Bab 20 - Santet Ambil Sukmo

Bab 20 - Dinikahi Pocong Tampan

Kejadian yang terjadi pada Jaya sangat aneh. Jaya bagaikan mayat hidup. Usut punya usut, Mbah Karso mengatakan kalau Jaya terkena Santet Ambil Sukmo.

"Santet Ambil Sukmo, Mbah?" Raja Sumardjo menatap tak percaya.

"Betul, Yang Mulia. Santet Ambil Sukmo merupakan sebuah santet yang ditujukan agar roh dalam tubuhnya lepas dari raga," tukasnya.

"Apa Jaya bisa mati nantinya?" tanya sang raja kembali.

"Tentu saja dia akan mati. Perlahan tubuhnya akan membusuk. Tapi, Yang Mulia Paduka Raja tidak usah khawatir. Selama saya mencari obatnya, Pangeran Jaya harus dibaringkan dalam keadaan seperti pocong agar tubuhnya tak dirasuki arwah lain," jelas Mbah Karso.

"Oh, aku tahu maksud Mbah Karso. Jaya akan dibaringkan seperti pasien koma di rumah sakit dan diberi alat bantuan pernapasan dan jantung agar masih tetap bertahan layaknya pasien yang tengah mengalami koma. Bukan begitu, bukan?" celetuk Ana.

Ratu Melati dan Raja Sumardjo lantas menatapnya tajam seolah baru saja melayangkan anak panah tepat ke bola mata Ana. Perempuan itu lantas menunduk.

"Makanya jangan main asal jeplak aja," bisik Risa.

"Putri Ana benar, Yang Mulia Paduka Raja. Pangeran Jaya memang harus dipasangi alat bantu agar bertahan hidup. Nah, saya mohon agar Nak Ana mau dengan ikhlas merawat Pangeran Jaya. Bersihkan tubuh dia setiap hari. Pastikan infus makanan dan obatnya mengalir ke tubuhnya dengan lancar," ujar Mbah Karso.

"Itu benar. Kamu istrinya Jaya sekarang, jadi harus kamu yang melakukannya sebagai bentuk pengabdian seorang istri pada suaminya," tukas Ratu Melati.

"Sa-saya, saya harus mengerjakan itu?" Ana mengernyit.

Jelas rasanya tak akan ikhlas merawat tubuh yang bagaikan mayat hidup itu.

"Ya, siapa lagi?! Kamu kan istrinya Jaya!" Raja Sumardjo berucap dengan nada ketus.

"Tapi–" Ana mencoba untuk protes lagi, tetapi Risa menahannya.

"Na, nurut aja," bisik Risa yang berdiri di samping Ana.

Ana akhirnya menurut ketika diminta merawat dan membersihkan tubuh Jaya setiap hari. Dia harus melakukan itu sampai Mbah Karso dapat menemukan penangkal santet tersebut.

Pada dasarnya, Ana pasti tak akan mau melakukannya. Dia merasa tak ikhlas, risih jika merawat sosok Jaya yang seperti pocong itu. Dua hari berlalu, Ana dan Risa keluar dari ruang perawatan Jaya.

"Gila aja, Sa. Aku muak kalau terus-menerus merawat Jaya yang kayak gitu," sungut Ana.

"Ya udah, kita pergi dari sini," ucap Risa.

"Oke, kita pergi malam ini." Ana mengangguk.

"Pastikan kamu udah rapikan baju-baju kamu sama perhiasan mas kawin kamu. Aku akan ambil figura emas di ruang buku tadi sama piring emas," bisik Risa seraya melangkah menuju kamar mereka masing-masing.

"Oke, tapi kamu hati-hati, ya." Ana balas berbisik.

Risa mengangguk menanggapi.

...***...

Malam harinya tepat pukul delapan selepas Ana makan malam bersama keluarga kerajaan, Ratu Melati mengingatkan Ana untuk kembali ke ruang perawatan Jaya.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap Ana.

Dia segera bergegas menarik tangan Risa menjauhi ruang makan.

"Kita harus segera pergi malam ini, Na," ujar Risa, gadis bertubuh mungil dengan tinggi 155 cm itu terlihat gelisah. Sesekali dia membetulkan posisi kacamata miliknya di atas hidung bangir itu.

"Kamu udah pesen tiket, kan, Sa?" tanya Ana lagi memastikan.

Ana juga menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan kalau tak ada siapa pun di sekitar mereka. Dia takut juga jika ada yang mengawasi. Nyatanya, karena banyaknya abdi dalem dan beberapa pengawal, mereka kerap melintas dan memberi hormat pada Ana.

