Beberapa hari setelah penaklukan Serpent berita kemenangan menjadi pembicaraan di mana-mana, pujian diterima kelompok Ardhi meski demikian mereka tidak terlalu memperdulikannya dan kembali mengambil pekerjaan sebanyak yang mereka bisa lakukan dan mengirim semua uang ke wilayah pohon besar.
Kini mereka mengambil sebuah perjalanan untuk mengambil kunci berikutnya demi menyelamatkan Dewi Naya.
Ardhi menghentikan kereta di sebuah desa yang mereka lewati.
Risa memasang wajah bahagia.
"Tidur di desa lebih baik dibandingkan tidur di dalam hutan desu."
"Bagiku sama saja nyan, lagipula kita petualang seharusnya tidur di alam bebas bukan masalah."
Ardhi menggendong Risa agar dia bisa turun. Mery dan Latifa telah mendekat ke arah kerumunan orang-orang termasuk kepala desa di sana.
"Ada apa dengan mereka master, apa kita terlihat mencurigakan?" tanya Yuki dalam bentuk pedang.
"Tidak, aku pikir mereka punya masalah berbeda."
Latifa menghampiri Ardhi untuk memberikan penjelasan, menurutnya mereka akan mengizinkan mereka tinggal asal dengan satu syarat bahwa mereka akan melindungi desa dari serangan beruang hitam yang kerap datang ke desa.
Ardhi tidak masalah dengan itu maka mereka pun diberikan satu rumah yang sering dijadikan sebagai tempat beristirahat tamu.
Di dalamnya dilengkapi dengan dapur, dua kamar tidur serta kamar mandi.
Mereka bisa bergantian soal kamar mandi dan membagi tempat tidur sama rata, Ardhi akan menyerahkan semuanya pada para gadis sementara dia memutuskan untuk mengasingkan diri di ruang tamu.
"Master bukannya sayang sekali Anda tidak tidur dengan mereka, Master bisa tumbuh dewasa dengan baik melalui hubungan yang intim."
"Aku tidak ingin melakukannya, lebih dari itu kembalikan bentukmu jadi manusia dan tolong bantu aku untuk menyiapkan makan malam."
"Laksanakan."
Ardhi mengeluarkan banyak daging dari tas penyimpanan untuk diolah. Ia hanya menumis mereka dengan baik serta menyediakan makanan pelengkap seperti salad dan yang lainnya.
Yuki tampak bahagia saat dia mencoba mayones yang sudah lama dia lupakan.
"Enak sekali, rasanya ini benar-benar lezat... beberapa kali aku pernah pergi ke pemukiman manusia untuk mencoba hal seperti ini, tidak kusangka aku ketagihan."
Ardhi senang jika dia menyukainya, para gadis yang sudah mandi mengambil tempat duduk di dapur dan mereka bersama-sama menikmati makanan tersebut.
"Soal kunci kedua itu berada di kuil di dalam air, apa kita semua akan menyelam ke sana nyan?"
"Kemungkinan besar begitu, tadinya kuil itu sama seperti pada umumnya, saat bendungan air jebol seluruh kota di sana langsung tenggelam."
"Itu cukup tragis, aku yakin Dewi Herina dalang dari semua ini nyan."
Latifa yang mendengarnya langsung menarik pipi Nisa.
"Kalau bicara suka seenaknya saja, dewiku tidak melakukan pekerjaan yang buruk seperti itu, paling tidak kemungkinan besar ini semua ulah sekte pemuja raja iblis sebelumnya saat era pahlawan."
"Itu mungkin tebakan yang tepat," balas Yuki demikian dan Mery diam-diam sudah mengambil jatah lebih banyak dari semua orang.
Selepas makan mereka mengobrol sebentar sebelum akhirnya tidur dan baru keesokan paginya mereka bekerja sesuai yang diinginkan oleh penduduk desa ini yaitu mengalahkan beruang hitam.
Ada sekitar 20 dari mereka yang mudah untuk dikalahkan, mereka bukan monster hanya hewan buas yang kerap menyerang penduduk desa.
Hanya dalam waktu singkat mereka mampu menumbangkannya.
Setengah diberikan pada penduduk desa dan setengahnya lagi diambil oleh kelompok Ardhi sebagai bekal perjalanan, mereka tidak ingin berlama-lama di desa, pada siang harinya mereka kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai di sebuah danau yang dimaksud pada hari berikutnya.
Membayangkan bahwa sebelumnya ada kota di sini merupakan hal sulit dipercaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments