Bab 2. Siksaan untuk Natasha

Maaf author lupa menjelaskan umur...

Aiden saat ini 27 tahun, Natasha 27, Raphael 27 tahun, Ivana 20 tahun...untuk pemeran lain nanti dijelaskan ya...

...🍀🍀🍀...

Mimpi itu terkadang selalu terbayang di dalam tidur Aiden, kadang tidurnya tak nyenyak karena mimpi itu. Dia ingat jelas bagaimana ibunya meninggal ditangan Tessa dengan sadis, Tessa sendiri adalah ibu dari sahabatnya Natasha.

Setelah kepergian ibunya, 2 bulan kemudian ayahnya juga menyusul ibunya ke alam lain karena sakit jantung yang dideritanya. Sakit yang diderita karena terlalu mencintai istrinya dan membuatnya ia pergi meninggalkan Aiden dan Ivana tanpa orang tua. Tak lama setelah Xander meninggal, Javier dan Savana juga meninggal karena penyakit yang sama. Hal ini membuat Aiden sangat terluka, dia kehilangan ayah, ibu, kakek dan nenek yang sangat ia cintai. Sejak saat itu Aiden berubah menjadi orang yang dingin dan apatis, kecuali pada adiknya Ivana.

Aiden merahasiakan kematian Zeevana yang dibunuh oleh Tessa dari adiknya. Dia tidak mau Ivana memiliki perasaan benci sama seperti dirinya dan ia ingin Ivana yang polos ceria, bahagia, tanpa memikirkan hal berat apapun. Natasha dan teman-temannya yang lain juga merahasiakan hal ini dari Ivana.

Usai dengan ritual mandinya, Aiden keluar dengan memakai bathrobe yang menunjukkan perut kotak-kotaknya yang masih basah terkena cucuran air. Terlihat kucuran air juga berjatuhan dari rambutnya. Pria bernama Aiden Addison Dacosta ini bagaikan Mahakarya tuhan yang indah.

Saat Aiden akan mengambil bajunya di lemari, ia melihat seorang gadis berambut panjang tengah memilihkan baju untuknya.

"Natasha." panggil Aiden pada wanita itu.

Sontak saja Natasha membalikkan badannya, ia melihat Aiden yang hanya memakai bathrobe. Netranya yang berwarna abu-abu itu sempat melihat Aiden, ia jadi salah tingkah dan memalingkan wajahnya.

"Aku tidak ingat, kalau aku pernah mengizinkanmu masuk ke dalam ranah pribadiku." ucap pria itu dingin.

"Ma-mafkan aku Aiden, tadi Ivana yang memintaku untuk--"

Tiba-tiba saja Natasha terdiam saat tubuh Aiden sudah berjarak sekitar 2 cm dari tubuhnya. Natasha berdebar melihat tubuh pria itu, terutama wajah mereka yang saat ini berdekatan. Natasha berjalan mundur, hingga gadis itu tidak sadar bahwa tubuhnya sudah bersandar tanpa sengaja di lemari kamar Aiden.

"Aiden...kau mau apa?" tanya Natasha saat menyadari bahwa Aiden menatapnya dengan begitu dingin.

"Ack! Aiden, sakit..." rintih Natasha saat tangan kekar Aiden mengapit dagu gadis itu dengan kasar.

"Apa kau kesini mau menggodaku? Sama seperti ibumu yang jalangg itu?" tanya Aiden dengan tatapan merendahkan pada Natasha. Tangan yang satunya mulai melepaskan kancing kemeja yang dipakai Natasha.

Setiap kali Aiden mengaitkan antara dirinya dan ibunya, setiap itu juga Natasha sakit hati. Natasha tau bahwa ibunya sudah berdosa membunuh ibu Aiden dan membuat Aiden kehilangan kedua orang tuanya dari kecil. Hingga Natasha selalu diam bila diperlakukan kasar dan dingin oleh pria itu, dia bertahan disisi Aiden demi menebus dosa ibunya dan rasa bersalahnya.

"Jangan samakan aku dengan ibuku." Natasha menatap pria itu dengan tatapan berkaca-kaca.

Aiden hentikan, kumohon...aku tidak sanggup melihat tatapanmu yang begitu penuh kebencian terhadapku. Natasha membatin perih, melihat tatapan Aiden kepadanya saat ini

"Oh ya? Apakah kau berbeda dari ibumu?" tangan Aiden dengan berani meraba-raba tengkuk Natasha, hingga akhirnya gadis itu tidak tahan dan melayangkan tamparan pada Aiden.

Plakk!

"Sshh..." Aiden meringis, merasakan tamparan Natasha di pipi kirinya. Kemudian dia menatap sinis kepada wanita yang ada dihadapannya ini.

Natasha terlihat marah, ia segera mengancingkan kembali kemejanya yang dilepas oleh Aiden. "Kau sangat keterlaluan Aiden!" serka gadis itu marah karena Aiden berani melecehkannya seperti ini. Aiden memang selalu berlaku kasar dan dingin kepadanya, tapi dia tidak pernah sampai melecehkannya seperti ini.

Daripada bertengkar dengan Aiden yang selalu tidak ada ujungnya, Natasha memilih pergi dari sini. Itupun setelah ia menyiapkan pakaian kerja Aiden di atas ranjangnya.

Natasha berjalan menuruni tangga dengan buru-buru, matanya merah dan wajahnya murung. Ivana yang berada di bawah tangga melihat Natasha.

"Kak, kau mau kemana?" tanya Ivana dengan wajah cemas.

"Ivana, tolong bilang pada kakakmu bahwa aku pergi ke kantor duluan. Bilang juga untuk cepat datang karena ada rapat penting dengan klien pagi ini!" pesannya pada Ivana, lalu gadis itu berlari pergi keluar rumah dengan buru-buru.

"Kak! Kak Nath tunggu!" teriak Ivana memanggil Natasha, namun gadis itu sudah menaiki taksi lebih dulu.

"Lagi-lagi kak Aiden membuatnya menangis. Kenapa kak Aiden tidak gentleman seperti itu?" Ivana menggerutu, ia heran kenapa Aiden bersikap seperti itu pada Natasha yang selalu bisa menghadapi sikap buruk kakaknya itu.

Tak lama kemudian, Aiden turun dari tangga dengan setelan kerjanya yang rapi dan dia terlihat semakin gagah nan tampan mengenakan jas itu. Mirip seperti mendiang ayahnya, Xander Dacosta. Aiden tersenyum dari kejauhan saat melihat adiknya berdiri dibawah tangga, namun senyumnya menghilang tatkala ia melihat tatapan Ivana kepadanya.

"Kenapa kau melihat kakak seperti itu Ivana?" tanya Aiden pada adiknya.

"Kenapa kakak selalu seperti itu pada kak Natasha? Kakak baik pada kak Luna, tapi tidak kepadanya. Padahal aku lebih suka kak Natasha daripada kak Luna. Aku heran, bukankah kalian bersahabat?"

"Berbeda bagaimana? Kurasa sama saja." tukas Aiden cuek.

"Kak, kalau kakak mencintai kak Natasha...jangan begini. Jangan bersikap buruk pada gadis yang kakak cintai." jelas Ivana.

"Cinta? Kau ini bicara apa? Aku? Mencintainya?" Aiden melotot pada Ivana, dia tidak terima dibilang mencintai Natasha. Sumpah demi apapun dia tidak suka dibilang begitu oleh adiknya. Mana mungkin dia mencintai wanita yang ibunya sudah menjadikannya yatim piatu.

"Ya, Kakak mencintainya. Kalau kakak tidak mencintainya, tidak mungkin kakak men--" Ivana menggantung ucapannya disana, seolah ragu melanjutkannya.

"Men apa, Ivana?" tanya Aiden.

"Sudahlah! Dasar kakak bodoh!" tukas gadis berusia 20 tahun itu kesal. Dia pun pergi meninggalkan Aiden seorang diri. Aiden bingung dengan apa yang dikatakan oleh Ivana, dia penasaran.

****

Disebuah gedung kantor mewah berlantaikan 20, Natasha berada disalah satu ruangan di lantai paling atas. Gadis itu terlihat sedang mengetik sesuatu di komputernya. Tak lama kemudian seorang wanita dengan pakaian kurang bahan mengganggu pekerjaannya. Sedangkan Presdirnya sedang berada di dalam ruangan, rapat bersama beberapa staf kerjanya.

