...🌿🌿🌿...
Saga menatap kepergian pamannya dengan wajah yang dingin. Sorot matanya memancarkan kekecewaan.
Pikirannya terlalu naif, walaupun sudah memiliki segalanya, itu tidak menjamin bahwa semua orang akan menyukainya.
"Dia datang hanya ingin memperingati ku. Melihat sikapnya yang angkuh, dan haus kekuasaan, mungkinkah dia alasan kenapa ayahku pergi meninggalkan perusahaan ini?" Tanya Saga kepada dirinya sendiri.
"Arya apa menurutmu dugaan ku benar?" Saga menoleh dan langsung bertanya.
"Maaf tuan. Saya diperintahkan untuk tidak mengatakan apapun tentang kepergian Tuan Bima. Dia hanya meminta untuk membawa tuan kesini jika tuan telah siap!" Jawabnya tegas.
"Menarik! Menarik sekali. Jadi aku harus mencari tahunya sendiri?" Tanya Saga lagi.
"Kurang lebih begitu tuan. Tuan akan mengetahui segalanya setelah kembali dan mengenal lebih jauh keluarga Wellson." Jawab Arya.
"Baiklah. Aku akan mencari tahunya sendiri" Bukannya membuat Saga mundur dari ahli waris, namun hal ini membuat Saga semakin ingin mengenal lebih dekat keluarganya.
"Kesalahannya adalah, dia datang dengan sikap yang angkuh. Aku menjadi semakin penasaran, kenapa kedua orang tua ku pergi meninggalkan semua kekayaannya ini? Dan kenapa seseorang membunuh mereka walaupun sudah melepaskan semua kekayaan ini?" Gumam Saga berpikir.
Lalu kemudian, Saga menatap sebuah bingkai foto ayahnya yang masih terpasang di dalam ruangan kerja.
Ayahnya nampak gagah dan tampan 25 tahun yang lalu. Dia tersenyum bangga memiliki seorang ayah seperti ayahnya itu.
"Ayah. Demi keadilan untuk ayah, Saga akan melakukan apapun. Saga akan mengambil hak ayah dan Saga juga akan mengubah takdir Saga dengan warisan yang ayah tinggalkan ini. Saga akan hidup lebih baik demi ayah. Saga akan membalas semua orang yang sudah membuat ayah menderita, Saga berjanji!" Saga berucap sambil memegang teguh janjinya kepada almarhum ayahnya.
Hari ini, adalah hari pertama Saga datang ke kantor. Setelah memperkenalkan diri kepada semua karyawannya, Saga resmi menjadi CEO Perusahaan Antarna Grup dan menjadi pimpinan di perusahaan tersebut.
Usai memperkenalkan diri, Saga pun langsung belajar dan mengenal perusahaan lebih jauh. Tentunya dengan bantuan Arya. Arya adalah seorang sekertaris yang berdedikasi tinggi, memiliki kecerdasan di atas rata-rata, segala hal tentang perusahaan ada di dalam genggamannya.
Tidak berbeda jauh dari Saga. Dia masih lah anak seorang tuan Bima. Tidak hanya mewarisi perusahaan ayahnya, Saga juga mewarisi kepintaran ayahnya. Hanya dalam waktu satu hari saja, dia sudah berhasil memahami semua pekerjaan yang harus dia lakukan nantinya.
"Tuan sangat hebat. Saya saja perlu waktu satu minggu belajar ini semua dari ayah. Tapi tuan, hanya memahaminya selama satu hari saja, ini sangat hebat!" Kata Arya memuji.
Saga hanya tersenyum, "Ini semua berkat kamu yang mengajari saya dengan baik, hingga saya memahami semua ini dengan cepat. Terimakasih ya!" Ujar Saga balik memuji sekertarisnya.
Arya balik tersenyum senang, "Terimakasih pujiannya tuan. Oh ya tuan, di parkiran saya sudah menyiapkan mobil untuk tuan pakai nantinya. Piring mahal Pesanan tuan juga di antar oleh kurir, selanjutnya apa yang harus saya lakukan tuan? Apa saya boleh tinggal bersama tuan?"
Saga sontak terkejut, "Apa? Tinggal bersamaku?" Tanya Saga mengulangi.
"Iya. Saya ingin tinggal bersama tuan. Saya sudah menyerahkan kehidupan saya untuk menjaga tuan, jadi saya harus tinggal bersama mu tuan!" Jawab Arya mantap.
Seketika, Saga tertawa lepas, membuat Arya langsung menyernyit heran.
"Jika kamu tinggal bersamaku. Satu hari kamu langsung terkena stroke." Jawab Saga yang masih tertawa disana.
Arya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Memangnya kenapa tuan?" Tanya Arya.
Kemudian wajah Saga berubah dingin. Tawanya seketika berhenti dengan tiba-tiba.
"Tidak. Tidak apa-apa. Sebaiknya jangan tinggal bersamaku, dan juga, aku belum bisa menerima mobil itu. Aku juga tidak bisa membawa mobil, kapan-kapan kita akan belajar. Tapi, saat ini antar aku pulang saja, aku sudah terlambat. Oh ya, jangan beritahukan kepada orang luar siapa aku, apalagi kepada keluarga istriku." Tegas Saga.
"Tapi kenapa tuan? Bukankah ini bagus jika mereka mengetahui kebenaran tentang identitas tuan?" Tanya Arya penasaran.
"Belum saatnya. Akan aku katakan jika waktunya sudah tepat" jawab Saga.
