Pesta ulang tahun Ana berusaha menjadi ajang pencarian jodoh untuk Zizi, beberapa tamu undangan memperkenalkan Putra mereka pada Zizi dan tak ada satu pria pun yang ditoleh oleh Zizi.
"Ma, sudah aku katakan, aku tidak akan menikah dengan siapapun, karena aku masih ingin menunggu Mas Jo kembali." tolak Zizi.
"Sampai kamu kamu mau menunggu? sampai kamu tua! Zizi kamu itu anak yang pintar gunakan otakmu saat kamu cinta mati. Ingat Jo itu sudah meninggal, walaupun jasadnya tidak ditemukan, tapi menurut penyelidikan polisi, kemungkinan untuk hidup hanya lima persen, apa lagi yang kamu harapkan." Ana pun tak pernah menyerah untuk membujuk putri bungsunya itu agar mau melupakan pria yang sudah di anggapnya mati.
Di tengah perdebatan Zizi dan ibunya, Leo muncul dengan membawa sebuah hadiah untuk Ana.
"Selamat ulang tahun Tante, maaf aku datang terlambat, Tante paham kan kalau aku sangat sibuk mengurus bisnis yang tengah berkembang," ucap Leo.
"Tidak papa nak, Tante sangat senang kamu bisa datang. Zizi juga sedari tadi menunggumu," jawab Ana sambil menyenggol lengan Zizi.
"Apaan sih ma?" ucap Zizi semakin kesal.
"Nak Leo, ini beneran hadiah buat Tante. Kamu memang tau soal selera tante, kalau begini tante gak sabar kamu segera melamar Zizi anak tante."
Leo semakin senang saat lampu hijau sudah ia dapat dari keluarga Zizi, tinggal Zizi saja yang masih belum mau menerima dirinya.
"Tante, kalau tante mengizinkan, malam ini Leo ingin melamar Zizi di depan semua orang kalau Leo benar-benar serius dengan Zizi." jawab Leo penuh percaya diri.
"Tentu saja boleh, bahkan kalau mau sekarang juga boleh." Jawab Ana sambil tertawa.
Leo pun segera mengeluarkan cincin lamaran dan ingin melamar Zizi. Jo tidak mampu lagi untuk melihat orang lain mendekati istri nya. Jo melangkahkan kakinya dan berjalan menghampiri Zizi. Setiap langkah Jo seirama dengan detak jantungnya. Jo juga merasakan ada ketakutan dalam diri. Takut Zizi menolak dirinya karena sudah meninggalkannya selama ini.
" Zizi, maukah kamu menikah denganku?" tanya Leo sambil berlutut dengan satu kaki dan mengulurkan sebuah cincin berlian.
"Zizi." Di saat yang sama Jo muncul dan memanggil nama istrinya dan saat itu juga menghancurkan rencana Leo.
Semua orang terkejut, melihat kedatangan Jo ditengah-tengah tamu undangan. Tapi bagi Zizi kedatangan Jo adalah sebuah anugerah dimana penantiannya selama 10 bulan akhirnya berakhir setelah melihat suaminya kembali dalam keadaan selamat.
Zizi berlari dalam pelukan Jo, Zizi memeluk suaminya dengan erat dan tak ingin melepaskannya lagi. Begitu juga dengan Jo yang juga merindukan istrinya, setelah 10 bulan ia tinggalkan tanpa jejak, bukan sengaja tapi karena keadaan.
"Mas Jo, kamu kembali mas. Kemana saja kamu selama ini? Aku merindukanmu. Aku percaya kamu akan kembali dan akhirnya kamu kembali juga hari ini. Jangan pergi lagi mas, jangan tinggalkan aku," ungkap Zizi.
"Aku tidak akan pergi lagi, maafkan aku sudah membuatmu menunggu." Jo mengusap pucuk rambut Zizi.
Ana datang mendekat dan langsung menarik tangan Zizi agar menjauh dari Jo. Saat itu juga Ana menampar wajah Jo begitu keras.
"Laki-laki tidak tau malu. Sudah menelantarkan putriku dan sekarang kamu datang untuk mengambilnya lagi. Jangan harap kamu bisa bersamanya lagi. Kamu sudah meninggalkan Zizi selama sepuluh bulan tanpa kabar, itu artinya kamu sudah memutuskan hubungan pernikahan. Lebih baik kamu pergi dari sini dan jangan pernah muncul lagi di depan Zizi."
"Ma, aku bisa jelaskan. Sebenarnya aku-"
"Cukup, aku tidak butuh penjelasan lagi, aku sebagai ibu dari Zizi tidak terima kamu telantarkan Zizi begitu saja. Jika kamu sudah tidak sanggup untuk membiayai Zizi lebih baik kamu serahkan Zizi baik-baik pada kami, agar kamu sebagai orang tua bisa mencarikan pengganti yang jauh lebih baik dari kamu." ungkap Ana yang malah menyudutkan Jo dan seolah-olah Jo yang salah.
