Detik-Detik Akad

Dua hari setelah aku kembali ke kampung halaman, Mas Alfa mengajakku belanja seserahan. Mulai dari baju, kosmetik, dan perhiasan. Meski aku sudah menolak, Mas Alfa tetap bersikeras membelikan satu set perhiasan. Katanya, itu adalah hadiah karena mahar yang kuminta sangat sedikit—tiga juta rupiah. Nominal yang menurutku sudah cukup banyak.

Usai belanja seserahan, Mas Alfa mengajakku ke rumahnya. Bukan hanya mengunjungi orang taunya, melainkan juga fitting baju pengantin di tempat MUA yang ada di dekat rumah Mas Alfa.

"Athena, sini masuk, Nak! Duh, cantiknya calon menantu Mama."

Bu Mirah—ibu kandung Mas Alfa, menyambutku dengan hangat. Senyumnya mengembang sempurna, sangat sedap dipandang mata.

"Ini apa? Aslinya kalau mau ke sini ya ke sini saja, nggak usah repot-repot bawa beginian," ujar Bu Mirah ketika aku menyodorkan kantung plastik yang berisi martabak manis.

"Nggak apa-apa, Ma. Tadi yang beli juga Mas Alfa kok." Aku menjawab sambil senyum-senyum tak jelas. Ya, kebahagiaan tersendiri bisa diterima dengan baik oleh keluarga pasangan. Sementara di luar sana banyak yang mendapat perlakuan buruk dari mertua atau ipar.

"Tadi Pak Hendi sudah ke sini, ngasih contoh dekor untuk acara kalian nanti. Ini, silakan dipilih-pilih sendiri. Mama ngikut saja dengan pilihan kalian. Sama juga kayak gaunnya, nanti silakan kalian bicara sendiri sama Bu Lina. Nggak usah merasa sungkan atau gimana. Kalau suka ya ambil, jangan khawatirkan harga. Ya?" Bu Mirah menatapku.

Aku pun mengangguk meski dengan sedikit malu. Bagaiman tidak, resepsi pernikahan kami murni ditanggung Bu Mirah dan Pak Suryo—ayah kandung Mas Alfa. Mereka memahami kondisi keluargaku yang terbilang sederhana, jadi tidak menuntut banyak. Di sana nanti cuma akad saja, setelah itu langsung pindah ke sini untuk resepsi.

Seterusnya, aku juga akan tinggal di sini. Tak bisa menolak karena Mas Alfa adalah anak tunggal. Kalau dia yang ikut aku, siapa yang akan menemui Papa dan Mama Mertua?

Dalam hal ini, Ibu juga sudah setuju. Di sana sudah ada Mbak Yuna dan Mas Abercio, aku pun bisa menjenguk secara berkala. Jadi, tak masalah aku mau tinggal di mana.

"Bagaimana kalau yang ini, Sayang?" Mas Alfa menunjukkan gambar dekor dengan nuansa putih.

Aku menatapnya cukup lama, terlihat elegan, seakan tergambar jelas sakralnya pernikahan, tanpa tidak mengurangi kemewahannya.

Jujur aku juga tertarik dengan dekorasi itu, tapi ... dari semua jenis dekor, itu yang paling mahal. Memang, akhir-akhir ini nuansa putih sedang naik daun. Banyak yang menggunakan dekorasi itu dalam pernikahannya.

"Fokus sama pilihan aja, jangan ngelirik yang lain," bisik Mas Alfa. Mungkin, dia tahu kalau aku melirik harga yang tertera di sana.

"Aku ... nggak," jawabku agak gugup.

"Fix, yang ini ya?"

Akhirnya aku mengangguk.

"Pilihan yang bagus, Athena. Dari kapan hari Mama dan papamu juga tertarik dengan dekorasi yang macam itu. Pernah lihat pas kondangan kayak ... wih, elegan banget. Tapi, yang punya acara kan kalian. Jadi, Mama ngikut. Eh, ternyata selera kita sama."

Aku ikut tertawa ketika mendengar penjelasan Bu Mirah. Aku merasa lega karena pilihan yang lumayan mahal tidak menjadi masalah baginya.

_______

Setelah melewati persiapan yang panjang, akhirnya tiba juga pada hari di mana aku dan Mas Alfa akan mengikat janji suci di hadapan Ilahi.

