Bab 7

Setelah delapan bulan koma dan tak tahu apa yang terjadi pada istrinya dan juga pada mereka yang merencanakan pembunuhan untuknya. Jo pun mulai berjuang untuk bisa segera pulih dan bisa bertemu dengan Zizi kembali.

Setiap hari Jo selalu melihat tanggal di kalender dan melewati setiap hari yang sudah dia lalui dengan perjuangannya dan berharap dia bisa pulih tepat di hari ulang tahun ibu mertuanya.

Jo sudah menyiapkan rencana untuk membuktikan kepada keluarga Gibson, bahwa pria yang dulu selalu direndahkan oleh mereka dan dipandang sebelah mata, bukanlah pria sembarangan.

Akhirnya hari yang di nanti pun tiba. Orang suruhan Jo untuk mengawasi keluarga Gibson, memberitahu Tio untuk menyampaikan kepada Jo tentang informasi yang dia dapatkan.

"Tuan, saya mendapatkan informasi dari bawahan, kalau Keluarga Gibson sedang merayakan pesta ulang tahun nyonya Ana yang di adakan di gedung Cempaka malam ini," Jelas Tio.

"Pesta. Iya, inilah saatnya yang aku tunggu. Hah ... sepertinya mereka senang, saat aku sudah tidak ada di dalam keluarganya. Zizi apakah kamu masih menungguku? ataukah kamu sama seperti orang tuamu?" Jo menyandarkan punggungnya di kursi dan sambil memainkan ponsel yang ada di tangannya.

"Tio, kirimkan hadiah untuk ulang tahun Istri Gibson dan beritahu kalau itu dari Direktur WLS. Siapkan semua rencana yang sudah di buat." perintah Jo.

"Siap tuan, Saya akan jalankan sesuai rencana." jawab Tio.

Sambil memandang langit biru dari gedung kaca, Jo membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam. Namun di balik kekuasaan Jo yang kini kembali dia ambil, sebuah mimpi yang buruk pernah menghampiri sebelum ia sadar itu begitu nyata dan seolah-olah hidup yang dimilikinya sekarang adalah sebuah kesempatan kedua untuk merubah takdir yang ia hindari di masa lalu.

*

*

*

Malam pun tiba, Jo bersiap-siap untuk datang ke pesta walau tanpa di undang. Jo ingin datang sebagai seorang menantu dan membuat semua orang terkejut dan ingin melihat ekspresi mereka semuanya.

"Tuan mau ke pesta atau mau pergi ke-" tanya sopir melihat penampilan Jo namun tak dilanjutkan ucapannya saat Jo melotot.

"Antar aku ke gedung Cempaka sekarang." Perintah Jo dan sang sopir pun hanya bisa mengangguk dan segera melaju menuju gedung Cempaka.

Sesampainya di sana, tamu undangan sudah banyak yang berdatangan. Jo yang sudah keluar dari dalam mobil segera menghampiri petugas dan menyerahkan undangan yang dia miliki yang ia dapat dari Tio.

Saat masuk ke dalam, mata Jo terus berputar mencari sosok wanita yang ia cintai. Setelah beberapa saat, Jo mendapati Zizi berada di antara keluarganya yang tengah berbahagia.

"Zizi aku benar-benar merindukanmu. Ingin sekali aku membawamu kedalam istanaku yang sudah aku siapkan untukmu. Apakah kamu masih mengingatku dan menerimaku saat aku datang di depanmu. Maaf bukan maksudku meninggalkan kamu selama sepuluh bulan terakhir. Jika saja mereka tak merencanakan pembunuhan terhadap diriku, mungkin sekarang aku sudah membawamu ke dalam istana." Gumam Jo sambil berjalan menghampiri Zizi di antara kerumunan.

Jo memperhatikan saudara iparnya yang selalu bersaing dengannya datang bersama istrinya yaitu Riana dia adalah kakak kandung Zizi.

"Selamat ulang tahun ma. Maaf datang sedikit terlambat. Tapi mama jangan kuatir, aku dan mas Sandi sudah siapkan hadiah spesial untuk mama,"ucap Riana sambil menyerahkan Sebuah paper bag yang bertuliskan nama brand terkenal.

"Kalian baik banget, terimakasih banyak hadiahnya, pasti ini sangat mahal?" ungkap Ana sambil mengintip isi paper bag tersebut.

"Itu gak seberapa kok ma, Aku dan Riana memutuskan untuk membelikan mama hadiah itu selain sebagai kado ulang tahun juga sebagai bentuk terimakasih, karena papa sudah menaikan jabatan di perusahaan seperti yang saya inginkan." Jawab Sandi.

