****
Tepat setelah Aiden dan Luna melakukan janji suci pernikahan, mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri. Bisa terlihat jelas kalau Aiden sama sekali tidak ada rasa apapun saat menikahi wanita yang katanya sedang mengandung anaknya ini. Aiden melakukannya hanya sebatas tanggungjawab saja. Bahkan saat melakukan ciuman sumpah, Aiden hanya mencium kening Luna. Sungguh, pikirannya saat ini tertuju pada
Sementara si pengantin wanita, ia sangat bahagia karena sudah menikah dengan pria yang ia cintai. Dia juga menyandang gelar sebagai nyonya Dacosta, pria yang menjadi pemilik sekaligus pemimpin perusahaan adidaya di negara itu.
Akhirnya, aku resmi menjadi istri Aiden.
Ketika terdengar riuh tepuk tangan bergema di aula hotel mewah itu, tiba-tiba seseorang menerobos masuk ke dalam aula. Seorang pria yang penampilannya terlihat acak-acakan dan terluka, ia masuk tanpa di undang dan beberapa penjaga memegangi tubuhnya. Akan tetapi pria itu tidak bisa dihentikan, bahkan ia maju mendekati Aiden dan Luna yang saat ini berada di pelaminan.
Kenapa dia bisa ada disini? Bukankah mama sudah mengurusnya dan dia sudah berada ditempat yang seharusnya?
Luna panik melihat eksistensi pria itu disana, apalagi saat ini pria itu tengah menghampirinya dan Aiden. Dan bisa ditebak bagaimana tatapan semua orang pada mereka saat ini.
"SEGERA CERAIKAN DIA, AIDEN DACOSTA! LUNA, ADALAH MILIKKU!" teriak pria itu yang membuat keluarga Aiden dan keluarga Luna terkejut mendengarnya. Mereka beranjak dari tempat duduk itu. Untungnya awak media tidak diizinkan masuk ke aula saat resepsi, hingga keadaan tidak rusuh disana.
"Kau siapa?" tanya Aiden datar pada pria yang ada dihadapannya ini. Pria yang kucel, seperti habis keluar dari penyekapan.
"Aku...adalah pria yang menghamili wanita ini, aku adalah ayah bayinya!" kata pria itu sambil menepuk-nepuk dadanya. Di belakang pria itu ternyata ada Theo dan Ivana juga, mereka berdua yang membawa pria itu ke hadapan semua orang.
"APA? Luna, apa ini benar?" sontak saja Aiden menatap Luna dengan tajam. Luna tampak gelisah, namun berusaha mempertahankan ketenangannya.
"Itu tidak benar...pri-pria ini berbohong! Aku hamil anakmu Aiden, malam itu kita telah bercinta. Pria ini...dia penipu!" ujar Luna menatap pria didepannya dengan tajam.
"Apa kau bilang?" pria bernama George itu menatap Luna dengan kesal. "Luna--padahal aku mencintaimu, tapi kenapa
"Kak Luna yang berbohong kak! Pria ini adalah ayah dari bayi yang dikandung kak Luna!" seru Ivana seraya menatap tajam pada kakak iparnya yang baru saja dinikahi oleh kakaknya itu. Tatapan Ivana pada Luna sangat berapi-api, apalagi saat tau bahwa Luna menipu kakaknya dan juga semua orang.
"Itu benar Aiden, aku dan Ivana menyelidiki ada yang aneh dengan malam itu. Kami pergi ke club tempat kita minum minum dulu dan..."
Theo menceritakan semua yang terjadi di hadapan semua orang, dia juga membawa bukti dan saksi bahwa Luna bukanlah wanita yang tidur bersama Aiden malam itu. Bahkan Luna memalsukan kehamilannya yang sebenarnya dia sudah mengandung dua bulan bukannya 3 minggu.
"Luna--kau benar-benar..." tanpa peduli ada dimana, Aiden mencekik leher Luna dengan cukup kencang. Aiden meluapkan semua marah dan kebodohannya pada Luna. Sebenarnya dia juga tidak menyangka bahwa Luna akan menipunya seperti ini, memanipulasi semuanya.
"KENAPA LUNA? APA SALAHKU PADAMU SAMPAI KAU MENIPUKU, HAH?!" sentak Aiden yang masih mencekik leher Luna.
"Ai....Aiden...a-akuh mencintaimu...sungguh...aku melakukan ini karena aku mencintaimu." ucap Luna dengan nafas tersengal karena Aiden masih mencekiknya.
"Lepaskan ibu dari anakku, tuan DACOSTA!" seru George seraya menolong Luna. Meski Luna sudah memerintahkan orang untuk menyekapnya, George tetap mencintai Luna dan Luna adalah ibu dari anaknya.
Luna segera diamankan oleh George dan keluarganya karena dia diserang oleh Aiden juga keluarganya.Terutama oleh Rachel, Elena dan Laura. Dan saat itu juga Aiden mengatakan akan bercerai dengan Luna, tak peduli baru berapa lama mereka menikah. Bahkan tidak sejam sekalipun. Semua tamu pun pergi dari sana, tentu saja mereka tau tentang drama Luna dan Aiden.
"Aunty sudah bilang kan, ada yang tidak beres dengan wanita itu! Tidak disangka dia sangat licik." oceh Elena pada Aiden yang sedang duduk di kursi pelaminan sambil menundukkan kepalanya. Pria itu tampak kacau dan tenggelam dalam pikirannya.
"Benar kak, wajahnya saja polos tapi hatinya sangat busuk. Dia yang menjebak Aiden dan menuduh orang lain? Kurang ajar!" kata Laura yang masih kesal dengan Luna dan Aiden yang dengan begitu mudahnya tertipu.
Tunggu, jika malam itu aku tidak tidur dengan Luna...apa mungkin gadis itu adalah Natasha? Jadi apakah aku tidak bermimpi?
Tiba-tiba saja Aiden beranjak dari tempat duduknya, sontak semua orang melihat kearahnya.
"Aku harus mencari Natasha!" gumam pria itu lalu berlari pergi dari sana begitu saja. Tanpa mempedulikan keluarganya yang memanggilnya.
"Kak Theo, apa barusan kakak bilang ingin mencari kak Nath?" tanya Ivana.
"Benar."
"Tapi kak Nath, dia pasti sudah pergi..." ucap Ivana sedih.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
rasakan Aiden.... setelah Natasha pergi baru kau terasa.... biarkan kau menyesal 😠
2024-05-12
0
Dewi Nurlela
tau rasa kau Aiden
2023-05-27
1
Mey Husnaeni
😂😂😂😂😂😂😂aiden aiden kenapa sifat ayahmu ngikut siiicn bodohnya 😂😂😂nath udah pergi jauuuh😥😥
2023-03-17
1