Kejadian Aneh

“Bangun.”

Abi kerjapkan matanya saat suara itu sampai ketelinganya terlihat itu samar, tatkala Abi kedipkan matanya sekali barulah wajah itu terlihat jelas.

“Ambar,” kata Abi tak percaya.

Gadis itu tersenyum, senyum yang selalu ia tunggu, senyum yang selalu bisa mengetarkan jiwanya, wajahnya yang putih lembut, selembut kapas, dia benar-benar gadis yang sempurna. Begitulah yang ada di benak Abi saat itu.

“Kamu di sini?” tanya Abi.

Ambar menganggukkan kepalanya, terlihat sekeliling kamar kosong.

“Kemana semua orang? Apa mereka semua meninggalkan ku, atau aku yang terlambat kerja? kenapa mereka tak membangunkan ku.” 

Abi memandangi Abar  yang masih tersenyum di sampingnya, tiba-tiba jemarinya menyentuh lembut pipi Abi hingga membuatnya terkejut. Tanpa sadar Abi memejamkan matanya seraya menikmati sentuhan lembut dari tangan Ambat di pipinya.

Tidak lama Abi merasakan ada sesuatu yang mendarat di tubuhnya, Abi pun langsung membuka matanya.

“Hey, tukang lamun, kerja gak? Nanti ditinggal pak Wawan baru tau rasa,” ucap Krisna yang sudah rapi dengan baju kerjanya begitu pun dengan Doni.

“Ya ampun Bi, kamu belum siap, cepat mandi ini sudah jam berapa nanti telat loh. Kalian gak bagunkan Abi ya terlalu kalian itu,” ucap Sisil yang tiba-tiba muncul di depan pintu.

“Sudah. dia aja di bagunin ga bangun-bangun.”

“Ayo Bi. Cepetan!” ucap Sisil lagi. 

Masih dengan rasa bingung, Abi bangkit dan langsung menyambar handuk dan pergi kekamar mandi, dengan masih berfikir yang di alaminya tadi adalah mimpi, karna ia sangat ingin bertemu gadis itu lagi, sampai di dalam mobil Abi masih terlihat bengong.

“Bi. kamu kenapa sih?” tanya Sisil membuat lamunan Abi buyar.

“Gak apa-apa Sil, hanya ada yang sedang ku fikirkan saja.”

“Iya apa itu?”

“Ya ada deh, gak enak ngomong di sini,” kata Abi melirik mereka yang ada di dalam mobil.

“Oke, tapi nanti cerita ya,” bisik Sisil dan Abi pun mengangguk.

“Sil kita mau kemana?” tanya Abi kerena yang ia tahu ini bukan jalan ke lahan yang biasanya.

“Oh, kita mau kelahan yang baru dibuka melihat bagaimana membersih kan lahan dengan Eksafator gak jauh kok lokasi nya dari yang kemaren.” 

Tidak lama mereka pun sampai, terlihat dua buah Eksafator sudah mulai menumbangkan pohon-pohon besar itu dan membawanya ke pinggir semak.

“Wah. Mesin sekarang tidak hanya hebat tapi juga penghancur,” kata Doni begitu keluar dari mobil.

Terlihat seorang pria tengah memantau pengerjaan lahan yang tengah dilakukan, saat ia berbalik dan melihat Abian dan yang lainnya ia paham mereka adalah anak yang tengah magang.

“Selamat pagi pak,” sapa Abi.

“Selamat pagi. Kalian anak magang itu kan? Pak Darno sudah memberi tahu saya kalau kalian ingin kemari,” sahutnya.

“Saya Hendri, petugas lapangan di lahan ini,” ucapnya memperkenalkan diri.

“Ayo siapa yang mau tahu cara  operasi dari Ekskavator, ikut naik kesana gak apa-apa di samping pengemudinya,” ucap pak Hendri salah seorang petugas lapangan yang ada di lahan itu.

“Saya ikut pak.” kata Krisna.

“Yang lain?” tanya pak Hendri petugas lapangan yang ada di sana.

“Ikut lihat dari dekat sajo pak,” ucap Doni.

“Baiklah, yuk. bu Sarah dan Sisil kita lihat dari sini saja gak apa-apa karna sedikit bahaya harus dari jauh.” 

Bu Sarah pun mengangguk mereka pun berjalan menuju Ekskavator kurang lebih 100 meter,  pak Hendri pun memberi tanda agar Ekskavator itu berhenti, Ekskavator itu pun berhenti Operator yang di dalam nya mengangguk ramah kepada pak Hendri.

“Joni. Ini anak-anak magang, mereka ingin tahu kau bekerja biarkan Krisna naik, dia ingin tau cara kerja nya.”

“Baik Pak. mari naik,” ucapnya mempersilahkan Krisna naik ke atas. 

Pak Hendri pun menjauh mendatangi Abi dan yang lainnya.

“Kau lihat saja cara aku mengoperasikannya, nanti lama-lama pasti juga bisa.” Kata lelaki yang di panggil pak Hendri tadi dengan sebutan John itu.

Ekskavator itu pun mulai berjalan pelan dan muali meroboh kan pohon-pohon yang ada di depan nya.

“Tuh enak saja kan cara kerja nya, naik kan turun kan tuas nya aja, seperti nyetir mobil juga, bagaimana, bisa?” tanya pak John kepada Krisna.

“Ya tentu belum pak, mungkin kalo beberapa kali lihat nanti bisa,” ucap Krisna tertawa.

“Ya kau betul, sering lah kesini nanti bapak ajari secara gratis,” sahutnya.

“Pak … berhenti ada orang!” teriak Krisna langsung yang melihat ada orang di bawah

Pak john pun langsung menghentikan Eksa itu dan melihat kesekeliling sekali lagi.

“Mana? gak ada orang di depan,” kata pak John memastikan sekali lagi kalo yang di lihat nya tidak salah.

“Tadi ada Pak beneran,” kata Krisna yang celingukan mencari orang yang di lihat nya tadi di depan sana yang memakai seragam sama persis dengan pekerja di sini.

“Mungkin kamu salah lihat, tuh kan ga ada,” kata pak John menunjuk kedepan yang tidak ada orangnya.

“Yah mungkin aku salah lihat pak, maaf ya pak,” ucap krisna akhirnya.

“Ya sudah kamu turun saja gabung dengan yang lain, besok kalo mau belajar lagi datang kesini pasti bapak ajari.”

“Ok pak, terimakasih banyak,” ucap Krisna

Laki-laki itu mengangguk, Krisna pun turun dan mendatangi Abi

“Kok sebentar Kris?” tanya pak Hendri.

“Iya pak tadi ada kejadian aneh,” jawab Krisna.

“Kejadian aneh apa?” tanya mereka serempak.

Terpopuler

Comments

Park Kyung Na

Park Kyung Na

👍👍

2023-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!