Aku menggigit bibir dengan kuat, pasalnya rasa sakit di hati makin bertambah ketika membaca pesan dari Kendrick. Begitu perhatiannya dia padaku, sebuah hal yang dulu menjadi alasanku tersenyum. Tapi, kini semua itu bukan harapan lagi. Entah apa maksudnya dia bersikap demikian, padahal semalam sudah jelas hubungan kami berakhir. Apa itu hanya sebuah cara untuk menyiksaku lebih kejam lagi? Ahh!
"Athena, ada apa?"
Aku mendongak ketika mendengar pertanyaan dari Mas Abercio. Lalu sebisa mungkin mengulas senyum agar dia tidak curiga dengan apa yang kualami.
"Ini loh, Mas, Nadia nanya stok pakaian. Aku lupa-lupa ingat sih, masih ada atau nggak," jawabku, berbohong.
Keberadaan Kendrick memang belum kuceritakan pada keluarga. Hanya waktu itu, aku pernah mengirim fotonya ke Ibu. Mengatakan bahwa dia adalah pelanggan toko, dan kami sering berbincang bersama. Tanggapan Ibu sangat antusias kala itu.
"Hidung mancung, kulit putih, rambut cokelat, mata hijau, dia seperti pangeran Yunani, Athena. Apa kamu nggak bisa dekatin dia dan pacaran gitu? Ibu beruntung banget kalau kamu bisa nikah sama dia dan punya anak. Ibu jadi punya cucu ala-ala Yunani."
Aku hanya tersenyum dan menanggapi ucapan Ibu dengan tawa renyah. Masih kututupi kalau Kendrick memang kekasihku, tak ingin aku memberikan harapan lebih untuk Ibu, yang memang sangat terobsesi dengan orang bule. Dan ternyata kekhawatiranku benar, tidak ada akhir yang indah untuk aku dan Kendrick. Untunglah selama ini aku bisa menahan diri untuk tidak bercerita.
"Athena, kamu ngelamun lagi? Ada masalah serius kah di toko?"
Aku tersentak. Suara Mas Abercio kembali mengagetkan, memaksa otakku berpikir keras merangkai kalimat jawaban yang tidak mencurigakan.
"Mmm, nggak kok, Mas. Ini cuma bahas stok barang aja. Aku kan kadang pelupa, jadi agak mikir gitu, berusaha mengingat-ingat." Tak lupa kusunggingkan senyum terbaik demi meyakinkan Mas Abercio.
Kulihat dia mengangguk pelan, mungkin percaya dengan serangkaian kebohongan barusan. Namun, agak berbeda Mas Alfa. Tatapannya seakan menyiratkan sesuatu yang lain, seperti seseorang yang sedang menuntut kejujuran. Tapi, persetanlah. Apa pun yang dia pikirkan tentangku, kurasa itu tidak penting.
____________
Jarum jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan angka sepuluh, tapi aku masih belum beranjak dari bangku taman di area rumah sakit. Meski di sini hanya remang-remang, tapi aku merasa nyaman. Suasananya tenang, tidak banyak orang yang berlalu lalang, dan yang pasti jauh dari Mas Alfa.
Ah, entah apa yang membuatnya tetap berada di rumah sakit ini. Padahal, Ibu bukan siapa-siapa baginya. Dan lagi, sudah ada aku, Mas Abercio, dan Mbak Yuna yang baru datang sore tadi. Mbak Yuna adalah istri Mas Abercio, yang saat ini selalu membantu usaha Ibu—jualan kue basah. Makanya dia telat datang ke sini, karena masih mengurus pekerjaan di rumah.
"Mudah-mudahan Ibu cepat siuman," ucapku, memanjatkan doa yang entah sudah keberapa kali.
Tadi, dokter memberitahukan bahwa kondisi Ibu mulai membaik, tapi belum sadar-sadar juga. Menurut perkiraan dokter, baru besok Ibu akan siuman.
