...🍁🍁🍁...
Ditengah memikirkan tawaran dari Arya tadi siang, Saga seketika dikejutkan oleh suara pintu yang terbuka.
Saga pun menoleh. Sesaat Saga dan Angelia saling menatap dalam diam. Keduanya nampak bungkam, namun mata keduanya menunjukkan begitu banyak hal yang mereka pikirkan saat ini.
Kemudian, Angelia pun berlalu dengan acuh, dia bahkan tidak menoleh sedikitpun dan bertanya bagaimana keadaan suaminya saat ini. Tentu saja dia tahu bahwa kedua mertuanya telah meninggal dunia hari ini. Melalui penampilan Saga yang berantakan dan penuh noda darah, dia pun bisa melihat kalau Saga baru saja pulang dari rumahnya. Tapi tidak sedikit pun niatnya untuk bertanya atau sekedar menyapa suaminya.
"Dari mana kamu?" Tanya Saga dengan wajah marah.
Angelia menatap suaminya dengan wajah acuh, sesekali dia terdengar menghela nafas panjang, "Apa peduli mu. Kalaupun aku tidak pulang, itu bukan urusan mu!" Jawab Angelia acuh.
Angelia hendak pergi dari hadapan Saga, namun Saga segera menarik tangan Angelia, hingga membuat wanita itu terhuyung dan kembali ke tempatnya semula.
"Jawab aku Angelia. Aku suamimu. Tentu saja aku peduli kepadamu karena aku mencintaimu!" Ujar Saga tegas.
Angelia terkesiap beberapa saat. Dia terkejut mendengar perkataan Saga, "A-apa? Kamu mencintaiku?" Tanya Angelia dengan raut wajah syok.
"Iya. Aku mencintaimu. Aku berhak tau dan aku berhak atas dirimu. Aku suamimu dan aku mencintaimu!" Jawab Saga lantang.
Lagi. Angelia ternganga lebar. Dia tak menduga Saga mencintai. Sebab, dia tahu bahwa Saga menikahinya hanya untuk membalas budi kepada kakeknya saja.
"Lepas Saga. Aku tidak punya waktu membahas semua itu!" Angelia membanting tangannya, lalu pergi begitu saja.
Malam itu, Saga memutuskan untuk tidak bicara apapun kepada Angelia lagi, karena semuanya sudah dia bicarakan kepada Angelia tadi sore. Dia tidak akan bertanya siapa pemuda yang bersama istrinya di kantor, dia juga tidak akan bertanya kenapa Angelia tidak datang ke pemakaman kedua orang tuanya, karena dia tahu, bahkan jawaban Angelia hanya akan menambah lukanya semakin dalam. Dia pun hanya bisa diam ditempatnya, duduk dengan tenang di kursi panjang tempat biasa dia tidur selama dua tahun ini.
Mereka memang tidur sekamar, tapi tidak untuk tidur seranjang. Keduanya ada di dalam kamar yang sama, namun tidak pernah berbicara. Mereka juga bisa hidup berdua di dalam kamar yang sama, tapi mereka hanya hidup sebagai orang asing yang tidak akan pernah bersatu. Ya, itulah kenyataannya yang terjadi di dalam rumah tangga Saga bersama Angelia.
Tengah malam, Saga sudah terlelap di dalam tidurnya. Rasa lelah di hatinya, membuat Saga tertidur sendirinya dengan sangat nyenyak. Sementara itu, Angelia nampak terbangun setelah sesaat yang lalu sudah tertidur di atas ranjangnya.
Dia menoleh. Pandangannya seketika beralih kepada Saga yang sedang tertidur pulas di atas kursi panjang di sudut kamarnya, dia turun dari ranjang dan duduk di atas meja sambil menatap wajah Saga dengan tatapan sendu.
"Maaf Saga. Maaf atas sikap dinginku. Jika aku tidak melepaskan mu pergi, bagaimana bisa kamu akan hidup bahagia?" Lirih Angelia sambil memandang wajah polos suaminya itu.
