Chapter 20

...🌷🌷🌷...

Morata dan Siham serasa mati kutu berhadapan dengan Saga. Mereka berdesis menyesali perbuatannya selama ini...

Menantu yang selalu mereka hina, ternyata adalah seorang yang sangat kaya raya.

Saga terlihat masih berdiri. Memperhatikan gelagat Morata dan Siham yang tidak biasa. Mereka nampak gugup dan wajahnya terlihat berkeringat.

"Saga!" Morata menyeru dengan wajah ragu.

"Mama mau minta maaf. Tolong jangan marah atas perlakuan mama selama ini. Kamu mau kan memaafkan mama?"

"Iya Saga. Kakak juga minta maaf selama ini selalu merendahkan kamu. Kami minta maaf. Karena kamu sudah kaya raya, kami mau kok nerima kamu sebagai menantu di rumah ini!" Sambung Siham yang seketika mendapatkan senyuman miring dari Saga.

"Berlututlah. Aku akan memaafkan kalian!" Perintah Saga.

Morata dan Siham saling melemparkan pandangan dengan wajah bingung.

"Enak saja. Jangan mentang-mentang kamu sudah kaya seenak-enaknya memerintah kami ya!" Cerca Morata berkacak pinggang

"Sudah ku duga. Aku yakin kalian tidak benar-benar menyesali perbuatan kalian. Tapi kalian hanya takut kepada uangku saja, bukan?" Terka Saga sambil tersenyum sadis.

"Maafkan kami Saga. Bukan begitu maksud mama!" Bela Siham.

"Oh ya. Ini salinan berkas surat rumah dan kantor. Mulai hari ini, rumah ini sudah menjadi atas milikku. Dan perusahaan Bumitama berasa di bawah pimpinan ku." Tegas Saga sambil meletakan berkas di tangannya ke atas meja di depan Siham dan Morata.

"Mulai besok. Ikuti aturan ku" lanjutnya lagi, lalu pergi meninggalkan tempatnya.

Sementara itu, Morata nampak melotot sempurna dan Siham terdiam dengan wajah yang merah.

"Ma. Apa ini? Bagaimana bisa dia mengambil alih semua aset kita?" Protes Siham tak terima.

"Papa yang memberikannya!" Sahut Pak Wandi dari belakang mereka.

Morata langsung menghampiri suaminya dengan wajah yang marah, "Apa kamu sudah gila? Jika kamu memberikannya kepada dia, lalu bagaimana hidup anak-anak kita?" Protes Morata sambil memarahi suaminya.

"Aku ingin anak lelaki mu ini belajar untuk tidak membuat masalah. Dia selalu saja menghamburkan uang kemana-mana. Papa sengaja memberikan semua aset rumah dan perusahaan kepada Angelia dan Saga. Jika bukan karena bantuan Saga untuk memberikan kontrak kerja sama dengan perusahaan Antarna Grup, maka rumah ini dan perusahaan sudah menjadi milik orang lain. Apa yang kamu pikirkan? Gara-gara anakmu semua ini menjadi sia-sia. Aku sejak awal sudah menduga bahwa Saga bukanlah orang sembarangan. Sebab itu aku selalu saja melarang mu membuat ulah. Tapi kamu selalu saja membuat masalah dan tidak mau mendengarkan aku. Jika aku tidak melakukan ini, maka aku tidak akan bisa mengambil hatinya. Ingatlah Morata! Saga itu bukan orang sembarangan saat ini. Dengan satu kata saja, keluarga kita akan segera hancur" Jelas Pak Wandi yang balik memarahi Istrinya.

"Ingat. Saga bukan lagi orang miskin. Itu artinya, kita bisa menikmati hartanya sesuka hati. Lagi pula, bukankah menguntungkan bila mendapatkan menantu seorang Sultan?" Sambung Pak Wandi tersenyum licik.

"Jadi selama ini papa hanya pura-pura baik sama dia?" Tanya Morata.

"Tentu saja. Itu karena papa ingin menggali jati diri Saga yang sebenarnya. Tapi tak disangka, di pesta itu dia menunjukan siapa dia. Dengan begitu, kita akan lebih mudah mengelabuinya. Pura-pura lah baik kepadanya, setidaknya kita bisa mengambil hatinya. Dengan menggunakan Angelia, Saga tidak akan lepas dari cengkraman kita. Kekayaan dan seluruh hartanya akan kita rampas. Sebab, Saga adalah menantu yang bodoh. Dia tidak mengerti mana yang baik dan mana yang buruk" Tegas Pak Wandi tersenyum licik.

"Jadi maksud papa. Kita pura-pura baik untuk mengambil alih aset kekayaannya?" Tanya Siham lagi dengan wajah kegirangan.

"Tentu saja. Makanya, kamu harus nurut apapun yang papa ucapkan. Semua ini untuk kamu dan Angelia. Jadi, jangan membuat ulah lagi!" Jawab Pak Wandi.

Merek bertiga pun saling tersenyum licik dengan sejuta rencana untuk mengelabui Saga.

Tanpa mereka sadari, Saga masih berdiri di ujung sana sambil menatap ketiga orang itu.

Sorot mata setajam elang dari pemiliknya mengarah kepada tiga orang itu dengan darah yang bergemuruh.

"Jangan bilang aku Saga, jika aku tidak akan bisa menghancurkan hidup seseorang." geram Saga.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️

Terpopuler

Comments

Devinta ApriL

Devinta ApriL

gak nyangka banget sama Pak Wandi.. kirain tulus.. eh ternyata sama² Bulus juga ternyata 😎😎

2023-04-07

7

Glastor Roy

Glastor Roy

update dong tor yg banyak

2023-04-05

5

Glastor Roy

Glastor Roy

update dong tor

2023-04-04

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!