Menerima Lamaran

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya kusodorkan jemariku ke arahnya. Lalu, aku tersenyum dan menatapnya dalam-dalam.

"Sematkan di sini, Mas, dan aku akan menganggapnya sebagai lamaran," ucapku.

Kulihat sorot mata Mas Alfa berbinar. Mungkin, dia puas dengan jawabanku. Buktinya, tanganku langsung diraih. Cincin permata dengan cepat disematkan di jari manisku, lantas dicium dengan mesra.

"Terima kasih banyak, Athena. Aku nggak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku janji akan selalu membahagiakan kamu. Meski setelah ini kita berjauhan lagi, tapi aku akan berusaha untuk selalu ada. Kamu butuh apa, nanti bilang aja, jangan sungkan. Selagi aku mampu, pasti langsung kupenuhi keinginannu. Dan seandainya aku belum mampu, sebisa mungkin aku akan mengusahakan," ujar Mas Alfa setelah mencium jemariku.

"Aku yang harusnya berterima kasih, Mas. Kamu masih sabar menunggu meski udah lama kuabaikan. Aku juga berterima kasih atas ketulusan kamu. Memang nggak banyak yang bisa kujanjikan, Mas, kamu tahu sendiri hidupku gini-gini aja. Tapi yang pasti ... aku akan berusaha menjaga hubungan kita," jawabku padanya, yang kemudian kusambung dalam hati, "Aku juga akan berusaha mencintaimu sepenuhnya."

Tidak ada jawaban lagi dari bibir Mas Alfa. Namun, dia langsung mendekap tubuhku dengan erat. Rasanya hangat meski belum berhasil menyentuh ruang hati yang dingin.

Malam itu, cukup lama aku dan Mas Alfa menghabiskan waktu di tepi pantai, sebelum besok dia kembali terbang ke Kota Malang. Mudah-mudahan saja ini memang pilihan yang benar. Kuharap ada bahagia yang menjemput kami di hari nanti.

___________

"Na, kamu punya hutang penjelasan ke aku. Gimana ceritanya sampai kamu bisa pacaran sama Alfa. Kendrick gimana? Malam sebelum kamu pulang, kalian masih baik-baik aja, kan? Sempat keluar kan waktu itu?" cecar Mbak Karin ketika kami bersiap membuka toko.

Aku memang belum cerita apa-apa ke dia, kemarin-kemarin belum ada kesempatan yang pas. Tapi hari ini, kuceritakan saja semuanya. Hitung-hitung berbagi beban agar lebih mendingan. Sesak juga memendam semua sendiri.

"Aku ikut kesal sama Kendrick, bisa-bisanya dia bohongin kamu sampai kayak gitu. Tapi, aku agak ragu juga dengan keputusanmu, Na. Hanya selang tiga harian kamu langsung nerima lelaki lain. Kamu nggak hanya menjadikan dia sebagai pelampiasan kan, Athena?"

Pertanyaan Nadia membuatku terdiam, teringat kembali dengan perasaanku yang belum sedikit pun beralih pada Mas Alfa.

"Aku tahu Alfa nggak sekaya dan setampan Kendrick, tapi dia itu lelaki baik. Nggak adil kalau kamu hanya mainin dia, Athena." Mbak Karin ikut menyahut.

Aku pun tersenyum dan menggeleng pelan.

"Aku nggak mainin dia, Mbak. Mungkin ... aku emang belum bisa mencintai dia secara utuh, tapi aku sungguh-sungguh dengan pilihan ini. Aku akan belajar mencintai dia dan melupakan semua tentang Kendrick."

"Kamu yakin bisa, Na? Belajar mencintai itu kadang nggak mudah. Apalagi kamu ngambil keputusan saat sedang kecewa." Nadia memandangku dengan tatapan aneh. Mungkin, dia meragukan keputusanku.

"Ya, mungkin emang sulit. Tapi, aku pasti bisa. Aku beneran yakin, Nad, ini buktinya." Kutunjukkan cincin yang baru semalam melingkar di jariku. "Dia udah melamarku, dan keseriusannya inilah yang bikin aku yakin."

"Alfa sudah ngelamar? Secepat itu?" sahut Mbak Karin dengan cepat.

Aku mengangguk, "Iya, Mbak."

Mbak Karin tidak menjawab lagi, malah ia beranjak dan melangkah pergi meninggalkan aku dan Nadia. Katanya, tidak mau terlambat karena sudah masuk jam buka toko.

