Biar Aku Yang Tangani

Galexia bersiul kecil sembari menuruni anak tangga dengan tergesa. Gadis berwajah bule itu terlihat begitu bersemangat hari ini, di tangan kirinya sudah ada kunci motor yang akan dia tunggangi untuk menuju ke suatu tempat.

"Mau kemana kamu?"

Langkah Galexia terhenti saat melewati ruang tengah, gadis itu berbalik- satu alisnya terangkat saat melihat sang Ayah sudah menatapnya penuh rasa penasaran. Bahkan kedua mata pria itu mulai memindai nya tanpa terlewat dari atas hingga bawah.

"Ya kerja lah, emangnya mau ngapain lagi, Pi?" sahutnya santai.

Galexia kembali melangkah, tapi gerakannya terhenti lagi saat dia mendengar panggilan Galaska. Sang gadis berdecak dalam hati, dia mendengus pelan sebelum berbalik dan kembali menghadap sang Ayah yang masih menatap penuh intimidasi.

"Kerja apaan?! Ganti tuh baju, diem dikamar!"

Galaska mendelik, dia memberikan peringatan pada putri semata wayangnya tidak ingin di bantah membuat gadis itu menghentikan kedua kalinya kesal. Galexia terlihat seperti seorang bocah yang tengah dilarang Ayahnya untuk bermain diluar.

"Aku udah janji sama Tante Berliana mau jagain butik hari ini, Papi gak bisa dong nyalahin kontrak kayak gini. Aku udah dibayar di muka nih, kalo ngebatalin bisa kena denda!" celoteh Galexia penuh kekesalan.

"Ganti ganti! Kagak ada jaga jagaan, entar Papi yang ngomong sama Tante kamu. Masuk masuk, ayo masuk lagi kekamar. Nanti kalo Divta datang terus nanyain kamu gimana, kagak ada kerja kerjaan nanti Papi yang nambahin uang jajan kamu!"

"Aaiihh Papi bikin kesel! Sekarang pilihannya, izinin aku jagain butik Tante atau balik lagi balapan?!"

Galexia masih tidak mau mengalah, dia mempertahankan keinginannya menerima tawaran Berliana untuk menjadi petugas keamanan di Diamin Queen beberapa waktu kedepan, karena petugas keamanan yang biasa menjaganya terlibat kecelakaan beruntun.

"Lexia, jangan bikin Papi sawan ya! Kamu udah mau nikah, jadi tolong jangan bikin Papi sama Mami kamu kena vertigo. SAYANGGGG ANAK KAMU INI, ASTAGA BIKIN NAIK DARAH!" Galaska berteriak kencang saat merasa kalau dirinya tidak sanggup untuk menghadapi Galexia.

"Bodo amat! Aku mau ke butik!"

Galexia berlari menghindari Galaska, dia tidak peduli dengan panggilan sang Ayah yang terus saja berteriak memperingatinya. Gadis itu terburu buru menunggangi motor sport yang biasa digunakannya, padahal Galaska sudah berulang kali menggembok benda itu agar tidak dapat di gunakan lagi, tapi entah kenapa Galexia tetap saja bisa membongkar nya.

Suara keras deru motor keluar dari kediaman Galaska, pria paruh baya itu mengusap dadanya dramatis- kedua matanya menatap nanar ke arah punggung kecil yang mulai menjauh hingga menghilang di balik gerbang. Sementara Crystal, wanita itu baru saja datang sembari membawa minuman pesanan suaminya dan beberapa camilan ringan.

"Abang kenapa sih teriak teriak? Itu suara motor siapa?"

Galaska menolah, pria itu menghirup napas dalam dan menghembuskannya kasar. Dia mendekat pada istrinya, meraih nampan dan meletakannya di atas meja dengan kasar.

"Kita buat anak lagi yuk, pokoknya yang ini mau cowok aja gak usah cewek!"

