"Kalian nguping, hah?"
BASTIAN EMANUEL dan JAYDEN AMIRKHAN yang sedang mendekatkan kuping mereka ke tembok seketika kaget ada suara seorang wanita begitu dekat dengannya.
Keduanya mendongak mengintip di ujung tembok tetapi naas, mereka justru kena guyuran air satu ember yang mereka dapatkan dari tetangga sebelah rumah Bastian.
"Haffiuuhh ...." Bastian meniup airnya sampai muncrat ke wajah Jayden. Dia terkejut saat melihat wajah tetangga yang membuatnya penasaran, "Dia! Dia wanita di malam itu."
"Hei, onta, bisa tidak lu jangan nyembur wajah manis gue? Mulut lu bau jengkol, onta!" pekik Jayden mengusap kasar wajahnya yang basah kuyup terkena guyuran air di tambah juga terkena semprotan air dari mulut Bastian.
"Eh, cu*pang, lu yang ngapain berdiri di hadapan gue? Otomatis kena semprot gue, lu." balas Bastian mengibas-ngibaskan bajunya yang terkena air guyuran. Namun, matanya melirik tetangganya dan memastikan lagi siapa wanita yang ia lihat.
"Onta, ngapain sih lu terus nyebut gue cu*pang? Gue punya nama, nama gua Jayden Amirkhan. Itu nama yang emak gue berikan karena wajah gue mirip orang India. Aca aca nehi nehi. Bikin nama itu juga butuh berbagai macam aneka ragam rujak. Rujak asam, rujak roti, kopi pahit, kopi manis, bubur merah, bubur putih. Lah elu, seenak jidatnya ganti nama gue cu*pang." Jayden protes atas kata nama yang sering Bastian berikan padanya. Entah dari mana asalnya nama ****** tersemat dalam panggilan Bastian untuknya membuat Jayden terheran-heran.
"Lah, ngapain lu juga panggil nama gue onta sedangkan gue punya nama Bastian emanuel? Nama yang ibu berikan saking ngefansnya sama artis Arab dan jadilah wajah gue ke bule-bule'an. Dan kenapa gue manggil lu cu*pang karena elu itu di CI*POK TEGANG. Sekali kulit lu tersentuh bibir cewek langsung tegang." Balas Bastian tak mau kalah sembari menjelaskan arti nama cu*pang yang ia berikan untuk Jayden, si pria Casablanca eh Casanova penjelajah lubang surgawi setiap wanita.
Mereka malah berantem tanpa memperdulikan wanita yang sedang kebingungan memperhatikan keduanya. Niat hati ingin mencerca setiap pertanyaan kenapa menguping? Tapi niatnya di urungkan setelah mendengar pembicaraan tidak berpaedah di antara dua orang yang menurutnya aneh itu.
"Dasar onta sialan, lu. Kalau gue kagak tegak berarti senjata gue tidak berfungsi, onta. Ganti lah namanya jangan ******! Berasa jadi ikan ******, gue." Gerutu Jayden sambil ingin membuka baju yang basah namun terhalang oleh teriakan wanita.
"Berisik! Bisa tidak kalian diam dan jangan membuat kegaduhan! Dasar tetangga rempong." Umpat Kyara memekik sambil menutup kedua telinganya tidak ingin mendengar pembicaraan dari kedua pria yang menurutnya sangat tidak memiliki adab dalam berkata dan obrolan nya tidak berpaedah serta terlalu fulgar.
Bastian dan Jayden saling pandang menatap heran atas teriakan tetangga sebelah ini.
"Hei nona tetangga lama, sedari tadi yang membuat kegaduhan itu siapa? Kita pemilik rumah lama penghuni sini, atau situ penghuni baru yang sudah membuat kegaduhan drama rumah tangga sampai kedengaran ke rumah tetangga sebelah," balas Bastian membalikkan kata membuat wanita itu melotot tak percaya pertengkarannya terdengar dan di kuping oleh pria aneh menurutnya.
"Oh jadi kalian menguping? Tidak sopan sekali telinga kalian mendengar pembicaraan orang lain? Apa kalian tidak pernah di sekolahkan sampai telinga harus ikut kepo dalam urusan rumah tangga orang lain?" balasnya sewot tidak terima kegaduhan yang ia ciptakan menjadi tontonan dan bahan menguping tetangga sebelah.
"Wah, dia tidak mengerti arti sekolah yang sebenarnya nih, onta." Kali ini Jayden yang bersuara.