"Hey! Dimana sayangku, Aiden?" tanya wanita itu sambil menggebrak meja kerja Natasha.

"Maaf, pak CEO sedang ada rapat." jawab Natasha formal. Dia menatap tajam wanita dihadapannya ini, ia tau mungkin wanita ini adalah salah satu wanita yang di kencani oleh Aiden. Natasha sudah terbiasa dengan semua ini, termasuk menghadapi para wanita yang mendekati Aiden.

Wanita itu tidak mendengarkan Natasha, dia berjalan untuk menerobos masuk ke dalam ruangan Aiden, ruang Presdir Dacosta grup. Natasha dengan cepat menghadang jalannya.

"Maaf nona! Presdir sedang rapat, kau tidak boleh masuk ke dalam ruangannya!" ujar Natasha pada wanita itu dengan tegas.

"Minggir kau sekretaris rendahan!" wanita itu mendorong Natasha, sampai gadis itu terjatuh dan keningnya terantuk ujung meja kerjanya sendiri. Natasha kembali bangkit dan berusaha menghentikan wanita itu agar tidak masuk ke ruang rapat, tanpa mempedulikan keningnya yang berdarah.

"Nona, anda tidak boleh masuk!"

"Kau sangat tidak tahu diri ya, padahal kau hanya seorang sektretaris. Aku kekasih Aiden, kau tau?"

"Saya tau, tapi anda tidak bisa masuk untuk menemui pak presdir sekarang. Tunggu saja di luar." Natasha menarik tangan wanita keras kepala itu. Wanita itu tak tinggal diam dan melawan Natasha, bahkan sampai menamparnya.

Tak lama setelah Natasha ditampar oleh wanita yang tidak diketahui namanya itu, pintu ruang Presdir terbuka lebar. Aiden dan 3 staff dari kantornya keluar dari sana. Aiden dan tiga orang itu melihat keadaan Natasha yang terluka.

"Sektretaris Natasha? Apa kau terluka?" tanya seorang pria di bagian staff bagian pemasaran pada Natasha.

"Saya tidak apa-apa." jawab Natasha seraya menundukkan kepalanya. Namun darah di keningnya masih bisa terlihat oleh Aiden dan ketiga pria itu.

Aiden mengisyaratkan pada ketiga pria itu untuk pergi dari sana. Mereka pun menurut dan melangkah pergi meninggalkan kantor presdir. Tinggallah Natasha, Aiden dan wanita berambut merah itu di sana. Dengan genit si wanita berambut merah menggamit tangan Aiden, membusungkan dada pada pria itu.

Hati Natasha tersayat sayat saat melihatnya, walau dia sudah pernah melihat ini sebelumnya. "Kenapa Aiden...kau tau perasaanku padamu tapi kau sengaja menyiksaku begini? Aku tau kau dendam pada ibuku, tapi aku tidak sama dengannya."

"Sayang, lihatlah sektretarismu melarangku masuk. Kurang ajar sekali dia!" wanita itu melirik sinis Natasha dan merengek pada Aiden.

"Sepertinya dia memang harus diajari sopan santun. Ya sudah sayang, ayo kita masuk." ucap Aiden lembut pada wanita berambut merah itu. "Dan kau Natasha! Jangan biarkan siapapun masuk ke dalam ruanganku untuk satu jam ke depan!" ujar Aiden pada Natasha, tanpa peduli luka di kening dan di pipi gadis itu.

"Baik pak." sahut Natasha tanpa mengatakan apapun lagi.

Terakhir Natasha melihat pintu ruang Presdir tertutup rapat, Aiden dan wanita itu masuk ke dalam sana. Mereka menciptakan suara-suara dessahan didalam sana, desahann yang menyakiti hati Natasha. Ini adalah siksaan untuk gadis itu yang sudah mencintai Aiden sejak lama.

Natasha kembali ke mejanya dengan mata berkaca-kaca. Ia melihat surat pengunduran diri di atas mejanya. "Apa aku harus melakukan ini?"

****

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜m!ℓᾰ🐊⃝⃟ ⃟🍒

𝐙⃝🦜m!ℓᾰ🐊⃝⃟ ⃟🍒

innalillahi ternyata semua udh pada meninggal 🤧🤧🤧

2023-03-11

2

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

maaf thor aku br mampir aku ketinggalan jauh hrs lari marathon dl aku nih 😅dr awal sampe sini gedeg bgt sm sikap aiden 😤😤😤oh nathasa yg malang jdlah wanita yg kuat jgn mdh ditindas 🥱

2023-03-10

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

Aiden sakit hati itu pasti tp jangan kau lampias kan ke Natasha, karna ia ga tau apa2
ya sdh Natasha lebih baik undur diri aja, dan cari lah pekerjaan di tmpt lain

2023-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2 Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3 Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4 Bab 4. Ivana dilecehkan?
5 Bab 5. Ajakan Aiden
6 Bab 6. Pusing
7 Bab 7. Petaka obat xx
8 Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9 Bab 9. Calon kakak ipar
10 Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11 Bab 11. Mual mual
12 Bab 12. Garis dua
13 Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14 Bab 14. Bantu aku Dixon!
15 Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16 Bab 16. Kebodohan Aiden
17 Bab 17. Kabar mengejutkan
18 Bab 18. Natasha meninggal?
19 Bab 19. Aiden hancur
20 Bab 20. Natasha masih hidup?
21 Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22 Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23 Bab 23. Bertemu kembali
24 Bab 25. Seperti orang asing
25 Bab 25. Memulai dari awal
26 Bab 26. Maafkan aku Ivana
27 Bab 27. Hari yang panjang
28 Bab 28. Kakakmu akan menikah
29 Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30 Bab 30. Mencari Natasha
31 Bab 31. Beraninya kau
32 Bab 32. Natasha menggoda iman
33 Bab 33. Memberi pelajaran!
34 Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35 Bab 35. Ivana hamil.
36 Bab 36. Dibawah langit jingga
37 Bab 37. Dia masih hidup
38 Bab 38. Janji suci
39 Bab 39. Ingat semuanya
40 Bab 40. Kita sudah suami-istri
41 Bab 41. Luna minta maaf
42 Bab 42. Pindah ke London
43 Bab 43. Rasa telah berubah
44 Bab 44. Pergi bekerja
45 Bab 45. Rasa bersalah
46 Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47 Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48 Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49 Bab 49. Natasha tau semuanya
50 Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51 WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52 Dihamili Berondong
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2
Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3
Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4
Bab 4. Ivana dilecehkan?
5
Bab 5. Ajakan Aiden
6
Bab 6. Pusing
7
Bab 7. Petaka obat xx
8
Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9
Bab 9. Calon kakak ipar
10
Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11
Bab 11. Mual mual
12
Bab 12. Garis dua
13
Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14
Bab 14. Bantu aku Dixon!
15
Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16
Bab 16. Kebodohan Aiden
17
Bab 17. Kabar mengejutkan
18
Bab 18. Natasha meninggal?
19
Bab 19. Aiden hancur
20
Bab 20. Natasha masih hidup?
21
Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22
Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23
Bab 23. Bertemu kembali
24
Bab 25. Seperti orang asing
25
Bab 25. Memulai dari awal
26
Bab 26. Maafkan aku Ivana
27
Bab 27. Hari yang panjang
28
Bab 28. Kakakmu akan menikah
29
Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30
Bab 30. Mencari Natasha
31
Bab 31. Beraninya kau
32
Bab 32. Natasha menggoda iman
33
Bab 33. Memberi pelajaran!
34
Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35
Bab 35. Ivana hamil.
36
Bab 36. Dibawah langit jingga
37
Bab 37. Dia masih hidup
38
Bab 38. Janji suci
39
Bab 39. Ingat semuanya
40
Bab 40. Kita sudah suami-istri
41
Bab 41. Luna minta maaf
42
Bab 42. Pindah ke London
43
Bab 43. Rasa telah berubah
44
Bab 44. Pergi bekerja
45
Bab 45. Rasa bersalah
46
Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47
Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48
Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49
Bab 49. Natasha tau semuanya
50
Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51
WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52
Dihamili Berondong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!