Perpisahan

Seperti yang udah-udah setiap sehabis bertengkar maka Agam akan pergi, dan meninggalkan Livy serta Oliv seorang diri di rumah yang seperti tidak berpenghuni. Sama seperti malam sebelumnya juga Livy akan menceritakan apa yang terjadi pad Om Jaxtion.

[Kamu yang sabar yah, tanyakan pada Agam mau dia apa kalau Agam mau kamu pergi dari rumah itu, maka kamu pergi saja. Tidak ada gunanya kamu tinggal di rumah yang sesungguhnya tidak bisa memberikan kenyamanan untuk kamu. Toh kamu juga sudah berusaha menjadi istri yang baik, semua cara sudah kamu coba. Biarkan Agam tahu semuanya dengan sendirinya. Nanti juga dia akan tahu mana benar-benar baik sama kamu, dan mana yang sebenarnya mengincar harta peninggalan Dirga selama ini. Lagian kalau harta itu tidak dipercayakan pada Om sudah jelas akan dimanfaatkan oleh Tari, seharusnya dia berterima kasih sama kamu yang mau melawan Tari bukan justru bekerja sama seperti kekasihnya Cala itu.] Om Jax pun tidak pernah bosan menasihati Livy seperti menantunya sendiri. Karena hanya Livy yang tidak terprovokasi oleh Tari, dan itu sebabnya laki-laki paruh baya itu juga sangat perhatian pada Livy.

[Baiklah Om, nanti kalau Agam pulang. Livy akan tanyakan mau dia apa. Sejujurnya Livy juga sudah tidak betah tinggal di rumah ini. Lebih baik Livy tinggal sendirian dan menjaga Oliv dengan tenang, kasihan Oliv juga masih punya papah, tetapi seperti orang yang tidak memiliki papah. Bahkan mungkin Oliv sudah lupa bagaimana wajah sang papah. Itu semua karena Agam yang lebih nyaman tinggal di luar rumah dari pada di rumahnya sendiri. Lebih baik pergi dan menjalani hidup sendiri bukan dari pada berstatus memiliki suami tetapi kita tidak dianggap. Apalagi masalahnya harta dan perempuan, rasanya hati pun mati rasa. Menikah dengan harapan kita bahagia justru yang ada makin hari badan pun makin kurus. Pikiran tidak tenang menebak-nebak apa yang kiranya terjadi dengan sang suami di luar rumah. Lebih baik melepaskan dan membiarkan Agam menjalani hidupnya  sesuai dengan apa yang dia inginkan. Dan mulai saat itu juga Livy bisa tidur dengan tenang.]

[Nah, itu dia apa yang membuat kamu nyaman Om akan dukung.]

Setelah bercerita dengan Om Jex, Livy pun jauh lebih tenang.

Malam berlalu dan pagi menyambut sudah dua hari Agam tidak juga pulang, dan Livy pun hampir tidak ke luar kamar kecuali keluar untuk makan, dan Tari pun masih sama seperti biasanya pergi entah ke mana. Livy sangat berharap kalau malam ini Agam pulang sehingga ia bisa bertanya dengan baik-baik apa yang ingin Agam lakukan.

Sesuai yang diharapkan oleh Livy hampir tengah malam Agam pulang. "Alhamdulillah akhirnya kamu pulang Mas. Duduk aku ingin berbicara sama kamu," ucap Livy tidak perduli Agam marah lagi pada dirinya atau tidak yang ingin dia bicarakan ini adalah demi masa depannya dan juga sang putri.

Agam langsung melebarkan kedua bola matanya di saat Livy lagi dan lagi membuat dia kesal setiap pulang ke rumah. Laki-laki itu dengan kasar menghempaskan tangan Livy yang memegang tangannya untuk meminta duduk.

"Bisa tidak sih setiap suaminya pulang kamu tidak membuat pusing," bentak Agam dengan suara yang meninggi hingga Oliv yang sedang tertidur terusik dengan ucapan Agam.

 Husttt... Livy meletakan jari telunjuknya di depan bibir dengan bermaksud meminta Agam diam. "Hanya sebentar setelah itu aku tidak akan perduli lagi dengan kamu dan ibu tiri kamu," balas Livy dengan suara kecilnya.

"Katakan cepat! Aku pulang untuk mengambil barang-barang ku dan akan kembali pergi lagi," balas Agam. Lagi dan lagi dengan suara yang kasar.

"Kamu jangan pergi. Tetap di rumah ini. Rumah ini adalah peninggalan papah kamu, untuk kamu bukan untuk aku. Aku hanya ingin bertanya pada kamu. Mau kamu untuk hubungan kita apa? Karena jujur aku juga sudah cape berusaha menyadarkan kamu. Mulai saat ini aku sudah tidak perduli sama kamu, dan aku hanya ingin satu kepastian dari kamu. Apakah kamu mau melanjutkan hubungan kita dan  percaya dengan yang aku katakan, atau kamu ingin aku dan kamu berpisah agar kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau? Mengingat kita juga sepertinya tidak mungkin melanjutkan hubungan rumah tangga ini mengingat kita saja tidak pernah sama dalam prinsip," ucap Livy dengan suara yang lembut, dan Livy sudah menyiapkan untuk momen ini sudah sejak lama sehingga wanita itu sudah sangat siap apabila Agam mengatakan pisah.

Hahaha... Agam pun tertawa dengan luas. Kalau kamu ingin kita berpisah itu jauh lebih baik. Aku juga sudah bosan memiliki istri yang bermuka dua. Silahkan pergi dan atur hidup kamu sendiri. Aku ingin tahu bagaimana nasib kamu tanpa aku," ucap Agam dengan suara yang masih terdengar dingin.

"Ok, baiklah kalau memang itu keputusan final kamu. Berati  mulai malam ini kita sudah tidak ada hubungan lagi. Dan aku harapan secepatnya kamu urus surat perpisahan kita. Dan aku harap juga hubungan kamu dengan Tari dan Cala sesuai dengan yang sudah- sudah. Aku harap kamu tidak menyesal karena sudah membuang kami seperti ini. Dan soal Oliv, biarkan aku yang merawatnya aku masih bisa membiayai sendiri. Ini ATM dan barang-barang yang pernah kamu belikan untuk aku. Aku tidak mau kamu berpikir kalau aku pergi dengan merampok harta-harta kamu seperti yang selama ini kamu tuduhkan," ucap Livy dengan suara yang masih datar. Wanita itu pun menggendong Oliv yang masih pulas tertidur dan membawa satu koper yang sudah ia siapkan yang berisi beberapa setel pakaian Oliv dan keperluan sang anak serta pakaian dirinya, yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"Apa kamu mau periksa isi koper yang aku bawa? Mungkin kamu takut aku membawa harta kamu seperti yang kamu tuduhkan pada aku selama ini?" tanya Livy tetap dengan suara yang tenang, meskipun dalam batinnya wanita itu sudah menahan kemarahan yang luar biasa.

Agam pun hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat ke pada Livy ataupun Oliv. Livy yang sudah benar-benar marah pun langsung mengayunkan kakinya. Ia berjanji tidak akan kembali ke rumah ini meskipun Agam mengemis padanya. Hubungannya dengan Agam sudah berakhir mulai detik ini. Pernikahan yang ia impikan bakal bahagia, nyatanya hanya membuka dia sakit hati.

Bersambung....

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!