Tak lama setelahnya, aku dan Nadia juga menyusul. Tapi, Nadia tidak diam seperti Mbak Karin barusan. Dia banyak bicara dan mengomentari hubunganku dengan Mas Alfa, yang akhirnya ia benarkan karena lelaki itu sangat serius.

Setelah kami membuka toko, Mbak Karin masih sering diam. Entah perasaanku saja atau memang benar adanya, Mbak Karin seperti menyimpan beban yang tidak sederhana.

"Ada sedikit masalah sama Ibu." Jawaban Mbak Karin ketika kutanya terkait sikapnya yang sering diam.

Meski tidak terlihat jujur, tapi aku berusaha percaya, dan kuharap kebenarannya juga tak jauh-jauh dari itu.

___________

Usai makan siang, aku kembali sibuk dengan pekerjaan di toko. Bahkan, pesan dari Mas Alfa pun belum kubalas. Hanya teleponnya tadi yang sempat kuterima. Namun tidak lama, sekadar cukup untuk mengatakan bahwa dia sudah tiba Kota Malang.

"Athena!"

Gerakan tanganku yang sedang menata baju terhenti seketika. Aku kenal betul dengan suara itu, Kendrick. Tapi, entah untuk apa dia ke sini lagi.

Aku lantas mendongak, tanpa mengucap satu kata pun sebagai tanggapan.

"Siapa lelaki yang kemarin? Kenapa kamu tidak membalas pesanku, dan justru semua aksesku kamu blokir. Kenapa, Athena?" tanya Kendrick.

"Jangan tanya kenapa. Kamu masih ingat kan kalau hubungan kita sudah berakhir, konyol kalau kamu masih mempertanyakan itu. Sejak kita tidak ada hubungan, aku mau jalan dengan siapapun itu hakku. Kamu tidak ada hak untuk tahu apalagi sampai melarang. Dan soal akses yang kublokir, itu juga akunku sendiri. Aku mau berteman dengan siapa dan memblokir siapa, itu hakku. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan kamu. Jadi, jangan ikut campur!" ucapku dengan tegas.

"Tapi, aku masih mencintaimu, Athena. Aku tidak mau jika kita menjadi orang asing seperti ini. Yang aku mau kita tetap berteman."

"Kita tetap berteman dan kamu mengontrol siapa saja yang berteman denganku? Terus di sisi lain kamu hidup enak-enakan dengan istrimu, begitu?" sahutku tak kalah cepat. Sungguh, aku muak dengan kata-kata manisnya.

Kendrick terdiam, dan kuartikan sebagai 'iya'. Miris sekali. Dia memilih istrinya, tapi masih mengharapku berdiri di tempat yang sama—wanita yang selalu mencintainya. Heh, egois! Prinsip lelaki brengsek itu namanya.

Karena Kendrick begitu pintar menjawab setiap ucapanku, akhirnya kupamerkan cincin yang sudah melekat di jemari.

"Laki-laki bukan kamu saja, Kendrick. Jadi, jangan harap aku akan terus-terusan terpaku dengan kamu. Lihat, lelaki yang kemarin bersamaku. Dia adalah calon suamiku, ini adalah bukti lamarannya, dan tidak lama lagi kami akan menikah," ucapku dengan bangga.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Caramel Latte