"Hei nona tetangga, kuping kita memang di sekolahkan tapi kuping kita tidak bisa belajar. Emangnya ada kuping ikutan nulis? Kagak ada nona tetangga. Mending kau masuk saja urus segala perabotan rumahmu yang abis terkena topan badai akibat kegaduhan yang tercipta oleh kau dan suamimu itu. Drama ikan terbang kok berada di kisah nyata. Herman deh gue," balas Bastian panjang lebar layaknya mulut wanita kalau sudah ngomel tanpa rem dan tanpa mengenali sen kiri belok kanan, sen kanan belok kiri, sesusakanya.
"Heran, onta, bukan Herman. Herman mah itu tetangga kita yang rada gila," seru Jayden memprotes perkataan Bastian.
Bastian melirik, "Nah itu maksud gue, heran."
"Terserah kalian mau ngoceh apa. Laki kok kepo. Gak malu sama bewok di wajah? Dasar emak-emak rempong," sungut Kyara berdecak sebal bisa bertetanggaan dengan dua orang pria yang menurutnya aneh tapi nyata. Itulah dunia pernovelan.
"Bodo amat. Mang Mamat saja kagak bodo jadi terserah kita. Mulut cewek kok lemes banget. Pantesan suaminya keluyuran malam. Bininya ngoceeeh Mulu," pekik Bastian membuat langkah Kyara terhenti menggeram kesal. Dia menengok ke belakang.
"Dasar tetangga julid. Gue sumpahin lo gak dapat jodoh," balasnya saking kesal bertetanggaan dengan pria aneh bin nyata.
"Kagak napa gak dapat jodoh asalkan jodohnya sama elo, nona tetangga." Pekik Bastian terkekeh dengan ucapannya sendiri
"Iiihhh ogahh," balas Kyara lalu masuk ke dalam rumah.
Jayden menoyor kepala Bastian. "Onta, kalau ngomong pikir dulu. Elu mau jodoh sama bini orang? Nanti lakinya bisa marah lu jadi perebut bini orang. Ucapan adalah doa, jadi jangan sekata-kata dalam bicara."
Bastian mengerutkan keningnya merasa heran atas perkataan Jayden yang terbilang normal. "Lu sehat, pang?" Bastian menempelkan punggung tangan nya ke dahi Jayden namun di tepis oleh Jayden. "Tapi kagak anget. Tumben bicara lu ada benarnya juga."
"Ck, gue masih waras gak kayak lu yang bicara seolah kalau lu ingin berjodoh sama tuh nona tetangga." Jayden mencebik sambil melangkah masuk ke dalam rumah lalu di ikuti oleh Bastian.
Bastian tersenyum simpul membuat Jayden merasa heran. "Kenapa kau tersenyum, onta?" dia merasakan sesuatu berbeda dari sahabatnya.
"Terjerat cinta seorang gadis sudah biasa, terjerat janda pun sudah biasa.
Lalu bagaimana jika terjerat cinta pesona istri orang?" ucap Bastian menatap Jayden sambil menaik nurunkan alisnya tersenyum aneh.
"Hah, maksud lo? Lo terjerat pesona istri orang dan orangnya tetangga sebelah lo?" Jayden terbelalak mengetahui hal di luar dugaannya.
"Iya, gue terpesona sama dia sejak pertama kali gue melihat wajah cantiknya. Behh, muantap bro." Bastian meninju bahu Jayden yang terbengong atas pengakuan sabatnya.
"Lo udah gila suka sama bini orang? Gak waras lo. Masih banyak perawan, janda, atau wanita malam pun asalkan kau mau." Jayden sampai memberhentikan langkahnya menatap heran atas pemikiran Bastian yang di luar dugaannya.
"Perawan memang menawan, janda sungguh menggoda, tapi istri orang jauh sangat menantang. Pesonanya terasa berbeda, menarik. Gue ingin lihat apakah ini hanya sekedar mengagumi kecantikannya saja? Atau hanya iseng saja?" Bastian menunduk tersenyum bagaikan orang tidak waras. Apalagi bayangan malam itu membuatnya gila pada wanitanya.
"Udah gak waras nih si onta." Jayden mencari air lalu mengambil segelas air kemudian meminumnya dan menyemburkannya ke wajah Bastian.
"Ffffiuuuuhhh ... saha maneh? Kaluar siah tina awak si onta!"
Bastian menahan kesal dengan cara memejamkan mata. Namun ... "Cupaaaaang ... gue tidak kesurupan sialan ...."
"Alamaakkk ...!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Nur Janah
😂😂😂
2025-02-15
0