...🌼🌼🌼...
"Ada apa ini?"
Siham terlihat baru datang dan langsung bertanya. Kedua matanya menatap semua orang dengan wajah heran.
Angelia nampak diam, namun Morata segera menjawabnya dengan penuh rasa bangga, "Angelia memenangkan tender kerja samanya. Dia menang Siham. Angelia memang hebat dan berbakat!" Puji Morata bangga kepada Angelia. Dia samping mencium pipi anaknya itu dengan gemas dan penuh kasih sayang.
Siham nampak memutar bola mata malas, "Baru aja segitu sudah bangga. Palingan juga pimpinan perusahaan itu hanya kasihan aja sama Angelia. Angelia kan memang pandai dalam merayu. Palingan juga dia merayu pria itu sampai menandatangani kontrak kerja sama ini!" Tuding Siham tak berperasaan.
"Siham!" Pekik Saga geram. Dia yang sejak tadi berdiri di ujung ruangan, kini melangkah menuju Siham dan menatap kakak iparnya itu dengan tatapan elang.
Semua orang tersentak dan menoleh kepada Saga.
"Berani-beraninya kamu menghina istriku seperti itu?" Kecam Saga marah.
Siham mencebik dan memutar bola matanya malas, "Memang kenyataannya. Jika tidak, bagaimana dia bisa memenangkan tender ini. Oh ya, biar aku jelaskan pun kamu juga tidak akan mengerti. Kamu kan tidak berpendidikan dan kampungan, mana tau kamu tentang perusahaan!" Sindir Siham.
Bugh!
Saga mendaratkan tinjunya ke wajah Siham hingga Siham terdorong kebelakang, sudut bibirnya terlihat mengeluarkan darah segar.
Semua orang berteriak kaget. Entah angin apa, Saga langsung memukul wajah Siham tanpa aba-aba.
"Jika kamu berani menghina istriku lagi, kamu terima akibatnya nanti!" Kecam Saga dengan tegas sambil menunjuk wajah Siham dengan wajah yang geram.
"Saga! Kamu berani memukul anak saya?"
Plakkk!
Morata balik berteriak dan langsung menampar wajah Saga.
Saga mengulum bibir menahan amarahnya, "Menarik sekali. Angelia yang dihina tapi kamu membela anak bangsatmu ini?" Teriak Saga menggema karena marah. Morata sampai tersentak kaget mendengar teriakan Saga. Dia tak menduga bahwa menantu yang dia anggap pecundang ini bisa meneriakinya seperti ini.
Saga benar-benar kehabisan kesabaran. Siapa yang akan diam jika istri yang sangat di sayangi dihina begitu saja.
"Saga hentikan. Sudah! Jangan teruskan lagi. Ayo kita pergi saja!" Angelia melerai pertengkaran dengan menarik tangan Saga pergi.
Sementara, Morata nampak terdiam syok. Dia menatap menantunya dengan wajah yang merah. Dia sangat marah, dia tidak terima dengan teriakan itu.
"Awas kamu Saga. Aku akan memberikan mu pelajaran yang membuatmu menyesal telah meneriaki aku seperti ini" gerak Morata.
"Apalagi yang ingin kau rencanakan Morata? Jangan membuat ulah lagi, sebaiknya ajari anak lelakimu ini caranya menghormati wanita. Jika adiknya saja di perlakukan seperti itu, aku khawatir dia pun juga tidak akan menghormati orang tuanya!" Pak Wandi pun pergi setelah menasehati istrinya.
Morata menggeram, sementara Siham mendekati ibunya.
"Apa mama punya rencana?" Tanya Siham. Morata sedikit menoleh dan wajahnya langsung menyeringai setelah dia memikirkan cara untuk menyingkirkan Saga.
\
\
Malam itu. Semua orang berkumpul di ruang keluarga. Kali ini Pak Wandi lah yang mengumpulkan semua orang untuk mengatakan hal penting.
