Tiga Gadis Berghibah

Intercontinental Barclays Hotel Manhattan New York

Alexander mengikuti Kalila menuju kamar tempat dia menginap untuk mengambil card key kamarnya yang tertinggal di kamar gadis itu.

"Kamu nanti malam ikut, nggak Lex?" tanya Kalila saat mereka masuk ke dalam kamar dengan dua tempat tidur itu. Entah bagaimana, Alex tahu tempat tidur yang mana yang dipakai Kalila. Padahal koper gadis itu masih berada di dekat lemari bersama dengan koper milik Raine. Gadis itu mengambil card key milik Alexander yang terletak di meja Konsul.

"Ikut kemana nona?" tanya Alex bingung.

"Acara ngabisin peluru. Bachelor party" jawab Kalila sambil menyerahkan kartu berisikan card key ke Alexander.

"Saya tidak diundang nona."

"Oh. Tumben nggak diajak... " gumam Kalila. "Coba nanti aku bilang ke Ken."

"Tidak usah nona, saya di sini saja menjaga nona."

Kalila menatap pria tampan itu. "Kamu menjaga aku?"

"Bukankah tugas saya itu?" balas Alexander.

"Yup." Kalila mendekati Alexander. "Kamu tuh cakep tapi kelakuan minus!"

"Whaaattt?" Alexander menatap Kalila dengan tatapan tidak percaya. "Minus dari mana?"

"Minus karena masalah card key saja bikin repot nona kamu" jawab Kalila cuek sambil melengos.

Mulut Alexander menganga tidak percaya. Yang salah siapa, yang playing victim siapa? "Nona Kalila, kan anda yang membawa card key saya?"

Kalila berjalan menuju pintu kamar hendak keluar dan mengambil card key dari tempat nya. "Pokoknya kamu yang salah!"

Rasanya Alexander ingin mencubit pipi Kalila saking kesalnya.

"Kalau perempuan sudah bilang pokoknya, intinya, bottom line, berarti itu sudah final tidak bisa dibantah! Kamu keluar nggak?" Kalila menatap Alexander datar lalu keluar kamarnya meninggalkan Alexander yang menggeram emosi.

Ggggrrrr! Brengseeekkk kau Lila!

***

Acara pernikahan ganda campuran ( kok jadi badminton ) antara Savrinadeya dan Antonio serta Raveena dan Alexis berlangsung lancar, tidak ada drama, tidak ada kerusuhan karena para pria generasi keenam pada teler akibat mengantuk setelah semalam suntuk menghabiskan peluru dan anak panah di markas latihan McGregor - Blair di Poughkeepsie New York.

Alexander melihat para generasi keenam segera masuk ke sebuah ruangan yang sudah disiapkan untuk berkumpul usai acara pernikahan, membuatnya penasaran. Apalagi dia melihat Kalila asyik mengobrol dengan saudara - saudaranya, membuat dirinya bingung harus berbuat apa.

Meskipun begitu, Alexander tetap berpamitan dengan Kalila agar tidak terjadi huru hara keributan antara keduanya.

"Excuse me, Nona Kalila..." panggil Alexander saat Kalila asyik mengobrol dengan Yvonne dan Arabella.

"Ada apa Lex?" tanya Kalila.

"Saya mau berjalan-jalan. Anda kan bersama dengan nona Yvonne dan nona Arabella. Boleh kan?"

Kalila mengangguk. "Boleh. Have fun Lex."

Alexander tersenyum lalu mengangguk dan mengundurkan diri.

***

"Lila, pengawal kamu cakep lho" celetuk Yvonne. "Cakep macam bang Ale nya Sakura."

"Beda lah Antara Bang Ale dan pengawalnya Lila. Cakep sih tapi ada sesuatu" ucap Arabella.

"Dih, anaknya pak Dapid nih. Mentang-mentang bokapnya mantan polisi jadi sok curigation" kekeh Kalila.

"Lho iya. Serius. Gayanya bukan model kayak Bang Gab gitu. Ada yang beda, Lila. Kata mama, namanya perawakan itu gak iso dicolong ( tidak bisa dicuri ). Macam gini nih, selebay-lebaynya Arsya, tetap saja kelihatan bahwa dia itu ada darah bangsawan nya terlepas ajarannya pasukan trio kampret merasuk" ucap Arabella.

"Jadi, Gabriel nggak keliatan priyayi gitu?" celetuk Yvonne yang merupakan putri Patrick Rogers dan Faranisa Al Jordan.

"Iiissshh bukan begitu. Gleger nya ( bentuknya ). Contoh tuh mas Damian, mas Gasendra, Ken, Radhi. Mereka berempat kan Emir meskipun bobrok kelakuannya tapi kalau di publik, auranya itu lho..." ujar Arabella.

