“TIDAK MAU!” tidak jauh beda dengan kondisi Alvan, Aiyana yang sedang bermain ponsel di kamar ganti pengantin wanita terkejut begitu orang tuanya datang dan meminta dia menikah dengan pria yang akan menjadi pengantin karena pengantin wanita nya melarikan diri.
“Ai, ai sayangkan sama ayah dan bunda, kamu boleh masuk kejurusan yang kamu inginkan jika kamu mau menikah dengan pria itu sayang” bujuk ayah Abraham.
“Ayah, ini bukan masalah sayang atau tidak sayang, selama ini Ai selalu mematuhi ayah dan bunda sangking Ai sayang dengan kalian berdua, tapi yah ini masalah lain, ini pernikahan masa depan Ai, Ai bahkan gak boleh pacaran tapi ayah langsung menikahkan ai dengan pria yang belum pernah ai temui, sebenarnya ada apa dengan kalian berdua!” Amuk Ai.
Selama ini Aiyana memang selalu menjadi gadis penurut seperti yang ayah dan bunda nya inginkan, tapi Aiyana sudah tidak bisa menuruti permintaan yang menurutnya terlalu gak masuk akal.
“Ai, justru karena memikirkan masa depan Ai, ayah mau menikahkan Ai dengan Alvan” ujar ayah Abraham.
“Ayah! Ai masih 17 tahun dan masih sekolah, apa kata orang orang kalau pengantinnya umur 17 tahun?! Apa pendapat orang orang kalau tau ai masih sekolah” teriak Aiyana kesal.
“Kamu sudah bisa menikah Ai, kamu sudah memiliki KTP dan itu tandanya sudah bisa menikah, orang orang tidak akan ada yang tau, kita rahasiakan pernikahan ini sampai kamu lulus dari SMA, Ai ayah mohon tolong menikah dengan Alvan” pinta ayah Abraham sekali lagi.
“Ai tidak mau!” tolak Aiyana sekali lagi.
Ayah Abraham mengangguk pelan, “baiklah, kamu tidak mau, dan jangan salahkan dirimu jika ayah sudah tidak ada di dunia ini lagi” ancam Ayah Abraham.
“Apa maksud ayah?!” tanya Aiyana panik.
“Papa Hamdi adalah sahabat kecil ayah, dulu dia pernah mendonorkan satu ginjalnya buat ayah, tanpa papa hamdi ayah tidak ada di sini, menemani Aiyana dan bunda, jadi kalau ai tidak mau menikah dengan Alvan, ayah akan mengembalikan ginjal teman ayah dan ai sudah tidak bisa melihat ayah lagi” ancam Ayah Abraham sekali lagi.
Aiyana cepat cepat memeluk ayah Abraham yang hendak mengambil pisau buah yang ada di sana, gadis itu terisak kecil, “Ayah~ om itu mencintai orang lain, bagaimana jika dia menyakiti Ai, dia tidak mencintai ai ayah, dia mencintai calon istrinya yang lari, bukan ai, bagaimana ayah tega memberikan putri ayah pada pria seperti itu” lirih Aiyana sambil tetap memeluk Ayah Abraham.
Ayah Abraham mengulum senyumannya mendengar ucapan Aiyana yang terlihat mulai luluh dengan permintaannya. “Tidak akan, jodoh tidak ada yang tau, ayah yakin putri ayah yang cantik ini bisa meluluhkan hati alvan, dia pria yang baik, ayah yakin walau dia belum mencintaimu, dia akan bertanggung jawab sebagai seorang suami, dia akan belajar untuk mencintai putri ayah ini”.
Aiyana masih terisak kecil, masih ingin menolak tapi tidak ingin menyakiti kedua orang tuanya, “kalau om itu mukul ai? Dan tidak bertanggung jawab pada ai?”
“Tidak akan, tapi kalau itu terjadi ai boleh pulang dan ayah akan melindungi ai” ujar ayah Abraham sambil mengelus puncak kepala Aiyana dengan lembut.
“Baiklah, Aiyana akan menikah, ini semua atas permintaan ayah dan bunda, tapi kalau om itu tidak bisa menyukai ai, bolehkan ai kembali ke rumah?” tanya ai sekali lagi dengan mata yang mulai berwarna merah akibat menangis.
“Iya boleh, ayah yang akan melindungi ai, beritahu ayah jika dia berbuat jahat pada ai” ucap Ayah Abraham, tangannya sudah menghapus jejak air mata pada wajah putrinya.
