Ambar membatu mengobati luka Abi

“Aku melihat nya,” ucapnya sembari terus memperban luka yang ada di lutut ku, Ambar kembali duduk di kursi yang berada di samping ku.

“Ambar?”

“Apa?”Jawabnya dengan singkat

“ Apakah kamu masih bersekolah?” Ambar menggelengkan kepalanya.

“Tidak aku ingin kerja di kota saja,” sahut ambar

Kali ini Ambar menatap ku lekat entah kenapa dari tatapan mata nya kurasakan duka yang sangat dalam, bahkan luka yang aku alami tidak bisa menandinginya.

Ambar pun  menggelengkan kepalanya, Abi melihat  mata Ambar langsung berkaca-kaca

“Maaf,” ucap Ambar

 seketika Abi melihat Ambar bersedih.

“Maaf aku tidak bermaksud” sahut Ambar dengan wajah yang sedih.

“Jangan meminta maaf, kamu tidak salah,” ujar Abi.

“ Lalu kenapa kamu bersedih?” sambung Abi.

“ Karna kamu begitu baik Abi, andai aku bertemu dengan mu sejak dulu. aku pergi dulu,” ucap Ambar sembari berdiri lalu pergi

“ Ambar!” pekik Abi.

“ Terimakasih” sahut Ambar dengan singkat.

Ambar hanya mengangguk dan tersenyum tubuhnya pun menghilang di balik pintu, lagi-lagi Abi merasa aneh setiap Ambar menyentuh Abi, rasa sakit di tubuh Abi menghilang dan tidak merasakan sakit lagi.

 Abi berjalan menuju kamar dan berbaring di atas tempat tidurnya sebelum mata Abi terpejam terdengar deru suara mobil pak Wawan terdengar berhenti di depan Mes kami dan suara gaduh pun  langsung menghiasi rumah.

“Bi kamu tidur, ini titipan mu” ucap Sisil langsung masuk kekamar Abi.

“Nih kubelikan makanan, pasti kamu belum makan,” ucap Sisil sembari menyodorkan kantong plastik yang berisi makanan.

“Aku sudah makan Sil.”

“Makan sama apa bi Siti tidak datang, karena izin sakit” Kata Doni.

“Tadi ada yang gantiin kok, aku di masakin nasi goreng udang kesukaan ku” sahut Abi.

“Oh, baguslah nasi goreng masih apa tidak?” Tanya Krisna antusias

“Mana aku tahu tadi aku langsung di ambilkan di piring dan tidak aku memeriksa. Kamu periksa aja sendiri ke dapur.”

“Ya sudah aku taruh di meja makan ya, nanti buat kamu makan siang, malam masak mie sendiri-sendiri atau ceplok telor,” ucap Sisil sembari keluar

“Yah kok gitu Sil, kamu dong masakin masa ga bisa masak?” protes krisna.

“Bodo!” seru Sisil lalu pergi.

Abi hanya tersenyum mendengar ledekan Krisna kepada Sisi, menurut sepengetahuan Abi Sisi seorang gadis yang pandai memasak, hanya di sini aja dia males, mungkin karna capek.

“Kejam sekali Sisil jadi cewek, tidak jadi naksir aku,” celetuk Doni

“Sadar diri Don kamu juga bukan tipe Sisi,” ucap Abi meledek Doni sambari tertawa

“Kau ternyata yang lebih kejam Bi,” sahut Doni

“Makanya Don, jadi cowok jangan gendut-gendut, kayak aku nih atletis jadi banyak cewek yang naksir,” Sahut Abi meledek Doni.

 Mendengar perkataan Krisna Doni pun tertawa ngakak

“Hahahahaha tidak salah denger bukannya kamu masih jomblo Bi,” ledek Krisna.

“Aku kan jomlo disini, di luar ya tidaklah,” sahut Abi membela diri

“Abi itu yang jomblo akut, jangan-jangan kamu juga masih belum pernah pacaran alias masih perjaka ting-ting hahahaha,” Krisna tertawa ngakak sampe memegangi perutnya.

Sisil yang mendengar dari keributan di kamar Abi

“Kenapa mereka itu rebut sekali,” ucap Sisil dari dalam kamarnya

“Biarkanlah Sil mungkin mereka lagi bahagia,” celetuk bu Sarah

“Tapi Sisil jadi ga bisa konsen ngerjakan tugas Bu.”

“ Kamu ini di suruh istirahat malah ngerjakan tugas, santai aja Sil.”

“Biar lupa ama kejadian kemaren Bu.”

“ Bagaimana kamu bisa lupa sil, yang kamu kerjakan semua nya juga berkaitan dengan yang disana, semua itu tidak aharus di lupakan Sil, kita hanya harus membuat diri kita tidak trauma dengan kejadian kemaren itu aja.”

“Ibu benar masa lalu memang tidak bisa kita lupakan, tapi kita juga tidak boleh terlalu mengingat nya kecuali untuk di jadikan pelajaran untuk masa sekarang, trimakasih Bu atas nasehat nya akan selalu Sisil ingat sampai kapan pun.” ucap Sisil sambil tersenyum kearah bu Sarah.

Angin kencang berhembus saat mereka  berlima asik ngobrol di ruang tamu yang tidak terlalu besar itu.

“Kayaknya mau hujan lagi,” celetuk Krisna tiba-tiba.

“ Kayak nya sih gitu Kris,” Jawab ku

“Enggak apa-apa hujan sekarang yang penting besok jangan, tidak enak kalau hujan-hujan pergi ke tambang,” Imbuh Doni 

“Mana bisa kerja kalo hujan,” Jawab Krisna

“Kalian ini sudah kayak kucing sama anjing, tidak sopan ada Bu Sarah!” tegur Sisil.

“Tidak apa-apa Sil, Ibu juga pernah muda, santai aja di sini kita teman,” sahut Bu Sarah dengan terseyum.

“Tuh bU Sarah aja ga papa kenapa jadi lo yang sewot.”

“Bukan sewot, tapi kalian itu harus tau adab,” ujar Sisil yang kesal dengan mereka.

“Tuh kan jadi kalian yang kayak kucing dan anjing,” ledek Abi.

Tiba-tiba ponsel milik Abi berbunyi. Abi segera mengambilnya dan melihat pangilan masuk ternyata ibu Abi  yang meneleponnya. Abi pun segera berlari masuk ke kamar agar dapat bicara dengan ibunya tanpa di ganggu.

“Hallo Bun?”

“Bagaimana kabar mu Abi tidak ada menelepon Bunda.”

“Maaf Bun, Bian sangat sibuk di sini, sampe lupa, maaf ya Bun maaf.”

“Iya tidak apa-apa sayang yang penting kamu jaga kesehatan, Bunda mimpi kamu terus beberapa hari ini, kamu sehat kan Abi?”

“Sebenarnya kemaren Abi agak kurang enak badan Bun.”

“Tuh kan benar perasaan Bunda, bagaimana dengan Sisil?

“Sisil sehat Bun, dia yang selalu rawat Abi.”

“Sukurlah kalo gitu kamu baik-baik di sana, jangan telat makan biar ga sakit.”

“Iya Bun, wah turun hujan Bun, di sana hujan ga Bun?” Kata Abi di telepon mendengar hujan yang mulai jatuh di atas atap kamar.

“Tidak Bi di sini jarang hujan.”

“Bun suara Bunda hilang-hilang tidak kedengaran Bun, Bun,” panggil Abi di dalam telepon dan telepon pun terputus.

Bu Hamidah menghela nafas panjang hati nya masih saja was-was sampe sekarang dia hanya mampu mendoa kan anak nya semoga selamat sampe pulang tidak satu apa pun terjadi pada nya. 

Abi juga hanya bisa menghela nafas, karna dia juga khawatir kalo Ibunda nya akan selalu menghawatirkan dirinya terus menerus, karna dia tak pernah sejauh ini meninggalkan ibunda nya.

 Hujan semakin turun dengan deras nya di sertai petir yang menyambar dan saling bersahutan terdengar suara Sisil yang menjerit karna ketakutan dan bersembunyi di balik selimutnya sedangkan yang lain nya sudah tertidur dengan pulas serasa tak mendengar apa pun.

keesokan pagi nya tetes-tetes hujan itu masih tersisa menetes dari atap rumah matahari terlihat namun masih di selimuti awan-awan yang tipis namun suasana sudah rame di halaman Mes nya masing–masing deru kendaraan sudah terdengar bersahutan karna para sopir nya sudah mulai memanas kan mesin kendaraan masing-masing.

“Wow,” ucap Sisil terlihat bibirnya memoncong begitu tau kendaraan apa yang akan dinaikinya. 

Bukan hanya Sisil kami pun terheran-heran melihatnya karna kendaraan ini sangatlah unik bentuknya seperti truk tapi tidak ada bak nya hanya papan-papan saja yang ada di bagian body belakangnya dan tidak ada besi atau kayu yang mengitari pinggirnya.

“Gimana naik nya,” celetuk bu sarah

“Sini Bu lewat bannya langsung loncat naik saya bantu,” kata laki-laki yang ada di atas kendaraan itu.

 Abi pun naik di bantu laki-laki itu semua tertawa ngakak terlebih Sisil yang sangat kesulitan menaikinya.

“Pak kendaraannya antik sekali apa nama nya?” tanya Abi

“Grandong De mobil ini khusus untuk muatan kayu yang besar-besar jangan heran dulu sebelum dengar suarannya.

Sang sopir pun menstater kendaraan itu dan benar saja Abi langsung terlonjak kaget karna suara nya seperti kapal klotok nyaring sekali, terlihat bapak yang mengemudikan mobil itu tertawa melihat ekspresi kami.

“Pegangan dengan yang lainnya kalo tidak mau jatuh.”

Sisil berteriak dan langsung memegang lenganku dengan erat Abi pun tertawa melihat kekonyolan Sisil.

“Bi!” teriak Sisil karna suara nya kalah dengan suara mesin grandong itu

“ Apa”

“Kalo kita jatuh terpental gimana.”

“Enggak bakalan Sil, tenang saja sopirnya sudah ahli.”

“Huuu … seru sekali” teriak Doni

“Seru apanya Don?” teriak bu Sarah

“Seru Bu karna baru kali ini naik truk berasa naik kapal,” Doni tertawa ngakak.

Mendengar ucapan Doni yang lain pun ikut tertawa membenarkan.

Secara tiba-tiba saja mobil Grandong yang mereka naiki tersendat sendat di tengah perjalanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!