Gibson Wiguna terus berfikir mengenai dua pilihan yang Leo hadapkan pada dirinya. Setelah memikirkan matang-matang, akhirnya Gibson pun mengambil keputusan yang sulit yaitu mengorbankan kebahagiaan putrinya dengan alasan demi bertahannya perusahaan .
Makan malam pun tiba, Semua keluarga duduk bersama di meja makan tak terkecuali Jojo juga. Gibson membiarkan semuanya makan malam dulu sebelum membuka pembicaraan. Sebelumnya Gibson dan istrinya Ana sudah bicara terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membicarakan hal tersebut pada Zizi dan Jojo.
Makan malam terasa hening dan tak seperti biasanya. Keheningan itu pecah saat Gibson mulai angkat bicara.
"Papa ingin bicara dengan kalian berdua,"ucap Gibson. Zizi dan Jojo saling memandang dan sekian detik kemudian kembali fokus menatap papanya dan siap mendengarkan apa yang akan papanya itu bicarakan.
"Papa ingin kalian berdua secepatnya bercerai," titah Gibson singkat. Ucapan Gibson begitu ringan seakan perceraian mereka layak untuk dilakukan.
Keduanya tercengang, mendengar perkataan papannya
"Apa Pa, cerai?! Papa gak bisa seenaknya meminta kami bercerai, aku dan mas Jojo saling cinta dan kami berjanji tidak akan berpisah. Papa gak punya hak untuk memutuskan hubungan kami."Saut Zizi tak terima.
Brakkk....
Gibson menggebrak meja makan, membuat semua yang ada terangkat pundaknya kerena terkejut.
"Papa punya hak, karena kamu anak papa. Saat ini papa mau kalian bercerai. Kamu tau dari awal keluarga ini tidak pernah menerima kehadiran Jojo dan saat ini papa sudah muak melihat Jojo ada di rumah ini." Bentak Gibson.
"Kalau papa muak melihat kami. Maka izinkan kami meninggalkan rumah ini. Kami masih bisa hidup di luar sana tanpa bantuan dari keluarga ini." Zizi tak terima dan dia berusaha melawan, karena Zizi masih ingin mempertahankan hubungannya dengan sang suami.
"Jaga ucapanmu Zizi. Sampai kapanpun kamu tidak bisa meninggalkan rumah ini. Kalian mau cerai secara baik-baik atau papa akan buat kalian pisah dengan paksa."Ancam Gibson lalu pergi meninggalkan meja makan dengan penuh kemarahan.
"Papa jangan mengancam ku. Aku tidak akan pernah berpisah dengan mas Jojo."Teriak Zizi kesal saat menyaut perkataan papanya.
"Pikirkan baik-baik Zizi, jangan biarkan papamu bertidak nekat untuk memisahkan kalian. Lebih baik kalian cerai saja, dan kamu bisa mendapatkan pria kaya yang bisa membahagiakan kamu bukan malah menyusahkan."Saut Ana yang sama saja dengan Gibson ingin perceraian Putrinya.
Dengan kesal Zizi kembali duduk kali ini dia menatap suaminya yang tak mau melawan ucapan papanya dan malah memilih diam.
"Kenapa mas malah diam? Seharusnya mas bilang ke papa kalau kita tidak akan bercerai, tapi kenapa mas malah diam seribu bahasa, mas takut atau mas juga ingin bercerai dariku? Aku gak ingin kita pisah titik." Zizi semakin kesal.
"Zizi sayang. Kamu tau 'kan papa tidak pernah mendengarkan perkataan ku. Bagi papa ucapan ku hanyalah angin lalu yang tidak perlu di tanggapi. Tapi kamu tenang saja, tidak mungkin aku tinggal diam saat rumah tanggaku di usik. Aku pasti akan mencari jalan keluarnya. Aku pastikan tidak ada yang bisa menceraikan kita,"ucap Jojo menenangkan sambil mengusap pucuk rambut istrinya dengan lembut.
"Aku takut papa berbuat nekat untuk memisahkan kita mas, aku tidak mau ada yang melukaimu."Ungkap Zizi akan kekuatirannya. Jojo hanya tersenyum walaupun dalam hati ada amarah saat ada orang lain yang ingin menghancurkan keluarganya namun Jojo memilih diam, karena diam bukan berarti kalah.
Setelah selesai makan malam, Jojo menyendiri di balkon sedangkan Zizi memilih tidur lebih awal. Ia pun memikirkan ucapan Gibson yang meminta dirinya untuk bercerai.
Jojo menghubungi seseorang yang ia kenal dan ingin memastikan tebakannya benar atau tidak.
Setelah melakukan beberapa panggilan, akhirnya panggilannya pun diangkat oleh Adi yaitu Asisten Gibson. Jojo dan Adi saling kenal dan mereka akrab semenjak Jojo sering datang ke kantor untuk mengantarkan papa mertuanya.
"Ada apa Jo, malam-malam menghubungiku?" tanya Adi di seberang telepon.
"Aku butuh bantuan mu sedikit. Em... apa aku boleh tau, apa perusahaan papa mertua sedang mengalami masalah? Aku hanya menebak sih sebenarnya, soalnya papa tiba-tiba berubah." Tanya Joko tanpa basa-basi.
"Apa pak Gibson tidak memberitahumu? perusahaan GB sedang mengalami krisis keuangan dan jika tidak segera di atasi kemungkinan besar perusahaan akan bangkrut. Tadi padi ada direktur dari perusahaan LB datang berkunjung. Aku tidak tahu apa yang di bahas oleh mereka karena pak Gibson memintaku untuk keluar." Jelas Adi.
Jojo pun akhirnya tau alasan kenapa papa mertuanya itu kembali mengusik rumah tangganya. Ia pun ingin melakukan sesuatu untuk membantu papa mertuanya dan berharap rumah tangganya tidak lagi di usik setelah dirinya berhasil membantu.
Setelah merenung sesaat Jojo ingin pergi ke dapur untuk mengambil air dingin. Tak sengaja Jojo melihat ruang kerja Gibson terbuka dan sepertinya ada seseorang di dalam. Jojo menghampiri dan melihat masih ada Gibson yang sedang termenung seorang diri, memikirkan sesuatu yang membuatnya tak bisa tidur.
"Apa aku boleh masuk pa?" tanya Jojo dan Gibson hanya berdehem.
"Untuk apa kemari?" tanya Gibson tanpa menoleh, ia masih saja bersandar di kursi sambil melihat sesuatu di balik dinding kaca yang tembus pandang.
"Aku ingin membantu masalah keuangan perusahaan papa. Jika papa mengizinkan. Asalkan papa tidak memintaku untuk menceraikan Zizi, aku mencintainya pa," ucap Jojo mengungkapkan maksudnya.
Gibson langsung bangkit berdiri, lalu mendekati Jojo dengan tatapan merendahkan.
"Apa kamu bermimpi? bagaimana kamu bisa membantu masalah perusahaan, kalau hidupmu saja masih menumpang di keluarga ini. Jangan mencari uang banyak, dua juta saja kamu tidak bisa mendapatkannya, sok mau jadi pahlawan. Lebih baik segera ceraikan Zizi dan tinggalkan rumah ini. Menantu tidak berguna," ucap Gibson menghina.
Jojo lagi-lagi hanya bisa menghela nafas, setiap mendapatkan penghinaan.
Lalu apa yang aku dilakukan Jojo untuk meyakinkan ayah mertuanya itu?
To Be continued ☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments