Bab10

Suara langkah sepatu yang beradu dengan lantai menjadi sebuah irama yang menegangkan.

Jo melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung di iringi para pengawal.

Semua orang terkejut dengan sosok wajah yang tak asing tersebut. Namun mereka tak begitu yakin karena penampilannya yang begitu berbeda.

Keluarga Gibson semua tercengang melihat siapa yang ada di hadapannya.

Jo menghentikan langkahnya tepat di depan semua tamu undangan. Segera saja Tio membungkuk memberi hormat.

"Selamat datang Mr J." Sapa Tio membuat semua orang tercengang dan langsung saling berbisik.

Gibson langsung membulatkan matanya. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat didepannya.

"Bu- bukankah dia-," ucap Gibson tergagap.

"Ya, dia adalah pria yang terus-menerus hina oleh keluarga Gibson dan malam ini keluarga Gibson secara tidak langsung mengumumkan kepada khalayak umum telah membuang menantu pria yang jauh lebih kaya dibandingkan kedua menantu yang kalian banggakan." Jelas Tio membuat Gibson benar-benar malu dan menyesal.

Sedangkan Jo masih saja diam, masih ingin melihat reaksi yang akan di tunjukkan Gibson.

Keringat dingin tiba-tiba membasahi kemeja yang dikenakan Gibson. Wajah pucat nampak terlihat jelas di wajah Ana. Mereka benar-benar dalam kebingungan saat ini, karena sudah menyia-nyiakan seorang menantu yang memiliki status tinggi sedangkan mereka dulu merendahkan status menantunya yang hanya menumpang di keluarga mereka.

Dengan menahan rasa malu dan tidak ingin kerjasama perusahaannya diputuskan yang akan membuat mereka bangkrut. Gibson menghampiri Jo

Gibson ingin menepuk pundaknya namun ia urungkan dan ia malah menyatukan kedua telapak tangannya untuk memohon maaf.

Namun Ana segera menurunkan tangan Suaminya untuk tidak merendahkan diri didepan Jo.

"Pa, untuk apa papa merendahkan diri padanya? Jika memang dia masih ingin bersama dengan Zizi seharusnya dia yang minta maaf karena sudah menipu kita semua dengan berpura-pura menjadi orang miskin. Kalau saja dia jujur dari awal, semuanya tidak akan jadi begini, dan dia pasti akan di perlakukan layaknya menantu Gibson." Saut Ana dan lagi-lagi Jo hanya menyeringai.

"Tutup mulutmu Ana, apa kamu tidak berfikir jika menantu kita ini marah, dia bisa membuat kita bangkrut. Apa kamu tau jika perusahaan WLS tidak bekerja sama dengan perusahaan kita, sudah lama kita akan jatuh miskin, paham!" bentak Gibson membuat Ana seketika terdiam.

Tiba-tiba Zizi lari saat menyadari laki-laki yang kini tengah berdebat diantara para tamu adalah suaminya. Zizi berlari dan langsung memeluk Jo

"Mas Jo kembali."Zizi memeluk erat.

Jo membalas pelukan Zizi dan berbisik, "Sudah aku katakan aku akan kembali untuk menjemputmu. Jangan tanya apapun sekarang dan jangan halangi aku untuk memberi sedikit pelajaran pada kedua orang tuamu." Jo segera melepas pelukan Zizi dan meminta Zizi berdiri di sampingnya.

"Zizi, Aku ingin bertanya padamu. Jika kamu diberi dua pilihan, yaitu ikut suamimu atau tetap tinggal bersama orang tuamu, mana yang akan kamu pilih?" tanya Jo.

"Aku sayang pada kedua orang tuaku. Tapi saat aku memutuskan untuk menerima mas Jo sebagai suamiku tanpa memandang status, yang mencintai aku lebih dari mereka mencintai aku. Aku yakin bersama mas Jo aku bisa mendapatkan kebahagiaan dalam rumah tangga."

"Jadi?!"

"Aku akan memilih suamiku." Jawab Zizi dengan tegas membuat Ana sebagai ibu terkejut mengetahui putrinya lebih memilih Suaminya ketimbang dirinya yang sudah melahirkan dan membesarkannya.

"Dasar anak durhaka ya kamu. Tidak menghargai semua usaha mama membesarkan dan memperjuangkan kamu." teriak Ana penuh rasa kecewa kepada putrinya.

"Cukup ma, aku sudah capek menuruti semua kemauan mama yang sama sekali tidak aku inginkan. Sekarang mas Jo sudah kembali dan aku akan menebus semua penyesalan yang selama sepuluh bulan aku renungkan. Aku mencintai mas Jo dan aku ingin hidup bersamanya. Aku tidak ingin kehilangan Mas Jo lagi karena aku sangat-sangat mencintainya." Jelas Zizi.

"Mama Ana atau Nyonya Ana, anda dengar sendiri kan jawaban Zizi, itu bukan paksaan dariku dan sejak awal aku menikahi Zizi. Mama juga tidak pernah memberiku kesempatan untuk memberitahu identitasku yang sebenarnya, dan mama langsung saja memandang rendah diriku yang saat itu memang sedang menguji cinta Zizi. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, pernikahan kami di uji dengan kesombongan keluarga Gibson terhadap diriku. Aku diam dan mengalah karena aku tidak ingin menyakiti perasaan Zizi kalau sampai aku memilih melawan. Namun semua pengorbanan yang aku lakukan seakan sia-sia. Saat seseorang ingin menyingkirkan dan ingin melenyapkan aku. Bahkan memanfaatkan usaha yang aku lakukan dan mengakui itu usahanya saat aku menghilang dan mereka semua yang terus menerus merendahkan ku. Ingat baik-baik aku akan membalas perbuatan kalian semuanya, hanya menunggu waktu yang tepat dan untuk kontrak dengan perusahaan Gibson, aku rasa setelah kontrak berakhir tidak perlu di lanjut lagi." Jelas Jo membuat semua yang merasa melakukannya wajahnya menjadi tegang bahkan tak berani menatap Jo lagi.

Jo yang kini sudah memberitahu identitas dirinya yang sebenarnya, kembali mendekati Zizi dan mengulurkan tangannya, "Sayang, maukah kamu pulang bersamaku. Aku sudah siapkan istana kecil untuk keluarga kecil kita," ucap Jo dan Zizi segera menyambut tangan Jo dan menganggukkan kepalanya.

Akhirnya Jo pun menepati janjinya, menjemput Zizi dan membawanya pergi. Setiap langkah Jo diiringi para pengawal dan segera meninggalkan gedung Cempaka.

Di dalam Gibson tak bisa berkata apa-apa lagi, kerena sebentar lagi perusahaan serta finansial nya akan hancur.

To Be continued ☺️ ☺️☺️

Terpopuler

Comments

Olive Ova Ambitan

Olive Ova Ambitan

rasain kalian semua kel. gibson

2023-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!