Pagi hari pun menyapa. Saga bergegas bangun untuk menyiapkan sarapan pagi untuk semua orang.
Ya. Begitulah rutinitasnya sehari-hari. Memasak, mengepel, mencuci piring, dan membersihkan kebun. Semua itu seolah tidak pernah berhenti dia lakukan setiap harinya.
Pagi itu, dia sengaja bangun lebih awal sebelum Angelia benar-benar bangun untuk pergi bekerja. Setelah berpikir panjang, Saga pun memutuskan untuk memperbaiki hubungan sebelum Angelia benar-benar akan pergi meninggalkannya.
Dia mungkin tidak bisa memberikan kebahagiaan. Namun, dia akan memberikan kenangan yang akan selalu di ingat oleh Angelia setelah mereka benar-benar akan berpisah. Inilah yang dinamakan memberi, tanpa mengharapkan balasan.
Di dapur yang penuh dengan masakan rumahan, Saga nampak sangat sibuk dan fokus untuk memberikan hidangan terbaik pagi ini. Dia sangat bersemangat memasak, hingga tak menyadari kedatangan Angelia dari lantai atas.
"Ma. Pa. Aku berangkat dulu!" Ujar Angelia berpamitan setelah sampai di meja makan. Mendengar suara itu, Saga segera menoleh ke sumber suara.
"Loh, sayang, kamu gak sarapan dulu?" Tanya Morata kepada putri kesayangannya itu.
Angelia hanya tersenyum tipis, "Gak ma. Aku ada pekerjaan di kantor, jadi harus berangkat pagi-pagi sekali" jawab Angelia. Mama dan papanya pun hanya bisa mengangguk pelan.
"Pergilah nak. Jangan lupa untuk sarapan di kantor!" Jawab morata.
Ketika Angelia hendak melangkah, Saga segera menghampirinya dengan membawa sebuah toples bekal.
"Ini makanan mu. Jangan terlambat makan, nanti kamu akan sakit!" Ujar Saga dengan penuh perhatian.
Wajahnya nampak tersenyum sumringah, pertengkaran semalam pun tidak membuat Saga berubah kepada Angelia. namun berbeda dengan wajah Angelia, yang hanya menatapnya dengan raut wajah yang dingin.
"Tidak usah. Aku akan makan diluar saja." Jawab Angelia acuh. Lalu kemudian dia pun melangkah pergi tanpa menghiraukan wajah Saga yang terlihat sedih.
Morata yang melihat itu hanya tersenyum sinis, "Makanya, jadi suami itu harus kerja. Ini malah anakku yang kerja banting tulang untuk menafkahi keluarga. Jadi suami kok pemalas banget." Sindir Morata sambil menyantap makanannya.
Saga hanya bisa menoleh dengan raut wajah yang lesu. Sementara itu, Morata pun nampak berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah Saga yang masih diam mematung ditempatnya.
"Sebaiknya kamu cepat-cepat tinggalkan anak saya. Karena sebentar lagi, Angelia akan menikah. Kami sudah menyiapkan calon yang cocok untuk Angelia. Tinggalkan rumah kami sebelum kami mengusir kamu dari sini. Mengerti?" Ujar Morata memperingati Saga dengan sorot mata tajamnya, sebelum akhirnya dia pun berlalu pergi meninggalkan Saga disana.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
budiman_tulungagung
wkwkwk... plagiat karya orang lain.... bedanya kalo di cerita yg lain nama2 tokoh kayak pakai marga
2023-05-03
2
Devinta ApriL
mungkin Angelia bersikap dingin karna ibunya
2023-03-21
4
Muhamad Bardi
apa jangan" singkatan Y.A itu yuda ya adiknya tuan bima, kalau benar bearti yuda yang telah membunuh kakaknya..
2023-03-20
5