Bab 4

Tio bergegas keluar dari ruangannya, untuk mencari Keberadaan Jojo.

Sesampainya di teras kantor, Tio mengedarkan pandangannya namun tak menemukan sosok Jo ada di halaman kantor.

"Pak Tio sedang mencari siapa?" tanya salah satu petugas keamanan yang bernama Jordan yang memiliki tubuh jangkung.

"Apa kamu melihat laki-laki muda datang kemari?"

"Maksud bapak siapa? Sedari tadi banyak tamu yang keluar masuk perusahaan ini, jadi yang bapak maksud siapa?"

"Laki-laki yang sempat kalian tahan dan tidak kalian izinkan masuk. Dimana dia sekarang?" tanya Tio dengan cemas.

"Oh, maksud bapak gembel tadi, sudah kami usir keluar gerbang pak. Kami tidak mungkin membiarkan orang miskin seperti dia masuk kantor perusahaan di tambah lagi dia mau bertemu dengan pak Robert. Daripada kami mendapatkan masalah jadi kami usir dia pak." Jelasnya membuat Tio tepuk jidat.

" Mampus kalian ... berdoalah semoga kalian tidak di pecat. Cepat buka gerbangnya!" Perintah Tio membuat kedua petugas keamanan itu tercengang namun mereka masih tak paham dengan maksud Tio.

Kedua petugas itu segera membuka gerbang dan mendapati Jo masih duduk berjongkok sambil memainkan tanah menggunakan jari telunjuknya.

Tio menghampiri Jo dengan perasaan bersalah. "Maafkan aku pak terlambat datang," ucap Tio sambil membungkuk, membuat Jo mendongak dan melihat Tio dan kedua penjaga keamanan yang sudah mengusirnya tadi. Sedangkan kedua penjaga itu masih kebingungan, bagaimana bisa Asisten direktur bisa memberi hormat kepada gembel seperti Jo.

"Hah, Benar-benar keterlaluan kalian semuanya. Bagaimana bisa aku di usir seperti ini. Untung saja aku masih punya kesabaran, kalau tidak mungkin akan ada yang akan di pecat hari ini juga,"ucap Jo sambil bangkit berdiri.

"Berikan jas mu." pinta Jo dan langsung saja Tio melepaskan jas miliknya dan memberikannya kepada Jo dan membiarkan dirinya hanya memakai kemeja. Tak hanya itu Tio pun melepas sepatunya dan memberikannya kepada Jo.

"Ini tuan,"ucap Tio sambil memberikannya. Segera saja Jo memakainya dan bersiap untuk masuk dalam kantor perusahaan.

"Kalian berdua tinggal pilih, mau di pecat atau gaji kalian di potong separuh." ucap Jo lalu pergi.

"Kalau sudah kalian putuskan, datang keruang kerjaku." timpal Tio dan segera menyusul Jo yang berjalan melewati Sandi dan Dafa yang masih menunggu di lobby.

Sandi dan Dafa yang sudah menunggu terlalu lama, hampir merasa bosan.

"Mohon Maaf, pak Sandi dan pak Dafa ruangan sudah di tunggu pak Robert di ruangannya," ucap sekertaris pak Robert yang menghampiri sandi dan Dafa.

Sesampainya di dalam ruangan, awalnya mereka di sambut dengan baik oleh pak Robert dan keduanya merasa akan ada peluang untuk memenangkan tender.

Namun sayangnya harapan mereka segera pupus begitu saja,

"Mohon maaf sebelumnya, tapi kami tidak bisa melakukan kerja sama di antara dua perusahaan kalian karena saya baru dapat informasi kalau perusahaan WLS sudah sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan GB." Jelas sang manager.

"Apa Pak, sudah tanda tangan dengan perusahaan GB? Tapi saya perwakilan dari perusahaan GB bagaimana mungkin sudah melakukan kerjasama?" tanya Sandi dengan penuh keterkejutan.

"Tapi memang begitu kenyataannya, perwakilan GB sudah bertemu langsung dengan direktur dan perusahaan langsung sepakat untuk bekerja sama dengan perusahaan GB, Jika memang anda perwakilan GB seharusnya anda ikut senang karena tidak perlu repot-repot mempromosikan produk perusahaan anda karena perusahaan anda sudah di pilih."Jelas Manager Robert namun membuat Sandi masih kebingungan.

"Kalau boleh tau, siapa nama yang mewakili perusahaan GB pak?" tanya Sandi penasaran.

"Dari informasi yang saya dapat namanya Jonathan. Dia berhasil mengambil hati direktur secara langsung, makanya langsung mendapatkan tandatangan kontrak.

Keduanya pun meninggalkan perusahaan WLS dengan kecewa dan juga masih tak percaya jika Jo berhasil, membuat direktur langsung setuju tanpa proses lebih lanjut.

Ponsel Dafa berdering dan ternyata itu panggilan dari bosnya yaitu Leo.

"Maaf pak perusahaan kita gagal. Tanda tangan kontrak itu sudah di dapatkan perusahaan GB." Jelas Dafa, seketika membuat Leo marah di tambah lagi yang mendapatkan tanda tangan itu adalah Jo dan itu artinya Leo akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Zizi.

