“Abraham!” panggil seorang pria paruh baya.
Pria yang dipanggil segera berbalik dan matanya terbelalak kaget melihat sahabat yang sudah lama tidak dia temui ada dihadapannya.
“hamdi!” panggil pria yang dipanggil Abraham.
“Iya ini aku hamdi, sahabat kecilmu” ujar Hamdi.
Kedua pria paruh baya itu berpelukan dan saling menepuk punggung temannya masing masing.
“Kemana saja selama ini teman” ujar hamdi lagi saat pelukan mereka terlepas dan berganti menjadi jabat tangan.
“Panjang ceritanya, nanti saja aku cerita, saat ini bukan waktu yang tepat teman” ujar Abraham.
“Baiklah bagaimana kita makan siang bersama untuk mendengarkan ceritamu?” tawar hamdi.
Abraham mengangguk pelan, “boleh, tapi jangan sekarang, aku harus menjemput putri kecilku pulang sekolah, bagaimana kalau besok saja, aku akan mengajak istriku untuk kita ketemu?” ujar Abraham.
“Baiklah, kalau gitu aku minta nomor teleponmu, karena kamu ganti nomor kan” kekeh Hamdi sambil mengeluarkan ponselnya.
“Ahh iya sebentar” ujar Abraham sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana.
Setelah berunding singkat diputuskan Abraham dan hamdi berjanji akan bertemu besok hari sabtu di sebuah restoran jepang yang menjadi tempat kesukaan mereka dulu, Pertemuan itu memang berakhir singkat karena Abraham yang sedang buru buru menjemput putri kecilnya, Abraham memang sangat menjaga putri satu satunya, walau dia sibuk pria itu selalu menyempatkan diri menjemput sang putri dari sekolah, jika dia benar benar tidak bisa menjemput sang istrilah yang menggantikan dirinya untuk menjemput atau Abraham akan mengirim gojek atau Go-Car untuk menjemput putrinya.
...🍕🍕🍕🍕🍕...
Seorang gadis cantik baru saja keluar dari sekolahnya, kepala gadis itu melirik ke segala penjuru untuk mencari yang akan menjemputnya hari itu, karena tidak biasanya jemputannya datang terlambat, biasanya jika terlambat sang ayah akan mengabari lebih dulu sehingga dia sudah mempersiapkan diri untuk menunggu sang ayah.
“Ai! Belum dijemput” sebuah motor berhenti didepan Aiyana, Ya nama gadis yang menunggu itu adalah Aiyana.
Aiyana menggelengkan kepalanya pelan, “belum, temani gue disini dong” bujuk Aiyana pada dua orang temannya. Aiyana memang bersekolah di sekolah negri biasa karena memang keluarganya tidak sekaya dulu, dan dia juga tidak pintar pintar amat.
“Oke deh” Teman Aiyana yang membawa motor mematikan motornya dan teman yang dibonceng turun serta duduk disebelah kiri dan kanan Aiyana.
“Biasanya orang tua lo on time, ni tumben banget telat, udah kasih kabar tadi?” tanya teman Aiyana Yang bernama Putri.
Aiyana melirik jam tangannya memang tidak bisa dikatakan telat sekali karena baru berlalu 5 menit, dia juga baru keluar dari sekolah. “mungkin ban bocor atau kejebak macet kali, kalian buru buru? Kalau buru buru gue gak apa sendiri kok” ujar Aiyana.
“Gak ada, kami cuma pulang aja ke rumah, jadi santai aja” balas Putri.
“Ngomong ngomong besok jadikan kita pergi? Lo udah tanya bokap?? Dia bolehkan gak?” sela teman Aiyana yang bernama Keyla.
“Hmmm.. ayah udah boleh sih, tapi nanti coba gue tanya lagi sama ayah, siapa tau dia lupa, udah izinkan gue” ujar Aiyana.
“Iya ingatkan, ntar kayak kemarin kemarin udah dibilang boleh ehhh gak jadi pergi karena gak dibolehin” celetuk putri karena mengingat pengalaman mereka yang sebelum sebelumnya sering susah mengajak Aiyana untuk keluar dari rumah, karena ayah Aiyana yang sangat protektif pada putri satu satunya.