Risa kemudian meminta Ana untuk mengikutinya ke sebuah taman belakang kamar Ana. Mereka takut jika nanti tengah diawasi.

"Aku udah pesen tiket online. Oh iya, kamu nggak lupa bawa perhiasan mas kawin kamu, kan?" Rambut yang dicat cokelat itu terlihat mengusik wajah kala angin malam menerpa.

"Kalau soal itu semuanya sudah beres. Kamu dapat piring emasnya?" tanya Ana.

"Bukan cuma piring emas, tadi aku ambil perhiasan Ratu Melati pas bantuin Mbak Widi bersih-bersih!" Risa tersenyum senang.

"Keren kamu bisa juga jadi maling hahaha. Ya udah kalau gitu aku mau siap-siap dulu. Nanti jam sembilan kita ketemu di halaman belakang ini lagi. Kita kabur malam ini, kalau bisa langsung cabut ke Jerman, oke?" Ana melayangkan ibu jarinya seraya melayangkan senyum.

"Oke, Sista!" Risa pun membalas serupa. Keduanya lantas berpisah menuju kamar masing-masing.

...***...

Di kamar Ana, ia merapikan semua pakaiannya. Rambut hitam legam sebahu itu dia kuncir kuda. Jaket hitam berhoodie sudah terpasang rapi di tubuh sintalnya. Ana menatap ke arah foto sepasang suami istri dengan pakaian adat jawa yang kemudian dia simpan di dalam laci lemari riasnya. Belum genap satu hari usia pernikahannya, Ana lebih memilih menjadi janda ketimbang menjadi istri seorang pocong.

"Maaf ya, Jaya, aku nggak bisa hidup seperti ini. Aku janji kalau anak ini lahir, aku akan serahkan dia ke kerajaan ini buat kamu." Ana mengusap perutnya.

Ana lantas menggendong tas ranselnya, lalu mengendap-endap hendak menuju taman belakang. Di sana, Risa pasti sudah menunggunya. Gagang berlapis emas dia turunkan perlahan dan dia tarik daun pintu itu pelan-pelan agar tak berderit. Sepasang mata lentik itu terpejam seraya menarik napas dalam menenangkan diri.

"Selamat tinggal, Kerajaan Garuda!" lirihnya seraya membuka mata.

Ana terperanjat kala melihat sosok dalam bungkusan kain kafan di hadapannya. Bagian dada bidangnya tersingkap. Perut six pack itu terpampang sempurna. Sosok itu menarik ikat kepalanya bagai hoodie sebuah jaket yang ia turunkan, menggantung di leher.

"Ana! Ini aku, Jaya!" ucapnya seraya melayangkan deretan gigi putih yang rapi dengan senyum yang menawan.

"Po-po-po-pocoooooong!" Ana tergeletak tak sadarkan diri kemudian.

"Hah? Pocong? Mana Pocongnya?!" Jaya lantas hendak berlari menuju ke dalam kamar karena ketakutan.

Namun, kedua kaki yang terikat itu membuatnya jatuh terjerembab ke samping tubuh Ana.