"Kok aku kebayang Park Seo Joon... Aura..." potong Kalila meniru kan aktor Korea yang bermain drama What's Wrong With Secretary Kim.

Yvonne dan Arabella terbahak melihat gaya gadis itu.

"Bang Gabriel itu charming, tapi Alexander itu beyond nya. Mirip sama para Emir." Arabella menatap serius ke Kalila dan Yvonne.

"Perasaan kamu aja deh Ra" ucap Yvonne.

"Taruhan. Dia pasti ada keturunan bangsawan Arab hanya saja lahirnya kurang beruntung makanya jadi pengawal Kalila buat mencari sesuap roti canai dan sepiring nasi biryani kambing" jawab Arabella.

"Kamu tuh! Eh ngomong-ngomong Lila, sampai detik ini cowok yang dijodohkan sama kamu, kagak ketahuan bentuknya?" tanya Yvonne.

"Belum. Tapi aku yakin pasti mirip Inspektur Megure."

Yvonne dan Arabella tertawa. "Kalau mirip Takagi gimana?" goda Yvonne.

"Duuuhhhh fisik Takagi masih mending daripada inspektur Megure tapi kok kurang gahar yaaa meskipun pemberani."

"Memang tipe kamu yang macam apa sih?" tanya Arabella penasaran.

Kalila diam saja.

"Udah gini aja, ipar kita kan keren-keren, mirip siapa maunya?" Yvonne menatap Kalila.

"Ehem... Jangan bilang siapa-siapa yaaa..." pinta Kallila memelas.

"Memang tipe kamu ada yang macam ipar atau kakak kita?" Yvonne dan Arabella menatap penasaran.

"Bang ... Sean..." bisik Kalila. Dua gadis di hadapannya melongo.

"Bang Sean? Suaminya mbak Zee? Bokapnya Arsya?" pekik Arabella tertahan. "Aduuuh!" Arabella mengaduh karena bahunya dipukul oleh Kalila

"Iya dan iya Ara! Bang Sean itu ganteng lho..." senyum Kalila.

"Dengar Lila, mbak Zee dengar, bisa dijewer kamu!" ucap Yvonne.

"Yeeee kan ditanya tipe, jadi aku bilang lah tipe ku macam siapa. Macam bang Sean lah!"

"Tapi Bang Sean memang ganteng sih. Kelebihannya bucin berat sama mbak Zee!" kekeh Arabella.

"Dia macam-macam lagi bakalan di dor Oom Ayrton! Kagak ingat apa dulu gimana sampai tiga tahun ga boleh ketemu?" ujar Kalila. "Sampai nanya ke aku dan Ken dimana mbak Zee."

"Nah tuh ... Jadi tipe kamu macam bang Sean?" Arabella celingukan. "Cuma ada satu bang Sean sih tapi kalau mirip, kagak ada Lila."

"Iya bang Sean kan cuma satu dan punyanya mbak Zee..." Kalila terhenti bicaranya ketika melihat Nadya asyik mengobrol dengan pria jangkung dengan brewok. "Nadya sama siapa itu?"

Yvonne dan Arabella menoleh. "Oh itu bang Omar Zidane. Agen FBI, temannya Bang Pedro. Kan dia yang bantu di Turin dulu sama bebasin Gabriel" jawab Arabella.

"Orang mana?" tanya Yvonne.

"Orang Mesir tapi sudah warga negara Amerika Serikat."

Kalila menatap Omar Zidane yang tersenyum saat bertemu dengan Leia Bianchi.

"Ra, Von... bukannya dia yang rebutan mbak Leia sama Bang Dante?" celetuk Kalila.

Yvonne dan Arabella melihat bahasa tubuh Omar Zidane ke Leia. "Dan sampai sekarang dia masih naksir mbak Leia."

"WHAAATTT?" seru Yvonne dan Kalila.

"Kelihatan lho!" Arabella tersenyum. "Harus ada yang bikin dia move on..."

"Tapi kayaknya Nadya juga ada rasa ke Omar" ucap Yvonne.

"Seriously?"

"Cuma Nadya nya aja belum nyadar ..." senyum Yvonne.

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

gaswat emang kalau para ciwi udah ngeghiba... pantang terlihat di mata mereka, langsung di jadiin bahan.. 🤭🤭🤭🤭🤭

2024-01-20

2

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

bener banget kata anaknya pak dapid....
jadi pen maraton sekertaris kim... tapi lagi puasa🙈🙈🙈🙈

2023-03-31

1

wonder mom

wonder mom

tetiba koq ngerasa sebenere Lila tau. cm blm pasti..skrg sdg mode...ngadalin balik ke Alex..jd lumayan semena2. Nadya sm OZ j wis..bn jd makmumnya OZ. keren lho

2023-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!