Aku tak peduli lagi dengan ucapan Kendrick, yang kuyakini hanya manis di mulut saja.
Dari pada berlama-lama dengannya dan pasti akan membuat sakit hati lebih dalam lagi, aku memilih pergi dengan langkah cepat. Menyusuri pasir di sepanjang pantai, menembus dekapan angin malam yang serasa lebih dingin dari biasanya. Mungkin, karena sekarang tidak ada lagi yang memeluk hatiku. Ahh!
Dengan tangan yang masih merapat di dada, aku meneruskan perjalanan menuju Cahaya Fashion—salah satu toko pakaian yang ada di sekitaran Pantai Kuta. Beberapa menit kemudian, aku tiba di sana dan bergegas ke kamar belakang yang ada di sebelah gudang, tempat yang selama dua tahun terakhir menjadi saksi lelahku.
Tiba di sana, kudapati pintu masih terkunci. Rupanya dua temanku yang tadi keluar masih belum pulang.
Tak ingin menebak mereka ke mana dan sedang apa, aku langsung mengambil kunci di bawah pot bunga dan membuka pintu tersebut.
"Ahhh!" teriakku cukup kencang ketika sudah masuk ke kamar dan pintu kembali kututup.
"Kenapa harus berakhir kayak gini?" sambungku masih dalam isak tangis.
Sakit? Tentu saja. Kendrick adalah cinta sekaligus pacar pertamaku. Di saat gadis-gadis lain sudah mengenal cinta sejak remaja, tapi aku tidak, walau hanya sekadar cinta monyet. Teman sekolah, tetangga, atau juga lelaki lain yang pernah aku kenal. Tidak ada yang menarik, kecuali Kendrick. Dialah satu-satunya pemilik hatiku yang utuh. Tapi, sesakit ini luka yang dia berikan.
Dengan air mata yang tidak kutahu kapan akan berhenti, aku melangkah lagi dan berhenti di depan cermin. Kutatap keadaanku yang kacau. Mata merah dan sembap, rambut kusut dan berantakan, juga lipstik yang setengah luntur karena terlalu sering menggigit bibir.
"Memangnya siapa aku, berani berharap orang seperti Kendrick akan tulus. Sadar, Athena, kamu sama sekali nggak sebanding dengannya!" ucapku pada bayangan di dalam cermin.
Sosok yang tampak kacau itu membuatku teringat dengan perbedaan, baik dari status sosial maupun keadaan fisik. Kendrick punya bisnis penginapan yang cukup besar.
Hotel miliknya tersebar di seluruh bagian pulau ini, menjadi rekomendasi penginapan mewah untuk orang-orang kelas atas. Uang yang masuk perharinya bernilai puluhan juta. Sedangkan aku, hanya pekerja di sebuah toko pakaian. Dengan posisi yang sering di belakang karena tidak mahir Bahasa Inggris. Upah yang kuterima dalam setiap bulan, tidak ada separuh dari upah yang Kendrick terima perhari.
Itu dari segi materi. Dari segi fisik, kami juga jauh berbeda. Kendrick adalah lelaki berdarah Prancis, ketampanannya tidak diragukan lagi. Tubuhnya tegap tinggi dengan kulit cerah dan bulu yang kecokelatan, sepadan dengan rambutnya yang berwarna cokelat terang. Hidung mancung dan mata hijau cerah, sangat memikat.
Sementara aku, hanya gadis desa yang kebetulan dianugerahi kulit putih. Tidak ada hidung mancung atau perawakan yang tinggi. Wajahku biasa-biasa saja, hidung minimalis, bibir tipis, serta pipi chubby. Sangat bertolak belakang dengan namaku yang mirip keturunan Yunani, memang semua ini hanya obsesi Ibu atas dewa-dewi Yunani yang konon katanya luar biasa menawan. Hingga terciptalah nama Athena Orisha untukku dan Abercio Damaresh untuk Mas.
"Harusnya dari awal aku nggak pernah nerima dia. Aku memang bodoh." Lagi, tangisku pecah. Bahkan, kini air mata yang keluar lebih deras dari sebelumnya.
Makin mengingat perbedaan, hatiku kian hancur, seakan kenyataan menampar dan menegaskan bahwa aku memang tidak pantas untuknya. Dia memilih istrinya bukan hanya karena pernikahan, melainkan juga karena aku tidak layak dipertahankan.
"Argghhh!"
Aku terjatuh ke lantai. Menunduk dan mencengkeram rambut dengan kuat. Aku benci, sangat benci dengan keadaan ini. Aku sakit dan kecewa, tapi cinta itu masih jelas terasa. Ah, sial!
Cukup lama aku melampiaskan kesedihan dengan tangis. Sampai akhirnya, aku mengangkat wajah dan menghentikan semuanya karena dering ponsel yang cukup nyaring. Satu nama yang terpampang—Ibu. Mendadak jantungku berdetak cepat, ada apa? Mengapa Ibu telepon malam-malam?
"Ibu," ucapku dengan suara yang setenang mungkin. Aku tak ingin Ibu mendengarku menangis.
"Athena, ini aku. Kamu bisa izin pulang, nggak? Ibu___"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
ria
kamu terlalu cinta athena tp cinta yg salah..
dan cinta membuatmu buta😙
2023-04-13
1
ria
nama yg bagus😊
2023-04-13
1
ummu audia
ditunggu...up g ka?
2023-03-24
1