Setelah berulang kali mengembuskan napas panjang, aku bersandar dan menatap langit malam yang kelam. Tidak ada satu pun bintang, malah awan yang terlihat menghitam. Sepertinya alam kali ini sama persis dengan hatiku, suram.
Demi menghibur diri yang lagi-lagi mulai kacau, aku mengambil ponsel dan membuka akun sosial media. Ada banyak pembaruan status dari Mbak Karin, Nadia, dan juga teman lain yang berada di Bali.
Sampai akhirnya, mataku tertuju pada satu postingan dari seseorang yang sejak semalam memenuhi pikiran. Siapa lagi kalau bukan Kendrick.
'Baik-baik di sana, Sayang!'
Lima kalimat yang tertulis di akun Kendrick, lengkap dengan gambarnya bersama seorang wanita. Bukan pose biasa, melainkan pose intim yang jujur sangat menyakitkan. Dia mencium mesra perut wanita itu, wanita yang kecantikan dan penampilannya jauh di atasku.
"Apa maksudmu? Tadi masih memberiku perhatian, tapi sekarang ... kamu mengumbar kemesraan dan seolah sengaja menunjukkannya ke aku," gumamku dengan bibir yang gemetaran.
Kendati begitu, tak juga kumatikan layar ponsel. Mataku yang mulai memburam masih setia menatap setiap inci gambar Kendrick bersama istrinya. Sampai kemudian, aku tersadar akan satu hal.
Istri Kendrick yang entah siapa namanya, bukanlah orang asing bagiku. Aku ingat, dia sering muncul di story Kendrick. Hanya saja mereka tidak hanya berdua, tapi bersama beberapa orang, dan lagi tidak berpose mesra. Kebanyakan foto itu diambil pada sebuah acara formal.
"Sebagian teman, sebagian saudara. Tidak ada yang spesial." Jawaban Kendrick ketika kutanya siapa saja mereka.
Aku selalu percaya dan tidak pernah curiga sedikit pun. Bahkan, ketika dia menolak mengunggah fotoku dengan alasan 'tak ingin mengumbar kecantikanku', aku masih percaya. Baru sekarang aku sadar betapa besar kebodohan ini.
"Ternyata dari dulu dia memang nggak pernah menghargai aku. Aku hanya mainan, hanya pelampiasan yang nggak ada artinya untuk dia." Aku membatin sambil menunduk, menyembunyikan air mata yang kini berjatuhan membasahi pangkuan.
Setahun penuh aku mencintai dengan tulus, bahkan merelakan dia menyentuh bibir dan leherku setiap waktu. Tapi, ternyata ... aku hanya bahan mainannya.
"Jika Tante Arum yang membuatmu menangis, maka teruskanlah! Tapi, jika orang lain, maka hapuslah! Air matamu berharga, Athena."
Mendengar ucapan itu, aku mengangkat wajah. Kudapati Mas Alfa sudah berdiri di hadapanku sambil menyodorkan saputangan.
"Aku tahu kamu sedang nggak baik-baik aja. Ambillah!" ucapnya, lagi. Tapi, aku masih bergeming dengan air mata yang tetap menetes.
"Maaf, jika aku membuatmu nggak nyaman. Mulai sekarang aku janji, nggak akan membahas cinta dan sejenisnya. Mungkin dengan gitu, kamu nggak lagi menghindar dan kita bisa jadi teman." Kini, ucapannya dibarengi senyuman lebar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
ria
semangaat athena..hapus kendrick..
cari yg baru😁
2023-04-19
0
Yuli Fitria
Masih no komen sama bule² tapi ... otornya maunya sama bule, jadi reader nurut aja 😂🏃
2023-03-27
1
muly mulia
seharusnya Athena memblokir semua akses terhadap Kendrick biar kendrik tidak bisa menghubungi lagi, & mungkin juga suatu saat kendrik akan mengetahui kebenarannya kalau anak yg di kandung istinya itu bukan darah dagingnya
2023-03-26
1