Bab 5. Ajakan Aiden

...🍀🍀🍀...

Ivana memeluk pria bertubuh kekar, tinggi dan berbadan tegap itu. Dia memakai setelan jas hitam dengan dasi, seperti pegawai kantoran. Ivana sangat nyaman berada didalam pelukannya, sama seperti ketika dirinya memeluk sang kakak. Pria ini baru saja menolongnya dari bahaya si Raphael.

"Ivana, jawab aku! Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka?" tangan pria itu menangkup wajah Ivana dengan lembut. Netranya yang berwarna hijau menatap mata berwarna biru yang terlihat berkaca-kaca itu.

"Hiks...kak Theo...untung kakak datang. Hiks...hiks..." gadis itu menangis tersedu-sedu dan semakin keras. Kembali Theo memeluknya, mengusap-usap punggungnya. Theo adalah sahabat baik Aiden dan Natasha. Dia adalah seorang jaksa yang bekerja di sebuah firma hukum negara itu, dia terkenal dengan ketampanan dan prestasinya. Tadi siang Theo dimintai tolong untuk menjemput Ivana di kampus sebab Aiden sedang ada rapat.

"Sudah, tidak apa-apa...ayo kita pergi dari sini, Ivana." ucap Theo lembut.

"Ta-tapi dia bagaimana kak?" tanya Ivana seraya melirik ke arah Raphael yang terkapar dengan wajah lebam-lebam karena pukulan Theo. "Kalau kak Raphael mati bagaimana?" tanya Ivana lagi cemas.

"Kenapa? Kau cemas padanya?" bukannya menjawab, Theo malah balik bertanya pada Ivana.

"Bu--bukan begitu, aku bukan mencemaskanmu." ucap Ivana tergagap.

"Tenang saja, aku tidak akan dipenjara hanya karena ini." cetus Theo seraya menyunggingkan senyum tenang dibibirnya.

Mereka lalu pergi meninggalkan apartemen tersebut, tanpa memperdulikan seseorang yang tergeletak di atas lantai dengan wajah yang lebam. Theo dapat melihat dan merasakan bahwa gadis itu masih belum tenang, ia memutuskan untuk tidak membawa langsung Ivana ke rumahnya. Ya, Ivana juga meminta kepada Theo untuk merahasiakan hal yang terjadi kepadanya dari kakaknya.

"Kak, tolong rahasiakan hal ini dari kak Aiden. Kumohon, kak." pinta Ivana lirih, begitu Theo menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"Kenapa kau begitu melindunginya?" tanya Theo seraya memegang setir kemudinya dengan erat. Matanya memicing menatap gadis yang saat ini tengah duduk di sampingnya. Theo berpikir bahwa

"Kenapa kau berpikir begitu kak? Aku tidak ingin memberitahunya, karena aku tidak mau kakak mencemaskanku." jelas Ivana yang akhirnya membuat pria itu menghela nafas panjang.

"Baiklah, sekarang aku akan mengantarmu ke rumah." ucap Theo pada Ivana.

"Tidak! Aku tidak mau pulang ke rumah dulu. Ta-tapi kalau kak Theo mau pulang, aku tidak apa-apa sendiri." Ivana memegang handel pintu mobil dan hendak keluar dari mobil Theo. Namun pria itu menahannya.

"Kau mau ikut ke firma hukum tempatku bekerja?" tawar Theo yang mendapatkan jawaban anggukan kepala dari Ivana. Kemudian pria itu segera melajukan mobilnya menuju ke tempat kerjanya dan membawa Ivana kesana.

Sesampainya disana, terlihat beberapa rekan kerja Theo yang sedang berkutat dengan tugasnya masing-masing terutama mengurus kasus-kasus. Kasus perceraian, pembunuhan,penculikan dan masih banyak lagi.

"Sepertinya teman-teman Kakak sibuk, apa kakak juga sibuk?" tanya Ivana pada pria itu.

"Hem... begitulah, tiada hari tanpa kasus. Ayo, kita keruangan ku saja." ajak Theo seraya menggandeng tangan Ivana, seolah gadis itu adalah anak kecil.

