Chapter 18

...💮💮💮...

"Angelia? Apa yang kamu lihat?" Saga bertanya setelah masuk ke dalam kamar rawat istrinya.

Angelia sedikit menoleh, "Tidak ada. Aku hanya melihat orang-orang di luar sana." Jawab Angelia tersenyum tipis.

"Oh ya. Bagaimana kata Dokter. Apa aku sudah boleh pulang. Aku sudah bosan berada disini." Ujarnya lagi dengan perasaan tak betah berlama-lama di rumah sakit.

Saga berjalan mendekat, "Iya. Kata Dokter hari ini sudah boleh pulang. Kita bersiap dulu. Kamu duduklah di kasur mu, dan aku akan membereskan barang-barang!" Jawabnya sambil membawa Angelia menuju kasur rumah sakit.

"Baiklah. Aku akan menunggumu!" Jawab Angelia tersenyum tipis.

Sementara Saga, dia terlihat mengumpulkan barang-barang istrinya ke dalam tas. Angelia diam-diam memperhatikan. Dia terlihat mengulas senyuman manisnya.

Usai berkemas, Saga membawa Angelia dengan menaiki mobil taksi online. Saga sengaja tak memberitahu kepulangan mereka kepada mertuanya, sebab Angelia ingin memberikan kejutan kepada Pak Wandi dan Morata.

Mobil yang mereka tumpangi pun berhenti di halaman rumah. Saga keluar lebih dulu, lalu membantu Angelia keluar. Keduanya nampak tersenyum bahagia dan saling menatap penuh cinta.

Tak lama, terlihat Pak Wandi keluar bersamaan dengan Morata, istrinya. Keduanya nampak terkejut, sekaligus merasa bahagia melihat Anaknya Angelia sudah kembali dari rumah sakit.

Sekilas, Morata menatap sinis kepada Saga yang tengah menggenggam tangan Angelia berjalan ke arahnya. Segera melangkah untuk meraih Angelia dan dia menepis tangan Saga dari anaknya dan menatap penuh arti.

"Jangan mencoba untuk menyentuh anakku!" Tegasnya sinis.

Angelia menatap wajah Saga sekilas, lalu menatap tak senang ke arah ibunya.

"Ma. Ada apa dengan mama. Dia hanya memegang tanganku. Lagipula dia suamiku ma!" Tegas Angelia.

"Suami?" Lirih Morata tak percaya.

"Suami kamu bilang? Suami macam apa dia, yang hanya bisa menyusahkan orang lain. Kamu pikir, membayar semua biaya berobat mu di rumah sakit itu dia? Coba kamu tanya? Menggunakan uang siapa untuk membayar semua biaya rumah sakit?" Sentak Morata marah.

"Ma. Angelia baru saja pulang, kenapa langsung marah-marah. Sebaiknya kita masuk saja!" Sanggah Pak Wandi.

"Katakan kepada anak dan menantu mu ini, siapa yang membayar uang untuk Angelia berobat? Katakan. Biar Angelia tau suami macam apa Saga ini" Tuntut Morata memerintahkan suaminya untuk menjelaskan kepada Anak dan menantunya.

"Ma. Yang membayar semua biaya pengobatan Angelia itu Saga. Papa tidak ada membayar apapun!" Tegas Pak Wandi yang seketika membuat Morata tergugu mendengar perkataan suaminya.

"A-apa? Di-dia? Dia yang membayarnya?" Tanyanya sekali lagi memastikan.

"Papa memang ingin membayarnya waktu itu sebelum kita pulang, tapi perawat disana mengatakan bahwa semua pengobatan Angelia sudah di bayar oleh Saga" jawab Pak Wandi membenarkan.

"Mama puas sekarang? Mama selalu saja menghina Saga" Angelia berucap dengan sorot mata kecewa, lalu menarik tangan Saga untuk masuk kerumahnya tanpa memperdulikan Morata yang terlihat mematung dengan wajah syok.

"Dari mana dia mendapatkan uang? Untuk membayar semua biaya rumah sakit itu, tidak akan murah yang hanya menggunakan uang beberapa juta saja. Tapi setidaknya itu pasti menggunakan uang puluhan juta, apalagi Angelia di rawat di ruang VIP." Morata nampak bergumam di dalam kebingungannya. Dia tak menduga bahwa Saga bisa membayar semua biaya rumah sakit. Dia pikir, suaminya yang membayarnya waktu itu, tak singka ternyata Saga sudah membayarnya lebih dulu.

Disaat semua orang telah masuk, terlihat televisi masih menyala. Semua orang menatap kesana ketika sebuah berita mengenai pewaris kerajaan Bisnis terbesar di dunia telah kembali. Namun tak seorang pun tau bagaimana sosok sang pewaris. Hanya saja, mereka mendapat kabar bahwa pewaris sesungguhnya dari perusahaan Antarna Grup, perusahaan terbesar di dunia telah menemukan pewarisnya yang selama ini telah lama hilang.

