Malam ini Livy pun memilih untuk tidur di rumah orang kepercayaan papih mertuanya. Dengan mata berkaca-kaca Livy menatap sang buah hati Ziel Oliv Benasir Syam, nama yang diberikan oleh sang papah. Mungkin akan menjadi kenang-kenangan bahwa satu tahun lalu Agam pernah sangat berbahagia menyambut kelahiran sang putri tercinta.
"Sayang, maafkan Bunda. Bunda mengambil keputusan ini. Bunda berjanji akan berusaha menjadikan kamu anak yang paling bahagia, meskipun tanpa kasih sayang seorang papah. Bunda tahu suatu saat kamu pasti akan mengerti alasan Bunda melakukan ini semua," gumam Livy dengan mengusap wajah sang putri. Saat ini memang Oliv tidak tahu dengan apa yang terjadi di antara orang tuanya, tetapi Livy yakin kalau suatu saat Oliv pasti akan tahu. Kalau yang Livy lakukan demi kebaikan mereka berdua. Livy juga bertekad kalau memang Agam ingin bertemu dengan Oliv dia tidak akan melarangnya, karena bagaimanapun Agam tetap ayah dari putrinya. Yah, itu pun kalau Agam memang mau bertemu dengan putrinya. Tapi kalau tidak Livy tidak akan memaksakan, biar ia akan menjadi ibu sekaligus ayah, karena memang keputusan berpisah dia yang menginginkanya juga.
Sedangkan Livy di lain tempat sedang berusaha menata hari-harinya yang jauh lebih baik dengan mengikuti saran Om Jex yang bahkan keluarganya sangat baik pada Livy, termasuk sang istri dan anak-anaknya. Di lain tempat Agam justru tengah menikmati kehancurannya. Begitu Livy pergi Agam juga mengikuti langkah yang sama yaitu pergi dari rumahnya dan mengunjungi tempat hiburan malam.
Tentu Tari yang sedang berbahagia tidak mau kalah diam-diam ibu tiri itu pun mengikuti Agam. Senyum tersungging dari bibir Tari di saat Agam memasuki tempat hiburan malam. Dunia gelapnya yang pernah berjaya saat ia putus dengan Cala, dan kembali meredup di saat ia menikah dengan Livy dan kini saat ia memutusakan berpisah dengan Livy kebiasaan buruknya kembali tumbuh. Yah, Agam mengunjungi tempat hiburan malam, untuk mencoba melupakan apa yang terjadi dengan dirinya dan tentu cari kenikmatan dan juga kesenangan.
"Akhirnya aku bisa bebas dari wanita itu," gumam Agam dengan tersenyum penuh arti. Tari yang dari dalam mobil memperhatikan Agam pun otak cerdasnya berpikir sesuatu.
"Cala, sepertinya ini waktu yang pas untuk Cala beraksi, dan dengan Cala aku pasti bisa membuat Agam semakin tidak bisa berkutik," batin Tari, tawa renyah pun terdengar dari dalam mobil mewah. Untung Agam sudah masuk hingga ke dalam sehingga tawa Tari tidak terdengar oleh Agam.
Sedangkan Cala di rumahnya sudah pulas tertidur, kaget ketika Tari melakukan panggilan telepon. Yah, malam ini sudah hampir pagi, sehingga jelas Cala sudah tertidur dengan nyenyak.
[Hallo, ada apa Tante, apa tidak ada hari esok Tante? Cala masih ngantuk,] sapa Cala dengan suara serak, khas bangun tidur.
[Cala bisakah kamu datang ke club x x Agam, baru saja masuk ke dalam club itu. Tante takut terjadi apa-apa dengan Agam, mengingat malam ini Agam dan istrinya baru saja bertengkar hebat, dan Agam juga menceraikan istrinya saat itu juga. Tante takut kalau Agam akan melampiaskan kekesalannya dengan minuman keras sehingga nanti justru akan membuat masalah baru." Yah, Tari bahkan berbicara melebih-lebihkan di mana ini kesempatan Tari agar Cala bisa memperdaya Agam, dan kali ini Agam akan terfokus pada Cala sehingga dia dengan bebas bisa melanjutkan rencananya.
[Aduh Tante, tapi Cala juga ngantuk ini bahkan sudah hampir jam dua, sedang enak-enaknya tidur. Kenapa harus ngurus Agam. Bukanya Tante bisa jagain Agam agar tidak berbuat yang aneh-aneh,] tolak Cala, karena dia memang benar-benar ngantuk sehingga untuk bangun dan menghampiri Agam rasanya sangat berat.
[Cala, Tante bahkan mau mengikuti Agam sampai tempat ini tidak ada tujuan lain, agar kamu bisa menggantikan posisi Livy. Tante tahu hanya kamu wanita yang pantas ada di sisi Agam. Jadi ayolah Cala, setelah kamu mendapatkan Agam, kamu juga pasti akan mendapatkan harta-harta Agam, dan kamu tidak usah bekerja dengan keras lagi," balas Tari, dengan suara yang terdengar seperti memohon.
[Baiklah-baiklah. Cala akan datang untuk menemui Agam, tapi Tante bisa pastikan kalau Agam tidak marah?" tanya Cala yang mencoba menghilangkan rasa kantuknya.
[Tidak, Tante yakin kamu pasti punya alasan kalau Agam tanya kenapa bisa kamu ada di club itu," balas Tari dengan hati benar-benar bahagia. Wanita paruh baya itu bahkan tidak menyangka kalau Cala akan sangat mudah untuk ia bujuk. Yah, andai Tari tahu kalau Cala sebodoh ini, dia tidak akan menjodohkan Agam dengan Livy yang terlihat baik dan nurut, tetapi nyatanya wanita itu hanya memperlambat rencananya, dan bahkan Tari merasa hampir terancam dengan keberadaan Livy. Untung Tari bisa menahannya sehingga Agam tidak sempat percaya pada Livy yang ternyata justru di belakangnya hampir membongkar rencana Tari.
"Livy, kamu memang pantas di tendang oleh Agam, karena kamu manusia berbulu domba," gumam Tari, ada rasa bahagia karena Livy telah pergi dari rumah mewah yang ia yakini sebentar lagi akan menjadi rumah miliknya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments