“Assalamualaikum” sapa pasangan Abraham dan Vania begitu masuk ke dalam ruang VIP yang sudah dipesan Hamdi.
“waalaikum salam” jawab serentak orang orang dalam ruangan itu.
“Abraham!” pekik hamdi dan langsung memeluk sahabat kecilnya itu Vania hanya tersenyum sambil bersalaman dengan pasangan hamdi yaitu Haura.
Cukup lama kedua pria paruh baya itu berpelukan dan sedikit mengeluarkan air mata karena merasa terharu.
“Sekarang ceritakan kenapa kamu menghilang bersama keluargamu selama 17 tahun ini” desak Hamdi setelah Abraham sudah duduk bersama istrinya.
“Ayolah teman, biarkan aku memesan makananku dulu, baru kita bercerita, dan aku sudah sangat lama tidak bertemu dengan anak anakmu, kalian masih ingat dengan paman?” tanya Abraham pada Andra dan Alvan.
“Paman Abraham, tentu saja andra ingat paman, bagaimana kabar paman?” sapa andra sambil menyalami dua pasangan itu.
“Paman kok belum tampak tua seperti papa” canda Alvan sambil menyalami keduanya.
“Hahahhaha benarkah?? Itu karena anak paman perempuan, jadi paman tidak pusing memikirkan kenakalannya, berbeda dengan papa kalian hahahha” canda Abraham.
“Ngomong ngomong soal anak, mana anakmu? Katanya mau dibawa juga? Jadi dia anak perempuan?” tanya Hamdi, dia memang tau istri dari Abraham sedang mengandung tapi belum tau jenis kelamin anak dari sahabatnya karena Abraham keburu menghilang.
“Dia sedang pergi bersama teman temannya, sudah janji lebih dulu, tapi nanti dia menyusul kesini, tapi seperti nya anggota keluarga kalian bertambah ini?” goda Abraham.
“Iya paman, ini istri Andra namanya Rita, dan ini anak andra, sana salam sama kakek nak” bocah kecil berusia 5 tahun turun dari kursinya untuk menyalami Abraham dan Vania.
“halo ganteng siapa namanya??” tanya Abraham sambil mengelus puncak kepala anah andra.
“Ahmad kakek” jawab Ahmad sambil tersenyum malu malu dan kembali ketempat duduknya.
.
Pembicaraan antar sahabat itu berlangsung cukup mengasikkan namun Alvan tiba-tiba mengundurkan diri, dari pertemuan itu.
“mau kemana Van?” tanya mama Haura.
“Ada tugas dari kampus ma, maaf paman, bibi, Alvan pamit lebih dulu, banyak kerjaan” ujar alvan merasa bersalah.
“gak apa, lanjutkan pekerjaan muliamu” ujar Abraham.
Alvan segera menyalami kedua orang tuanya lalu orang tua Aiyana, setelah itu dia pergi dari sana.
Sebenarnya Alvan pergi bukan karena tugas kampusnya melainkan calon istrinya yang tidak bisa dia hubungi, Alvan tadi berencana menanyakan apakah pekerjaan wanita itu sudah selesai, karena dia ingin meminta Gizhi untuk menyusulnya menuju restoran, tadi dia mendapat ide dari pembicaraan Abraham dengan papa nya, jika calon istrinya menyusul paling tidak bisa membuat kemarahan mama Haura sedikit berkurang.
Lagi pula mama Haura punya niat baik untuk meminta abrahan dan vania menjadi orang tua angkat dari calon istrinya, dan kedua orang itu bersedia, Alvan tau Abraham dan vania adalah orang baik, alvan ingin cepat cepat memperkenalkan kedua orang itu pada Gizhi tapi sayang wanita itu tidak bisa dia hubungi entah karena terlalu sibuk atau ponselnya lupa dia nyalakan karena masih bekerja.
...🥮🥮🥮🥮🥮...
“Assalamualaikum” salam Aiyana begitu memasuki ruangan yang baru saja diberitahu oleh kedua orang tuanya.
“waalaikum salam” jawab orang orang yang ada di dalam ruangan.
“masya allah cantik banget putri kamu, seratus persen mirip bundanya, gak ada mirip kamu sama sekali” kekeh Hamdi, pria paruh baya itu separuh memuji dan separuh lagi menghina.
“sayang salam, sama sahabat ayah” ujar Abraham.
“Halo om, makasih pujiannya” ujar Aiyana sambil tersenyum dan menyalami hamdi, lalu satu persatu orang yang ada di sana. Gadis itu berhenti saat melihat bocah kecil yang tampan sedang menatapnya dengan mata berbinar. “Halo ganteng” sapa Aiyana sambil mencolek gemas pipi Ahmad.