"Papa yang seharusnya berterimakasih, karena kamu perusahaan tidak jadi bangkrut. Jika bukan karena kamu berhasil mendapatkan kontrak itu, mungkin perusahaan GB sudah lama bangkrut." Saut Gibson yang menghampiri.

Jo pun terkejut mengetahui usahanya untuk membantu mertuanya itu tak diakui atau saudara iparnya yang membuat cerita palsu. Jo masih memperhatikan sandiwara yang dilakukan Sandi karena belum saat dirinya untuk muncul.

Tak lama muncul juga kakak ipar Kedua bersama suaminya, mereka memang jarang muncul namun ke rumah selama Jo tinggal, namun Novi dan suaminya Bima adalah orang yang paling menentang hubungannya dengan Zizi bahkan Keduanya sempat mengancam akan membunuhnya jika tetap Menikahi adik bungsunya.

"Selamat ulang tahun ma, Aku dan mas Bima sudah menyiapkan hadiah buat mama. Aku yakin mama pasti menyukainya." Novi pun memberikan hadiah yang sudah di siapkan untuk Ana.

Mata Novi tertuju pada Zizi yang nampak sedih, "Kamu kenapa Zi sedih begitu? seharusnya kamu bahagia di hari ulang tahun mama bukan malah seperti orang berduka. Atau jangan-jangan kamu memikirkan mantan suamimu yang sudah mati itu?. Zizi ... Zizi buat apa memikirkan laki-laki miskin itu, Bagus dia sudah lenyap, biar nama besar keluarga kita tidak terus di permalukan. Aku dengar papa akan menjodohkan kamu dengan Leo, lebih baik kamu terima, biar hidupmu bisa lebih bahagia seperti kakak sekarang,"Ucap Novi.

"Aku juga bersyukur banget, Si miskin itu mati. Aku muak melihat wajahnya, setiap dia muncul saat aku main ke rumah mama rasanya aku ingin muntah." Saut Riana.

"Apa kamu tau sayang, Jo itu bukanlah pria berpendidikan, tapi dengan percaya dirinya ingin membantu papa mendapatkan kontrak dengan perusahaan WLS, yang ada dia menginjakkan kaki di halaman perusahaan langsung di lempar keluar oleh petugas keamanan. Kasian sekali nasibnya, Bahkan kematiannya pun tak di terima, makanya tubuhnya tidak di temukan." Ucap Sandi.

"Cukup kak, kenapa kalian terus merendahkan mas Jo, Dia masih suamiku. Aku percaya kalau mas Jo masih hidup sebelum aku melihat dengan kepala dan mataku sendiri jasadnya kalau memang dia meninggal. Dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikah dengan siapapun, karena aku masih mencintai mas Jo." Jawab Zizi dengan kesal kepada saudaranya.

"Lihatlah pa, anak bungsu papa ini, sudah tidak bisa di atur. Kami sebagai kakak hanya ingin lihat dia bahagia dengan pasangan yang memiliki masa depan yang baik untuk dia dan juga untuk anak-anaknya kelak. Apa sih yang di banggakan dari Jonsi gembel itu, harta tidak punya, pekerjaan apa lagi yang ada jadi benalu dalam keluarga."

"Apa yang dikatakan kakak-kakakmu itu benar Zi. Mama sudah mengundang beberapa kenalan mama untuk datang bersama anak mereka yang masih bujang, aku ingin kamu memilih satu di antara mereka dan kamu menikah dengan mereka. Percuma kamu mengharapkan orang yang sudah mati, dia tidak akan kembali. Lebih baik kamu cari calon suami yang baru agar kamu bisa hidup bahagia dan kami sebagai orang tua juga ikut senang." Saut Ana membuat Zizi semakin terpojok.

Jo yang masih memperhatikan, mulai kasihan dengan Zizi tapi Jo masih ingin menguji kesabaran Zizi sampai waktunya tepat untuk dirinya muncul.

'Tunggu Zizi, setelah hari ini tidak akan ada orang yang bisa membuatmu menangis lagi. Aku janji tidak akan membiarkan air matamu jatuh lagi karena kamu sudah berjuang dan mau bertahan menungguku.'

To Be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

Bu Isna

Bu Isna

gass teruss thor tambah bab lg biar ttp setia q bacanyaaaa

2023-03-18

0

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Ayo jo tunjukan siapa dirimu yg sebenarny

2023-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!