"Sudah. Ayo antar aku pulang dulu!" Perintah Saga. Arya nampak tersenyum dan mengikuti langkah Saga yang sudah pergi menuju parkiran mobil.
Tidak lama setelah keluar dari kantor, Saga menatap mobil yang di tunjukan oleh Arya.
Rolls Royce Boat Tail, mobil termewah nomor satu di dunia. Roll Royce Boat Tail disebut-sebut sebagai mobil termahal di dunia saat ini dengan harga jual diperkirakan mencapai 28 juta dolar AS atau sekitar Rp437,1 miliar. Harga yang sangat fantastis bukan?
Saga tentu tahu mobil-mobil mewah dan termahal di dunia, sebab dia sering membuka situs internet untuk membaca jenis-jenis mobil termahal di dunia. Dulu, dia hanya berangan-angan saja bisa memiliki mobil seperti ini, tapi sekarang mobil termahal nomor satu di dunia sudah dia miliki dengan mudah.
Keduanya netranya tak bisa berkedip sedikitpun, wajahnya nampak senang dan bersemangat.
"Ini mobilnya?" Tanya Saga memastikan dengan wajah penuh semangat.
"Tentu saja tuan. Saya tau anda menyukai jenis-jenis mobil. Jadi saya memilihkan mobil yang paling bagus untuk tuan!" Jawab Arya.
"Ayo. Sekarang kita coba mobil ini!" Saga nampak bersemangat. Dia naik ke mobil kemudi. Arya awalnya sempat bingung, sebab tuannya tersebut mengatakan tidak bisa mengendarai mobil sebelumnya.
Melihat Arya yang diam, membuat Saga mengerti, "Ayo naiklah. Aku hanya bercanda kalau aku tidak bisa membawa mobil."
Arya pun menghela nafas lega, dia pikir tuannya benar-benar tidak bisa mengendari mobil, sebab itu dia ragu untuk naik di kursi penumpang samping kemudi.
Setelah naik. Saga mulai mengendari mobil barunya. Dia sangat bersemangat dan begitu senang. Arya sampai tak mengira bahwa Tuannya benar-benar bisa mengendarai mobil dengan sangat baik.
Tidak jauh dari rumah, Saga seketika menghentikan mobilnya secara tiba-tiba. Arya menoleh dan dahinya mengkerut heran.
"Apa kita sampai?" Tanya Arya setelahnya. Dia nampak mengedarkan pandangannya dengan wajah bingung. Sebab, Saga berhenti di tempat yang sepi dan sangat sunyi.
"Tidak. Rumahku masih ada di depan sana. Kita berhenti disini saja. Oh ya, mana bajuku tadi pagi? Aku ingin berganti baju. Dan kamu, ganti baju mu dengan ini!" Perintah Saga.
Arya masih diam tak mengerti dan hanya menatap tuannya yang sedang mengganti bajunya.
"Ganti saja. Dan ikut bersama ku!" Ujar Saga kembali.
Setelah mengganti baju masing-masing, Saga dan Arya pergi dengan berjalan kaki.
Sesampainya dirumah, baru saja Saga masuk ke dalam rumah, Morata langsung menyemprotnya dengan ucapan menghina.
"Oh Astaga Menantu tidak tahu diri. Kamu baru pulang? Ini sudah jam berapa? Apa kamu pergi keluyuran hingga tidak ingat jam pulang? Lihatlah, di dapur tidak ada makanan. Kenapa kamu pulang terlambat?" Bentak Morata.
Arya yang mendengar dari luar langsung merasa spot jantungan. Ingin sekali dia menampar mulut wanita itu, tapi Saga telah memperingatinya di jalan untuk tidak bereaksi apapun jika ada seseorang yang memarahinya.
"Kemana saja kamu seharian ini hah? Apa kamu sudah tidak tahan tinggal disini? Kamu ingin pergi? Kalau begitu pergi saja dan jangan kembali. Pulang terlambat, tidak menyiapkan makan malam, dasar menantu tidak bisa di untung!" Umpat Morata yang masih memarahi Saga yang terlihat mematung di tempatnya.
"Sudah selesai?" Tanya Saga kemudian. Ibu mertuanya nampak menatap Saga dengan wajah yang heran. baru kali ini Saga menjawab ketika dia memarahi menantunya itu.
"Arya. Bawa semuanya kesini!" Panggil Saga memerintah.
Morata nampak kebingungan dan melihat kebelakang Saga. Nampak seorang pria berpakaian kurir membawakan banyak barang masuk ke dalam rumah.
Ada lima kotak piring mewah yang di letakkan di hadapannya. Serta makanan mewah dari restoran terbaik juga Arya letakan di depan Morata.
"Ini piring yang Mama mau. Oh ya, makanan nya sudah aku beli sekalian. Tolong di sajikan di atas meja ya!" ujar Saga kepada mertuanya.
Morata tercengang dengan wajah bingung. Bukan lagi lima piring mewah seharga Rp 500 ribu satu piring yang dia inginkan, melainkan lima kotak piring mewah dengan harga yang lebih mahal dari harga yang disebutkan olehnya tadi pagi. Tidak hanya Kedua matanya yang nampak membelalak tapi mulutnya juga ikut menganga lebar saking terkejutnya.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
fransiskus hutabarat
mulai masuk akal ceritanya
2023-09-22
0
Sak. Lim
katanya mau ngubah takdir.......
2023-05-20
0
Renn.
sadarr juga ni mc satu ini wkwk🥴
2023-05-01
3