Lambaian Seseorang

Saat mereka asyik duduk makan di meja makan sembari berguau tiba-tiba terdengar suara seseorang, rupanya pak Darno baru saja masuk.

“Wah. kalian sedang makan rupanya tapi kok cuma berdua kemana yang lain?” tanya pak Darno.

“Di kamarnya pak, kebetulan  mereka sudah makan duluan tadi, mari pak makan ,” jawab bu Sarah sembari menawari pak Darno makan.

“Sudah kalian makan saja saya belum mandi soalnya, dan saya makan di sebelah saja pasti bi Siti juga sudah mempersiapkan makanan. Oh iya kalau kalian kesepian datang ke sebelah saja ngobrol-ngobrol rame di sana banyak teman, kalo gitu bapak kesebelah dulu mau mandi, tutup pintu nya sudah mau senja,” kata pak Darno melangkah pergi.

Abi pun mengikuti langkah nya begitu beliau sudah agak jauh ia menutup pintu  itu, benar saja hari sudah mulai gelap.

Abi pun berjalan meninggalkan pintu itu untuk pergi menuju kamarnya. Baru beberapa langkah melewati meja makan, bu Sarah memanggilnya.

“Ya Bu ada apa?” tanya Abi sambil kembali mendekati meja makan.

“Besok Apel pagi jam delapaan bersama karyawan  yang  lain jangan sampai telat nanti pak Darno marah, kalian tau sendiri medan di sini tidak lah mudah jadi semua  harus tepat waktu agar semua tidak terlambat di pertambangan,” ucap bu Sarah.

“Baik bu.”

Abi pun pergi meninggalkan bu Sarah sendirian di meja makan ia lalu masuk ke dalam kamar, terlihat Krisna dan Doni tengah asyik memainkan ponselnya masing-masing.

Abi pun mendaratkan tubuhnya ke kasur.

“Oh iya kata pak Darno, kalau ingin rame di rumah sebelah banyak orang dan sekalian kenalan sama karyawan yang ada di sini,” ucap Abi sembari melipat kedua tangannya di belakang kepala.

“Besok ajo Bi capek,” sahut Doni.

“Menurut  kalian tempat ini bagimana?”

“Bagaimana apanya?” tanya Abi.

“Ya menurut kalian ada yang aneh gak?” 

Bukannya membalas pertanyaan Abi, mereka berdua malah tertawa sambil memandang aneh ke arah Abi.

“aku gak tahu kalo kamu suka hal-hal yang aneh.”  ucap Krisna.

“Kalian ini aku serius,  ya sudah lah terserah kalian.” 

Abi memilih untuk membiarkan mereka berdua cekikikan tertawa, Ia mengurungkan niatnya untuk bercerita tentang keanehan yang ia alami tadi.

Abi pun membuka laptop miliknya, ia mulai mengerjakan  tugas kuliah yang belum sempat selesai.

Namun, entah kenapa tiba-tiba fikirannya teringat dengan gadis berbaju merah yang ia lihat saat berada di pasar,  bayangan gadis itu kembali muncul di benaknya, senyum manisnya membuat Abi terus terbayang.

‘Kapan aku bisa berjumpa lagi dengan nya?’ batin Abi.

pikirannya melayang-layang tanpa sadar Abi melupakan tugasnya ia hanya sibuk menghayal tentang gadis cantik itu. Hingga ia tidak jadi menyelesaikan tugasnya dan lebih memilih untuk tidur.

Langit gelap perlahan berubah warna, bias cahaya dari sang surya mulai terlihat dari ujung langit. Aroma embun serta tanah yang basah benar-benar terasa.

Terdengar sesekali suara hewan-hewan liar di dekat base camp. 

Abi beserta yang lainnya bersiap untuk apel pagi, di sebuah tanah lapang yang ditumbuhi rumput liar berkumpul banyak orang dengan mengenakan atribut lengkap.

Saat apel pagi dimulai pak Darno memberi arahan kepada para pekerja yang baru bergabung. Tidak lupa ia juga memberi arahan kepada Abi dan yang lainnya.

“Baiklah  kalian sudah tau tujuannya masing-masing jadi kalian berlima ikut saya melihat bagaimana keadaan penambangan batu  bara di lakukan di sana, baik kalau begitu mari bersiap berangkat, apel pagi selesai.” kata pak Darno menyudahi apel pagi kali ini.

Abi menghela nafas panjang, Abi melirik Sisil yang berada di sampingnya, mereka pun naik mobil yang sama yang mereka naiki kemarin.

“Kenapa kamu senyum- senyum?” bisik  Abi kepada Sisil.

“Kita akan  siap bertempur dan menjadi hitam seperti batu bara,” bisiknya.

Spontan Abi menjutak kepala Sisil, Sisil pun membalas nya dengan mencubit pinggang Abi.

“A-aduh sakit!” pekik Abi.

“Cubit lagi aja Sil biar kapok dia,” ucap Doni tertawa.

mobil itu berguncaang - guncang karna medan jalan nya yang bergelombang akibat di lewati truk-truk besar,  mobil yang mereka naiki akhirnya sampai di pertambangan.