Semua orang saling berbisik dan menilai Jo tidak pantas untuk Zizi dan mereka pun menilai Jo dari perkataan Ana.
Leo mendekati Jo dan menepuk pundaknya.
"Aku kira kamu sengaja bunuh diri karena tidak sanggup untuk menghidupi Zizi, tenyata kamu hanya sembunyi dari kenyataan, kamu memang seorang pecundang yang perlu di beri penghargaan. Jika kamu masih punya rasa malu, lebih baik kamu keluar dari sini sekarang juga atau semua tamu yang ada di sini akan mengusir mu." Bisik Leo.
"Aku datang kemari, karena aku ingin menjemput Zizi. Aku ingin membawa Zizi keluar dari kekangan keluarganya. Kalian boleh merendahkan aku atau mencibirku. Kalian semua tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan menilai hanya dari sebelah saja. Sebenarnya kalian bisa melihat, sifat asli keluarga Gibson dari cara dia memperlakukan menantunya. Seharusnya mereka bisa menjaga nama baik menantunya, tapi keluarga ini malah terus mengumbar kejelekan sang menantu hanya kerena tidak memiliki status yang jelas dan malah mengobral anaknya untuk di nikahi laki-laki kaya. Bukankah itu sudah menunjukkan kalau Keluarga Gibson itu hanya menginginkan menantu yang kaya bukan memikirkan kebahagiaan putrinya." Balas Jo yang berani melawan, keluarga Gibson pun terkejut dengan perubahan Jo bahkan sudah membuat mereka malu di acara mereka sendiri.
"Penjaga, cepat kemari dan usir orang ini. Dia sudah berani mengganggu acara pesta. Jika kalian tidak bisa mengusirnya, aku akan tuntut tempat ini." Teriak Sandi.
"Cukup! Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian terus menerus merendahkannya. Aku dan mas Jo saling cinta dan kami tidak ingin berpisah. Ma, Pa. please tolong jangan permalukan mas Jo lagi! Dia kembali dengan baik-baik dan ingin menjelaskan kebenarannya. Tolong beri dia kesempatan." Zizi pun mengiba berharap orang tuanya mau memberi kesempatan pada Jo.
Beberapa pria berjas hitam tiba-tiba masuk dan membawa beberapa hadiah mewah untuk Ana. Semua tamu minggir dan memberi jalan pada mereka saat mengetahui bahwa mereka utusan dari perusahaan WLS yang bisa mereka lihat dari tulisan yang tertera di setiap hadiah tersebut.
Kedatangan Para utusan WLS membuat Gibson merasa sangat senang dan menjadi suatu kehormatan WLS mengirimkan hadiah pada mereka.
"Ma, Kejutan yang sesungguhnya datang. Mama lihat, mereka utusan dari WLS, itu artinya kesempatan perusahaan kita untuk melanjutkan kontrak ada harapan besar." Bisik Gibson sangat senang. Ana sebagai istri pun ikut senang dan menganggap dihari ulang tahunnya merupakan hari keberuntungan.
"Selamat malam Tuan Gibson dan nyonya Gibson. Saya Tio utusan dari pemilik perusahaan WLS untuk mengantarkan hadiah ulang tahun untuk nyonya Gibson dan berharap nyonya Gibson mau menerima hadiah ini semua," ucap Tio.
"Tentu-, tentu saja, dengan senang hati aku menerimanya. Ini adalah hadiah istimewa yang di hari ulang tahunku yang kelima puluh. Tolong sampaikan terimakasih ku kepada tuan Tuan J atas hadiahnya. Saya tidak tau harus membalas kebaikan bagaimana. Karena secara tidak langsung sudah membantu keluarga kami cukup banyak. Sekali lagi terimakasih." jawab Ana dengan wajah sumringah.
"Tentu saja nyonya, saya akan sampaikan ucapan terimakasih nyonya untuk tuan. Saya juga ingin menyampaikan satu pesan lagi, jika tuan J ingin melamar Nona Zizi untuk di jadikan Istrinya, dan juga jika kontrak yang hampir selesai bisa diperpanjang lagi." jelas Tio.
Gibson dan Ana saling memandang dengan sebuah rencana yang tentunya akan menguntungkan mereka.
To Be continued ☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Noe Aink
hadeuuh ternyata sama dengan novel" yg lainnya gue kirain yg ini mh beda eeh ternyataaa...lngsung skip hapus..
2023-03-18
0
Bu Isna
update trus thor tk kirim hadiahnya pokoknya...
2023-03-18
0