8. Pengantin Pengganti

“Mana calon istri kamu Van?” tanya mama Haura dengan suara sangat pelan, dia sudah tau apa yang terjadi tapi ingin mendengar penjelasan dari sang anak.

“ma, alvan pergi dulu, alvan yakin ada kesalahpahaman di sini” ujar Alvan yang sudah mulai mencari kunci mobilnya.

“ALVAN! Apa yang terjadi! Katakan pada papa dan mama dengan jelas jangan kamu beralasan lagi!” teriak Papa Hamdi pria yang tidak pernah marah dan membentak anak anaknya itu akhirnya mulai emosi dan marah.

Alvan memejamkan matanya sebentar sebelum membuka mulutnya untuk berbicara, “Gizhi bilang pada asistennya pernikahan kami batal_”

“APA!?” kedua orang tua Alvan langsung pingsan saat mendengar ucapan Alvan.

“Pa! Ma!” teriak Alvan sambil menghampiri kedua orang tuanya yang sedang dibaringkan di tempat tidurnya.

Andra sang kakak yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka langsung maju, baru saja dia mau menampar adiknya, namun tidak jadi karena ditahan Ayah Abraham.

“Sabar Dra, kalau wajahnya bengkak saat pernikahan, keluarga kita akan malu” tahan ayah Abraham.

Andra menatap horror pada Alvan adiknya yang masih berusaha membangunkan kedua orang tuanya yang pingsan. “Tapi paman! Pernikahan apa lagi! Pernikahan akan batal dia akan mempermalukan keluarga ini!” tunjuk Andra pada adiknya dengan emosi yang memuncak.

“Tenang, semua pasti ada jalan keluarnya, ambil air putih sana, orang tuamu perlu minum saat mereka bangun” perintah ayah Abraham. “dan Alvan, jangan mengejar wanita yang sudah membatalkan pernikahan secara sepihak” lanjut ayah Abraham pada Alvan.

“Tapi paman, pasti gizhi memiliki alasan mengapa membatalkan pernikahan kami, beberapa hari yang lalu gizhi bahkan sibuk berbicara tentang bulan madu kami, bisa saja mama mengancam gizhi sehingga gizhi membatalkan pernikahan kami” ujar Alvan yang masih belum bisa menerima kenyataan jadi dia berusaha membuat alasan yang menurutnya dapat dia terima.

“Alvan ambil air wudhu sana, tenangkan dulu dirimu dan agar kamu bisa berpikir jernih” perintah Ayah Abraham.

Alvan mengangguk pelan dan menuju kamar mandinya untuk mengambil wudhu seperti yang di perintahkan papa Abraham, setelah itu pria itu duduk di dekat kaki mama Haura.

“Van, apa menurutmu keadaan mama dan papa mu yang pingsan sekarang itu acting?” tanya Ayah Abraham.

Alvan menggeleng pelan, dirinya sudah mulai tenang dan tidak panik seperti tadi.

“Liat mereka alvan, tidak mungkin orang tuamu tega mengancam calon istrimu untuk membatalkan pernikahan kalian, kakek, nenek, paman, bibi dan seluruh keluarga besar kamu sedang menunggu acara pernikahan kalian dilaksanakan, bahkan orang tua mu memohon pada paman dan bibi untuk bisa menjadi orang tua angkat dari calon istrimu, menurutmu dengan semua usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh mereka, mereka mampu untuk membatalkan pernikahanmu?? Keluarga ini akan malu karena pernikahan batal akibat pengantin wanita melarikan diri” ujar Ayah Abraham panjang lebar.

Alvan akhirnya tertunduk sedih begitu mendengar ucapan dari Ayah Abraham.

“uugghhh” perlahan kedua orang tua alvan bangun dan langsung diberikan minuman oleh ayah Abraham dan mama Vania.

Mama Haura mulai terisak kecil, berbeda dengan suaminya yang diam dan memijat kepalanya sendiri.

“Nia, hiks hiks keluarga kami akan malu, aku sudah menyebar undangan pada seluruh kolega bisnisku” ujar mama Haura di sela isak kannya.

“Maafkan Alvan Ma, pa” lirih alvan, pria itu hanya bisa meminta maaf pada kedua orang tuanya karena tidak bisa menjadi anak yang berbakti, pada mereka.

“Hamdi, kamu tidak apa?” tanya ayah Abraham pada temannya.

“hanya sedikit pusing” ujar papa hamdi pelan.

“Pa minum obat dulu, pasti darah tinggi papa naik” ujar andra, sambil memberikan obat pada papa hamdi.

“Tidak perlu, biar saja aku mati, dari pada menanggung malu” ujar papa hamdi.

“Husss gak boleh bilang gitu, minum dulu obatnya, aku akan memberikan solusi agar pernikahan ini tetap terlaksana” ujar Abraham sambil mengambil alih obat dari tangan Andra.

“apa itu?” tanya papa hamdi sambil duduk dari posisinya yang berbaring, diikuti oleh mama Haura yang mulai menahan air matanya karena ingin tau apa yang akan di usulkan oleh ayah Abraham.