"Aduh!" pekik Jaya.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

choowie

choowie

dasar pocong somplak🤣

2023-09-09

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

pocong takut pocong🤣🤣🤣

2023-07-01

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

astaga jadi maling kalau ketahuan gak bahaya ta 🤭🤭

2023-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengusaha Muda yang Cantik
2 Bab 2 - Investor Batik Garuda
3 Bab 3 - Terjebak
4 Bab 4 - Skandal
5 Bab 5 - Ana Kecelakaan
6 Bab 6 - Sahabat Terbaik
7 Bab 7 - Mendadak Miskin
8 Bab 8 - Ingin Menyerah
9 Bab 9 - Pergi ke Pulau Garuda
10 Bab 10 - Di Dalam Kereta Hantu
11 Bab 11 - Hantu Lastri Penunggu Stasiun
12 Bab 12 - Mbah Karso
13 Bab 13 - Tiba di Kerajaan Garuda
14 Bab 14 - Disidang?
15 Bab 15 - Direstui
16 Bab 16 - Menikahi Pocong
17 Bab 17 - Pengantin Terhoror
18 Bab 18 - Pemakaman Jaya
19 Bab 19 - Bangkitnya Pocong
20 Bab 20 - Santet Ambil Sukmo
21 Bab 21 - Ancaman dari Ana
22 Bab 22 - Mulai Bersama
23 Bab 23 - Keluarga Patih Gundul
24 Bab 24 - Mengikuti Laras
25 Bab 25 - Di Klinik yang Aneh
26 Bab 26 - Klinik Angker
27 Bab 27 - Hantu Jumirah
28 Bah 28 - Misteri Tumbal Klinik
29 Bab 29 - Mencoba Keluar dari Klinik
30 Bab 30 - Ketukan Misterius
31 Bab 31 - Ada Yang Mati
32 Bab 32 - Masuk ke Alam Jin
33 Bab 33 - Rencananya Ana
34 Bab 34 - Menikah Dengan Bangsa Jin
35 Bab 35 - Persiapan Pernikahan
36 Bab 36 - Pernyataan Cinta Jaya
37 Bab 37 - Kembali dari Alam Jin
38 Bab 38 - Menuju ke Merak
39 Bab 39 - Pertunjukkan Jaranan
40 Bab 40 - Pertunjukan Gila
41 Bab 41 - Akhir Pertunjukan
42 Bab 42 - Sosok Gaib di Dusun
43 Bab 43 - Kisah Kelam Pak Broto
44 Bab 44 - Rasa Penasaran Ana
45 Bab 45 - Nyawa Ditukar Nyawa
46 Bab 46 - Petunjuk Baru
47 Bab 47 - Bertemu Datuk Misan
48 Bab 48 - Rahasia Mbak Retno
49 Bab 49 - Misteri Tewasnya Pak Kades
50 Bab 50 - Kuntilanak Ratmi
51 Bab 51 - Bertemu Ratu dan Pangeran Merak
52 Bab 52 - Menyelamatkan Rama
53 Bab 53 - Munculnya Iblis Rahwana
54 Bab 54 - Saudara Tiri Jaya
55 Bab 55 - Hamil Anak Jin
56 Bab 56 - Pembuktian dari Wahyu
57 Bab 57 - Rencana Raja Harun
58 Bab 58 - Pengorbanan
59 Bab 59 - Bertemu Ibu
60 Bab 60 - Kebenaran yang Lain
61 Bab 61 - Bahagia Sesaat
62 Bab 62 - Serangan Kedua Jaya
63 Bab 63 - Pocong Jaya Kembali
64 Bab 64 - Hotel Mawar Merah
65 Bab 65 - Sepenggal Kisah Tantri, Eyang Rano, dan Sekarpati
66 Bab 66 - Kisah Gedung Kosong Sebrang Hotel
67 Bab 67 - Pengalaman Bayu di Hotel Mawar Merah
68 Bab 68 - Menolong Lela (Part 1)
69 Bab 69 - Menolong Lela (Part 2)
70 Bab 70 - Pengagum Rahasia Ana
71 Bab 71 - Hantu Usil di Rumah Lela
72 Bab 72 - Preman Suruhan
73 Bab 73 - Tertangkapnya Para Preman
74 Bab 74 - Desa Gabut
75 Bab 75 - Tertahan di Desa Gabut
76 Bab 76 - Berkeliling Desa Gabut
77 Bab 77 - Misteri di Desa Gabut
78 Bab 78 - Sedang Diincar
79 Bab 79 - Bertemu Ningsih
80 Bab 80 - Jasad Anto Ditemukan
81 Bab 81 - Nyai Aya
82 Bab 82 - Bayu Terjebak
83 Bab 83 - Tumbal Perjaka
84 Bab 84 - Memusnahkan Nyai Aya
85 Bab 85 - Bertemu Jin Bongkok
86 Bab 86 - Copet Seksi
