“Cala...” gumam Agam ketika kedua matanya menangkap wanita yang hingga detik ini masih ada dalam hatinya. Meskipun tidak sepenuhnya dia menginginkan wanita yang bernama Cala itu untuk kembali menjalin kasih seperti yang dulu, wanita yang telah meninggalkannya demi sebuah karir. Namun, Agam juga tidak bisa bohong kalau hatinya masih ada getaran cinta.
Wanita yang merasa kalau namanya di panggil pun menolehkan kepalanya mecari sumber suara. “Agam, kamu ada di sini?” tanya wanita itu dengan wajah yang memerah. Hal itu langsung membuat Agam teringat kenangan masa lalu dengan mantan kekasihnya itu, wajah merah merona yang membuat Agam sangat terpesona dengan kecantikannya. Dan kini rasa yang sudah lama terkubur, datang kembali. Terlebih Agam sendiri memang masih mencintai Cala. Laki-laki itu belum sepenuhnya bisa lepas dari nama Cala.
"Ini tempat kerja aku, kamu sendiri di sini sedang ngapain. Sejak kapan kamu pulang ke Indonesia?" tanya Agam mengingat dua tahun lalu wanita itu memilih mengakhiri hubungan cinta mereka untuk mengejar karirnya di luar negri.
"Aku ditawarkan kerja sama dengan perusahaan ini mengenai iklan properti perumahaan yang sedang dibangun di desa Sukamakmur," jawab Cala masih dengan wajah malu-malu. Terlihat jelas dari wajah Cala kalau wanita itu juga masih mencintai Agam.
"Oh jadi modelnya kamu?" tanya balik Agam, yah laki-laki itu tentu tahu kalau perusahaannya akan membuat iklan untuk penjualan perumahan yang akan dibangun dalam waktu dekat ini.
Seharusnya laki-laki itu sadar bahwa di dalam rumahnya ada wanita yang selalu mendoakannya, tetapi seolah semuanya dilupakan Cala dan Agam pun terus ngobrol dengan akrab. Bahkan di hari pertama mereka bertemu sudah saling bertukar nomor ponsel dan juga pekerjaan Cala langsung berhubungan sama Agam membuat mereka terlibat hubungan yang cukup dekat.
Berawal dari pekerjaan, singkat cerita Cala dan Agam pun kembali dekat lagi. Bahkan untuk waktu pulang Agam juga sudah sering telat. Lagi-lagi alasan pekerjaan menjadi alasan Agam agar Livy tidak bertanya yang macam-macam.
Kabar kedekatan Agam dan Cala pun dengan cepat menyebar ke telinga Tari. Yah, wanita licik itu memang meletakan beberapa orang kepercayaannya di. perusahaan mantan suaminya untuk mencari celah Agam lengah dan maka mereka akan mulai perlahan memindahkan sedikit demi sedikit barang-barang berharga Agam terutama surat-surat penting perusahaan yang akan Tari gunakan untuk memindahkan harta-harta suaminya, dan akan mengganti nama Agam sebagai pewaris kekayaan Dirga dengan namanya.
Tentu wanita licik itu juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Tari memanfaatkan kedekatannya dengan Agam untuk semakin membuat Agam lebih percaya dengan Tari. Yah, wanita itu tidak memberikan akses untuk Livy mendekatkan diri ke suaminya. Bahkan Tari juga dengan terang-terangan mendukung Tama balikan dengan mantan kekasihnya. Seolah ini bukan sama-sama wanita sampai dengan tega menyakiti Livy.
Tari pun diam-diam mengompori Agam agar terus menjalin kasih kembali dengan wanita bernama Cala, bukan tanpa alasan wanita licik itu mendukung perselingkuhan itu. Tidak lain dan tidak bukan Agam bisa lebih fokus dengan masalah percintaannya dan juga masalah keluarganya. Sehingga ia berpikir kalau dengan kesibukan Agam dengan Urusan-urusannya ia akan semakin bebas untuk melakukan rencana yang sudah ia susun dengan sedemikian rupa.