"Ada apa mengumpulkan kamu semua disini pa?" Tanya Morata kepada suaminya.
"Kita tinggu Saga dan Angelia datang!" Jawab Pak Wandi.
"Ngapain juga nungguin dia? Dia gak penting di dalam keluarga kita. Pelayan, panggilkan Angelia saja!" Perintah Morata kepada pelayannya.
Tak lama, disaat pelayan itu hendak pergi, Angelia dan Saga nampak menuruni anak tangga, dan Pak Wandi pun segera tersenyum melihat anaknya.
Kini semua orang sudah duduk di kursinya masing-masing. Terkecuali Saga yang terus berdiri seperti pelayan. Sebab, Morata tidak mengijinkannya untuk duduk bersama mereka.
Pak Wandi awalnya protes, namun karena pertengkaran yang tak terselesaikan karena istrinya tersebut, dia pun memilih membiarkan Saga berdiri.
"Karena kalian semua sudah berkumpul. Papa akan memberitahukan hal penting. Mulai besok, Papa ingin Angelia yang akan memimpin perusahaan. Dia akan menggantikan Siham" ujar Pak Wandi menjelaskan keputusannya.
"Tapi Pa...kenapa aku digantikan? Aku tidak mau. Ini tidak adil!" Protes Siham tam terima.
Pak Wandi menatap anaknya dengan wajah dingin, "Kamu masih bertanya kenapa? Kamu tidak sadar juga apa kesalahan mu? Jika bukan karena Angelia, perusahaan tidak akan tertolong." Tegas Pak Wandi.
"Oh ya. Jangan katakan bahwa aku tidak adil kepadamu Siham! Bahkan sebelum ini aku sudah mempercayai semuanya kepadamu. Tapi apa? Kamu gagal dan malah membuat perusahaan di dalam masalah. Kamu saja tidak bisa menyelesaikan masalah perusahaan mu sendiri, bagaimana papa akan mempercayai kamu lagi?"
Siham terdiam mendengar ucapan ayahnya. Dia sangat kesal, namun hanya bisa mengumpat di dalam hati.
Kali ini, Morata setuju dengan keputusan suaminya, "Mungkin jika perusahaan dipegang oleh Angelia, semuanya akan membaik kembali dan aku tidak perlu hidup miskin dan melarat. Bisa-bisa malu besar aku. Ibu-ibu arisan pasti juga akan menjauhi aku karena ini. Aku tidak mau itu terjadi!" Gumamnya di dalam hatinya.
\
\
Keesokan harinya.
Angelia sudah mulai bekerja sebagai pimpinan perusahaan Biratama Alsen. Kursi yang dulu milik kakaknya, kini sudah menjadi miliknya.
Angelia bekerja dengan giat. Pengelolaan Proyek di proses dengan cepat oleh perusahaan Antarna Grup. Dia sudah mendapatkan Sahan yang dia mau sebagai modal pertama. Biasanya orang akan mendapatkan semua itu melalui beberapa proses, tapi dia mendapatkannya begitu saja tanpa persetujuan apapun. Seolah, semuanya diberikan kelancaran oleh tuhan.
"Aku harus berkerja dengan giat. Aku tidak boleh mengecewakan papa. Ayo semangat Angelia!" Ujarnya yang menyemangati dirinya sendiri.
Hari itu. Angelia bekerja seharian di kantor. Dia sampai tidak istirahat sedikit pun demi proyek barunya.
Alarm di handphone miliknya tiba-tiba berbunyi, pertanda waktu pulang telah tiba. Angelia sengaja mengatur alarm di handphonenya, agar dia ingat waktu pulang sebelum ayahnya merasa khawatir dirumah.
"Sudah waktunya pulang?" Angelia melirik jam di tangannya, lalu menutup laptopnya usai bekerja.
Angelia nampak berkemas-kemas, menyusun beberapa berkas, lalu mengambil tas nya dan melangkah pergi.