Dahi Crystal mengerut, kedua matanya mengerjap pelan mendengar penuturan suaminya. Bahkan saat Galaska menariknya ke arah tangga dia tetap tidak berkutik dan menurut patuh.

"Abang mau bikin anak apa? Aku belum selesai manggang kue nya, Lexia kemana? Abang mau bawa aku kemana, AAKKKHH PANGGANGAN BELUM DIMATIIN!" pada akhirnya Crystal berteriak kencang saat Galaska menggendongnya dan membawanya masuk kedalam kamar.

🐍

🐍

🐍

Galexia memberhentikan laju motornya tepat saat lampu lalulintas berwarna merah, gadis bertubuh proposional itu terlihat fokus kedepan tanpa ingin mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Suasana jalanan yang cukup ramai membuatnya ingin segera sampai ketempat tujuan, bahkan helm full face yang di pakainya cukup membuat lehernya pegal. Sudah lama dirinya tidak mengendarai motor ini dan memakai helm yang terasa berat, padahal dulu saat masih mengikuti ajang balap liar Galexia tidak pernah memiliki masalah dengan beratnya helm yang dia pakai.

Gadis itu berdecak kecil dibalik helm yang di pakainya, bibir sexynya terus saja mengecap saat lampu lalulintas tidak kunjung berubah warna. Kalau saja dirinya tidak memikirkan Galaska dan Crystal, mungkin sudah sedari tadi Galexia menerobos lampu lalulintas.

Tidak lama setelah gadis itu mengumpati lampu merah yang terus saja menyala, akhirnya seru suara bising yang keluar dari kenalpot motornya kembali terdengar. Bahkan sekarang terdengar lebih kencang dari sebelumnya, gadis itu sudah seperti penguasa jalanan padahal dia sendiri suka sekali memarahi anak anak remaja yang membawa motor secara ugal ugalan. Tapi ternyata dalam waktu yang terdesak Galexia juga melakukannya, bersyukur tidak ada petugas polisi lalulintas yang berjaga di jalanan itu.

Sementara di tempat lain, disaat Galexia tengah bersenang senang membelah jalanan ibu kota, beberapa orang yang tengah berkumpul di sebuah ruang interogasi terlihat cukup santai saat membahas misi yang akan mereka ambil malam ini.

Seorang gembong narkoba yang beberapa kali ini berhasil kabur dari sergapan anggota kepolisian dari daerah lain, dan kabarnya malam ini sang gembong akan ikut membaur di salah satu acara ilegal yang diadakan para anak konglomerat yaitu balapan liar.

Kabarnya sang gembong akan menyasar para anak muda dan mudi yang mengikuti acara berbahaya itu, menjual ekstasi dan sabu dalam bentuk utuh yang kemungkinan besar dicampurkan pada minuman yang dikonsumsi mereka nanti.

"Pemain lama, tapi cukup berbahaya. Dia pandai menyamar dan pandai melarikan diri. Narkoba yang dia edarkan tidak main main, bahkan dia juga menjual banyak morfin di LA."

Pria bertopi hitam dan yang lainnya terlihat fokus mendengarkan salah seorang rekan mereka tengah menjelaskan secara detail siapa yang akan dieksekusi malam ini.

Gembong yang cukup berbahaya

Pasti bokingan nya bukan orang biasa hingga pihak berwajib di negara ini dan Amerika sana tidak mampu menangkapnya dengan cepat.

"Dia juga akan bergabung dengan para pembalap liar untuk berkamuflase, mengikuti beberapa pertandingan agar tidak terlalu mencolok. Dan ini beberapa orang yang sering mengikuti balapan secara langsung, hadiahnya tidak main main Ndan, sampai bisa tembus 100 juta sekali menang. Para anak konglomerat itu sepertinya memiliki banyak uang dari orang tua mereka."

