Dari jauh teman teman Alvan melihat semua yang terjadi.
“Itu benaran Alvan kan?? dia kesambet apa sampai mau mencium istrinya di depan umum? Bahkan gizhi saja tidak bisa membuat Alvan seperti itu” ujar salah satu teman alvan.
“gue bingung sebenarnya apa yang terjadi” ujar teman Alvan yang lain.
“lo aja bingung apa lagi gue, tapi istrinya lebih cantik dari Gizhi” ujar teman Alvan yang lainnya.
“Ridho, Candra dan Danu, hentikan pembicaraan kalian! Itu sangat menyebalkan!” gerutu seorang wanita pada tiga pria yang menjadi teman dari Alvan.
“menyebalkan atau lo iri helen?” tanya Candra.
“Apaan sih ngapain gue iri?” ujar Helen kesal.
Tiga pria itu tertawa serentak lebih tepatnya menertawakan Helen, dan temannya Nita, “kalian berdua itu adalah wanita yang selalu berharap Alvan dan Gizhi putus, bahkan kalian sering berusaha mencari foto Gizhi yang sedang berbicara dengan pria lain, untuk ditunjukkan pada Alvan agar mereka putus, bohong jika kalian bilang kalian tidak iri dengan gadis yang sekarang sudah menjadi istri alvan” ledek Danu.
“benar banget, kita saat ini bukan semua orang saat ini sangat penasaran kenapa wanita yang berdiri disebelah Alvan bukanlah Gizhi melainkan Aiyana padahal beberapa hari yang lalu Alvan mengatakan ke kita jangan lupa datang ke acara pernikahan dia dan Gizhi, jadi siapa Aiyana ini?” kata Ridho sambil menunjukkan surat undangan yang dia bawa bersama souvenir yang dia terima, nama wanita yang ada diundangan dan di souvenir berbeda.
“mungkin wanita sewaan untuk menjadi istri Alvan” tebak Nita.
“benar banget, mungkin saja Gizhi melarikan diri dan karena tidak mau malu karena mempelai wanita kabur, Alvan menyewa wanita sewaan untuk menjadi istrinya, liat aja wajahnya ditutup kain transparan berwarna putih, ya walaupun wajahnya masih bisa kita lihat tapi tetap saja kan dia mencoba menyembunyikan wajahnya” tambah Helen.
“Itu adalah konsep nona, dress itu dibuat mama ku khusus untuk mempelai wanitanya, dan karena itu dia menggunakan kain transparan yang ada diatas kepalanya, itu adalah konsep dress yang dikenakan oleh adik iparku” Andra tiba tiba muncul dan ikut bicara dengan teman teman Alvan, dia memang mengenal beberapa teman Alvan bahkan dia tau dua wanita yang sering mengejar alvan sampai sering datang kebutik mama haura untuk mendekati wanita itu agar bisa mendapatkan Alvan, karena mereka tau mama Haura kurang menyukai Gizhi.
“bang andra ngejutin aja, jadi kenapa mempelai wanitanya di ganti bang?” tanya Ridho penasaran, beberapa tamu yang berada didekat mereka juga mulai melirik dan memasang telinga mereka lebar lebar untuk mendengar jawaban Andra.
Andra tersenyum dan mengedikkan bahunya lalu berjalan meninggalkan meja tempat teman teman Alvan berada.
...🥨🥨🥨🥨🥨...
Di atas panggung, lebih tepatnya di tempat Alvan dan Aiyana duduk.
Aiyana menatap Alvan dengan wajah memelas untuk dapat menarik perhatian suaminya.
“Kenapa?” tanya alvan setelah cukup lama dipandangai oleh Aiyana. Awalnya dia berpura pura tidak sadar sedang dilihat oleh Aiyana, tapi lama kelamaan pria itu mulai risih dengan pandangan gadis itu.
“lapar~ sejak subuh belum ada makan” lirih Aiyana sambil memegangi perutnya yang terasa keroncongan.
“ya ambil makan sana” ujar Alvan.
“gak bisa” Aiyana menunjuk kakinya yang memakai high heel dan gaunnya yang membuat gadis itu sulit berjalan. “gak bisa gerak selain tegak dan duduk di sini, tolong ambilkan ommas, kan katanya suami harus bisa membahagiakan istrinya” lanjut Aiyana sambil menatap Alvan dengan mata berbinar binar.
Alvan mengambil nafas panjang sebelum tegak dari tempat duduk nya.
“Mas! Jangan lupa ice cream!” pekik Aiyana sambil tersenyum lebar pada Alvan yang sudah berjalan beberapa Langkah menuruni panggung.
