARTIN MARLIN
aku jitak kepala mu van biar kamu sadar
2023-03-31
1