Daddy Albert melirik ke arah Maicha, ia tenyu tidak ingin Maicha di curigai dan di marahi oleh istrinya. Ia takut Vionanya keadaannya tambah buruk. Kesehatan menurun, ia tidak ingin terjadi sesuatu padanya.
"Vio, Maicha pasti merindukan mu. Saking rindunya ia terburu-buru menemui mu." Daddy Albert tersenyum lembut. Ia berharap istrinya memahaminya dan urusan tidak bertambah panjang.
Mommy Viona meneguk setengah susu di sampingnya. Setelah suaminya menerangkannya, entah kenapa hatinya merasa tenang. "Kalau ada sesuatu kamu katakan pada Mommy."
"Iya Mom."
Suasana kembali hening, Maicha memakan sarapannya dengan lahap. Sekalipun tenggorokannya terasa sempit dan hatinya di penuhi luka. Ia mencoba tetap tersenyum dan memaksa roti itu masuk ke dalam tenggorkannya. "Mommy aku sudah selesai. Mai ke atas dulu." Maicha menaruh tisu yang telah ia gunakan menghapus sisa makanan di mulutnya itu.
"Iya sayang. Nanti Mommy akan menemui mu."
"Li, kamu bawakan aku jus ke lantai atas." Titah Maicha pada salah satu pelayan.
Sesampainya di lantai atas, Maicha menutup pintu kamarnya. Dia menuju ke balkon menghirup udara segar. Sudah lama ia tidak merasakan suasana setenang ini.
Maicha merasakan aroma mawar yang memasuki balkonnya. Tepat di bawah balkon sebuah taman yang di tanami beraneka macam bunga, sebuah air mancur berada di tengah-tengah taman itu dan sebuh kursi keluarga. Di sana sebuah kenangan kehangatan keluarganya. Ia rindu keluarganya yang dulu, masa kecilnya yang di penuhi dengan kasih sayang kedua orang tuanya.
"Maicha." Sapa seseorang. pria itu pun ikut melihat ke arah taman. Kedua tangannya menekan batas pagar balkon. "Kau sedang bersantai."
Sebelum berangkat ke kantor, ia ingin melihat putrinya yang telah berubah padanya. Ia rindu pada putrinya yang bersikap manja padanya dan istrinya yang bersikap manja. Kedua wanita itu sekarang mengabaikan keberadaan karena semua kesalahannya. "Kau tidak ingin berbicara dengan Daddy?"
Maicha menghela nafas panjang, sebenarnya dia ingin, tapi sesuatu yang sakit itu menghentikannya. "Apa yang perlu di bicarakan? Aku tidak ingin berbicara apapun."
"Kau menutupinya? Daddy bisa merasakan kalau kau tidak baik-baik saja."
Maicha menoleh, benar saja ia tidak baik-baik saja. Pepatah mengatakan jika seorang ayah merasakan sesuatu pada putrinya berarti orang itu sangat menyayangi putrinya.
"Maicha, katakan pada ayah."
"Apa yang akan ayah lakukan kalau Mai bercerita?"
Maicha tidak tau harus bercerita pada siapa lagi. Sekelipun ia merasakan lega saat menceritakan sesuatu pada ayahnya. Akan tetapi ada rasa lega di hatinya saat berbicara dengan ayahnya.
"Maicha."
"Hubungan pernikahan Maicha dan Leo tidak baik-baik saja Dad." Maicha menghentikan ucapannya. "Kami memiliki kekasih masing-masing. Leo memiliki kekasihnya dan Maicha memiliki kekasih. Katakan Dad, apa yang harus Mai lakukan?"
Hati Daddy Albert seperti di remas, jadi pernikahan yang ia kira baik selama ini ternyata bayangan semu saja. "Apa benar? Kau tidak berbohong pada Daddy?" Ia tidak percaya dengan pengakuan Maicha, jika teringat dengan perlakuan Leo yang begitu baik pada Maicha.
Ternyata penglihatannya selama ini adalah bayangan semu saja yang tak nyata. "Kenapa kau tidak mengatakannya"
Maicha terkekeh, haruskah ia sakit hati dengan perlakuan Leo dulu. Ia pernah mati, ia pernah merasakan penolakan Leo. "Iya Dad, aku sengaja tidak mengatakannya. Apa Daddy tau siapa selingkuhannya?"
"Selingkuhannya atau kekasihnya adalah anak dari selingkuhan Daddy."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Titis Setiyowatiu7
mampus daddy
2023-03-25
2