"Angelia. Bukankah perusahaan ini yang menandatangani kontrak perjanjian kerja sama bersama kita?" Tanya Pak Wandi, Angelia hanya mengangguk mengiyakan. Sesaat Morata terkejut, dan balik menatap suaminya.

"Benar Angelia? Apa pewarisnya masih muda? Apa kemarin kalian sudah bertemu? Jika saja dia menjadi menantuku, aku sudah menjadi mertua paling beruntung di dunia ini. Jika dia seorang pemuda tampan, segeralah ceraikan saja suami sampah mu itu." Ujar Morata dengan wajah kegirangan. Tak peduli kepada suami anaknya, dia malah membicarakan tentang menantu kaya.

Saksikan lah! Tiga hari lagi, pewaris akan tampil secara Live di acara kami. Semua pengusaha yang melakukan kerja sama bersama pengusaha Antarna Grup akan mendapatkan undangan resmi untuk hadir di tengah-tengah kebahagiaan ini.

Begitulah kata-kata yang terdengar di acara siaran berita tersebut. Morata nampak senang, itu artinya perusahaan mereka juga akan mendapatkan undangan perayaan ini.

"Jika pengusaha itu adalah seorang pria, maka aku akan segera menjodohkan bersama Angelia. Jika dia wanita, maka Siham lah yang akan mendapatkannya" batin Morata dengan senyuman licik.

Beberapa hari telah berlalu. Namun Morata masih saja memperhatikan Saga dengan penuh curiga.

Mengenai uang yang Saga dapatkan, tak tahu dari mana asalnya dan dari mana Saga mendapatkannya, membuat Morata terus memperhatikan kegiatan Saga. Dia masih tak percaya kalau Saga memiliki banyak uang. Selama menikah bersama anaknya, pria yang berstatus sebagai menantu di rumahnya itu hanya memiliki pekerjaan serabutan. Apalagi, dia sempat melarang Saga untuk bekerja waktu itu, karena banyaknya tetangga dan kenalannya yang balik menghinanya karena memiliki menantu miskin seperti Saga.

"Apa dia mencuri uang? Tapi uang siapa? Selama beberapa hari ini tidak ada berita tentang perampok atau kejahatan apapun di kota ini. Lalu dari mana dia mendapatkan uang?" Gumam Morata yang duduk di kursi keluarga sambil terus berpikir.

"Apa. Benarkah kamu mendapat pekerjaan?" Angelia nampak senang kala Saga memberitahunya bahwa sekarang Saga telah mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Morata sontak menatap kedua orang yang sedang menuruni anak tangga dan sambil mengobrol. Tak sengaja dia mendengar ucapan anaknya.

"Apa? Saga bekerja? Hahahahh. Siapa yang akan menerima pria yang tak berpendidikan seperti dia?" Sanggah Morata dengan melipat kedua tangannya di dada sambil tertawa mengejek.

"Ma. Kenapa berbicara seperti itu?" Tanya Angelia tak suka.

"Kenapa? Memang kenyataannya bukan?" Ketus Morata sinis.

"Palingan juga kerja jadi OB. Hahaha menyedihkan sekali!" Celetus Siham menimpali dengan diiringi tawanya yang garing.

"Tentu saja. Lagipula apa yang akan dia banggakan dengan bekerja sebagai OB? Menantu tak berguna!" Cibir Morata menatap tajam ke arah Saga.

"Ma!"

"Sudahlah Angelia. Tak apa-apa, lagipula aku sudah terbiasa dengan perkataan kasar ibumu. Jadi jangan dengarkan ucapannya!" Sanggah Saga menghentikan Angelia yang terlihat sudah marah.

Angelia menarik nafas panjang lalu menghembusnya perlahan, "Baiklah. Kapan kamu mulai bekerja?" Tanya Angelia.

"Hari ini." Jawab Saga dengan senyuman manisnya. Sementara Morata nampak berdecih tak suka melihat interaksi antara anak dan menantunya tersebut.

"Ohh begitu. Hari ini ada seorang pengusaha besar akan mengundang kita, untuk hadir di acara perayaan peresmian pewaris kerajaan Bisnis Antarna Grup. Apa kamu tak ingin ikut?" Tanya Angelia.

"Untuk apa kamu membawa dia? Bikin malu saja!" Cerca Morata yang nampak tak setuju dengan ucapan Angelia.

"Betul sekali. Saga hanya akan membuat malu keluarga kita Angelia. Disana semua orang penting akan hadir. Apa kata orang-orang kalau tau suami mu itu hanya pengangguran? Yang ada malah kita yang menanggung malunya. Kalau kamu ajak dia, aku, mama dan papa tidak akan pergi kesana. Bawa saja suami sampah mu itu!" Ujar Siham yang menentang tegas keinginan Angelia untuk membawa Saga ke pesta pertemuan ini.

"Angelia. Aku tak apa. Pergilah bersama keluargamu. Aku tak apa, lagipula aku ada pekerjaan hari ini." Jawab Saga kemudian.

Angelia nampak sedih. Dia ingin sekali membawa Saga untuk pergi ke pesta ini. Setidaknya, dia menerima Saga apa adanya tanpa memandang kasta yang seperti kakaknya bicarakan tadi.