“minum dulu, baru aku akan mengatakan itu” ujar Ayah Abraham sambil memberikan satu butir obat pada tangan papa hamdi dan mama Haura.

Dengan cepat kedua orang itu meminum obat yang ayah Abraham berikan, andra sedikit tersenyum melihat kedua orang tuanya mau meminum obat mereka, untung saja ada ayah Abraham yang bisa menenangkan kedua orang tuanya, kalau tidak andra tidak tau apa yang akan dia lakukan, mungkin saja Alvan sudah babak belur dia buat karena dia marah pada adiknya itu.

“Sudah, sekarang katakan apa itu? Apa ada cara agar kami tidak malu?” desak papa hamdi berbarengan dengan mama Haura.

Ayah Abraham mengangguk dan tersenyum manis, “jadikan putriku sebagai menantu kalian, pernikahan tetap dilaksanakan tapi pengantinnya di ganti menjadi putriku sendiri, putri kandungku” ungkap ayah Abraham.

Papa hamdi langsung menggenggam tangan ayah Abraham, “tolong teman, aku mohon berikan putrimu pada keluarga kami, aku janji akan menyayangi dia seperti kamu menyayanginya, aku mohon” ujar papa Hamdi memelas.

“Jika Alvan siap, aku akan bicara pada putriku yang sedang di ruang tunggu pengantin wanita” ujar papa Hamdi sambil melirik alvan yang masih menunduk dan tidak mengeluarkan suara sama sekali.

“Alvan pasti setuju, tolong pastikan Ai setuju dengan keputusan itu aku mohon teman” pinta papa hamdi sekali lagi.

.

Kini kamar Alvan hanya ada keluarganya sendiri, papa hamdi, mama Haura, andra dan Alvan.

“Alvan, kamu harus terima pernikahan ini” ujar mama Haura.

Alvan menggelengkan kepalanya, “alvan gak bisa ma, alvan tidak cinta dengan wanita itu alvan tidak bisa menikah dengan wanita yang alvan belum pernah temui” tolak Alvan.

“Jadi kamu mau melihat mama dan papa mati??” tantang papa hamdi.

Alvan yang sejak tadi menunduk kini menatap wajah kedua orang tuanya dan tampaklah air mata mulai mengenang di pelupuk matanya. “Ma, pa, tolong jangan paksa alvan, alvan yang akan menanggung malu ini ma, alvan yang akan meminta maaf pada para tamu, alvan yang akan menjelaskan semuanya tapi jangan paksa alvan menikah dengan wanita yang alvan tidak pernah temui sekalipun” lirih alvan.

“mau sampai kapan kamu egois van?” tegur Andra yang sejak tadi diam. “Mau sampai kapan kamu menyakiti hati mama dan papa? Kamu sudah dengar bagaimana calon istri yang kamu pilih itu menyakiti perasaan mama, kamu dengar sendiri dia membatalkan pernikahannya, kamu malah menuduh gara gara mama, mama dan papa sudah mengorbankan harga diri mereka demi kamu menikah dengan wanita seperti itu, apa ada salah satu saja dari keluarga besar kita yang menyukai dia?? Tidak ada van, dan karena keputusanmu, keluarga ini akan malu, oke kamu bilang kamu saja yang akan mengalami itu tapi benarkah hanya kamu yang akan jadi bulan bulanan?” sindir Andra.

...🥪🥪🥪🥪🥪...

Terpopuler

Comments

Jeissi

Jeissi

berdosa banget kamu alvan, yang kamu fitnah itu ibumu sendiri.

2024-11-23

0

sherly

sherly

woiii sadar alvan kamu tu kena tipu Ama cinta si model kurang terkenal tu... lagian kayak ngk laku aja sih jd cowok