Saat Theo dan Ivana akan masuk ke ruangan pribadi Theo, beberapa rekan kerja Theo melirik ke arah Ivana dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Mr. Galaxy, tumben sekali Anda membawa seorang wanita." kata seorang pria seraya menatap Ivana dengan sedikit genit. Hingga Ivana menundukkan kepalanya karena malu.

"Rupanya seorang wanita yang sangat cantik." cetus seorang pria sambil menatap Ivana dengan terpesona. Tatapan seolah melihat mangsa empuk disana. Mereka penasaran karena Theo tidak pernah membawa seorang wanita apalagi ke ruang kerja pribadinya. Bahkan tidak untuk klien wanitanya, pria itu selalu bertemu klien di tempat ramai.

"Jaga mata kalian dan kembalilah bekerja!" tukas Theo pada ketiga bawahannya itu. Dia tidak suka dengan tatapan mereka pada Ivana.

"Ayolah bos, kenalkan nona ini pada kami." senggol seorang pria berkacamata pada Theo.

"Hey nona, kau sangat beruntung! Tuan Theo Galaxy yang dingin ini, dia tidak pernah membawa wanita ke ruang pribadinya. Apa kau pacarnya?" tanya seorang pria berambut hitam pada Ivana.

"Ah...sa-saya..." Ivana gugup dan bingung.

"Hey Steve! Jaga bicaramu itu...kalian juga, kembali bekerja!" ujar Theo kesal pada ketiga bawahannya. Lalu dia membawa Ivana masuk ke dalam ruangan pribadinya dengan cepat. Di luar sana, rekan-rekan kerja Theo membicarakan wanita yang dibawa oleh bosnya.

****

Gedung kantor utama Dacosta grup.

Sore itu usai rapat, seperti biasanya Natasha membacakan jadwal-jadwal Aiden untuk esok hari. Hal ini sudah menjadi rutinitasnya sebagai sekretaris utama Aiden. Seharusnya, Aiden memiliki dua orang sekretaris untuk membantu Natasha mengerjakan tugas-tugasnya. Karena sektretaris hanya satu, membuat Natasha bekerja seorang diri.

"Jadi sekarang jadwalku kosong?" tanya Aiden dingin pada wanita itu.

"Iya pak." jawab Natasha formal.

"Baiklah, malam ini berdandan lah yang cantik." ucap pria itu tiba-tiba yang membuat Natasha sontak menoleh ke arahnya.

"Kita mau kemana, malam ini pak?" tanya Natasha seraya melihat pria yang berdiri disampingnya itu.

"Lakukan saja apa yang aku katakan, jangan banyak tanya!" ujar Aiden dengan wajah dinginnya pada Natasha. Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon. Namun dalam hati dia bertanya-tanya, ada apa Aiden memintanya berdandan cantik. Apakah pria itu mengajaknya berkencan?

Memikirkannya saja membuat hati Natasha berbunga-bunga, sebab pria itu tak pernah mengajaknya pergi keluar malam-malam. Ya, Natasha memang pernah beberapa kali bersama malam-malam dengan Aiden, tapi itu karena lembut pekerjaan dan tidak pernah untuk hal lain.

Hingga malam pun tiba, Natasha berdandan cantik seperti apa yang diperintahkan oleh Aiden. Bahkan tanpa diduga-duga, pria itu menjemputnya sendiri.

"Aiden, kita mau kemana?" tanya Natasha polos.

Aiden terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Natasha. Matanya sibuk menelisik gadis itu dari atas sampai ke bawah. Natasha memakai gaun merah di bawah lutut, dengan turn neck yang menutupi lehernya. Namun tidak menutupi lekuk tubuhnya yang indah bak model, sama seperti ibunya yang model.

Sial! Kenapa dia sangat cantik dan anggun? Kenapa dia tidak seperti ibunya yang selalu berpakaian seksi?

"Aiden, kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" Natasha mendekati Aiden pastikan apakah pria itu baik-baik saja atau tidak. Tidak ada jawaban dari pria itu, hingga akhirnya Natasha memegang kening Aiden untuk memastikannya.

Dengan cepat Aiden memelintir tangan gadis itu yang sudah berani menyentuhnya. Matanya melotot tajam.

"Ack! Aiden...sakit..." Natasha meringis kesakitan.

"Jangan sentuh aku, atau aku patahkan tanganmu!" Aiden mendorong tubuh Natasha pelan, lalu ia pun masuk ke dalam mobil meninggalkan Natasha yang masih memegang pergelangan tangannya yang sakit.

"CEPAT MASUK! AKU TIDAK SUKA MENUNGGU!" Bentak Aiden marah.

"I-iya...aku akan masuk. Maafkan aku Aiden, maaf." Natasha berusaha menahan rasa sakit ditangannya. Lalu dia pun masuk buru-buru ke dalam mobil, Aiden memintanya menyetir tak peduli tangan Natasha sakit atau tidak.

...****...

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

bucinbtau rasa Lo aiden

2023-05-27

0

Yuli Yanti

Yuli Yanti

cerita nya bgs aq suka

2023-03-24

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

jangan terlalu kejam Aiden memperlakukan Natsha, karna suatu saat kau pasti akan menyesali nya😏

2023-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2 Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3 Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4 Bab 4. Ivana dilecehkan?
5 Bab 5. Ajakan Aiden
6 Bab 6. Pusing
7 Bab 7. Petaka obat xx
8 Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9 Bab 9. Calon kakak ipar
10 Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11 Bab 11. Mual mual
12 Bab 12. Garis dua
13 Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14 Bab 14. Bantu aku Dixon!
15 Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16 Bab 16. Kebodohan Aiden
17 Bab 17. Kabar mengejutkan
18 Bab 18. Natasha meninggal?
19 Bab 19. Aiden hancur
20 Bab 20. Natasha masih hidup?
21 Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22 Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23 Bab 23. Bertemu kembali
24 Bab 25. Seperti orang asing
25 Bab 25. Memulai dari awal
26 Bab 26. Maafkan aku Ivana
27 Bab 27. Hari yang panjang
28 Bab 28. Kakakmu akan menikah
29 Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30 Bab 30. Mencari Natasha
31 Bab 31. Beraninya kau
32 Bab 32. Natasha menggoda iman
33 Bab 33. Memberi pelajaran!
34 Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35 Bab 35. Ivana hamil.
36 Bab 36. Dibawah langit jingga
37 Bab 37. Dia masih hidup
38 Bab 38. Janji suci
39 Bab 39. Ingat semuanya
40 Bab 40. Kita sudah suami-istri
41 Bab 41. Luna minta maaf
42 Bab 42. Pindah ke London
43 Bab 43. Rasa telah berubah
44 Bab 44. Pergi bekerja
45 Bab 45. Rasa bersalah
46 Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47 Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48 Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49 Bab 49. Natasha tau semuanya
50 Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51 WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52 Dihamili Berondong
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2
Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3
Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4
Bab 4. Ivana dilecehkan?
5
Bab 5. Ajakan Aiden
6
Bab 6. Pusing
7
Bab 7. Petaka obat xx
8
Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9
Bab 9. Calon kakak ipar
10
Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11
Bab 11. Mual mual
12
Bab 12. Garis dua
13
Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14
Bab 14. Bantu aku Dixon!
15
Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16
Bab 16. Kebodohan Aiden
17
Bab 17. Kabar mengejutkan
18
Bab 18. Natasha meninggal?
19
Bab 19. Aiden hancur
20
Bab 20. Natasha masih hidup?
21
Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22
Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23
Bab 23. Bertemu kembali
24
Bab 25. Seperti orang asing
25
Bab 25. Memulai dari awal
26
Bab 26. Maafkan aku Ivana
27
Bab 27. Hari yang panjang
28
Bab 28. Kakakmu akan menikah
29
Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30
Bab 30. Mencari Natasha
31
Bab 31. Beraninya kau
32
Bab 32. Natasha menggoda iman
33
Bab 33. Memberi pelajaran!
34
Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35
Bab 35. Ivana hamil.
36
Bab 36. Dibawah langit jingga
37
Bab 37. Dia masih hidup
38
Bab 38. Janji suci
39
Bab 39. Ingat semuanya
40
Bab 40. Kita sudah suami-istri
41
Bab 41. Luna minta maaf
42
Bab 42. Pindah ke London
43
Bab 43. Rasa telah berubah
44
Bab 44. Pergi bekerja
45
Bab 45. Rasa bersalah
46
Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47
Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48
Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49
Bab 49. Natasha tau semuanya
50
Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51
WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52
Dihamili Berondong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!