Bab 9

Zizi merasa curiga dengan ekspresi kedua orangtuanya, ia pun bergegas menghampiri Jo kembali dan memeluk erat lengan suaminya itu.

"Zizi kemari!" panggil Gibson, namun Zizi malah mempererat tangannya sambil menggelengkan kepalanya.

"Siapa dia?" tanya Tio.

"Dia..., dia bukan siapa-siapa. Katakan pada tuan J kalau putri kami menerima lamaran tuan J." Saut Gibson dengan terbata.

"Benarkah? Tapi kenapa Nona Zizi begitu dekat dengannya. Jika memang mereka tidak ada hubungan, bisakah tuan Gibson mengusirnya keluar dari tempat ini agar saya bisa meyakinkan tuan J kalau Nona Zizi bukan milik orang lain!" Pinta Tio, membuat Gibson menelan ludah. Di depan semua tamu undangan, Gibson harus mengambil keputusan antara mempertahankan Jo yang dianggap menantu tidak berguna atau memilih lamaran tuan J yang akan mendapatkan untung besar walaupun harus menebalkan wajahnya jika di nilai orang mereka sebagai orang tua gila harta.

"Tentu... Aku akan meminta petugas keamanan untuk menyeretnya keluar.

Jika tuan Gibson sudah bisa memastikan, Maka saya akan memberitahu Tuan J dan dia akan datang langsung kemari untuk melamar Putri tuan." Perjelas Tio.

Di sisi lain Zizi menggelengkan kepalanya dan mempererat pegangannya. "Aku tidak mau berpisah denganmu mas, aku ingin kita tetap bersama, walaupun kamu belum menjelaskan alasan yang sebenarnya kamu meninggalkan aku, tapi aku yakin sebenarnya kamu tidak punya niatan begitu. Kita harus bertahan mas apapun yang terjadi," ucap Zizi yang tidak ingin kehilangan lagi .

Jo menarik tangan Zizi dan membawanya dalam genggaman.

"Dengarkan aku sayang, apapun yang terjadi, aku akan berjuang agar kita tetap bersama. Walaupun hari ini aku harus keluar dari tempat ini dengan terpaksa, tapi aku pasti akan kembali dan akan membawamu pergi. Percayalah padaku Aku tidak akan pernah menyerah,"ucap Jo menenangkan Zizi.

Saat itu beberapa petugas keamanan datang dan langsung menghampiri Jo untuk menariknya keluar.

"Jangan sentuh aku. Aku bisa keluar sendiri!" Bentak Jo saat mereka hendak menariknya.

Bima berjalan mendekati Jo, begitu juga dengan sandi.

"Lebih baik kamu pergi diri sini, daripada terus menerus di permalukan, jika kamu bisa sadar diri akan statusmu dan demi kebaikan Zizi, sebaiknya kamu tidak pernah muncul lagi dan anggap kamu sudah mati. Kamu seharusnya tau malu, kamu tidak pernah di anggap di dalam keluarga Gibson, kamu itu hanya dianggap benalu oleh mereka. Sebelum semuanya terlambat lebih baik kamu pergi dan jangan menambah malu lagi Keluarga Gibson." Bisik Bima.

"Untuk apa aku malu, aku hanya ingin mempertahankan Zizi, dia istriku dan sudah seharusnya aku kembali untuk membawanya pergi dari kalian semuanya yang tidak punya hati," jawab Jo

"Bajingan, Kamu ingin mati beneran rupanya." Ancam Bima sambil menarik kerah baju Jo.

"Ayo pukul aku, agar semua orang tau kalau kamu sering menindas ku." Jo pun memasang wajahnya, namun Bima segera melepaskan Jo karena di tahan oleh Sandi.

"Jangan permalukan dirimu dengan meladeninya," tegur Sandi.

"Cepat usir dia dari tempat ini dan jangan biarkan dia menginjakkan kakinya di sini lagi." Perintah Gibson yang sudah tidak sabar ingin melihat Jo di usir.

"Kalian semuanya akan menyesal. Telah memperlakukan aku seperti ini. Akan aku pastikan kalian akan berlutut dan mencium kakiku untuk mendapatkan maaf," Ucap Jo dengan geram.

Walaupun Jo berusaha untuk bertahan namun tetap saja tidak mampu. Jo di seret paksa untuk keluar dan Zizi di tahan oleh kedua iparnya untuk tidak menyusul Jo.

