Berulang kali Galexia menatap jam tangan digital yang melingkar di lengan kirinya, gadis itu terlihat mulai bosan- kedua matanya terus saja tertuju ke arah pintu gerbang rumahnya, seolah tengah menanti kedatangan seseorang. Orang yang kemarin menjanjikan akan membawanya ikut serta saat bekerja, Galexia benar benar penasaran di buatnya.
kerja serabutan? Apa saja yang dilakukan pria itu setiap harinya?
"Divta nya belum sampai?" Crystal yang sedari tadi memantau gerak gerik Galexia dari arah dapur, pada akhirnya tidak tahan untuk menemui anak gadisnya.
Ibu dari satu orang putri itu mendekat ke arah Galexia, menatap wajah tidak senang sang putri. Crystal tahu kalau saat ini Galexia tengah kesal menunggu kedatangan calon menantunya, entah apa yang Pradivta janjikan pada gadis itu hingga membuatnya gelisah dan terlihat tidak sabaran.
"Tau ah! Bodo amat," ujarnya kesal.
Galexia mencebikan bibirnya, gadis itu memilih untuk masuk kedalam rumah dan berjalan cepat menuju tangga. Dia tidak akan lagi menunggu atau pun menghubungi pria yang tidak tepat waktu itu.
Tapi saat langkahnya baru setengah jalan, Galexia tiba tiba saja berhenti- dia terlihat berpikir sejenak lalu kembali menuruni anak tangga dan berjalan cepat menuju arah luar.
Crystal yang tengah menyusun bunga di ruang tengah pun terkejut di buatnya, wanita itu hendak membuka suara tapi didahului oleh Galexia yang berseru kencang tanpa menatap ke arahnya.
"AKU KELUAR DULU, MI!"
Galexia meraih helm full face yang tergeletak di tempat biasa dia menyimpannya, gadis itu melangkah cepat menuju garasi tanpa peduli dengan teriakan sang Mami dari dalam rumah.
"XIA, MAU KEMANA? JANGAN KEMANA MANA SEBELUM DIVTA DA-,"
Ucapan Crystal terhenti saat mendengar deru sepeda motor menjauh dan keluar dari area rumah, wanita itu berlari ke arah luar mencoba untuk menghentikan anak gadisnya, tapi sayang Galexia sudah menjauh dan tidak lagi terlihat oleh matanya.
Crystal menghela napas kasar, dia mencoba untuk tidak panik dan membuat Galaska menyusul putri semata wayang mereka yang bebal itu. Crystal hanya berharap Galexia baik baik saja dan tidak melakukan hal yang membahayakan dirinya, karena Crystal tahu kalau Galexia tengah kesal gadis itu akan ugal ugalan saat mengendarai motor atau pun mobil bahkan bisa lebih dari itu.
Di tempat lain Galexia memacu kuda besinya dengan kencang, motor sport hitam yang dia kendarai membelah jalanan padat yang di lewati nya. Bahkan tidak sedikit kendaraan yang didahuluinya dengan mudah.
Belum ada tempat yang akan di tuju olehnya sekarang, Galexia tidak tahu harus menghentikan laju motornya dimana dan kemana. Dia sesekali memejamkan kedua matanya saat otaknya buntu, tapi tidak lama sebuah tempat terlintas di kepalanya- tanpa membuang waktu lagi Galexia melakukan sepeda motornya lebih kencang lagi.
💞
💞
💞
Dua kelompok tengah saling berhadapan, debur ombak menghantam dermaga menjadi simfoni sambutan pertemuan mereka. Transaksi ilegal yang tengah mereka lakukan saat ini membuat kedua kelompok itu terlihat lebih waspada, puluhan kilo heroin dan ribuan butir pil ekstasi menjadi pemeran utama disini. Tidak ketinggalan milyaran rupiah uang yang terbungkus rapih di dalam dua koper besar yang di bawa salah satu kelompok hitam itu, bersiap untuk berpindah tangan.
Terlihat cukup menegangkan, mereka semua terfokus pada transaksi yang melanggar hukum yang tengah terjadi, hingga tidak menyadari kalau tempat itu sudah terkepung oleh sebuah tim elit dan profesional yang siap untuk melumpuhkan kedua komplotan perusak generasi bangsa.
Masing masing anggota tim sudah bersiap di tempat masing masing, lokasi yang steril mempermudah mereka untuk mengeksekusi semua komplotan yang tengah fokus melakukan transaksi.
Tapi sepertinya mereka kecolongan kali ini, tidak jauh dari lokasi penggerebekan ada seseorang tengah duduk di tepi dermaga, memandang lautan luas nan biru yang sudah lama tidak dia lihat. Kedua kaki jenjangnya mengayun, mata abu abunya menatap gulungan ombak yang membelah dermaga. Dia terlalu terlena, tidak menyadari kalau tempat yang di singgahi nya itu menjadi area transaksi ilegal dan tengah di pantau oleh tim khusus yang sudah bersiap untuk menangkap semua orang yang terlibat disana.
Hembusan angin membuat kedua matanya terpejam, cukup lama dia melakukan hal itu- hatinya dan pikirannya terasa lebih tenang dari sebelumnya. Nyanyian burung camar semakin membuatnya ingin berlama lama menutup mata, di tambah sejuknya angin laut yang berhembus kencang menerpa tubuhnya. Tapi ketenangan itu tidak berlangsung lama, kedua telinganya menangkap keributan dan beberapa letupan senjata api yang tidak jauh dari lokasinya.
Kedua matanya terbuka, dia menoleh dan reflek berdiri- dahinya mengernyit dalam saat melihat beberapa orang berlarian layaknya ayam yang tengah di kejar oleh musang. Kedua kakinya reflek mundur saat melihat orang orang itu mendekat ke arahnya, bahkan dia bersiap untuk ikut berlari meninggalkan tepian dermaga sebelum orang orang itu kian mendekat.
"Berhenti dan menyerah lah secara baik baik, atau timah panas akan mengenai salah satu kaki kalian!" seruan penuh peringatan tidak membuat mereka berhenti, termasuk seorang gadis yang juga ikut berlari menjauhi orang berpakaian hitam yang saat ini tengah mengacungkan sebuah senjata api ke udara sebagai peringatan terakhir sebelum menembus pada salah satu kaki mereka.
HAYOLOH, ANAK GADIS ORANG DI PHP IN
SESEKALI SENYUM JANGAN JUDES MULU YA🤣🤣🙈🙈🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Abie Mas
apo crota
2023-12-02
3
HARTIN MARLIN
semoga aja Xia gak kesandera atau kena tembak
2023-06-20
1
StAr 1086
salah milih tempat nongki tuh xia....
2023-05-28
1