Sejak kemarin di rumah sudah sibuk. Orang-orang menyiapkan banyak hidangan untuk menjamu keluarga Mas Alfa. Katanya, ada sekitar tiga puluhan orang yang ikut menjadi pengiring dan menyaksikan ijab kami.

"Mbak Athena ini cantiknya sempurna banget, mana kalem lagi. Beruntung Mas Alfa mendapatkan istri seperti Mbak," puji Mbak Tata—MUA yang meriasku.

"Mbak Tata bisa aja. Ini kan berkat tangan Mbak aku bisa cantik gini."

"Mbak Athena merendah terus. Wong jelas udah cantik dari sananya kok," sahut Mbak Tata membuatku menunduk malu.

Sesaat kemudian, dia kembali membuka suara. Tapi, kali ini beda pembahasan.

"Aku awalnya kaget loh, dengar kabar kalau Mbak Athena akan menikah sama Mas Alfa. Nggak tahu kapan pacarannya, tiba-tiba udah nikah aja."

Kali ini, senyumku agak masam. Membahas tentang pacaran, otomatis pikiranku langsung tertuju pada Kendrick, yang sekarang entah bagaimana kabarnya.

"Kalau boleh tahu, berapa lama Mbak Athena pacaran sama Mas Alfa? Kok bisa rapet gitu nyimpennya?" Sebuah pertanyaan yang agak sulit untuk kujawab.

Aku dan Mas Alfa menjalin hubungan hanya dalam hitungan bulan, itu pun jarak jauh. Hanya ada satu pertemuan, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk pulang dan menikah dengannya.

"Athena! Alfa dan keluarganya sudah datang! Mereka menunggu di depan!" teriak Ibu dari luar kamar.

Beruntung, dengan begini aku bisa mengalihkan topik dan tak perlu menjawab pertanyaan Mbak Tata.

Benar saja, sesaat kemudian kami keluar dan menuju ruang tamu. Di atas tikar yang digelar, Mas Alfa dan keluarganya sudah berkumpul di sana. Di antara mereka, ternyata juga sudah ada penghulu. Ah, artinya masa lajangku tinggal beberapa detik lagi.

Dengan perasaan yang tak karuan, aku pun bergabung di sana. Duduk di samping Mas Alfa, di depan penghulu.

"Sangat cantik," bisik Mas Alfa, memuji tepat di dekat telinga, hingga membuatku tersenyum malu.

Namun, senyumku tak berlangsung lama. Ada kehadiran seseorang yang membuatku mengernyitkan kening.

"Dia ... bukannya di Bali? Kenapa tiba-tiba ada di sini?" batinku dalam kebingungan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ria

ria

karinkah?🤔🤔
kalo benar karin..jadi penasaran dari awal ttg karin yg diem saja setelah tau athena jadian dg alfa..

2023-04-21

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

wauuu pasti ini Kendrick , koq ya bisa dia hadir di acara nikahan nya Athena Alfa ??

2023-04-05

1

Nanik Lestyawati

Nanik Lestyawati

kendrick ya thor? fokus aja dengan pilihanmu athena, trlepas bagaimanapun nanti alfa toh keluarganya sgt baik dan menerimamu.harusnya dr awal kamu jujur soal kendrick msti dia hanya masa lalu karena ke depannya bisa jadi konflik dalam rumah tanggamu. tidak sabar thor part selanjutnya dan psti akan ada konflik2 secara athena blm bs mencintai alfa