2024-04-07

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

aku jitak kepala mu van biar kamu sadar

2023-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan Tokoh
2 2. Pertemuan Kembali
3 3. Kepergok Ayah
4 4. Dijebak
5 5. Insting Bunda
6 6. Orang Tua angkat
7 7. Pernikahan Terancam Batal
8 8. Pengantin Pengganti
9 9. Bersumpah
10 10. Menikah
11 11. Ommas
12 12. KDRT
13 13. Lapar
14 14. Nasi Goreng
15 15. Tugas
16 16. Salah Paham
17 17. Niat Jahat
18 18. Mulai Tertarik
19 19. Belum saling suka
20 20. Nasehat
21 21. Kenyataan
22 22. Berpelukan
23 23. Diantar pakai Motor
24 24. Salah paham lagi
25 25. Peringatan
26 26. Cemburu
27 27. Tidak Ada Rahasia
28 28. Kenyataan Pahit
29 29. Menolak
30 30. Mengakui Sendiri
31 31. Saudara Sepupu
32 32. Saudara atau Pacar
33 33. Bioskop
34 34. Makin Romantis
35 35. Ajak Tidur
36 36. Budidaya Jamur??
37 37. Kelemahan Aiyana
38 38. Apartemen
39 39. Sakit
40 40. Perubahan Aiyana
41 41. Tidur Diluar
42 42. Istri Sakit
43 43. Panggil Pak
44 44. Mengajar
45 45. Ancaman
46 46. Hampir Ketahuan
47 47. Mulai Curiga
48 48. Kebencian Brandon
49 49. Telepon tengah malam
50 50. Kedatangan Fajri
51 51. Kenyataan Pahit
52 52. Berbaikan
53 53. Kampus
54 54. Lulus
55 55. Kembali
56 56. Apartemen
57 57. Baju Kemeja
58 58. Telepon
59 59. Suami Istri
60 60. Pingsan
61 61. Meminta Bantuan
62 62. Ngidam
63 63. Peringatan
64 64. Dipermalukan
65 65. Istri manja Alvan
66 66. Kehamilan Simpatik
67 67. Kembali Ke Kampus
68 68. Mengadu
69 69. Restoran Jepang
70 70. Telepon
71 71. Mission Complete
72 72. Diskusi Keluarga
73 73. Ngidam Rujak lagi
74 74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75 75. Meminta Maaf
76 76. Komedi Putar
77 77. Bertemu
78 78. Masak
79 79. Brandon dan Gizhi
80 80. Malam Panas
81 81. Sakit
82 82. Nasehat Bunda
83 83. Penculikan
84 84. Marah
85 85. Ibu hamil VS Candra
86 86. Alvan Beraksi
87 87. Pingsan
88 88. Koma
89 89. Sadar
90 90. Malu
91 91. Selalu Cari Kesempatan
92 92. Ketahuan
93 93. Mulai Bercerita
94 94. Pergi ke Penjara
95 95. Perangkap
96 96. Super Daddy
97 97. Syarat
98 98. Ketahuan
99 99. Mencari bunda
100 100. Tante
101 101. 7 bulanan
102 102. Menjenguk
103 103. Bukan Benci
104 104. Kontraksi
105 105. Putra Pertama
106 106. Adek buat Arion
107 Boncap : Arion Kecewa
108 Bonchap : Hamil??
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Perkenalan Tokoh
2
2. Pertemuan Kembali
3
3. Kepergok Ayah
4
4. Dijebak
5
5. Insting Bunda
6
6. Orang Tua angkat
7
7. Pernikahan Terancam Batal
8
8. Pengantin Pengganti
9
9. Bersumpah
10
10. Menikah
11
11. Ommas
12
12. KDRT
13
13. Lapar
14
14. Nasi Goreng
15
15. Tugas
16
16. Salah Paham
17
17. Niat Jahat
18
18. Mulai Tertarik
19
19. Belum saling suka
20
20. Nasehat
21
21. Kenyataan
22
22. Berpelukan
23
23. Diantar pakai Motor
24
24. Salah paham lagi
25
25. Peringatan
26
26. Cemburu
27
27. Tidak Ada Rahasia
28
28. Kenyataan Pahit
29
29. Menolak
30
30. Mengakui Sendiri
31
31. Saudara Sepupu
32
32. Saudara atau Pacar
33
33. Bioskop
34
34. Makin Romantis
35
35. Ajak Tidur
36
36. Budidaya Jamur??
37
37. Kelemahan Aiyana
38
38. Apartemen
39
39. Sakit
40
40. Perubahan Aiyana
41
41. Tidur Diluar
42
42. Istri Sakit
43
43. Panggil Pak
44
44. Mengajar
45
45. Ancaman
46
46. Hampir Ketahuan
47
47. Mulai Curiga
48
48. Kebencian Brandon
49
49. Telepon tengah malam
50
50. Kedatangan Fajri
51
51. Kenyataan Pahit
52
52. Berbaikan
53
53. Kampus
54
54. Lulus
55
55. Kembali
56
56. Apartemen
57
57. Baju Kemeja
58
58. Telepon
59
59. Suami Istri
60
60. Pingsan
61
61. Meminta Bantuan
62
62. Ngidam
63
63. Peringatan
64
64. Dipermalukan
65
65. Istri manja Alvan
66
66. Kehamilan Simpatik
67
67. Kembali Ke Kampus
68
68. Mengadu
69
69. Restoran Jepang
70
70. Telepon
71
71. Mission Complete
72
72. Diskusi Keluarga
73
73. Ngidam Rujak lagi
74
74. Bertemu dengan Mantan Mertua
75
75. Meminta Maaf
76
76. Komedi Putar
77
77. Bertemu
78
78. Masak
79
79. Brandon dan Gizhi
80
80. Malam Panas
81
81. Sakit
82
82. Nasehat Bunda
83
83. Penculikan
84
84. Marah
85
85. Ibu hamil VS Candra
86
86. Alvan Beraksi
87
87. Pingsan
88
88. Koma
89
89. Sadar
90
90. Malu
91
91. Selalu Cari Kesempatan
92
92. Ketahuan
93
93. Mulai Bercerita
94
94. Pergi ke Penjara
95
95. Perangkap
96
96. Super Daddy
97
97. Syarat
98
98. Ketahuan
99
99. Mencari bunda
100
100. Tante
101
101. 7 bulanan
102
102. Menjenguk
103
103. Bukan Benci
104
104. Kontraksi
105
105. Putra Pertama
106
106. Adek buat Arion
107
Boncap : Arion Kecewa
108
Bonchap : Hamil??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!