"Baiklah. Aku percaya pekerjaan mu pasti lebih penting dari acara pesta ini" jawab Angelia dengan wajah sedih.

"Eleh. Pasang wajah sedih untuk apa coba. Pria tak berguna seperti itu saja di pentingin!" Siham berucap sinis, dia tak senang melihat Angelia seperti ini. Dia pun pergi dari pada melihat adegan romantis yang tak diinginkan.

"Ayo Angelia, kamu harus bersiap-siap!" Morata menarik tangan Angelia. Dan membawanya pergi. Sementara Saga, hanya menatap kepergian Angelia dengan wajah datar.

Siang itu. Semua orang nampak sudah bersiap dengan pakaian terbaiknya. Semua keluarga Angelia mengikuti pesta, terkecuali Saga.

Mereka pun pergi dengan dua buah mobil berbeda. Masing-masing mobil memiliki supir dan penjaganya masing-masing.

Tak lama. Mobil yang mereka tumpangi pun memasuki kawasan hotel berbintang. Semua tamu penting nampak sudah meramaikan hotel.

Morata nampak tak sabar untuk melihat siapa pewaris tahta kerajaan Bisnis ini. Dia sangat mengenal perusahaan Antarna Grup. Karena perusahaan ini memang sudah terkenal di seluruh dunia.

Morata nampak menggandeng tangan suaminya memasuki aula. Sementara Angelia bersanding bersama kakaknya.

Awak media sudah penuh meramaikan untuk mengambil berita. Sementara, banyak penjaga yang berjaga di sekitar sana. Penjagaan terlihat sangat ketat dan tamu juga di periksa sebelum memasuki aula pesta.

Pesta kali ini terlihat sangat meriah. Di hadiri oleh orang-orang penting dan juga di siarkan secara Live di televisi. Semua orang menantikan kehadiran seorang pewaris tersebut. Semuanya sangat penasaran dan ingin mengetahui siapa pewaris kerajaan Bisnis Antarna Grup.

Setengah jam sudah berlalu. Nampak semua orang menantikan siapakah seorang pewaris dari kerajaan bisnis perusahaan Antarna Grup. Mereka nampak bersemangat karena ingin melihat pemimpin dari perusahaan besar yang menghidupkan perusahaan di bawah naungannya.

"Inilah acara puncak kita. Sesaat lagi akan kita hadirkan seorang pewaris yang telah lama kita tunggu."

Terdengar suara seorang MC dari depan pentas aula. Semua orang menatap ke arahnya dengan wajah tak sabar untuk menunggu.

"Semoga saja dia seorang pria. Dengan begitu aku akan bisa menyingkirkan Saga dari kehidupan putriku." Batin Morata dengan sejuta rencana liciknya. Tak ada yang lebih penting dari menyingkirkan Saga di pikirannya saat ini. Mendapatkan menantu kaya, dan bisa menyingkirkan Saga, adalah dua keberuntungan yang sangat langka. Morata tak akan menyia-nyiakan kesempatan jika pewaris itu adalah seorang pria tampan.

Tak lama. Seorang pria dengan setelan jas mewahnya nampak berjalan ke arah pentas. Nampak banyak pengawal mengawal perjalanan pria tersebut untuk menuju pentas dengan aman. Semua orang menatap ke arahnya namun tak terlihat jelas bagaimana penampilannya karena ditutupi oleh banyak pengawal yang mengamankan jalan.

"Inilah dia pewaris kita. Tuan Saga Amripradiga sudah datang!" Teriak Seorang MC mengawali dengan suara yang menggelegar dan sangat meriah.

Di atas pentas, Saga tersenyum ke arah semua orang di depannya. Semuanya nampak histeris, sebab wajah Saga yang tampan dan nyaris sempurna, mampu membuat para wanita tergoda oleh karismanya. Apalagi, Saga adalah seorang pewaris yang sudah terjamin kehidupannya.

Sementara, di ujung sana. Morata serasa mati berdiri. Wajahnya tegang bersamaan dengan syok yang dia rasa. Bagaimana bisa? Itulah kata yang pertama kali dia ucapkan.

Angelia, Siham dan juga pak Wandi tak kalah terkejutnya. Mereka sampai tak bisa berkedip untuk memastikan bahwa apa yang mereka lihat tidak lah salah.

Morata dan Siham nampak cemas. Mereka sampai menelan ludah mengingat bagaimana perlakuan mereka selama ini kepada Saga.

Keduanya nampak ketakutan. orang yang mereka hina setiap hari ternyata adalah seorang pewaris dari kerajaan bisnis terbesar di dunia.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️

Terpopuler

Comments

Luh Nanik

Luh Nanik

rasain Tu dasar muka rata....

2023-04-26

6

Devinta ApriL

Devinta ApriL

wkwkwkk mati berdiri kalian..

2023-04-07

5

Devinta ApriL

Devinta ApriL

penasaran gimana Morata nanti kalau tau menantunya adalah Pewaris kekayaan nomer 1dinegaranya.. 😁😁

2023-04-07

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!