 Mereka pun turun dari mobil tidak ada yang tidak melonggo melihat jalan melingkar yang cukup dalam seperti lubang-lubang besar mirip kawah lebar sekitar 200x300m, truk-truk besar mulai masuk ke dalam lubang itu tanpa rasa  takut dan di bawah sana sudah ada beberapa ekskavator yang sudah menaik kan batu-batu hitam itu ke dalam bak truk.

“Baik, kalian boleh mengerjakan tugas kalian, kalau kalian mau mengerjakan sesuatu yang perlu kalian bisa cari ibu di kantin sana ya,” ucap bu Sarah menunjuk bagunan yang ada di seberang.

“Baik Bu,” ucap mereka serempak.

Abi pun mulai mengeluarkan ponselnya yang ada di saku celananya begitupun dengan yang lain dan mereka pun mulai berpencar.

“Wah dunia ini sangat hebat ,” ucap Sisil. 

Saat Sisil membuka kamera yang ada di ponselnya dan berniat untuk membuat video, terlihat seseorang melambai-lambaikan tangannya ke arah Sisil seperti memanggil.

Sisil pun melangkah maju sambil terus memperhatikan layar ponselnya, orang itu masih melambaikan tangannya Sisil pun kembali melangkah kan kaki nya maju ke depan.

“Sisil Awas!!” 

Abi pun menarik lengan Sisil menjauh dan Sisil pun tersentak kaget

“Ada apa sih Bi? Tanya Sisil heran.

“Ada apa kalu bilang? Lihat di depan kamu itu apa,” Abi menunjuk kebawah.

Sisil pun menoleh, “Astaga,” ucap Sisil kaget.

Begitu melihat kebawah ternyata ia sudah di pinggir lubang tambang.

“Kamu mikirin apa sih? “ tanya Abi.

“Tadi aku melihat orang di sana lagi lambai-lambai tangan kaya lagi manggil aku, dan aku tidak lihat ada lubang di sini, beneran Bi sama sekali aku tidak melihatnya semuanya datar,” ucap Sisil sungguh-sungguh.

“Tidak ada orang disana Sil.”

“Tapi tadi ada Bi, dan ini tidak berlubang tapi datar.” Sisil bersikukuh dengan apa yang ia lihat.

“Oke kamu tenang, tidak apa-apa, aku ngerti kok kadang  sering terjadi seperti ini,” ucap Abi sambil  menarik Sisil menjauh dari area itu.

“Duduklah,” pinta Abi.

Namun Sisil masih tetap berdiri dan mengusap keringat yang membasahi keningnya ia hanya tidak bisa membayangkan kalo Abi tidak menariknya ia pasti sudah terjatuh dan tak tahu apa yang akan menimpanya mungkin sudah tinggal nama saja.

Sisil terduduk lemas, bu Sarah yang melihat Sisil dan Abi berteduh di bawah pohon pun berlari menghampiri.

“Ada apa Bi?” tanya bu Sarah yang menghampiri merek.

“Ga apa-apa bu hanya ….”

Belum sempat Abi meneruskan kata-katanya, Sisil sudah menarik tangan Abi dan Abi pun memandang Sisil yang seolah melarang nya mengatakan yang sebenarnya.

“Hanya apa Bi? Tanya bu Sarah lagi.

“Anu Bu, Sisil tadi hanya tidak sengaja mau jatuh, kurang hati-hati, keasikan rekam video, jadi dia sedikit syok, tapi sudah gak apa-apa kok Bu,” ucap Abi.

“Yakin gak apa-apa atau mau pulang saja biar di antar supir?”

“Gak apa-apa Bu, Sisil baik-baik saja,” Kata Sisil berdiri walau kakinya agak gemetar.

“Ya sudah kalian jangan dekat-dekat, lihat dari jauh kalo mau ke bawah ikut truk dari sana itu,” ucap bu Sarah menunjuk antrian truk yang mau masuk kelubang besar itu yang berada di sebelah kanan tak jauh dari mereka berdiri.

“Baik Bu,” jawab Abi.

Bu Sarah meninggalkan mereka berdua dan melangkah menuju kearah Krisna dan Doni.

“Kamu ga papa Sil? Tanya Abi.

Sisil menganggukkan kepalanya, “Bi, aku benar-benar tidak melihat lubang itu, semua terlihat seperti lahan yang kita injak ini, dan ada orang yang melambaikan tangan nya memanggil ku sungguh beneran aku gak bohong,” ucap Sisil lagi.

“Iya-iya aku percaya, tenanglah Sil, tapi kalo kita bicara sama yang lain belum tentu mereka percaya, nanti dikira kita malah lagi halusinasi. Tenanglah aku juga merasa tempat ini sedikit aneh, tapi mungkin itu persaan kita aja karna kita baru di sini belum terbiasa, tenanglah, oke.” 

Sisil hanya tersenyum seakan menyimpan ekspresi kagetnya itu kepada Abi.

“Ayo kita teruskan pekerjaan pertama kita, kita ikuti bapak-bapak itu untuk mencari informasi yang kita butuhkan siapa tau nanti bermanfaat untuk laporan kita,” sambung Abi.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

up

2023-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!