Harusnya Briyan Juga Cinta Aku!

“Heran Gue sama Lo! Bikin masalaaaaahhh teruuuuusss!” suara Bintang menginterupsi perhatian Asha, gadis itu menoleh sembari tersenyum.

“Gimana Kakak Gue bisa suka sama perempuan bar-bar macem Lo!” Bintang melengos tidak suka.

“Bintang, siapa yang ngajarin kamu bersikap seperti itu Nak?” Mamih melerai, Bintang segera meraih sebotol minuman isotonik dari dalam kulkas, segera kembali beranjak menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

“Mih, Asha pulang aja ya, Bi Inah pasti khawatir banget” Asha berdiri, berniat beranjak pergi.

“Jangan sayang, kamu makan dulu disini ya, Briyan juga belum pulang, katanya dia ada ekskul basket” mamih menahan menantunya.

“Nanti Asha kesini lagi Mih, Asha mau mandi sama ganti baju, ini sudah gak nyaman banget” Asha melirik seragamnya yang kotor.

Mamih faham, lalu mengangguk, memanggil salah satu sopirnya untuk mengantarkan menantunya pulang ke rumahnya yang berjarak tidak jauh dari rumahnya.

Ketika berjalan menuju pintu utama, Asha sempat berpapasan dengan Briyan yang baru saja pulang sekolah, gadis itu menghentikan langkahnya, tersenyum lembut seperti biasanya.

“Ayang, baru pulang ya? Capek ya?” gadis itu mendekat, lalu mencoba untuk menyentuh tangan sang suami“Minggir Lo! Geli tahu gak?!” pria itu seperti biasa kembali menepis tangan sang gadis, membuat Asha menghela napasnya berat, lalu menunduk.

“Tadi Ayang lebih bela Kak Raisya daripada aku, aku cemburu” gadis itu berkata pelan.

“Dan Gue gak peduli!” Briyan segera berlalu, meninggalkan Asha yang terpaku menatap punggungnya.

Asha kembali berjalan menuju pintu utama, gadis itu segera berlari menuju mobilnya, lalu memasukinya dengan air mata berderai.

“Harusnya kamu juga mencintaiku!!!” gadis itu berteriak di dalam mobil, lalu memukul dadanya yang terasa sesak, “Aku gak punya siapapun selain kamu! Harusnya kamu bela aku! Bukan perempuan itu!” Asha kembali memaki, meluapkan rasa kesalnya.

“Sabar ya Non” sopir yang mengendarai mobil menatap gadis yang penampilannya semakin kacau dengan rasa ibanya.

Namun, Asha seolah tidak mendengar, dia hanya terdiam dengan isakan yang sesekali terdengar dari bibir tipisnya.

“Good Evening Non, selamat datang kembali di rumah” Bi Inah menyambut majikan cantiknya dengan semringah, perempuan tua bertubuh gempal itu menyampaikan lap tangan di pundak, pertanda beliau tengah memasak.

“Pergi Bi! Jangan dekat-dekat!!” seperti biasa, kala jauh dari Briyan dan keluarganya, gadis itu kembali mengamuk, meluapkan amarahnya dengan memaki siapa saja, termasuk Bi Inah.

“Bibi gak usah sok peduli sama aku! Aku benci kalian semua!” gadis itu kembali meluapkan kekesalannya, tangannya sudah hampir meraih vas bunga berbahan kristal yang berada di nakas di ruang tengah, namun dengan sigap Bi Inah menangkap tubuh gadis itu.

“Eling Non, eling, jangan begini” Bi Inah mulai berkaca-kaca, melihat majikannya seperti ini bukan yang pertama baginya, Bi Inah harus segera menenangkannya dan memberikan obat penenang yang biasa dikonsumsi Asha.

“Harusnya Briyan juga cinta aku Bi, dia suamiku!” teriaknya dengan tangisan yang semakin mengencang.

“Iya, mungkin Den Briyan belum menyadarinya, nanti akan ada waktunya Den Briyan mengatakan cinta pada Non Asha juga” Bi Inah masih membujuk.

Tangis Asha terhenti, gadis itu menatap Bi Inah dengan pipi yang sudah basah.

“Beneran Bi?” gadis itu menatap penuh harap.

“Iya Non, pasti” Bi Inah mengangguk yakin.

“Sekarang, Non ke kamar dulu yuk, bersih-bersih, terus makan” Bi Inah menuntun tangan Asha, lalu membimbingnya menuju kamar mewahnya.

***

“Non Asha baru saja tertidur setelah makan Tuan, sebelumnya hampir mengamuk lagi, namun sekarang sudah jauh lebih tenang setelah minum obat” Bi Inah menatap Asha yang terlelap dengan raut iba.