Aiyana tertawa kecil, “sorry ya, ayah emang gitu, kalau dengar kita bawa cowok, makanya gak dibolehkan” ujar Aiyana.
“Lo hidup di zaman apa sih Ai, pusing gue liat peraturan lo ketat banget, masak udah umur 17 tahun masih belum boleh pacaran, kasian tu si Fajri yang terus nungguin lo, entar keburu di rebut si Ilan lagi, sementara dia itu ngebet banget pengen dapatin Fajri” omel Putri bak ibu ibu yang sedang menasehati anaknya.
“benar banget, gue ilfeel banget liat gaya si ilan, sok menye-menye sama fajri, bahkan tadi pas olahraga dia sengaja kejar Fajri demi kasihkan air minum yang dia beli untuk fajri” tambah Keyla.
“Yaa~ kalau dia gak bisa nungguin gue sampai diizinkan pacaran ya terserah berarti dia bukan jodoh gue” ucap Aiyana pasrah, gadis itu sebenarnya juga menyukai Fajri tapi berhubung ayah yang sangat dia sayangi tidak membolehkan dia untuk berpacaran, Aiyana yang selalu patuh jadi tetap menjaga kepercayaan Ayahnya sampai sekarang.
“Lo gak ada niat gitu buat backstreet aja? Kan zaman sekarang banyak itu pacaran sembunyi sembunyi, nanti pas dibolehin baru deh ngaku ke orang tua” usul Keyla.
“benar tu Ai, kasian si fajri ngejar ngejar terus kita bantuin deh buat jaga rahasianya, pakai aja nama kita kalau lo mau jalan sama Fajri” sambung putri.
Aiyana menggeleng sambil tertawa kecil, “Gak ahh! Udah dosa gue banyak, malah tambah lagi dengan berbohong sama orang tua gue” tolak Aiyana.
“woiii diam orang yang dibicarakan datang tu” bisik Keyla sambil menyenggol lengan teman temannya.
Yang dimaksud oleh Keyla adalah Fajri yang sedang mereka bicarakan baru saja keluar membawa motor Kawasaki ninja nya keluar dari perkarangan sekolah, motor itu langsung berhenti di depan Aiyana begitu melihat Aiyana belum dijemput oleh orang tuanya.
Fajri membuka helm yang dia gunakan, dan saat itu bak adegan slow motion pria itu merapikan rambutnya sambil tersenyum manis pada Aiyana, “Belum dijemput Ai? Mau pulang sama gue gak?” tawar Fajri pada Aiyana.
“Belum datang, tapi tidak” tolak Aiyana.
Putri dan Keyla saling memberi kode lalu tiba tiba mereka berdua berdiri dari tempat mereka duduk, “Aduh ai gue lupa, tadi mama gue nyuruh cepat pulang bantuin dia siap siap arisan, gue duluan ya” Ujar putri.
“karena gue nebeng sama putri gue juga duluan ya ai” pamit Keyla.
“ya, bye bye” balas Aiyana, sebenarnya dia tau dari acting Putri dan Keyla yang tampak sangat tidak natural, Aiyana tau kenapa kedua sahabatnya tiba tiba pergi.
“Jri, tolong temani Aiyana ya! Takut anak orang di culik soalnya cantik” celetuk putri sebelum pergi meninggalkan Fajri dan Aiyana berduaan di depan halaman sekolah.
“Beres” jawab Fajri, pria itu memarkirkan motornya kesamping jalan dan duduk berjarak 2 jengkal dari Aiyana. “gak apa kan gue yang gantian temani?” tanya Fajri.
“Gue sendiri juga gak apa, kalau lo sibuk” jawab Aiyana sopan.
“Gue gak sibuk kok, malah gue senang bisa nemani lo” ujar fajri.
Aiyana hanya tersenyum dan menunduk malu mendengar ucapan fajri, mereka sama sama tau tentang perasaan mereka masing masing, tapi terhalang izin orang tua Aiyana, sehingga mereka sampai sekarang masih status berteman saja.
...🥪🥪🥪🥪🥪...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ulil
oke lanjut bab
2023-06-17
0
Syahrani Fudin
mampir ☺️
2023-05-06
0
Dwi Winarni Wina
mau dinikahkan si ai sm teman ayahnya,,,,lanjutkan Thor.....
2023-04-06
0