"Kembali, ada tugas baru untuk mu!" Titah Leo sebelum mematikan panggilan teleponnya. Sandi yang berada di dekat Dafa mendengar pembicaraan bosnya, namun ia tak menaruh curiga sedikitpun.

Di ruangan direktur, Jo dihadapan dengan sebuah berkas yang harus ia tanda tangani saat itu juga.

"Tuan, permintaan ada sudah di penuhi dan perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan GB, walaupun sebenarnya perusahaan LB lebih unggul dari GB, Tapi karena ini perintah tuan maka harus kami lakukan, dan seperti perintah kakek Morgan, anda harus menandatangani pengambil alihan perusahaan ini atas nama anda. Jika tidak maka kakek memerintahkan untuk membatalkan kontrak kerjasama, Selain itu tuan harus pulang, Sesuai perjanjian anda dengan kakek Morgan."

Jo hanya bisa menghela nafas saat ia tak bisa lagi menghindar dari tuntutan sang kakek untuk mengambil alih perusahaan milik ayahnya itu.

Pendiri perusahaan WLS adalah kakek Morgan Wiston, Namun akhirnya diserahkan kepada putra pertamanya yaitu Regal Wiston yang merupakan ayah kandung Jonathan Wiston. Namun usia Regal Wiston tak panjang, penyakit yang menggerogoti tubuhnya membuatnya harus meninggal di usia empat puluh lima tahun dan saat Regal Wiston meninggal perusahaan di serahkan Pada Jonathan. Namun Jonathan menolak karena dia tidak ingin menghabiskan hidupnya hanya duduk di kantor dan bekerja sepanjang waktu, dan tidak bisa menikmati kehidupan yang bebas. Jonathan pun memutuskan untuk meninggalkan rumah dan memilih untuk berkelana dan mencari pengalaman hidup.

Jo hanya menghela nafas, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menyetujuinya, dan semua dia lakukan hanya demi Zizi."Aku akan menandatanganinya, tapi katakan pada kakek, aku butuh waktu satu minggu untuk bersama istriku dan menjelaskan padanya tentang statusku, aku ingin membawa Zizi pulang bersama." pinta Jo. Tio sebagai orang kepercayaan Kakek Morgan menyetujui permintaan Jo dan segera saja Jo menandatangani pengambilalihan perusahaan atas namanya, itu artinya Jo bukan lagi orang miskin seperti yang di pandang orang.

Tak lama Jo mendapatkan pesan dari nomor istrinya yang sedang mengalami masalah di jalan, mobil yang di kendarainya mogok dan meminta Jo menjemput.

"Tio, aku pinjam mobilnya sebentar, istriku sedang dalam masalah, aku harus menjemputnya sekarang," ucap Jo dan Tio pun segera menyerahkan mobilnya.

Jo bergegas menuju alamat yang diberikan Zizi dan sesampainya di alamat, mendapati Zizi yang menunggu.

"Maaf sayang, sedikit terlambat. Tadi aku harus cari pinjam mobil dulu. Mobilnya kenapa sayang?" tanya Jo saat menghampiri Zizi.

"Gak tau mas, mobilnya tiba-tiba mogok aja, padahal aku mau pergi mendatangi pesta anniversary temanku. Gara-gara mobil mogok jadi kacau semuanya." jelas Zizi dengan cemberut.

"Kalau begitu biar aku yang antar."

"Tapi, bagaimana dengan teman mas?"

"Gak papa, aku sudah izin pinjam sehari dengannya, Selain itu mobil papa aku tinggal di perusahaan, jadi gak perlu kuatir kalau papa pulang nanti." Jelas Jo.

"Baiklah kalau begitu, aku sedikit lega, akhirnya bisa datang di acara anniversary temanku." Zizi pun memeluk suaminya yang selalu ada di saat dirinya membutuhkan.

Jo pun mengantarkan Zizi ke pesta, sedangkan mobil Zizi yang mogok akan di ambil montir untuk dibawa ke bengkel.

Sesuai alamat yang diberikan Zizi, mereka pun sampai di salah satu restoran dan pelayan langsung mengantarkan mereka berdua ke private room restoran tempat pesta di adakan.

"Hai Vivi, Luis. Maaf aku terlambat datang. happy anniversary buat pernikahan kalian, semoga segera dapat momongan," ucap Zizi.

"Terimakasih Zi dah mau datang. Tapi Zi aku kan tidak menyuruhmu mengajak sopir datang kemari, kenapa kamu bawa dia masuk?" tanya Vivi yang merasa tidak suka dengan Jo karena penampilannya yang tidak sesuai dengan acara pesta yang dibuatnya.

"Sopir, maksudmu?" tanya Zizi dan Vivi memberi kode dengan tatapan matanya dan Zizi pun paham jika yang dimaksud Vivi adalah suaminya Jo.

To Be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

Sak. Lim

Sak. Lim

menjalin hidup sllu di hina dan jdi genbel mc naiiiiif goblokkkk

2023-10-01

0

Amir Mahmud

Amir Mahmud

lanjut kan thor

2023-03-17

0

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Oooh jdi si jo ini seorang pewaris..
Duuh gmn y dgan keluarga zizi lo tau mantunya seorang pengusaha..

2023-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!