Namun, tiba-tiba Kris terlihat berdiri di ujung pintu. Angelia sampai terlonjak karena kehadiran Kris yang tiba-tiba.
"Oh Astaga. Kenapa kamu mengagetkan aku? Dan kenapa kamu datang kesini?" Ujar Angelia bertanya dengan kesal karena merasa terkejut.
Kris hanya tersenyum, "Maaf. Aku datang untuk menjemputmu!" Jawab Kris.
"Maaf aku tidak ada waktu!" Tolak Angelia cepat dan hendak pergi.
"Tunggu!" Kris memegang lengan Angelia.
"Aku sedang ulang tahun. Apa kamu tidak ingin pergi ke acara pesta ulang tahun ku?" Tanya Kris mengiba.
Angelia memutar bola matanya jengah, "Apa bedanya jika aku datang ataupun tidak? Sudahlah Kris. Aku tidak ingin pergi kemanapun, termasuk pestamu itu" jawab Angelia tegas.
"Aku mohon. Ayolah! Aku sudah minta ijin sama ibumu. Dia mengijinkan mu pergi bersamaku. Sebentar saja, ayolah!" Paksa Kris memohon.
Lagi-lagi Angelia menghembus nafas kasar, "Kenapa kau selalu menyulitkan aku dengan meminta ijin dengan mama ku?" Kesal Angelia.
"Ya mau bagaimana lagi, kamu selalu saja menolak. Lagipula, bukankah katanya kamu ingin kita memulai pendekatan agar bisa bercerai bersama suami sampah mu itu? Inilah waktu yang tepat. Ayolah kita pergi!" Paksa Kris lagi.
Angelia menghembus nafas, "Baiklah. Tapi jam sembilan malam kita sudah pulang!"
Kris tersenyum senang, "Siap Bos. Aku akan mengantarmu bahkan sebelum jam sembilan malam. Ok!" Jawab Kris menyetujui.
Setelah menyetujui, Angelia dan Kris pun pergi menuju pesta ulang tahun Kris. Pria pilihan yang dijodohkan Morata kepadanya tempo hari.
Angelia memang belum memutuskan akan menikahi Kris, namun demi berpisah bersama Saga, Angelia mau menerima Kris sebagai kekasih barunya.
Bukan karena dia ingin berpisah, namun melihat perlakuan semua keluarganya kepada Saga, membuat Angelia merasa kasihan. Lagipula, dia tidak mencintai Saga dan Saga berhak untuk bahagia bersama wanita yang benar-benar mencintainya saja. Begitulah pikir Angelia.
Sepanjang perjalanan, Angelia hanya diam. Tanpa dia sadari, Kris tersenyum ke arahnya dengan tatapan penuh nafsu. Dia menyeringai dibalik wajah polosnya seraya menatap belahan dada Angelia yang sedikit mengembul keluar.
"Kau akan menjadi milikku malam ini sayang!" Batin Kris menyeringai licik.
Sesampainya di hotel. Kris membawa Angelia menuju pesta. Di dalam sana, sudah ramai dengan orang-orang. Ini bukanlah pesta ulang tahun, melainkan pesta club.
"Kenapa pestamu seperti ini?" Tanya Angelia yang merasa tak nyaman dengan suasana pesta yang terlihat liar dan bebas.
"Ini namanya pesta anak muda jaman sekarang. Nikmati lah!" Jawab Kris setengah berteriak, sebab suara musik yang berdentum dan memekik telinga mengiringi jogetan semua orang.
"Ini minumlah dulu. Kau akan merasa nyaman setelah minum!" Ujar Kris lagi menyodorkan segelas jus ke depan Angelia.
Kris tau bahwa Angelia tidak minum Bir atau Wiski. Sebab itulah dia menyiapkan jus agar Angelia mau minum.
Angelia tersenyum tipis, lalu meminum jus itu dengan santai.