Pria bertopi hitam itu meraih beberapa lembar kertas yang berisikan biodata serta foto para rider yang sering keluar masuk kantor polisi. Ada beberapa dari mereka masih berusia di bawah 20 tahun, dan berstatus pelajar hingga mahasiswa dan siswi.

Beberapa lembar kertas sudah dia baca dan teliti, hingga sampai di kertas terakhir kedua matanya membulat, dahinya mengerut dalam, bahkan menatap tidak percaya pada foto ukuran 3R yang di lihatnya saat ini.

"Dia?"

"Oh dia, dia satu satunya rider cewek di arena balap Ndan. Satu satunya cewek juga yang sering keluar masuk kantor kita, bukan karena kriminal tapi ya begitulah. Pernah tawuran, dan yang terakhir ya balapan liar," jelas sang rekan.

Sementara sang pria bertopi hitam itu masih menatap kertas itu tanpa berkedip. Sudut bibirnya terangkat satu baris, bahkan pria berwajah tampan dan manis itu menyandarkan tubuhnya dengan nyaman sembari memandanginya tanpa bosan.

"Dan satu lagi, dia merupakan cicit dari Mantan Alpha yang paling di takuti oleh para penjahat, Ilham Samudera. Tapi ya, entahlah kenapa dia bisa begitu? Untung cantik dan sexy, jadi kalau dia masuk lagi ke kan-," ucapan pria berkaos hitam itu terputus saat melihat lirikan tajam sang Komandan Misi yang terarah padanya.

Kenapa, apa ada yang salah dengan ucapannya?

"Baiklah, semuanya sudah jelas. Kita akan kesana malam ini, dan soal gadis nakal ini aku yang menanganinya!"

Para anggota lain mengangguk patuh mendengar keputusan sang Komandan Misi begitu juga dengan pria tadi.

Sementara di tempat lain, Galexia sudah sampai di lokasi. Dia buru buru turun dari motor dan merogoh ponselnya yang terus saja bergetar.

"Siapa sih, kagak tau apa gue masih di jalan!"

Sebuah pesan masuk dengan nomor kontak yang belum tersimpan. Mungkin gara gara dirinya ganti ponsel jadi semua nomor yang dulu ada hilang tak berbekas, karena dia belum sempat memback up data.

📱+6285577**** { Bali di jalan merdeka nanti malam, 150 juta kalo bisa ngalahin si Renald. Kita tunggu lo datang Galexia, hehe entar gue share lock dah lokasinya, dah cantik kita kangen sama lo😘😘}

Bali? Galexia menaikan satu alisnya, dia tahu apa arti singkatan itu.

Balap liar!

Tanpa menanggapinya dia kembali melangkah masuk menuju loby butik dan akan segera melakukan tugasnya sebagai keamanan tempat ini untuk beberapa hari kedepan, demi uang DP yang sudah dia pakai.

NAH LOH GIMANA TUH

PERKARA NOMOR KOLOR DAH SELESAI, SEKARANG PERKARA GADIS NAKAL🙈🙈🙈🙈

**MAAF YA HARI INI UP NYA AGAK SORE, OTHOR UDAH DI LANDA KONTRAKSI PALSU JADI YA GITU DEH, LAGI MENIKMATI.

SEMOGA CEPAT LAUNCHING DEDE UTUNNYA SEHAT SELAMAT DUA DUANYA DO'AIN YA SAYANG SAYANG KU MOGA MINGGU MINGGU INI DEDE UTUN UDAH MAU LIHAT EMAKNYA YANG TUKANG HALU INI🙈🙈😘😘😘**

Terpopuler

Comments

Tri Winarni

Tri Winarni

💪💪👍👍

2024-01-13

0

Abie Mas

Abie Mas

cln istri mau cr mslh ndan

2023-12-02

1

flowers city

flowers city

🤣😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Sang Pengintai
2 Bersiap Untuk Bertemu
3 Berbicara Empat Mata
4 Perkara Nomor
5 Masih Perkara Nomor
6 Biar Aku Yang Tangani
7 Kencan Pertama
8 Rahasia Aman
9 Gadis Nakal
10 Mas Divta
11 Dari Emak Duren
12 Kepekaan Galexia
13 Pertunangan
14 Adegan Di Dermaga
15 Introgasi
16 Perhitungan
17 Nada Keangkeran
18 Tawaran Pengganti
19 Promo Novel Kece, Dibaca Ya Sayang
20 Mengambil Keputusan
21 Bayaran Setimpal
22 Memutar Otak
23 Kecolongan
24 Memburu Monyet Liar
25 Ternyata Dua Ekor Topeng Monyet
26 Jujur Atau Tetap Berbohong
27 Siapa?
28 Siapa 2
29 Ketahuan?
30 Tak Berkutik
31 Mau Bagaimana lagi, Sudah Jodohnya
32 Joki Pengganti
33 Tawaran Yang Menggiurkan
34 CERITA BARU PRINCESS ANYELIR
35 Tekad
36 Calon Manten On The Way
37 Berita Duka
38 SAH
39 Pasangan Aneh
40 Sendiri Lagi
41 Mau Bermain?
42 Kesepakatan
43 Menunggu Janji
44 Pending!
45 Pasar Malam
46 Siapa?
47 Import Rasa Lokal
48 Bersiap!
49 Target
50 Tamu Tak Diundang
51 Panic Attack
52 Segera Menuntaskan Masalah
53 Berubah 180 Derajat
54 Mereka Bergerak
55 Waspada
56 Tamu Tak Diundang
57 Mengusik Jiwa
58 Jinak
59 Bukan Wanita Lemah
60 Dia Hanya Milikku
61 Mood Galexia
62 Ada Yang Aneh
63 Mantap Kali
64 Kehamilan Galexia
65 Nasi Goreng Telor 2
66 Si Kembar L
67 AYO RAMAIKAN
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Sang Pengintai
2
Bersiap Untuk Bertemu
3
Berbicara Empat Mata
4
Perkara Nomor
5
Masih Perkara Nomor
6
Biar Aku Yang Tangani
7
Kencan Pertama
8
Rahasia Aman
9
Gadis Nakal
10
Mas Divta
11
Dari Emak Duren
12
Kepekaan Galexia
13
Pertunangan
14
Adegan Di Dermaga
15
Introgasi
16
Perhitungan
17
Nada Keangkeran
18
Tawaran Pengganti
19
Promo Novel Kece, Dibaca Ya Sayang
20
Mengambil Keputusan
21
Bayaran Setimpal
22
Memutar Otak
23
Kecolongan
24
Memburu Monyet Liar
25
Ternyata Dua Ekor Topeng Monyet
26
Jujur Atau Tetap Berbohong
27
Siapa?
28
Siapa 2
29
Ketahuan?
30
Tak Berkutik
31
Mau Bagaimana lagi, Sudah Jodohnya
32
Joki Pengganti
33
Tawaran Yang Menggiurkan
34
CERITA BARU PRINCESS ANYELIR
35
Tekad
36
Calon Manten On The Way
37
Berita Duka
38
SAH
39
Pasangan Aneh
40
Sendiri Lagi
41
Mau Bermain?
42
Kesepakatan
43
Menunggu Janji
44
Pending!
45
Pasar Malam
46
Siapa?
47
Import Rasa Lokal
48
Bersiap!
49
Target
50
Tamu Tak Diundang
51
Panic Attack
52
Segera Menuntaskan Masalah
53
Berubah 180 Derajat
54
Mereka Bergerak
55
Waspada
56
Tamu Tak Diundang
57
Mengusik Jiwa
58
Jinak
59
Bukan Wanita Lemah
60
Dia Hanya Milikku
61
Mood Galexia
62
Ada Yang Aneh
63
Mantap Kali
64
Kehamilan Galexia
65
Nasi Goreng Telor 2
66
Si Kembar L
67
AYO RAMAIKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!