Alvan mengulum senyumnya melihat senyuman Aiyana, lagi lagi pria itu tanpa sadar tersenyum dengan semua tingkah yang Aiyana lakukan.
“Van, ayo duduk sini dulu, bicara sama kita kita” ajak Candra begitu melihat Alvan lewat di sebelah kursi mereka.
“Apaan? nanti aja ya bicaranya, istri gue sedang kelaparan itu” jawab Alvan sambil berlalu pergi dan meninggalkan kelima teman temannya, bukan hanya mereka berlima beberapa teman Alvan yang lain juga Alvan acuhkan karena dia lebih mementingkan istri kecilnya yang terlihat duduk lemas di sofa yang menjadi tempat mereka duduk.
.
“bunda bisa tolong bantuin Alvan ambilkan jenis lauk yang Aiyana suka” Alvan mendatangi ibu mertuanya yang sedang berbicara dengan mama haura.
“Ohh iya bunda lupa, kalau Aiyana belum makan sejak subuh saat kesini, ambilkan aja Steak dan spagetty, dia sangat suka dua makanan itu” ujar bunda Vania.
Alvan mengangguk dan mengambil dua piring, satu berisi steak dan satu lagi spaghetti seperti ucapan bund avania, tidak lupa dia meminta salah satu adik sepupunya untuk mengambilkan ice cream dan mengantarnya nanti ke tempat dia dan Aiyana berada.
.
“Ice cream?” tanya Aiyana begitu Alvan membawakan makanannya tanpa Ice Cream.
“Tangan mas Cuma ada 2 gak bisa bawa banyak banyak, bentar lagi ice cream nya datang” ujar Alvan pelan.
“yeee~ ommas baik” puji Aiyana.
“kalau udah dapat kemauannya panggil ommas lagi” gerutu Alvan.
Aiyana hanya tertawa kecil sambil membuka kain putih yang menutupi wajahnya, gadis itu duduk menghadap Alvan jadi orang orang tidak bisa melihat dia makan.
Alvan hanya diam memperhatikan Aiyana makan, pikiran pria itu mulai kembali melayang membayangkan apa yang akan terjadi jika yang ada dihadapannya adalah Gizhi, mantan calon istri yang melarikan diri. Baru saja Alvan hendak bersedih, tingkah Aiyana berhasil membuatpria itu tidak dapat menahan tawanya, pikiran pria itu yang kosong langsung terisi kembali.
Aiyana saat ini membuka mulutnya lebar lebar untuk memakan spaghetti, dan hal itu membuat alvan tertawa sambil menutupi mulutnya. “kenapa kamu makan seperti itu?” tanya Alvan.
“Biar lipstiknya gak kena, nanti make up nya luntur ommas” ujar Aiyana setelah menelan spaghetti yang ada di dalam mulutnya, lalu gadis itu kembali membuka lebar lebar mulutnya untuk memasukkan kembali spaghetti ke dalam mulut nya.
“Hentikan ai, itu make up mahal tidak akan luntur, lagi pula kalau hilang bisa di tambah lagi” ujar alvan disela tawanya.
“Benarkah??”
“hmmm” Alvan mengangguk sambil berusaha menahan tawanya.
“Malas turun turun ke bawah, untuk pasang make up lagi” ujar Aiyana dan kembali membuka mulutnya lebar lebar.
Alvan tidak dapat menahan tawanya lagi, pria itu tertawa keras sampai membuat orang orang memperhatikan mereka dan Aiyana langsung menatapnya sinis.
“Ommas jangan ketawa keras, orang orang akan liat kesini jadinya” gerutu Aiyana.
Alvan berusaha menahan tawanya, “makanya jangan makan seperti itu” ujar alvan yang berusaha menahan tawanya.
“seperti ini?” Aiyana kembali membuka lebar mulutnya dan ikutan tertawa bersama Alvan.
.
Dari kejauhan mama Haura, papa Hamdi dan Andra tersenyum melihat Alvan yang sedang tertawa. “ma, untung ada Aiyana ya” bisik papa Hamdi.
“iya pa, untung ada Aiyana, mama bersyukur papa bertemu dengan keluarga Aiyana, jika tidak mama tidak tau apa yang terjad pada putra kita pa, mungkin dia akan depresi karena pernikahannya batal, dan pengantin wanitanya kabur” lirih mama Haura.
...🥐🥐🥐🥐🥐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Dien Munawaroh
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-05-22
0
Aemiron
Kalian bertanya tanya
2023-08-27
0
Maria Yap
istri kecil
jadi y little wife 🥰🥰🥰
kyk cerita mommy Ara
🤭🤭🤭
2023-04-02
0