Jo benar-benar terkejut dengan apa yang dia lihat, dan tak menyangka demi mendapatkan istrinya, dia menyewa orang untuk melenyapkannya.
Brakkkk...
"Brengsek. Tak akan aku biarkan kalian hidup dengan tenang. Aku akan membuat perhitungan dengan kalian semua yang ikut terlihat dalam di dalamnya." Jo benar-benar emosi dan ia pun meninggalkan restoran dengan penuh amarah.
Sepanjang jalan, Jo memikirkan semua tebakannya yang benar, jika dalang dari semuanya adalah Leo. Dari awal Jo sudah curiga, namun karena Jo tidak punya bukti, Jo hanya bisa membiarkannya berkeliaran bebas. Namun Jo berjanji, tidak akan membiarkan Leo hidup dengan tenang lagi.
Sesampainya di persimpangan lampu merah, sebuah mobil tiba-tiba menabrak mobil Jo cukup keras, hingga membuat body belakang mobil Audi miliknya mengalami kerusakan cukup serius, akibat tabrakan yang cukup keras.
"Sial. Kenapa aku selalu mengalami naas di jalan. Lama-lama aku juga mati di jalan." gerutu Jo dan dia pun segera keluar dan membanting pintu mobilnya cukup keras. Disisi lain, seseorang yang menabrak Jo pun keluar, dan ternyata pengemudinya seorang wanita.
"Maafkan aku tuan. Aku mengaku salah, aku tidak sengaja tadi. Aku akan mengganti semua biaya perbaikkannya. Asal jangan bawa aku ke kantor polisi."
"Ka-"
"Aku akan bertanggung jawab, aku tidak akan kabur. Please, tolong jangan bawa masalah ini ke kantor polisi, aku takut."
"Sial. Hei Nona, kalau kamu tidak bisa berkendara. Lebih baik bawa sopir untuk berpergian, kalau begini kejadiannya, kamu bisa merugikan orang lain. Iya kalau cuma mobilnya saja, kalau nyawa pemiliknya melayang. Bagaimana kamu akan bertanggung jawab? Apa kamu mau mengganti nyawanya? tidak bisa kan." Jawab Jo dengan kesal. Masalah satu belum selesai sudah ditambah masalah lain lagi, membuat Jo hampir kehilangan akal.
"Aku sudah bilang padamu, aku mengaku salah dan aku minta maaf. Aku juga janji akan mengganti semua biayanya itu." Gadis itu kembali membuka mobilnya dan mengambil sesuatu.
"Ini kartu namaku. Kamu bisa bawa mobilmu ke bengkel, dan nanti beritahu semua biayanya. Aku yang akan membayarnya. Sekarang aku harus pergi. Sekali lagi maafkan aku." Setelah memberikan kartu nama, Gadis itu pun segera meninggalkan Jo.
Sekarang Jo yang kebingungan sendiri, Mobilnya ringsek karena ulah gadis yang bernama Bianca. Mau tidak mau, Jo harus membawa mobilnya ke bengkel dan dia minta jemput Tio.
Sesampainya di bengkel tempat Jo menunggu. Tio benar-benar terkejut, melihat mobil Audi bilik bosnya bagian belakang ringsek dan Tio pun bisa menebak kalau tabrakan itu cukup kuat.
"Bagaimana ini bisa terjadi pak? Bapak tidak papa kan? Lalu bagaimana dengan si penabrak? Apa bapak seret ke kantor polisi?" cecar Tio. Namun Jo hanya menggeleng.
"Mulai besok carikan aku sopir. Sepertinya aku tidak bisa mengemudi sendiri. Ada saja kejadian yang selalu menimpaku di jalan. Satu lagi, tolong cari tau, siapa dia. Aku ingin menyelesaikan masalah ini dengannya." Jo menyerahkan kartu Naan Bianca pada Jo.
"Baik pak, akan segera saya dapatkan infonya. Sekarang kita mau kemana pak?"
"Antarkan aku pulang saja."
"Baik pak."
Jo pun segera pulang bersama dengan Tio. Tabrakan dadakan itu membuat kepalanya sedikit pusing, walaupun tidak mengalami memar karena ada airbag yang melindungi kepalanya, tapi tetap saja kepalanya terasa pusing.
"Pak, kalau boleh saya sarankan. Bagaimana kalau teman bapak itu bapak jadikan sopir sementara, sampai saya menemukan sopir baru buat bapak. Maaf bukan maksud merendahkan, tapi dengan begitu bapak dan teman bapak akan bisa lebih akrab kembali."
"Kamu pikir aku tega, membiarkan temanku yang sudah banyak membantu, aku berikan pekerjaan hanya sebagai sopir? Tidak aku tidak bisa dan itu tidak pantas, Aku sudah menyiapkan posisi terbaik untuknya."
"Maaf pak, ini hanya saran. Kalau bapak tidak mau itu juga kan hak bapak."
Jo pun mengabaikan perkataan Tio dan memejamkan matanya sejenak sebelum sampai ke mansion.
To be continued ☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments