#Sakit Hati

Leo membuka jas mahalnya dan menaruhnya di kepala kursi, ia menarik sedikit dasinya agar longgar. Kedua tangannya menopang dagunya, wajah cemsnya dan ketakutannya semakin menjadi-jadi. Ia mengusap wajahnya dan menarik dalam nafasnya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Jari telunjuk tangan kanannya mengetuk meja kerjanya itu hingga menimbulkan bunyi. Ia berusaha berpikir keras bagaimana menjelaskannya.

"Tuan, rapat akan di mulai." Daniel mengerutkan keningnya melihat bosnya itu tidak bergeming. "Tuan."

Leo merasa kesal melihat Daniel yang mengacaukan pikirannya, ia tidak bisa fokus mencari jalan keluarnya. "Ada apa?"

"Rapat akan segera di mulai."

Dengan wajah kusut bagaikan pakaiannya yang tidak di setrika. Leo mengambil jasnya dan memakaikannya, ia pun berjalan ke ruang rapat. Mendengarkan para bawahannya, namun sama sekali idenya tidak bisa ia terima dan hanya marah-marah dan menyuruh mereka merevisi presentasinya itu.

"Sial!" Leo menggebrak meja kerjanya dan beberapa saat kemudian terdengar suara ponselnya berdering. Dia melihat nama yang tertera di layarnya.

Daniel bingung, biasanya bosnya itu akan senang dan wajah marahnya langsung hilang jika Audreey menghubunginya, namun saat ini nama itu seakan tidak mempan baginya. "Bos, apa Bos ada masalah?"

Leo berdecak dan mengangkat ponselnya, terlihat Audreey yang sedang berjalan ke arah dapur.

"Sayang, nanti siang aku akan mengantarkan bekal untuk mu."

"Tidak perlu," ujar Leo. Ia tidak ingin ada pertemuan lagi. Namun kedua matanya langsung menatap tajam ketika arah ponsel itu memperlihatkan sesuatu. Ia melihat Maicha dan Andreas sedang duduk santai di kolam renang tepat di kursi putih itu.

"Apa di rumah ada Andreas?" tanya Leo.

Audreey tersenyum tanpa rasa curiga. "Iya sayang, Maicha mengajak Leo bertemu." Audrey pun mengganti kamera depannya ke kamera belakangnya hingga melihat jelas Maicha yang sedang mencubit lengan Andreas. Betapa mesranya keduanya hingga menimbulkan api di dalam hati Leo.

"Bagaimana sayang? Mereka sangat cocok." Audreey merasa senang, Maicha bukan musuhnya. Ia pikir Maicha masih sayang dan ingin merebut Leo darinya.

"Kau gila? Kenapa kau menyetujui Maicha membawa Andreas? Bagaimana kalau Mommy Viona tau?" Leo tidak bisa menahan amarahnya dan tanpa sadar meninggikan nada suaranya membuat Audreey langsung minder dengan kedua pipi yang memerah. "Hah, kau ini." Leo mematikan ponselnya.

Audreey meremas ponselnya dan melihat ke arah Maicha yang bersama dengan Andreas. Mereka terlihat sangat senang seakan dunia ini milik mereka. Lalu apa masalahnya buat Leo?

Jika pun Mommy Viona tau atau orang tua Maicha tau, mereka memenga seharusnya sudah tau kalau pernikahan anaknya tidak sehat. Jika Maicha tidak berpisah dengan Leo, lalu bagaimana dengan dirinya?

Ia memilih kembali ke kamarnya dan merenungi perkataan Leo, berdiri di balkon dan melihat Maicha bersama dengan Andreas. Hatinya sangat sakit ketika mengingat Leo yang membentaknya dan langsung mematikan ponselnya begitu saja. Setelah melajukan malam pertama itu, Leo seakan berubah, salahnya terletak di mana?

Sedangkan Maicha, dia berlari saat Andreas memercikkan air ke dirinya. Akhirnya keduanya pun kejar-kejaran di kolam renang.

"And," Gelak tawa terus menghiasi bibir Maicha.

Andreas pun berhasil menangkap Maicha, dia memeluk pinggang Maicha dan mengangkatnya. Keduanya berputar di pinggir kolam tanpa merasa malu pada pelayan. Semua pelayan yang berada di kediaman Leo sudah tau dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya mendukung perpisahan mereka dan ada pula yang mendukung mereka tetap bersama.

"Sepertinya nyonya Maicha lebih bahagia bersama tuan Andreas," ujar salah satu pelayan.

"Iya, nyonya Maicha lebih bahagia." Sahut pelayan di sebelahnya.

Keduanya pun basah dan memutuskan menuju kamar atas. Maicha memberikan sebuah kemeja pada Andreas, ia sempat membelikan Andreas kemeja tapi lupa memberikannya. Tapi untunglah kemeja itu akhirnya di pakai oleh Andreas.

"Ini kemejanya Leo?"

"Bukan Honey, itu kemeja untuk mu. Aku khusus membelikannya untuk mu."

"Benarkah? Terimakasih sayang." Andreas mencium pipi Maicha dan berlalu ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama Andreas pun keluar sambil mengusap rambutnya yang masih basah. "Mau aku mandikan."

"Hemm.... "Maicha hanya berderhem dan geleng-geleng kepala. Andreas begitu gemas dan memeluk kekasihnya itu.

"Aku mencintai mu."

"Aku sudah tau, jadi biarkan aku mandi." Andreas melepaskan pelukannya dan menarik dagu Maicha lalu menciumnya.

Cukup lama keduanya bertukar air liur dan Andreas pun melepaskan ciumannya keduanya saling menatap dan tersenyum, Maicha melepaskan dirinya dari Leo kemudian berlalu ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama Maicha keluar dengan menggunakan jubah mandinya berwarna putih tepat saat Maicha menutup pintu, terdengar langkah kaki seseorang yang masuk ke dalam kamar Maicha dengan wajah memerah.

Terpopuler

Comments

Tuxepos Jasmine

Tuxepos Jasmine

idiiihhhh pasti leo tuh yg dtg...dia plg krn kepanasan pas tau dirmh ada andreas ktm maicha....jd laki ko egois...mau selingkuh tp diselingkuhin marah....iuuuuuhhhh banget😑😑😑😑😑😑

2023-04-07

1

Cahaya yani

Cahaya yani

di kira,ny hbs ngpain si maicha am si andreas lht mrka basah rambut ny

2023-04-06

0

Eka Priyanti

Eka Priyanti

makin memanas

2023-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!