87 Bab 87 - Kecelakaan Beruntun
88 Bab 88 - Tertahan Lebih Lama
89 Bab 89 - Desa Seranggan
90 Bab 90 - Menginap Lagi
91 Bab 91 - Bertemu Eyang Setyo
92 Bab 92 - Rahasia Siti, Toto, dan Mbah Ijah
93 Bab 93 - Pamit Menuju Bukit Emas
94 Bab 94 - Di Perbatasan
95 Bab 95 - Di Bukit Emas
96 Bab 96 - Warung di Rest Area
97 Bab 97 - Tempat Jajan Para Hantu
98 Bab 98 - Bertemu Kuntilanak Merah
99 Bab 99 - Kopi hitam yang Pahit
100 Bab 100 - Akibat Kopi
101 Bab 101 - Menyelamatkan Ana
102 Bab 102 - Ana Melahirkan
103 Bab 103 - Kisah yang Lain
104 Bab 104 - Palasik
105 Bab 105 - Memusnahkan Palasik
106 Bab 106 - Ana Ditusuk
107 Bab 107 - Bencana di Rumah Bu Yayah
108 Bab 108 - Pengorbanan
109 Bab 109 - Kembali ke Garuda
110 Bab 110 - Janji Setia
111 Bab 111 - Perjalanan ke Gunung Sembah
112 Bab 112 - Nenek Darah
113 Bab 113 - Bayu dan Banyu
114 Bab 114 - Sampai di Gua
115 Bab 115 - Kilauan di Batu Besar
116 Bab 116 - Kekuatan Iblis Rahwana
117 Bab 117 - Rencana Jaya
118 Bab 118 - Pertarungan
119 Bab 119 - Pertarungan Menguasai Garuda Kembali
120 Bab 120 - Hidup Raja Jayanegara!
121 Bab 121 - Sampai di Pulau Merak
122 Bab 122 - Para Jin Laut Dalam
123 Bab 123 - Kembalinya Datuk Misan
124 Bab 124 - Di Wilayah yang Aneh
125 Bab 125 - Raja Jin Haram
126 Bab 126 - Bertemu Datuk Misan dan Gidog
127 Bab 127 - Kehancuran Raja Haram
128 Bab 128 - Kembali Memimpin Garuda
129 Bab 129 - Musuh Lama Kembali
130 Bab 130 - Sosok Kera Besar
131 Bab 131 - Gokana Milik Anjaya
132 Bab 132 - Persekutuan Kerajaan Nusantara
133 Bab 133 - Berhadapan dengan Roh Cermin
134 Bab 134 - Reinkarnasi Risa
135 Bab 135 - Pernikahan Risa
136 Bab 136 - Tamat
137 Arthur And The Lost Kingdom
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1 - Pengusaha Muda yang Cantik
2
Bab 2 - Investor Batik Garuda
3
Bab 3 - Terjebak
4
Bab 4 - Skandal
5
Bab 5 - Ana Kecelakaan
6
Bab 6 - Sahabat Terbaik
7
Bab 7 - Mendadak Miskin
8
Bab 8 - Ingin Menyerah
9
Bab 9 - Pergi ke Pulau Garuda
10
Bab 10 - Di Dalam Kereta Hantu
11
Bab 11 - Hantu Lastri Penunggu Stasiun
12
Bab 12 - Mbah Karso
13
Bab 13 - Tiba di Kerajaan Garuda
14
Bab 14 - Disidang?
15
Bab 15 - Direstui
16
Bab 16 - Menikahi Pocong
17
Bab 17 - Pengantin Terhoror
18
Bab 18 - Pemakaman Jaya
19
Bab 19 - Bangkitnya Pocong
20
Bab 20 - Santet Ambil Sukmo
21
Bab 21 - Ancaman dari Ana
22
Bab 22 - Mulai Bersama
23
Bab 23 - Keluarga Patih Gundul
24
Bab 24 - Mengikuti Laras
25
Bab 25 - Di Klinik yang Aneh
26
Bab 26 - Klinik Angker
27
Bab 27 - Hantu Jumirah
28
Bah 28 - Misteri Tumbal Klinik
29
Bab 29 - Mencoba Keluar dari Klinik
30
Bab 30 - Ketukan Misterius
31
Bab 31 - Ada Yang Mati
32
Bab 32 - Masuk ke Alam Jin
33
Bab 33 - Rencananya Ana
34
Bab 34 - Menikah Dengan Bangsa Jin
35
Bab 35 - Persiapan Pernikahan
36
Bab 36 - Pernyataan Cinta Jaya
37
Bab 37 - Kembali dari Alam Jin
38
Bab 38 - Menuju ke Merak
39
Bab 39 - Pertunjukkan Jaranan
40
Bab 40 - Pertunjukan Gila
41
Bab 41 - Akhir Pertunjukan
42
Bab 42 - Sosok Gaib di Dusun
43
Bab 43 - Kisah Kelam Pak Broto
44
Bab 44 - Rasa Penasaran Ana
45
Bab 45 - Nyawa Ditukar Nyawa
46