Setelah putrinya setuju, bunda vania segera memanggil make up artis yang sudah berjaga jaga di luar pintu menunggu kedatangan calon mempelai wanita, mereka semua tidak menyangka jika calon mempelainya lari dan digantikan dengan gadis imut dan cantik yang masih terlihat memeluk ayahnya.
“Tolong segera dirias dan langsung pakaikan inainya” ujar bund avania pada make up artis yang sudah dia panggil dan beri arahan, setelah itu dia kembali berjalan menuju kamar pengantin pria.
...🍕🍕🍕🍕🍕...
“Alvan, mama mohon tolong menikahlah dengan Aiyana” pinta bunda sekali lagi.
Alvan hanya diam tidak mau mengeluarkan satu patah katapun.
“cukup kamu bersikap egois selama ini Alvan! Kamu sudah di didik sangat baik untuk menjadi seorang tentara tapi kamu malah memilih jalan menjadi seorang professor, apa papa dan mama menentang itu? Papa dan mama bahkan meminta maaf pada kakek karena tidak bisa memenuhi keinginan kakek, lalu kamu dengan egoisnya mengambil kuliah di luar negri, tapi papa dan mama tetap tidak marah dengan jalan yang kamu pilih, mereka malah memberikan bantuan untuk kamu bisa bersekolah di tempat yang kamu inginkan, sekarang kamu lagi lagi membuat mama dan papa kecewa, tapi sayangnya ini adalah kesalahan fatal Van, keputusanmu kali ini akan berdampak besar pada keluarga kita, berhenti bersikap egois, dan menikah dengan Aiyana!” bentak Andra lagi pada adik satu satunya itu.
“Van mama mohon, tolong menikah dengan Aiyana” suara isakan mama Haura mulai terdengar.
Alvan perlahan mengangkat kepalanya untuk melihat mama yang sudah melahirkannya sedang menangis dan memohon padanya dan wajah papa hamdi yang terlihat kecewa dan sedih melihatnya. “baiklah, alvan akan menikah dengan wanita itu” ucap alvan akhirnya sambil menghembuskan nafas berat.
“benarkah??” mama Haura segera mengambil tangan putranya dan meletakkan di atas kepalanya, “kalau begitu sekarang kamu harus bersumpah atas nama bunda, tidak akan pernah menceraikan Aiyana setelah kamu menikah dengan wanita itu” lanjut mama Haura.
Alvan dengan cepat menarik tangannya dari kepala mama Haura, “ma! Alvan menikah dengan orang yang alvan tidak kenal sama sekali, bagaimana jika setelah kami menikah tidak ada kecocokan?! Apa alvan akan terus bersama wanita yang tidak alvan cintai!” protes Alvan.
Mama Haura dan papa Hamdi serentak mengambil tangan putra keduanya dan meletakkan di kepala mereka, “Bersumpah Alvan, jika kamu menceraikan Aiyana, maka kamu siap melihat kematian mama dan papa, hanya ada satu hal yang bisa membuat kalian berpisah yaitu kematian, tapi tidak ada perceraian yang bisa memisahkan kalian” ucap papa Hamdi dengan tegas.
“Pa~ Ma~ Alvan mohon, jangan seperti ini, alvan tidak bisa bersumpah” lirih Alvan.
“berarti kamu memiliki niat untuk berpisah dengan Aiyana, kalau begitu untuk apa kalian menikah, lebih baik mama mati sekarang karena tidak kuat menanggung malu” ujar mama haura.
Alvan kembali menghembuskan nafas berat, “baiklah, alvan bersumpah kalau hanya kematian yang bisa memisahkan alvan dan Aiyana” ucap alvan setelah semua pertimbangan yang panjang.
“bagus, sekarang andra! Buang semua papan nama yang bertuliskan nama wanita sialan itu, kalau bisa diganti segera diganti, ubah semua dekorasi yang menggunakan nama mereka berdua” perintah papa hamdi.
...🥞🥞🥞🥞🥞...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Gestimar
taiklah, egois kalo bapaknjg ,biar aja mati sekalian
2023-06-25
0
Qaisaa Nazarudin
Gila..Egois banget nih ortu..pake ngancam segala,kalo mau mati,mati aja sana,kesel aku,gak ada sangkut pautnya dgn pernikahan itu 🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-04-30
0
Qaisaa Nazarudin
Kok bapak nya juga maksa anaknsendiri sih,kalo mereka jadi menikah,anak mu hanya pelarian dan penyelamat doang,Kasihan Aiyana loh yg jadi korbam keegoisan ortu..🤦🏻♀️🤦🏻♀️🙄🙄😡😡
2023-04-30
0