Sekembalinya ke guild Ardhi telah menerima upah yang ditawarkan atas pekerjaan sebelumnya, ia tidak mengambilnya sendiri melainkan membaginya di antara kelompoknya.
Bayarannya cukup tinggi sehingga setiap orang memiliki 3 koin emas dimasing-masing tangan mereka.
Untuk sebuah awalan setelah lama tidak bekerja di guild merupakan hal baik, mereka duduk di bar di dalam guild, memesan makanan yang mereka inginkan dan minum setelah saling menubrukkan gelap mereka.
Ardhi mengambil paha dari daging rusa dan memasukannya ke dalam mulutnya, rasanya begitu enak dan itu membuatnya terlihat puas.
"Master aku juga ingin makan."
Suara asing membuat semua orang terdiam.
"Apa barusan cuma perasaanku nyan."
"Tidak desu, aku juga mendengarnya desu."
"Mungkin berasal dari bawah meja," tambah Mery.
Jelas tidak ada apapun di sana, pada akhirnya Ardhi memperkenalkan Yuki Onna pada semua orang dan dia telah bergabung untuk menikmati makanan yang sama.
Dari awal Ardhi tidak berniat menyembunyikannya, ia hanya menunggu waktu yang tepat.
"Ini enak master."
"Senang mendengarnya."
"Walau aku bisa hidup tanpa makan tetap saja makan seperti ini sangat terasa bahagia."
Semenjak Yuki ditinggalkan di gunung ia hanya hidup sendirian, semua orang bisa merasakan kesulitannya dan sekarang mereka bersama-sama membagi porsi mereka untuk Yuki.
"Banyak sekali."
"Habiskan nyan."
"Laksanakan."
Yuki membuat gerakan imut yang membuat semua orang merasa hangat, pakaiannya sangat mencolok jadi tidak ada yang melewatkannya, terutama Cathy yang terus memaksa Ardhi menjelaskan tentangnya.
Semua pertanyaan ditutup dengan mengatakan bahwa ia anggota baru, beberapa saat kemudian Yumi dan kelompoknya baru tiba untuk memesan makanan juga.
Roy merangkul Ardhi dengan sebuah sapaan hangat.
"Apa ini Ardhi-chan ada anggota baru yang cantik, tolong kenalkan pada kami juga."
"Ah.. namanya Yuki Onna ia baru bergabung."
"Halo, aku lebih tepat disebut pelayannya Ardhi salam kenal "
"Pelayan? Maksudmu pekerjaan yang bisa diapa-apain ketika waktu luang."
"Oi apa yang kau pikirkan tentang pelayan Yumi-chan."
"Bukannya itu pekerjaan mereka."
"Untuk sekarang bisa kita bergabung juga."
"Aku tidak masalah."
"Kami juga."
Mereka menjadikan dua meja menjadi satu untuk menikmati makanan bersama, Yugo telah memesan bir dalam jumlah banyak untuknya dan sekarang dia mencoba bersaing dengan Nisa.
"Fuwwah... tambah lagi nyan."
"Aku juga nyan."
"Kau bukan ras kucing jangan menambah nyan di perkataanmu."
"Haha."
Mereka sangat akrab dan Tiffany terlalu rakus untuk ikut obrolan ataupun ikut kemeriahan tersebut.
"Ini enak sekali."
"Kami sudah cukup lama tak kembali dari quest karena Itulah Tiffany perlu mengisi energinya," ucap Yumi demikian.
"Yah, aku juga perlu mengisi energiku... biarkan aku duduk di pangkuanmu."
"Curang aku juga mau."
Ardhi hanya tersenyum masam saat Yumi ataupun Risa duduk di pahanya. Itu bukan sesuatu yang dibencinya hanya saja dia jadi terlalu mencolok di guild.
"Hebat sekali, bahkan Yumi jadi jinak di depan Ardhi."
"Ah, aku sangat iri.. aku juga ingin membuat Harem."
"Mungkin kau bisa mendapatkannya jika bisa bereinkarnasi."
Perkataan itu menusuk Ardhi dari segala arah.
Tak lama kemudian kelompok yang lain turut ikut bergabung, mereka adalah Siesta dan Anisa. Mereka belum menambah anggota semenjak kejadian di dungeon karena itulah hanya mereka berdua saja yang ada.
"Tolong birnya."
"Aku juga."
"Baik."
Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, Ardhi terlihat lega bahwa mereka telah kembali sedia kala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments