"Maaf-maafkan aku Dad," ujar Leo. Ia merasa tak nyaman dengan perkataan Maicha.
Mommy Viona pun menimpali. "Sudah, apa Leo sudah sarapan?" tanya Mommy Viona dengan nada lembut. "Kalau belum, Maicha akan menyiapkan sarapan untuk mu dan menemani mu."
"Iya saya belum sarapan," ujar Leo dengan jujurnya. Seperti yang di harapkan, ia memiliki waktu yang tepat untuk berbicara dengan Maicha.
"Ya sudah, Maicha bawa suami mu ke ruang makan dan siapkan sarapan untuknya."
"Baik Mom," ujar Maicha. Dia masih waras untuk menolaknya perkataan Mommynya. Anggap saja dia sedang beramal.
Leo pun mengikuti Maicha ke dapur, dia mengambil tempat duduk dan Maicha malah duduk sambil memainkan ponselnya dan meminta Bi Lita menyiapkan sarapannya.
Leo melirik ke arah sang istri, ia merasa gemas ketika Maicha senyam senyum sendiri. "Mai ada yang lucu?"
Seketika senyuman di bibir Maicha pudar. "Kau ingin tau, sepertinya kau sudah bisa menebaknya."
Maicha kembali melakukan chatingan dengan Andreas sambil cekikikan sendiri, membahas hal lucu.
Leo merasa teraasingkan, ia pun memekan sandwich di depannya. "Mai aku kira kamu di tempatnya." Teringat wajah Andreas yang sangat membuatnya marah.
"Aku masih belum mentoleransi mu karena pergi tanpa seijin ku."
Maicha berdecih, pria di depannya hanya ingin kesenangannya sendiri tanpa memikirkan harga dirinya yang seperti di injak-injak membawa selingkuhannya. "Aku tidak bisa memaafkan mu karena kesalahan mu membawa seekor hewan di atas ranjang ku."
"Bahkan aku jijik tidur di tempat yang sama." Maicha melirik ke arah piring. "Cepat pergi, rumah ku bukan tempat penampungan amal." Bibirnya sejak tadi sangat gatal ingin mengusir pria yang memiliki wajah tebal di depannya ini.
"Maicha aku suami mu." Leo menekankan ucapannya. Perkataan Maicha membuatnya sangat kesal.
"Aku tau, hanya status saja. Sebentar lagi tidak." Tukas Maicha. Ia tidak ingin berhenti berdebat dengan Leo yang telah membuat hari-harinya hancur. "Kau membuat keonaran pada calon suami ku, lantas apa aku harus membalas perbuatan mu?"
"Maicha jangan lakukan apapun pada Audrey." Ia tidak ingin Maicha melakukan sesuatu pada kekasihnya itu. Audrey hanya mengikutinya saja bukan menyuruhnya. "Aku yang bersalah."
"Ya, aku tau kau akan membela kekasih mu. Tetapi jangan pernah melakukan sesuatu lagi yang membuat ku muak pada mu." Maicha menyeruput teh di depannya. "Dan sebaiknya cepat pergi."
....
Daddy Albert telah bersiap-siap ke kantor. Dia sengaja menunggu menantunya itu untuk di ajak ke kantor, sedangkan nanti pulangnya ia akan meminta sopir untuk menjemputnya. Ada beberapa hal yang harus ia katakan.
"Vi, kau ingin keluar? Jalan-jalan di taman?" tanya Daddy Albert pada Mommy Viona yang membaca majalah. Tidak mendapatkan jawaban tak membuat Daddy Albert berkecil hati. "Vi, kau ingin sesuatu, katakan pada ku."
Mommy Viona menaruh majalah di atas meja. Ia malas mendengarkan ocehan suaminya itu. "Lita ..."
Daddy Albert pun menghampiri Mommy Viona. "Vi, kau mau apa? Biar aku saja."
"Kau ingin jalan-jalan. Aku akan membawa mu ke taman." Tanpa menunggu jawaban Mommy Viona, Daddy Albert pun mendorong kursi Mommy Viona ke taman.
Beberapa pelayan pun menyapanya dan mommy Viona hanya tersenyum saja.
"Vi, bagaimana kalau kita besok pagi ke Dokter," ujar Daddy Albert. "Aku ingin tau perkembangan kesehatan mu."
"Tidak perlu, aku ada Maicha. Tunggu," Daddy Albert pun menghentikan dorongannya. "Siapa wanita itu? Seperti pernah melihatnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Cahaya yani
hyo sp itu
2023-03-27
1