Bab 46 - Petunjuk Baru
47
Bab 47 - Bertemu Datuk Misan
48
Bab 48 - Rahasia Mbak Retno
49
Bab 49 - Misteri Tewasnya Pak Kades
50
Bab 50 - Kuntilanak Ratmi
51
Bab 51 - Bertemu Ratu dan Pangeran Merak
52
Bab 52 - Menyelamatkan Rama
53
Bab 53 - Munculnya Iblis Rahwana
54
Bab 54 - Saudara Tiri Jaya
55
Bab 55 - Hamil Anak Jin
56
Bab 56 - Pembuktian dari Wahyu
57
Bab 57 - Rencana Raja Harun
58
Bab 58 - Pengorbanan
59
Bab 59 - Bertemu Ibu
60
Bab 60 - Kebenaran yang Lain
61
Bab 61 - Bahagia Sesaat
62
Bab 62 - Serangan Kedua Jaya
63
Bab 63 - Pocong Jaya Kembali
64
Bab 64 - Hotel Mawar Merah
65
Bab 65 - Sepenggal Kisah Tantri, Eyang Rano, dan Sekarpati
66
Bab 66 - Kisah Gedung Kosong Sebrang Hotel
67
Bab 67 - Pengalaman Bayu di Hotel Mawar Merah
68
Bab 68 - Menolong Lela (Part 1)
69
Bab 69 - Menolong Lela (Part 2)
70
Bab 70 - Pengagum Rahasia Ana
71
Bab 71 - Hantu Usil di Rumah Lela
72
Bab 72 - Preman Suruhan
73
Bab 73 - Tertangkapnya Para Preman
74
Bab 74 - Desa Gabut
75
Bab 75 - Tertahan di Desa Gabut
76
Bab 76 - Berkeliling Desa Gabut
77
Bab 77 - Misteri di Desa Gabut
78
Bab 78 - Sedang Diincar
79
Bab 79 - Bertemu Ningsih
80
Bab 80 - Jasad Anto Ditemukan
81
Bab 81 - Nyai Aya
82
Bab 82 - Bayu Terjebak
83
Bab 83 - Tumbal Perjaka
84
Bab 84 - Memusnahkan Nyai Aya
85
Bab 85 - Bertemu Jin Bongkok
86
Bab 86 - Copet Seksi
87
Bab 87 - Kecelakaan Beruntun
88
Bab 88 - Tertahan Lebih Lama
89
Bab 89 - Desa Seranggan
90
Bab 90 - Menginap Lagi
91
Bab 91 - Bertemu Eyang Setyo
92
Bab 92 - Rahasia Siti, Toto, dan Mbah Ijah
93
Bab 93 - Pamit Menuju Bukit Emas
94
Bab 94 - Di Perbatasan
95
Bab 95 - Di Bukit Emas
96
Bab 96 - Warung di Rest Area
97
Bab 97 - Tempat Jajan Para Hantu
98
Bab 98 - Bertemu Kuntilanak Merah
99
Bab 99 - Kopi hitam yang Pahit
100
Bab 100 - Akibat Kopi
101
Bab 101 - Menyelamatkan Ana
102
Bab 102 - Ana Melahirkan
103
Bab 103 - Kisah yang Lain
104
Bab 104 - Palasik
105
Bab 105 - Memusnahkan Palasik
106
Bab 106 - Ana Ditusuk
107
Bab 107 - Bencana di Rumah Bu Yayah
108
Bab 108 - Pengorbanan
109
Bab 109 - Kembali ke Garuda
110
Bab 110 - Janji Setia
111
Bab 111 - Perjalanan ke Gunung Sembah
112
Bab 112 - Nenek Darah
113
Bab 113 - Bayu dan Banyu
114
Bab 114 - Sampai di Gua
115
Bab 115 - Kilauan di Batu Besar
116
Bab 116 - Kekuatan Iblis Rahwana
117
Bab 117 - Rencana Jaya
118
Bab 118 - Pertarungan
119
Bab 119 - Pertarungan Menguasai Garuda Kembali
120
Bab 120 - Hidup Raja Jayanegara!
121
Bab 121 - Sampai di Pulau Merak
122
Bab 122 - Para Jin Laut Dalam
123
Bab 123 - Kembalinya Datuk Misan
124
Bab 124 - Di Wilayah yang Aneh
125
Bab 125 - Raja Jin Haram
126
Bab 126 - Bertemu Datuk Misan dan Gidog
127
Bab 127 - Kehancuran Raja Haram
128
Bab 128 - Kembali Memimpin Garuda
129
Bab 129 - Musuh Lama Kembali
130
Bab 130 - Sosok Kera Besar
131
Bab 131 - Gokana Milik Anjaya
132
Bab 132 - Persekutuan Kerajaan Nusantara
133
Bab 133 - Berhadapan dengan Roh Cermin
134
Bab 134 - Reinkarnasi Risa
135
Bab 135 - Pernikahan Risa
136
Bab 136 - Tamat
137
Arthur And The Lost Kingdom

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!