.
“Sekarang aku tau kenapa kamu menghilang Abraham!” ujar Haura.
“kenapa itu?” tanya Abraham, dia memang belum sempat menceritakan alasan kenapa dia dan keluarga tiba tiba menghilang selama 17 tahun.
“takut kami menjadikan putrimu calon menantu keluarga kami kan?” tebak haura.
“Hahahhaha, tidak seperti itu, aku tidak masalah menjadi besan kalian, tapi bukannya kedua putra kalian sudah menikah” kekeh Abraham.
“belum keduanya paman, masih ada Alvan” ralat Andra.
“Bukankah andra udah mau menikah minggu depan, dan aku akan mengangkat calon istri andra sebagai anak kami, bukankah itu sama saja kita menjadi besan?” kekeh Abraham.
Aiyana terlihat penasaran dengan pembicaraan tentang anak angkat, gadis itu memang sangat ingin punya kakak atau adik, tapi sayang kedua orang tuanya tidak pernah memberikannya, dan sekarang ada pembicaraan anak angkat Aiyana jadi semakin tertarik.
“yahhh itu beda, sebenarnya aku tidak suka dengan calon istri dari Alvan, tapi karena dia sangat mencintai wanita itu aku hanya bisa pasrah dengan keputusan Alvan” ungkap haura dengan suara pelan.
“Tidak suka? Kenapa kamu tidak suka haura? Apa karena dia tidak punya orang tua lagi?” tanya Abraham.
Haura menggelangkan kepalanya pelan, “wanita itu terlihat hanya ingin memanfaatkan putraku, bagaimana mengatakannya ya, insting seorang ibu, seperti itu” ungkap haura.
“Sudah berapa kali kalian bertemu?” tanya bunda vania.
“5 kali, dan aku tidak suka semua pertemuan kami” ujar mama haura.
“mereka sudah mau menikah, aku yakin Alvan putramu bisa merubahnya, kamu juga baru bertemu 5 kali, jadi wajar belum tau banyak tentangnya, perbanyak pertemuan kalian, aku yakin pasti ada kebaikannya yang membuat alvan jatuh cinta padanya, percayakan saja pada anakmu, jodoh tidak akan ada yang tau, jika ditentang takutnya mereka kawin lari dan bisa jadi masalah kalau itu terjadi” nasehat Abraham.
Haura dan Hamdi mengangguk setuju dengan ucapan Abraham.
“Jadi teman, kenapa kamu menghilang selama 17 tahun ini?” tanya Hamdi yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
“Ahhh! Soal itu” Abraham tertawa kecil lalu menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Perusahaan Papa bangkrut, dan kami jatuh miskin karena papa di tipu oleh temannya dengan investasi bodong, kami harus bersembunyi dari kejaran lintah darat, hingga aku memulai kembali usahaku dan pelan pelan mengangsur semua hutang papa, dan sekarang semuanya sudah lunas” jelas Abraham.
“kenapa tidak beri tau aku! aku pasti akan membayarkannya jadi kalian tidak perlu bersembunyi, kalian pasti kesusahan” amuk hamdi.
Abraham dan vania tertawa pelan, “justru karena kalian yang akan membantu kami bertekad melarikan diri, sebenarnya semua hutang itu sudah lunas begitu kami menjual rumah, vila dan beberapa hektar perkebunan yang papa punya, tapi masih ada sedikit kendala untuk kami mulai naik lagi, karena kami mulai dari nol lagi, dan kalau kami beritahu kalian, kalian pasti akan langsung membantu, sudah cukup selama ini kalian membantu kami, aku tidak mau menyusahkan kalian lagi” ungkap Abraham.
“teman, kau tidak menganggapku saudaramu?? Kenapa kesusahanmu tidak mau kau bagi padaku?” tanya papa Hamdi.
“justru karena saudara aku tidak mau menambah susah keluargamu lagi, lagi pula kalian sedang dalam keadaan susah juga saat itu” ujar Abraham, memang saat itu adalah kecelakaan andra dan mereka sekeluarga sibuk mengobati andra ke luar negri.
...🍰🍰🍰🍰🍰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Yg ingin dijadikan anak angkat ortu kamu,yg nabrak dan marah2 kamu tadi Aiyana..😅😅
2023-04-30
0
Qaisaa Nazarudin
wkwkwk 🤣🤣
2023-04-30
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk Calon istri mu lg selingkuh tuh!!😅😅
2023-04-30
0