Seperti siang ini tidak ada angin, dan tidak ada hujan Tari datang ke kantor sang suami. Tujuannya hanya untuk memberikan dukungan untuk sang putra. Yah, semenjak kepergian sang suami, Tari memang sering datang ke kantor, tentu dengan alasan ingin membantu Agam untuk mengolah perusahaan almarhum suaminya. Agam yang memang tahunya kalau Tari itu baik sehingga tidak ada sama sekali kecurigaan pada mamih tirinya itu.
"Agam, Mamih dengar kamu sedang dekat dengan seorang model cantik untuk proyek perumahan yang sedang kamu pegang," tanya Tari, dengan sangat yakin kalau Agam pasti akan merespon ucapannya.
Yah seperti yang Tari yakini, Agam pun nampak malu-malu untuk menjawabnya, tetapi dari sikapnya Tari sudah tahu kalau Agam memang sangat masih mengharapkan mantan kekasihnya itu. Apalagi sebelum ini Tari juga mencari tahu lebih dulu hubungan Cala dan juga anak tirinya itu.
"Mamih tidak pernah melarang kalau kamu memang lebih mencintai Cala, Mamih juga sudah banyak cari tahu tentang Cala dia adalah orang yang baik, jadi tinggal kamu mau pilih Cala atau tetap pilih Livy. Mamih kali ini tidak akan memilihkan jodoh untuk kamu lagi. Silahkan kamu pilih sesuai dengan isi hati kamu, itu semua karena kamu juga yang akan menjalani ini semua, jadi kamu bisa pilih bahagia dengan siapa. Mamih hanya ingin kamu bahagia," ucap Tari dengan suara yang sangat lembut.
"Terima kasih Mih, Agam akan pikirkan lagi, karena ini juga bukan masalah yang gampang," balas Agam, tetapi berbeda di dalam hatinya yang mana laki-laki itu sangat bahagia ketika mendapatkan dukungan untuk balikan dengan Cala. Apalagi Cala juga masih sama seperti yang dulu, Agam bisa lihat dengan jelas kalau Cala memang masih mencintainya.
Tari pun seolah mendapat keberuntungan yang bertubi-tubi rencananya berjalan dengan lancar. Namun, dia lupa kalau menantunya juga memiliki otak kriminal juga. Diam-diam Livy mengambil alih juga kekuasaan Agam melalui orang kepercayaan papih mertuanya.
Meskipun Livy hampir tidak bisa ke luar dari rumah mewah itu, tetapi dia memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk bisa tetap mengetahui apa yang terjadi di luar rumahnya terutama perusahaan sang suami. Dan tak jarang juga Livy memanfaatkan kebiasaan mertuanya yang sering ke luar rumah. Di saat Tari keluar maka Livy juga akan keluar untuk bertemu dengan Om Jax, orang kepercayaan papah mertuanya.
Seiring kebiasaan Agam, pelan tapi pasti Livy pun mengetahui apa yang Agam lakukan. Pertengkaran terus terjadi, dan Livy pun hampir menyerah dengan perjuangannya, tetapi Om Jex berhasil menyadarkannya kembali, bahwasanya apa yang ia lakukan bukan semata untuk cinta, tetapi. ada harta yang bisa ia gunakan untuk membantu orang yang kurang beruntung. Dari motivasi itu Livy kembali semangat untuk tetap berpura-pura sabar dan diam disaat tertindas, semata bukan karena dia bodoh tapi karena dia juga tidak mau rugi.
Livy pun sadar bahwa suaminya tidak sepenuhnya menginginkan sang mantan. Apa lagi setelah Livy tahu bahwa ada Tari di balik nama Cala. Livy semakin yakin kalau Cala juga pasti di manfaat oleh Tari untuk memuluskan rencananya. Mengingat Livy sulit untuk ia ajak kerja sama. Sehingga Tari kini memanfaatkan Cala untuk alat yang bisa membuat dia mendapatkan apa yang dimau.
"Baiklah Mamih, saya akui Anda memang sangat pandai. mencari peluang. Tapi apa Agam akan selamanya bodoh atau justru rencana Anda kali ini adalah pengantar kehancuran Anda?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments