...🌻🌻🌻...
Masih di kantor. Arya membawa Saga ke dalam sebuah ruangan yang sangat besar dan mewah. Letaknya ada di tingkat paling atas.
Saga sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Bisa memiliki semua ini rasanya seperti mimpi.
"Ini adalah ruangan mu tuan. Jika tuan bekerja, ruangan ini akan menjadi milik tuan. Dan seluruh perusahaan ini adalah milik tuan!" Ujar Arya menjelaskan.
"Arya. Ruangan ini sungguh besar. Apakah dulu ayahku juga disini?" Tanya Saga penasaran.
"Benar tuan. Waktu itu, tuan Bima masih didampingi oleh Almarhum ayah saya. Kini giliran saya yang mengabdi dan bekerja untuk tuan!" Jawab Arya.
Saga nampak diam sejenak, "Jadi ayahmu adalah sekertaris pribadi ayahku, dan kamu adalah anaknya?" Tanya Saga lagi.
"Benar tuan. Keluarga kami sudah berjanji akan mengabdi kepada keluarga Wellson, khususnya untuk tuan Bima dan keturunannya!" Jawab Arya menjelaskan.
Saga nampak manggut-manggut, dia berjalan dan memperhatikan semua benda di kantor tersebut. Dia sangat menyukai tempat ini dan langsung menginginkannya.
"Baiklah Arya. Saya menerima tawaran kamu kemarin untuk kembali mengelola perusahaan ini. Saya mohon, dampingi saya dan ajari saya setiap hal apapun yang menyangkut perusahaan ini. Saya tidak akan mengecewakan ayah saya!" Ujar Saga kemudian.
Arya nampak tersenyum bahagia, "Selamat datang di kantor baru mu tuan. Ayo, sekarang tuan harus ganti baju dan tuan harus memperkenalkan diri kepada seluruh karyawan yang ada disini!"
Saga mengangguk, kemudian mengikuti langkah Arya kesebuah ruangan yang juga ada di dalam sana.
Arya nampak memencet kata sandi pintu, lalu tidak lama pintu itupun terbuka. Saga pernah melihat pintu-pintu seperti ini di dalam TV. Pemiliknya tentu seseorang yang memiliki kekayaan yang berlimpah. Dan sekarang, dia juga memilikinya.
"Ayo tuan!" Ajak Arya.
Saga masuk, dan dia tidak menyangka bahwa ruangan tersebut adalah sebuah kamar. Dia menatap seluruh ruangan dengan wajah takjub.
Usai mengganti bajunya. Saga berdiri di depan kaca. Dia melihat penampilan barunya yang begitu tampan. Bahkan ini seperti bukan dirinya yang sesungguhnya. Kemeja putih di padu dengan jas silver yang senada dengan celana yang dia pakai, serta sepatu pantofel mahal kini terpasang di kakinya.
"Sempurna!" Gumamnya kagum.
Di tempat lain. Yuda sudah mendengar dari bawahannya tentang kedatangan anak kandung dari saudaranya, Bima. Itu artinya, pewaris baru telah tiba di keluarga Wellson.
Yuda turun dari mobilnya setelah sampai di depan kantor. Semua orang yang berpapasan dengannya segera menunduk memberi hormat.
Dengan di temani oleh Sekertarisnya, Yuda datang untuk menemui keponakannya untuk pertama kalinya. Sejak 25 tahun kepergian kakaknya, Yuda bahkan tidak mengenal keponakannya.
Hari ini dia datang secara khusus untuk melihat wajah dan rupa seorang pewaris tunggal pemilik perusahaan Antarna Grup.
Di sebuah ruangan.
Yuda sudah duduk di kursi panjang. Sementara Saga, duduk di kursi depan pamannya.
"Saya Yuda. Adik kandung dari ayahmu. Kamu pernah mendengar nama saya?" Tanya Yuda dengan nada angkuh.
"Tidak. Saya tidak pernah mendengarnya!" Jawab Saga sekenanya.
"Siapa namamu?" Tanya Yuda lagi.
"Saga. Saga Amripradiga paman!" Jawab Saga. untuk pertama kalinya, Saga bertemu dengan paman nya. Adik kandung dari ayahnya. Rasanya dia sangat senang bertemu dengan kerabat ayahnya.
"Saya tahu kamu hidup dilingkungan yang tidak berpendidikan. Sebab itu saya datang untuk memperingati kamu, jika kamu tidak bisa mengelola perusahaan ini. Maka menyerah saja, ini bukan tempat untuk main-main saja! Jujur saja, melihat wajahmu saya merasa kurang yakin bahwa kamu bisa mengelola bisnis ini. Jangan permalukan dirimu dan orang tuamu yang tidak becus itu. Sebaiknya kamu pulang dan nikmati kehidupan mu lama." Ujar Yuda dengan nada mengejek.
"Apa maksud paman?" Tanya Saga.
"Bukan apa-apa. Seharusnya kamu paham lah. Jangan menganggap remeh perusahaan ini. Jika kamu tidak mampu, maka berikan saja ini semua kepadaku, aku akan mengurusnya. Bahkan, tanpa ayahmu selama dua puluh lima tahun terakhir, perusahaan ini tetap berjaya di bawah kendaliku!" ujar Yuda.
"Oh ya. Dimana orang tuamu? kenapa mereka tidak kembali? apa mereka malu untuk datang lagi atau mereka sudah mati?"
Arya hendak melawan, namun Saga segera mengangkat sebelah tangannya memberikan isyarat agar tidak ikut campur.
Wajah Arya nampak kesal, tapi dia tetap menuruti perintah tuannya.
Saga mengira pamannya akan menerimanya dan bersikap baik. Namun tak di sangka, nyatanya pamannya memiliki sikap yang jahat. Dia datang hanya ingin menjatuhkan mental Saga saja.
"Dengar tuan Yuda yang terhormat. Batu, tidak akan berubah menjadi berlian. Mau bagaimana pun anda mengubahnya menjadi berlian, dia hanya akan hancur bersama dengan harapan tinggi anda. Saya tidak hanya berbicara omong kosong. Pemilik perusahaan ini adalah saya, jika anda memiliki rasa malu, maka anda pasti tau bahwa ucapan anda akan berpengaruh kepada kehidupan anda sendiri!" Jawab Saga.
Yuda menatap Saga dengan sorot mata tajamnya. Rahang bawahnya mengeras bersamaan dengan kedua tangannya yang mengepal geram.
"Jika tidak ada keperluan, silahkan pergi. Pak Yuda!" Sambung Saga.
Yuda mendecah kesal, dia berdiri dan pergi dengan membawa kekesalan.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
DediKarismatikCharlieWade84
YUDA (Y.A) adalah pembunuh Ayah Dan juga ibu nya Saga yg sebenarnya
2023-04-24
7
Devinta ApriL
woooh.. Jangan jangan Y.A ya Yuda ini niii.. karna gila harta sampek bunuh saudaranya sendiri.. tapi sayaaang.. ahli waris dah resmi atas nama Saga.. kasihan deh
2023-03-21
5
Muhamad Bardi
ceritanya bagus makin seru lanjuuut kak thor..
2023-03-20
5