Tak lama setelah itu. Angelia terlihat menyerjapkan matanya, kepalanya tiba-tiba saja pusing dan nafasnya memburu tak karuan. Semua orang terlihat berputar dikepalanya, membuatnya semakin pusing saja.
Sementara itu, Kris terlihat menyunggingkan senyum liciknya.
"Bawa dia!" Perintahnya kepada anak buahnya.
Di dalam kamar. Kris memesan kamar hotel khusus untuk malam yang panjang ini. Kini Angelia terlihat sudah berbaring di atas ranjang dengan tubuh menggelinjang menahan hasrat.
"Maaf sayang. Aku memberikan mu obat perangsang. Jika tidak, mana mungkin aku mendapatkan mu semudah ini" lirih Kris dengan wajah yang haus akan nafsu.
Kris melepaskan pakaiannya, begitupun dengan Angelia yang sudah dilepaskan setengah bajunya.
"Ambilkan fotonya!" Perintahnya kepada seseorang.
Orang itu mengambil foto Angelia dan Kris yang sedang mencium bibir Angelia.
"Sudah!" Ucap seseorang itu.
"Pergilah, aku akan menikmati malam ku!" Perintah Kris lagi.
Orang itu pun pergi meninggalkan tempatnya. Sementara Kris, nampak menatap wajah Angelia dengan tersenyum licik.
"Kau sangat cantik. Aku akan membuatmu puas malam ini" ujar Kris lagi. Sebelah tangannya membelai rambut Angelia dengan sangat lembuat.
"Saga! Tolong!" Lirih Angelia setengah sadar. Namun tenaganya sudah habis terkuras karena melawan orang yang membawanya paksa tadi.
Kris siap memberi kehangatannya kepada Angelia, dia sudah menggagahi tubuh Angelia dan siap memulai aksinya.
Namun tiba-tiba.....
Dubbb Brakk!
Pintu di dobrak dengan paksa dari luar, seorang pria datang dengan langkah yang besar dan penuh amarah.
Tubuh Kris di tarik dengan paksa dan di dorong menjauh dari Angelia.
"Berani sekali kau menyentuh istriku!" Pekik Saga menggema disana.
Pukulan demi pukulan mendarat di tubuh Kris tanpa dia sempat melawan. Saga nampak sangat marah hingga dia tidak memberikan jeda sedikitpun untuk menghajar laki-laki mesum itu.
"Akan aku bunuh kau. Aku tidak akan memaafkan mu brengsek!" Teriak Saga yang masih di penuhi amarah.
Kris pun akhirnya pingsan dengan wajah babak belur karena serangan bertubi-tubi dari Saga.
"Saga!" Lirih Angelia yang terdengar lirih.
Saga pun tiba-tiba mengehentikan pukulannya, air matanya jatuh ke lantai. Segera dia bangkit dan menghampiri Angelia.
Dia mengusap air matanya dan membawa Angelia ke dalam pelukannya.
"Aku akan membawamu pergi. Tenanglah! Ini aku suamimu!" Ujar Saga lirih. Tanpa menunggu lama, dia membalut tubuh istrinya dengan kain dan membawanya dengan menggendong tubuh istrinya pergi dari hotel.
Saga tahu istrinya sedang dalam pengaruh obat, dia pun segera membawa istrinya kerumah sakit untuk diberikan pertolongan.
Sepanjang perjalanan, wajah Saga nampak sangat cemas. Dia memeluk istrinya tanpa ingin melepasnya. Sementara, Arya fokus menyetir mobil.
"Cepatlah Arya!" Titahnya tak sabaran.
"Baik tuan." Jawab Arya. Lalu semakin melajukan mobilnya semakin cepat.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
budiman_tulungagung
fix cerita ini plagiat...
2023-05-03
2
Renn.
sudah kuduga pasti seperti ini wokwok😐
2023-05-01
3
Boogiie_Mw
lanjut
2023-04-03
0