“Jaga dia untukku Bi” pria di seberang sana terdengar menghela napas panjang.

“Enggeh Tuan” Bi Inah menganggukan kepalanya, meski lawan bicaranya tidak melihat.

“Aku akan lebih lama disini, bisnis disini cukup menyita waktuku,” pria di seberang sana semakin terdengar frustasi.

“Baik Tuan, saya akan menjaga non Asha” Bi Inah kembali menganggukan kepalanya, lalu menutup panggilan telepon.

Perempuan yang sudah tidak muda lagi itu menghela napas, menatap Asha yang tidur dengan raut gelisah.

“Kasihan sekali kamu cah ayu” Bi Inah mengusap matanya yang berkaca-kaca, berperan penting dalam pertumbuhan Asha dari bayi, jelas perempuan itu tahu persis penderitaan yang dialami majikannya tersebut.

Menutup pintu perlahan, lalu bi Inah meninggalkan kamar Asha.

***

“Huuuuaaaahhh!! Gue mesti ngapain libur begini?” Asha bergumam di balik gulungan selimutnya, gadis itu tidak memiliki rencana apapun untuk hari liburnya yang tiba-tiba.

“Tiga hari, kesempatan Gue buat ketemu Ayang jadi makin menipis, apa Gue ke rumah Mamih aja ya?” gadis itu menyibak selimutnya, lalu berdiri dengan semangat menuju kamar mandi, melakukan ritual paginya dengan semangat, dengan bayangan wajah Briyan di pelupuk matanya.

***

“Assalamu’alaikum ...”

Seperti biasa gadis itu menyapa dengan ceria kala kakinya menapaki rumah besar keluarga suaminya.

“Waalaikumussalam, sayang? Kamu kan gak masuk sekolah? Kenapa pagi-pagi sekali sudah datang?” Mamih langsung menyambut dengan mencium kedua pipi menantu kesayangannya.

“Asha kangen Briyan Mih, heee” gadis itu selalu mengemukakan apa yang dia rasa dengan gamblang.

“Briyan sudah berangkat sekolah sayang, katanya untuk tiga hari kedepan dia ada kegiatan di sekolahnya, kamu juga tahu kan? Kalau anak kelas tiga sekarang lagi sibuk-sibuknya, Briyan akan menghadapi ujiannya” papar Mamih sambil menatap wajah kecewa menantunya.

“Jadi tiga hari ini aku gak akan ketemu Briyan dong Mih” gadis itu merajuk.

“Sabar ya sayang, nanti kalau Briyan sudah masuk kuliah, dan kamu sudah lulus sekolah, kita akan adakan resepsi besar-besaran untuk pernikahan kalian, gimana setuju?” Mamih membisikan angin syurga yang terdengar merdu di pendengaran Asha.

“Asha setuju Mih!” gadis itu berjingkrak dengan senangnya.

“Kalau gitu Asha pulang aja ya Mih, Asha mau buat kejutan buat Briyan” mata gadis itu berbinar, seketika dia menjadi memiliki ide, selama dia di skors dan tidak bertemu Briyan, gadis itu akan membuatkan sebuah kejutan yang menurutnya manis untuk suaminya.

Bersenandung ringan, hari ini gadis itu benar-benar senang ketika kembali menapaki rumahnya, berbeda dengan hari kemarin.

“Bi!” lengkingan suara manjanya terdengar hingga ke dapur, dimana Bi Inah tengah membereskan daerah kekuasaannya tersebut.

“Iya Non?” Bi Inah datang dengan tergopoh

Episodes
1 Prolog
2 Ayang!
3 Baku Hantam
4 di Skors
5 Harusnya Briyan Juga Cinta Aku!
6 Lo Udah Bikin Hidup Gue Susah
7 Keinginan Asha
8 Aku Cuma ...
9 Sreetttt!
10 Briyan Sakiiitttt ...
11 Kolak
12 Asha yang Rapuh
13 Di Turunin di Jalan
14 Ciuman
15 Ajakan Liburan
16 Tersentil
17 Warna Mata Yang Sama
18 Izin dan Janji
19 Izin dari Asha
20 Kepergian Briyan
21 Ulang Tahun Asha
22 Bunuh Diri
23 Sama-sama Terluka
24 Bisakah seorang Asha pergi dari seorang Briyan?
25 Kamu Mengkhianatiku Briyan ...
26 Tanpa di Sadari
27 Surat Nikah
28 Dear my husband ...
29 Sha, Kamu di Mana?
30 Ingatan Buruk
31 Flashback 1
32 Flashback 2
33 Flashback 3
34 Cinta Tidak Bisa di Paksakan Bukan?
35 Membuka Kunci Ingatan
36 Melepaskan
37 Briyan Pembunuhnya
38 Sha, kamu dimana???
39 Kebencian
40 Pencarian
41 Aku Sakit Sha!
42 Seandainya, Akankah???
43 Surat Cerai
44 Kurasa Aku Sudah Jatuh Cinta
45 Kedatangan
46 Salah Faham
47 Sha! Aku harus apa?
48 Aku Mencintai Kamu Asha
49 Do'a dan Pelukan
50 Tidak Ingin Menyerah
51 Lima Tahun Telah Berlalu
52 Pertemuan Dengan Mamih
53 Modus
54 Pertemuan
55 Mengganjal
56 Pembukaan Butik
57 Abim vs Briyan
58 Lebih Suka Duda
59 Aku Pikir Itu Kamu
60 Bocah Gemblung
61 Hai ... Ayang ...
62 Tidak Sadarkah?
63 Ratu-ku
64 Lo Itu Hebat!
65 Di Jodohin
66 Aku Seorang Janda
67 TIDDDAAAAAKKKKK!!!
68 Sengketa Hati
69 Bos Ganteng
70 Lamaran?
71 Tidak Akan Ku Biarkan!!!
72 Koma
73 Keras Sekali Hatimu Sha
74 Khawatir
75 Sama Menyakitkannya
76 Cara Hidup
77 Terkadang, Kita Lupa
78 Wujud Dari Bentuk Cinta
79 Jangan Paksa, Jika Itu Membuatmu Sakit
80 Mantan Istri Briyan
81 Sudah Cukup Kuat
82 Ke Puncak
83 Gaun Pengantin
84 Tidak Harus Selalu
85 Telah Memutuskan
86 End
87 Side Story Gendis
88 Side Story Gendis
89 Side Story Gendis
90 Side Story Gendis
91 By by by
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Ayang!
3
Baku Hantam
4
di Skors
5
Harusnya Briyan Juga Cinta Aku!
6
Lo Udah Bikin Hidup Gue Susah
7
Keinginan Asha
8
Aku Cuma ...
9
Sreetttt!
10
Briyan Sakiiitttt ...
11
Kolak
12
Asha yang Rapuh
13
Di Turunin di Jalan
14
Ciuman
15
Ajakan Liburan
16
Tersentil
17
Warna Mata Yang Sama
18
Izin dan Janji
19
Izin dari Asha
20
Kepergian Briyan
21
Ulang Tahun Asha
22
Bunuh Diri
23
Sama-sama Terluka
24
Bisakah seorang Asha pergi dari seorang Briyan?
25
Kamu Mengkhianatiku Briyan ...
26
Tanpa di Sadari
27
Surat Nikah
28
Dear my husband ...
29
Sha, Kamu di Mana?
30
Ingatan Buruk
31
Flashback 1
32
Flashback 2
33
Flashback 3
34
Cinta Tidak Bisa di Paksakan Bukan?
35
Membuka Kunci Ingatan
36
Melepaskan
37
Briyan Pembunuhnya
38
Sha, kamu dimana???
39
Kebencian
40
Pencarian
41
Aku Sakit Sha!
42
Seandainya, Akankah???
43
Surat Cerai
44
Kurasa Aku Sudah Jatuh Cinta
45
Kedatangan
46
Salah Faham
47
Sha! Aku harus apa?
48
Aku Mencintai Kamu Asha
49
Do'a dan Pelukan
50
Tidak Ingin Menyerah
51
Lima Tahun Telah Berlalu
52
Pertemuan Dengan Mamih
53
Modus
54
Pertemuan
55
Mengganjal
56
Pembukaan Butik
57
Abim vs Briyan
58
Lebih Suka Duda
59
Aku Pikir Itu Kamu
60
Bocah Gemblung
61
Hai ... Ayang ...
62
Tidak Sadarkah?
63
Ratu-ku
64
Lo Itu Hebat!
65
Di Jodohin
66
Aku Seorang Janda
67
TIDDDAAAAAKKKKK!!!
68
Sengketa Hati
69
Bos Ganteng
70
Lamaran?
71
Tidak Akan Ku Biarkan!!!
72
Koma
73
Keras Sekali Hatimu Sha
74
Khawatir
75
Sama Menyakitkannya
76
Cara Hidup
77
Terkadang, Kita Lupa
78
Wujud Dari Bentuk Cinta
79
Jangan Paksa, Jika Itu Membuatmu Sakit
80
Mantan Istri Briyan
81
Sudah Cukup Kuat
82
Ke Puncak
83
Gaun Pengantin
84
Tidak Harus Selalu
85
Telah Memutuskan
86
End
87
Side Story Gendis
88
Side Story Gendis
89
Side Story Gendis
90
Side Story Gendis
91
By by by

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!