Sesampainya di luar gedung, Jo di dorong hingga jatuh tersungkur.

"Cepat pergi dari sini. Tempat ini bukan tempat yang layak untuk orang seperti kamu." Ucap salah satu petugas keamanan.

Jo hanya menyeringai dan masih dalam posisi terduduk.

"Kalian tau apa tentang diriku yang pantas atau tidak masuk kedalam sana. Kalian yang tidak pantas untuk menyentuh bahkan menyeret ku keluar." Ungkap Jo kesal.

Tak lama kemudian beberapa mobil datang tepat di halaman gedung. Dan segera keluar untuk membantu Jo bangkit berdiri. Bahkan mereka tidak segan membantu membersihkan baju yang di kenakan Jo dari debu.

Para penjaga yang menyerempet Jo tercengang. Tak percaya orang yang baru direndahkan, memiliki bawahan begitu banyak.

"Tuan ... tidak papa?" ucap mereka serempak.

"Tuan tidak papa?" tanya salah satu dari mereka.

"Aku tidak papa."

Dibantu anak buahnya, Jo langsung merubah penampilannya dan menjadi sosok Mr J yang di kenal orang sebagai pria penguasa yang memiliki banyak kendali. Bukan lagi menjadi sosok Jo yang lemah dan dianggap tidak berguna Dimata semua orang.

"Kalian sudah membuat masalah denganku. Untung saja, aku sedang tidak ingin membuat masalah, kalau tidak kalian aku di pecat saat ini juga dengan satu perintah yang aku ucapkan," ucap Jo namun mereka masih bingung dan tidak paham dengan maksud Jo

"I'M Mr. J." Kata itu langsung membulatkan kedua mata mereka.

Siapa yang tak pernah dengar dengan nama Mr J, Nama yang selalu menjadi pusat pembicaraan beberapa waktu lalu tentang pemilik WLS yang berkuasa itu. Tio sebagai kaki tangan dari kakek Morgan secara tidak langsung sudah menyebarkan nama Jonathan Wiston sebagai Mr J ke seluruh penjuru tentang pemilik perusahaan WLS.

Hingga publik tau, dan penasaran dengan sosok Mr yang tak pernah terlihat wajahnya.

Penjaga keamanan tak percaya dengan apa yang mereka dengar dan mereka lihat. Mereka merasa benar-benar telah membuat kesalahan telah mengusir seorang penguasa dan sudah menghinanya.

"Maafkan kami tuan, kami sama sekali tidak tau, kalau tuan sebenarnya... . Kami hanya menjalankan tugas tuan, tidak ada maksud lain. Tolong ampuni kami tuan dan tolong jangan laporkan kami. Kami masih sangat butuh pekerjaan ini untuk menghidupi keluarga kami," ucap mereka sambil bersimpuh. Mereka benar-benar sangat menyesal dengan yang sudah mereka lakukan. Bahkan untuk menyebut nama J mereka pun tidak berani.

Jo hanya menghela nafas, ia memikirkan keadaan istrinya di dalam sana. Namun ia belum bisa masuk kembali sampai Tio menghubunginya.

"Sepuluh bulan, aku sudah memberi kalian kesempatan untuk berubah menilai tentang diriku, tapi ternyata kalian semua menyia-nyiakan kesempatan yang sudah aku berikan. Jika bukan karena aku masih memikirkan perasaan Zizi, mungkin aku akan membuat semuanya hancur. Aku akan membuat kalian semua menyesal telah menelantarkan menantu yang seharusnya kalian sayang." Ucap Jo seorang diri.

Tak lama ponselnya berdering dan Jo segera mengangkatnya.

"Aku akan segera masuk, Pastikan semua sesuai rencana." Jawab Jo dan langsung mematikan ponselnya.

Tatapan Jo seketika berubah, seperti serigala yang telah menemukan mangsa. Dengan aura dingin yang menyelimuti, Jo melangkah masuk sambil sesekali merapikan kembali jasnya dan memastikan perubahan dari sosok Jojo menantu tak berguna, berubah menjadi sosok Mr J. Jo pun Manarik satu kali nafas panjang, lalu ia kembali membuka pintu aula dan langsung masuk kedalam gedung tersebut di ikuti para pengawal, Ia datang di pesta ulang tahun Ana dengan identitas berbeda dan tidak sabar lagi ekspresi apa yang akan di lihatnya.

To Be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Lanjut thor..makin seru nich ceritany

2023-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!