Caramel Latte

kayaknya Alfa tulus, semoga Athena segera mengakhiri masa lalu dan jujur ke Alfa

2023-09-22

1

ria

ria

athena💖💖

2023-04-21

0

ria

ria

kendrick gila..egois

2023-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Fakta Menyakitkan
2 Telepon dari Rumah
3 Alfarezza Samudra
4 Mantan Playboy
5 Istri Kendrick
6 Menerima Cinta Alfa
7 Bertemu Lagi
8 Cincin dari Alfa
9 Menerima Lamaran
10 Peringatan dari Zion
11 Tidak Ragu Lagi
12 Detik-Detik Akad
13 Kejanggalan Sikap Karin
14 Tersudut
15 Memilih Percaya
16 Bayangan Gila Tentangnya
17 Tak Pantas Untuknya
18 Satu Langkah Lebih Baik
19 Hasil Tes
20 Hamil
21 Kabar Buruk
22 Di Ambang Kemisikinan
23 Histeris
24 Masih Kritis
25 Foto tanpa Busana
26 Ada Apa dengan Papa?
27 Ujian yang Bertubi
28 Mulai Mencintai
29 Bangkit dari Keterpurukan
30 Tawaran dari Karin
31 Berita Buruk
32 Cedera Kepala dan Patah Kaki
33 Rencana Kerja
34 Kembali Ke Bali
35 Channing dan Mata Hitamnya
36 Deal Satu Bulan
37 Melihatnya Berkeringat
38 Tinggal Bertiga
39 Luka yang Kembali Ada
40 Sedikit Terusik Sikap Mertua
41 Penyesalan Kendrick
42 Kematian Istri Kendrick
43 Kamu Butuh Uang?
44 Menyimpan Semua Tentangmu
45 Karena Kamu Athena Orisha
46 Rasa yang Sebenarnya
47 Tersiksa Rindu
48 Kejujuran yang Menyakitkan
49 Channing Bukan Anak Kandungku
50 Usai Sudah
51 Satu Setengah Tahun Kemudian
52 Pengkhianatan Alfa
53 Kompensasi
54 Membawa Binar Pulang
55 Ujian Lagi
56 Siapa Gerangan?
57 Kamu Bukan Istriku Lagi!
58 Jangan Kembali ke Bali
59 Suara Itu ....
60 Tidak!
61 Cemburu
62 Bertemu Mantan Suami
63 Perlindungan Kendrick
64 Bertemu di Depan Penghulu
65 Undangan
66 Sah!
67 Posisi Pertama Se-Eropa
68 Kebahagiaan Baru
69 Mulai Terusik
70 Bertemu Karin
71 Ulah Buruk Alfa
72 Dipenjara
73 Kalimat Termanis
74 Buah Hati yang Dinanti
75 AKHIR CERITA
76 Bonus Chapter 1
77 Bonus Chapter 2
78 Ucapan Terima Kasih
79 Promo Menikahi Paman Mantan
80 Love Me Please, Channing
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Fakta Menyakitkan
2
Telepon dari Rumah
3
Alfarezza Samudra
4
Mantan Playboy
5
Istri Kendrick
6
Menerima Cinta Alfa
7
Bertemu Lagi
8
Cincin dari Alfa
9
Menerima Lamaran
10
Peringatan dari Zion
11
Tidak Ragu Lagi
12
Detik-Detik Akad
13
Kejanggalan Sikap Karin
14
Tersudut
15
Memilih Percaya
16
Bayangan Gila Tentangnya
17
Tak Pantas Untuknya
18
Satu Langkah Lebih Baik
19
Hasil Tes
20
Hamil
21
Kabar Buruk
22
Di Ambang Kemisikinan
23
Histeris
24
Masih Kritis
25
Foto tanpa Busana
26
Ada Apa dengan Papa?
27
Ujian yang Bertubi
28
Mulai Mencintai
29
Bangkit dari Keterpurukan
30
Tawaran dari Karin
31
Berita Buruk
32
Cedera Kepala dan Patah Kaki
33
Rencana Kerja
34
Kembali Ke Bali
35
Channing dan Mata Hitamnya
36
Deal Satu Bulan
37
Melihatnya Berkeringat
38
Tinggal Bertiga
39
Luka yang Kembali Ada
40
Sedikit Terusik Sikap Mertua
41
Penyesalan Kendrick
42
Kematian Istri Kendrick
43
Kamu Butuh Uang?
44
Menyimpan Semua Tentangmu
45
Karena Kamu Athena Orisha
46
Rasa yang Sebenarnya
47
Tersiksa Rindu
48
Kejujuran yang Menyakitkan
49
Channing Bukan Anak Kandungku
50
Usai Sudah
51
Satu Setengah Tahun Kemudian
52
Pengkhianatan Alfa
53
Kompensasi
54
Membawa Binar Pulang
55
Ujian Lagi
56
Siapa Gerangan?
57
Kamu Bukan Istriku Lagi!
58
Jangan Kembali ke Bali
59
Suara Itu ....
60
Tidak!
61
Cemburu
62
Bertemu Mantan Suami
63
Perlindungan Kendrick
64
Bertemu di Depan Penghulu
65
Undangan
66
Sah!
67
Posisi Pertama Se-Eropa
68
Kebahagiaan Baru
69
Mulai Terusik
70
Bertemu Karin
71
Ulah Buruk Alfa
72
Dipenjara
73
Kalimat Termanis
74
Buah Hati yang Dinanti
75
AKHIR CERITA
76
Bonus Chapter 1
77
Bonus Chapter 2
78
Ucapan Terima Kasih
79
Promo Menikahi Paman Mantan
80
Love Me Please, Channing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!