"Jadi ada apa di tempat itu desu?"
"Di sana ada sebuah pemandian air panas yang nyaman, aku dengar siapapun yang masuk ke dalamnya ia akan memiliki kulit yang lebih muda dan halus, hal ini aku dengar saat pahlawan membawaku ke sebuah kota, untuk kepastiannya aku juga tidak tahu."
"Jika itu ada aku pikir tidak ada salahnya untuk mencobanya desu."
"Soal gorila nyan."
"Kita hanya harus menghajarnya desu."
"Jika pemandian itu memang bagus tidak masalah untuk bertarung lagipula uang dari penjualan gorila cukup besar."
Latifa berfikir dari sudut berbeda.
Mereka perlu uang maka jika pun tidak ada kolam air panas, hal itu tidak akan jadi masalah.
Pada akhirnya mereka sepakat dan lalu mulai mamanjat gunung dengan pakaian tebal. Hanya Yuki yang masih mengenakan kimononya tampak tidak terganggu dengan cuaca.
"Melihatmu membuatku tambah dingin nyan."
"Apa mungkin kita perlu saling berpelukan."
"Kurasa ide bagus."
Mery dan Nisa saling berpelukan dengan erat.
"Itu jelas tidak akan berguna, saat kalian sama-sama telanjang baru akan terasa perbedaannya, aku sarankan jika kita bisa menemukan tempat berteduh kalian bisa melakukannya."
"Itu ide bagus nyan."
"Mari coba nanti."
Ardhi hanya menghela nafas panjang.
Risa yang duduk di bahu Ardhi dengan santai memakan roti.
"Kurasa mereka sudah datang desu."
Sama seperti sebelumnya mereka harus kembali mengalahkan mereka, satu yang berukuran besar telah jatuh lewat pedang Ardhi.
Semuanya sekitar 30 ekor.
"Karena tidak ada yang memburu mereka, pertumbuhan mereka sangat cepat."
"Itu benar."
"Hey, kalian lihat ini.. aku menemukan gua nyan."
Atas pernyataan Nisa, mereka mengikutinya dari belakang. Ada sebuah batu besar yang menghalangi mereka dan semua orang mendorongnya semakin jauh hingga baru itu jatuh ke bawah.
Di laut dugaan bahwa mereka sampai ke sebuah area tersembunyi yang dipenuhi kolam-kolam air yang mengeluarkan uap ke udara.
Yuki terlihat menatap dengan mata bersinar
"Ah jadi rumor itu memang benar. Master lepas pakaianmu biar aku manjakan hari ini."
"Aku juga ingin melakukannya."
Ardhi merasa aneh saat seluruh anggota partynya telanjang bulat dan mencoba membasuh tubuhnya sebelum akhirnya mereka bisa berendam bersama.
"Ah, rasanya seperti tenagaku sedang dipulihkan."
"Benar sekali."
"Aku penasaran nyan, apa di kultus Herina mereka memiliki kolam air panas."
"Di beberapa tempat aku rasa mereka memilikinya tapi aku jarang mencobanya karena aku harus membuat ramalan untuk kerajaan."
"Sepertinya itu terdengar berat."
"Iya, mendapat penglihatan masa depan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah tapi aku senang berada di sini, bahwa aku tidak perlu dipaksa untuk menunjukkan masa depan di kelompok ini."
"Ardhi tidak berniat memanfaatkan kita untuk kepentingannya nyan, ia hanya ingin kita semua bertambah kuat bersama-sama."
"Aku juga bersependapat."
Di sisi lain Ardhi tampak berusaha membuat Yuki sejauh mungkin darinya.
"Hentikan Yuki."
"Ayolah master, Anda harus bisa melakukan hal dewasa dengan baik gunakan aku sebagai latihan."
"Latifa?"
"Aku ingin ikutan juga."
Nisa hanya menghembuskan nafas panjang.
Pada dasarnya tujuan Nisa sudah selesai sejak lama. Kini ia hanya ingin mencoba hidup damai seperti ini.
Lalu beberapa Minggu berikutnya kelompok Ardhi telah kembali ke wilayah pohon besar untuk mempersiapkan musim dingin, selama musim dingin para petualang kebanyakan menghabiskan waktu di dalam rumah, begitu juga mereka akan melakukan hal sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments