Menurut lagu, cinta satu malam terasa indahnya, cinta satu malam membuat ku melayang. Dan hal itu memang benar adanya.
Semua berawal dari gairah cinta satu malam. Malam dimana Bastian bermain dengan seorang wanita yang ia temui tanpa sengaja di club saat sama-sama mabuk.
******
Pada malam itu, malam dimana Bastian kalah bermain truth or dare bersama teman-teman seperjuangannya, Jayden, Bobby, dan Jono Dia yang kalah dimintai memilih antara tantangan atau kebenaran. Dan Bastian memilih tantangan.
Botol minuman bekas beberapa kali di putar oleh Jayden, "Ok, sekarang kita lihat siapa yang akan kena."
Tangan Jayden memutarnya sampai botol tersebut berputar dan berhenti tepat menunjuk Bastian.
"Nah, kau yang lebih dulu kena, Bastian." Jayden tertawa riang di karenakan dia sudah memiliki banyak pertanyaan untuk pria berwajah bule itu.
"Apa lo ketawa? Pertanyaan nya jangan aneh-aneh, deh." Bastian mendelik sebal melihat tawa Jayden yang seakan mengejeknya.
"Terserah gue lah, ini mulut gue yang wajib tertawa ataupun sedih. Hak gue gitu loh," balas Jayden dan Bastian mencebik kesal.
"Ok, siapa yang akan bertanya pada Bastian?" tanya Bobby melirik silih berganti pada Jayden dan Jono.
"Tentu pastinya gue lah," jawab Jayden sudah siap dengan pertanyaan yang mungkin akan membuat Bastian tercengang. Pria Sunda india itu tersenyum usil menaik nurunkan alisnya.
"Issh ... geli kali aku ini lihat alis kau, ikan cu*pang," ujar Bastian bergidik kesal sekaligus geli melihat cara Jayden memandangi nya terlihat genit.
"Kalian ini berantem mulu tapi kalian yang paling kompak. Buruan mau tanya apa, onta?" sahut Jono sedikit kesal sebab Jayden lama dalam mengeluarkan pertanyaan.
"Tahu tempe nih, lama banget macam emak-emak ngantri sembako dari pemerintah," timpal Bobby menyahuti perkataan Jono yang juga sama-sama menunggu.
"Ish ... sabar napa, gue lagi cari pertanyaan yang bagus banget buat si onta ini." Jayden membenarkan duduknya, ia yang tadinya menekuk lengan di atas meja menjadi tegak sambil memutar-putar botol.
"Truth or dare?" tanya Jayden.
"Dare," jawab Bastian yakin.
"Wih, tantangan nih." Kayaknya Bastian hak mau jujur tuh," kata Jono.
"Tapi tantangan lebih mengasyikkan lah," balas Bobby.
Bastian menunggu pertanyaan sohibnya, dia mengambil minuman lalu meneguknya secara perlahan.
"Ekhem ... ekhem. Bastian Emanuel, gue mau bertanya, kapan terakhir kalinya kau menyandang status bujang?"
Ukhuk ... ukhuk ... ukhuk ....
Pria bernama Bastian itu sampai tersedak minuman mendengar pertanyaan Jayden.
"Pertanyaan macam apa itu? Jelas pastilah gue masih bujang. Tidak kayak lo yang suka gonta ganti cewek, dasar cu*pang," jawab Bastian berkata jujur.
"Ck, gue gak yakin kalau lo masih bujang. Tampang bule lo itu cuman pemikat cewek doang agar mereka mau tidur sama lo," kata Bobby dan diangguki oleh Jayden serta Jono.
"Sialan lo, hei, gue meskipun bandel tukang mabuk, playboy, tidak pernah sekalipun main cewek di atas ranjang. Gue masih perjaka Ting Ting."
"Gak percaya, gue kasih tantangan, lo cari cewek di sekitar sini dan ajak dia tidur untuk membuktikan kebenaran jika lo masih bujang." Jayden memberikan ide gila yang membuat Bastian tercengang tak percaya.
"Wah, si ikan cu*pang keterlaluan. Masa lo nyuruh gue nidurin salah satu cewek. Gue gak maulah." Bastian menolak tegas usul sahabat laknatnya itu. Dia mana mungkin meniduri sembarang wanita di saat dirinya tidak mau begitu saja melakukannya tanpa adanya ikatan pernikahan.
"Berarti lo memang sudah tidak bujang lagi," balas Bobby mengompori.
"Kalian dengar, sekalipun gue tidak melakukannya seperti yang bilang, gue tetap masih bujang. Pantang bagi gue meniduri wanita sebelum menikah. Iya, gue memang bandel sering mabuk, sering nongkrong di club, sering gonta-ganti pacar, tapi bukan berarti gue ini penjahat ke la min. Gue menjaga hal itu."
"Wih, Bastian bersabda. Tapi gue salut akan prinsip yang di pegang Bastian. Nakal boleh tapi jangan keterlaluan. Emang Jayden yang suka celup sana celup sini macam teh SCTV saja," sahut Jono mengagumi prinsip Bastian yang menurutnya jarang di miliki pria jaman akhir zaman sekarang. Dia juga menyindir Jayden sang casanova.
"Ngapa jadi gue? 'Kan yang di bahas itu si Bastian Emanuel, bukan gue. Apa lagi itu SCTV, apaan? Gue bukan stasiun televisi."
"Kan lo emang tukang celup celup, ikan cu*pang. Satu untuk semua, ya itu SCTV."
"Ayolah bro, mumpung masih hidup jadi gue manfaatkan hidup gue buat bersenang-senang. Lagian gue mainnya cuman making out, tidak making love," balas Jayden merasa tidak salah dengan permainannya yang sering making out.
"Tapi tetap saja yang kau lakukan itu di luar batas manusia," sahut Bobby membuat Jayden tersenyum cengengesan.
"Sudahlah, sekarang kau mau melakukan apa Bastian? Truth or dare?"
"Tantangan saja lah," balas Bastian.
"Baiklah, kalau gitu kau habiskan semua gelas minuman yang aada di hadapan Lo," ujar Jayden menuangkan minuman ke dalam tiga gelas.
"Ok, siapa takut." Dan Bastian menerima tantangan itu. Lalu dia minum sampai habis. Dan mereka kembali main lagi seperti awal.
"Woy, gue mau ke toilet dulu." Bastian kebelet ingin buang air kecil, dan dia sudah berdiri dalam keadaan sempoyongan as lalu pergi dari kumpulan kawan-kawannya.
"Jangan lupa balik lagi ke sini!" pekik Jayden.
"Ok," balas Bastian.
*****
Sehabis buang air kecil dan mencuci wajahnya, Bastian ingin kembali bergabung. Tapi, langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita di ganggu beberapa pria. Terlihat wanita itu menepis tangan nakal dari pria yang hendak menyentuhnya.
"Lepaskan saya! Saya tidak mau ikut kalian," ucap wanita itu terlihat sempoyongan.
"Ayolah cantik, saya akan mengantar mu pulang. Ikut kita saja ya," pria yang juga tengah mabuk itu mencoba memeluk wanita itu.
"Saya tidak mau brengsek!" pekiknya mendorong tubuh pria yang hendak berbuat hal tak senonoh.
"Kau itu kasar sekali, tapi kita suka. Ayo ikut!" pria itu tak pantang menyerah. Dia kembali menarik tangan wanitanya dan menyeret paksa gadis itu.
"Aku tidak mau. Lepaskan saya!" dia memberontak tidak ingin ikut.
"Lepaskan dia!" ujar Bastian sudah ada di dekat mereka. Pria itu menolah dan terbelalak kaget.
"Bastian!" lalu melepaskan cekalan tangannya, "Ka-kau di sini?"
"Mau kau bawa kemana wanita itu?"
"Anu, saya ..."
"Pergi atau senjata mu kena tendang lagi?" Bastian memicingkan mata tetapi terlihat tajam.
"Ok, ok, saya akan pergi." Dan pria itu pergi dari sana.
"Kau tampan sekali. Terima kasih sudah mau menolongku," ucap wanita itu berjalan sempoyongan memegangi kepalanya yang terasa pusing. Bahkan tubuhnya ambruk.
Untung Bastian segera menangkapnya jadi gadis itu tidak jatuh ke lantai. Wanita itu mendongak memicingkan mata.
"Bang Beni ...."
Khwek ... khwek ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments