Bab 11. Mual mual

****

Ketika Natasha akan mencari taksi dalam keadaan sedih, seseorang dari dalam mobil mewah berwarna merah melihat gadis itu dan mengenalinya. Sontak saja pria itu memberhentikan mobilnya tepat didepan Natasha.

Ia membuka kaca mobilnya dan melihat betapa kacaunya wajah Natasha saat ini. Bahkan lehernya sedikit memar. "Kim?"

Tangisan Natasha berhenti tatkala dia melihat sosok yang turun dari mobil berwarna merah itu. Natasha mengerutkan keningnya, sejujurnya dia tidak tahu siapa pria ini. Tapi ia yakin pernah bertemu dengannya.

"Kau...? Kau siapa?" tanya Natasha dengan suara parau dan terisak.

"Aku kecewa, kau melupakanku semudah itu. Ah...Apakah aku harus memperkenalkan diriku lagi?" tanya pria itu pada Natasha yang tengah kebingungan.

"Saya pernah bertemu denganmu, tapi saya lupa namamu." ungkap Natasha dengan yakin.

"Masuklah! Mari kita berkenalan." ujar pria itu ramah pada Natasha. Wajahnya juga ramah dan terlihat seperti pria baik-baik. Matanya berwarna hijau emerald, plus dia juga tampan.

Dari kaca atas gedung, Aiden menatap nyalang penuh kemarahan saat melihat Natasha naik mobil bersama pria tidak dikenal. "Baru saja dia bilang cinta padaku, mengacak-acak hatiku...lalu sekarang dia malah pergi bersama pria lain? Hebat sekali kau Natasha, kau benar-benar seperti ibumu. DAMNN!!" umpat Aiden, lalu dia melempar vas bunga yang ada diatas mejanya ke tembok sampai hancur lebur. Ruang kerjanya sekarang sudah mirip kapal pecah karena kemarahannya.

Natasha mengikuti pria itu dan masuk ke dalam mobil. Perasaan gadis itu mengatakan bahwa pria yang bersamanya saat ini bukanlah orang jahat. Dia kenal wajahnya, tapi lupa nama. Pria itu membawanya ke sebuah perusahaan besar, bernama Clayton kontruksi. Semua orang disana langsung memberi hormat pada sosok pria yang bersama Natasha itu.

"Selamat pagi Presdir!" ujar para karyawan yang berjejer rapi itu menyapa pria tampan tersebut.

"Pagi." balas pria itu seraya tersenyum yang menunjukkan satu lesung di pipinya. Natasha tercengang saat mendengar semua karyawan memangilnya Presdir.

Clayton kontruksi? Presdir? Itu artinya dia adalah...

"Ayo Kim, mari kita bicara di kantorku." ucap pria itu pada Natasha. Gadis itu hanya mengikuti dari belakang, dia tersenyum saat menyadari siapa pria ini. Pria itu adalah Dixon Mac Clayton, teman kuliah Natasha dulu pernah mengatakan cinta padanya. Akan tetapi Natasha menolaknya.

Setelah menaiki lift menuju ke lantai paling atas gedung, mereka disambut oleh seorang wanita dan seorang pria yang tak lain adalah sekretaris Presdir, kemudian Natasha dan pria itu segera masuk ke dalam ruangan presdir. Pria itu menyuruhnya untuk duduk di sofa yang ada disana.

"Mar, tolong kau siapkan dua cangkir kopi. Satunya cappuccino dan satunya mocca seperti biasa." ujar pria itu pada sekretaris wanitanya yang bernama Mary.

"Baik pak." jawab Mary, seraya menundukkan kepalanya. Lalu wanita paruh baya itu pun pergi keluar dari ruangan Dixon.

Melihat bagaimana Dixon memperlakukan sekretarisnya dengan baik, tentu saja membuat hati Natasha merasa iri. Aiden bahkan tidak pernah bersikap ramah padanya, mungkin hanya waktu kecil dan dimasa lalu mereka dekat sebagai seorang sahabat. Sejak ibu Aiden meninggal dunia, persahabatan mereka hancur dan sekarang keadaan jadi seperti ini. Natasha malah jatuh cinta pada pria yang selalu menyiksanya itu, pria yang sangat membencinya karena dia adalah anak dari wanita yang sudah membuat dua orang anak menjadi yatim piatu.

"Jangan melamun seperti itu, Kim." mata hijau Dixon menatap dalam gadis yang kini berada dihadapannya ini.

"O-oh...aku tidak melamun. Bagaimana kabarmu Dixon? Sudah 2 tahun kita tidak bertemu sejak lulus kuliah." Natasha bertanya pada Dixon karena sudah lama mereka tidak bertemu.

"Salah, bukan 2 tahun tapi 3 tahun. Sepertinya hanya aku yang masih ingat denganmu. Sedangkan kau melupakanku dengan begitu mudahnya." seloroh pria itu kecewa. Sebab Natasha melupakannya.

"Maaf...ta-tapi aku ingat wajahmu." jawab Natasha.

"Baiklah, maka dari itu kau harus ingat namaku juga. Aku Dixon Mac Clayton, kau harus ingat namaku!" ulang Dixon pada gadis itu.

"Ya, aku sudah ingat sekarang. Tapi Kenapa kau membawaku kemari Dixon?" tanya Natasha tanpa basa-basi.

Dixon menelisik wajah Natasha. "Aku ingin bicara denganmu dan kebetulan aku melihatmu keluar dari kantor Aiden dengan kondisi yang..." pria itu tidak melanjutkan kata-katanya, sebab ia melihat raut wajah Natasha yang kurang nyaman.