2023-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Fakta Menyakitkan
2 Telepon dari Rumah
3 Alfarezza Samudra
4 Mantan Playboy
5 Istri Kendrick
6 Menerima Cinta Alfa
7 Bertemu Lagi
8 Cincin dari Alfa
9 Menerima Lamaran
10 Peringatan dari Zion
11 Tidak Ragu Lagi
12 Detik-Detik Akad
13 Kejanggalan Sikap Karin
14 Tersudut
15 Memilih Percaya
16 Bayangan Gila Tentangnya
17 Tak Pantas Untuknya
18 Satu Langkah Lebih Baik
19 Hasil Tes
20 Hamil
21 Kabar Buruk
22 Di Ambang Kemisikinan
23 Histeris
24 Masih Kritis
25 Foto tanpa Busana
26 Ada Apa dengan Papa?
27 Ujian yang Bertubi
28 Mulai Mencintai
29 Bangkit dari Keterpurukan
30 Tawaran dari Karin
31 Berita Buruk
32 Cedera Kepala dan Patah Kaki
33 Rencana Kerja
34 Kembali Ke Bali
35 Channing dan Mata Hitamnya
36 Deal Satu Bulan
37 Melihatnya Berkeringat
38 Tinggal Bertiga
39 Luka yang Kembali Ada
40 Sedikit Terusik Sikap Mertua
41 Penyesalan Kendrick
42 Kematian Istri Kendrick
43 Kamu Butuh Uang?
44 Menyimpan Semua Tentangmu
45 Karena Kamu Athena Orisha
46 Rasa yang Sebenarnya
47 Tersiksa Rindu
48 Kejujuran yang Menyakitkan
49 Channing Bukan Anak Kandungku
50 Usai Sudah
51 Satu Setengah Tahun Kemudian
52 Pengkhianatan Alfa
53 Kompensasi
54 Membawa Binar Pulang
55 Ujian Lagi
56 Siapa Gerangan?
57 Kamu Bukan Istriku Lagi!
58 Jangan Kembali ke Bali
59 Suara Itu ....
60 Tidak!
61 Cemburu
62 Bertemu Mantan Suami
63 Perlindungan Kendrick
64 Bertemu di Depan Penghulu
65 Undangan
66 Sah!
67 Posisi Pertama Se-Eropa
68 Kebahagiaan Baru
69 Mulai Terusik
70 Bertemu Karin
71 Ulah Buruk Alfa
72 Dipenjara
73 Kalimat Termanis
74 Buah Hati yang Dinanti
75 AKHIR CERITA
76 Bonus Chapter 1
77 Bonus Chapter 2
78 Ucapan Terima Kasih
79 Promo Menikahi Paman Mantan
80 Love Me Please, Channing
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Fakta Menyakitkan
2
Telepon dari Rumah
3
Alfarezza Samudra
4
Mantan Playboy
5
Istri Kendrick
6
Menerima Cinta Alfa
7
Bertemu Lagi
8
Cincin dari Alfa
9
Menerima Lamaran
10
Peringatan dari Zion
11
Tidak Ragu Lagi
12
Detik-Detik Akad
13
Kejanggalan Sikap Karin
14
Tersudut
15
Memilih Percaya
16
Bayangan Gila Tentangnya
17
Tak Pantas Untuknya
18
Satu Langkah Lebih Baik
19
Hasil Tes
20
Hamil
21
Kabar Buruk
22
Di Ambang Kemisikinan
23
Histeris
24
Masih Kritis
25
Foto tanpa Busana
26
Ada Apa dengan Papa?
27
Ujian yang Bertubi
28
Mulai Mencintai
29
Bangkit dari Keterpurukan
30
Tawaran dari Karin
31
Berita Buruk
32
Cedera Kepala dan Patah Kaki
33
Rencana Kerja
34
Kembali Ke Bali
35
Channing dan Mata Hitamnya
36
Deal Satu Bulan
37
Melihatnya Berkeringat
38
Tinggal Bertiga
39
Luka yang Kembali Ada
40
Sedikit Terusik Sikap Mertua
41
Penyesalan Kendrick
42
Kematian Istri Kendrick
43
Kamu Butuh Uang?
44
Menyimpan Semua Tentangmu
45
Karena Kamu Athena Orisha
46
Rasa yang Sebenarnya
47
Tersiksa Rindu
48
Kejujuran yang Menyakitkan
49
Channing Bukan Anak Kandungku
50
Usai Sudah
51
Satu Setengah Tahun Kemudian
52
Pengkhianatan Alfa
53
Kompensasi
54
Membawa Binar Pulang
55
Ujian Lagi
56
Siapa Gerangan?
57
Kamu Bukan Istriku Lagi!
58
Jangan Kembali ke Bali
59
Suara Itu ....
60
Tidak!
61
Cemburu
62
Bertemu Mantan Suami
63
Perlindungan Kendrick
64
Bertemu di Depan Penghulu
65
Undangan
66
Sah!
67
Posisi Pertama Se-Eropa
68
Kebahagiaan Baru
69
Mulai Terusik
70
Bertemu Karin
71
Ulah Buruk Alfa
72
Dipenjara
73
Kalimat Termanis
74
Buah Hati yang Dinanti
75
AKHIR CERITA
76
Bonus Chapter 1
77
Bonus Chapter 2
78
Ucapan Terima Kasih
79
Promo Menikahi Paman Mantan
80
Love Me Please, Channing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!