"Kim, apa aku boleh bertanya?" tanya Dixon seraya menatap Natasha yang masih terlihat kacau. bibir Natasha tidak menjawab, namun air mata menjadi jawabannya. Dixon pun beralih memeluk Natasha dengan maksud menghiburnya.

"Kenapa kau seperti ini? Apa dia menyakitimu lagi, Kim?" tanya Dixon tepat pada sasaran. Dia yang dimaksud disini adalah Aiden. Dixon tau dari dulu Natasha selalu merasa bersalah kepada Aiden karena dosa ibunya yang sudah membuat Aiden kehilangan sang ibu. Natasha selalu mengikuti Aiden kemana-mana dan apapun yang diperintahkan oleh pria itu, pasti akan dia lakukan. Terkadang disakiti pun tidak masalah untuk Natasha. Dixon selalu melihatnya dari jauh, terkadang dia membantu Natasha.

Dixon tidak peduli, meski semua orang mengatakan bahwa Natasha adalah Putri seorang pelakor yang gangguan jiwa dan ayahnya seorang penjahit kelaminn. Bagi Dixon, latar belakang keluarga tidaklah penting. Melainkan sikap orang itu sendiri, dan bagi Dixon-Natasha adalah gadis yang baik dan polos. Natasha berbeda dari ibunya. Dixon sudah berulang kali menyatakan cinta pada Natasha, namun pria itu ditolak olehnya. Dixon tau Natasha telah jatuh cinta pada pria yang selalu menyiksanya.

Akan tetapi, Aiden tidak mau memahami itu dan terus saja menyiksa Natasha dengan dendam dan rasa bersalahnya. Dixon bahkan pernah memukuli Aiden saat pria itu dirasa keterlaluan pada Natasha. Theo juga sama, sebagai sahabat dia kadang kesal pada Aiden yang memperlakukan Natasha seenaknya.

"Hiks...hiks...aku harus bagaimana, Dixon. Aku harus bagaimana?" tanya Natasha sambil menangis terisak di dalam dekapan pria itu.

"Haruskah aku memukulnya lagi? Atau--haruskah aku membunuhnya?" tanya Dixon pada gadis itu.

"Tidak Dixon...jangan sakiti dia. Jangan...hiks..."

Natasha mengadu pada Dixon, menurutnya Dixon adalah salah satu tempat ternyaman untuk bicara. Namun Natasha tidak menceritakan secara gamblang tentang tuduhan Aiden padanya, dia hanya menceritakan bahwa dia dipecat. Tapi Dixon tentunya tidak percaya begitu saja. Mana mungkin Natasha menangis seperti ini karena dipecat oleh Aiden.

"Baiklah, kalau kau dipecat. Apa kau mau menjadi sekretarisku saja?" tawar Dixon berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Sekretarismu? Bukankah kau sudah mempunyai dua sektretaris?"

"Iya benar, tapi nona Mary akan segera resign akhir bulan ini. Itu karena sudah waktunya dia pensiun. Bagaimana? Apa kau mau?" tawar Dixon lagi.

"Eungh--akan aku pikirkan." jawab Natasha sambil tersenyum pucat.

'Aiden, apa aku memang harus melepaskanmu?' batin Natasha sedih.

*****

3 minggu kemudian, setelah Natasha dipecat dari kantor Dacosta. Natasha mengambil pekerjaan sebagai sektretaris Dixon. Tentu saja hal itu membuat Aiden geram, tapi Aiden sadar dia tidak punya hak untuk mengatur Natasha. Terlebih lagi gadis itu sudah menyerah berada disisinya. Namun terkadang keduanya saling merindukan. Natasha juga sedang berusaha melupakan cinta dan rasa bersalahnya pada Aiden, bahkan Natasha jadi jarang bicara dengan Ivana juga.

Suatu hari, Aiden mengadakan pertemuan keluarga dan mengumumkan pernikahannya dengan Luna. Tentu saja hal itu membuat semua keluarga Sanderix terkejut bukan main, terutama Tante dan kakak sepupu Aiden yaitu Rachel.

"Aunty, uncle, semuanya...aku dan Luna akan menikah 2 Minggu lagi. Aku harap semuanya bisa datang ke pernikahanku." kata Aiden sambil tersenyum

Elena, Mark, Rachel, Robby, juga anak mereka Chris yang usianya tak jauh beda dengan Ivana, sangat terkejut mendengar berita pernikahan Aiden dan juga Luna. Mereka tidak terlihat bahagia, namun juga tidak terlihat sedih, hanya bingung. Sedangkan Ivana hanya menghela nafas saat mendengarnya.

"Kalian pasti sudah tau siapa saya, saya Luna. Sahabat Aiden dan sekaligus calon istrinya." ucap Luna sambil tersenyum ramah pada semua keluarga Sanderix.

Tak lama kemudian, terlihat 3 orang yang berada diambang pintu rumah. Mereka juga mendengar semuanya. Arsen, paman Aiden, istrinya Laura dan putri mereka Catherine baru saja datang. Mereka terkejut saat mendengar Aiden tiba-tiba akan menikah, apalagi dengan Luna. Aiden juga tidak terlihat bahagia, seperti calon pengantin. Sedangkan Luna, jangan tanyakan lagi bagaimana hatinya saat ini. Setelah memanipulasi semuanya, menipu Aiden, langkahnya menjadi istri Aiden dan nyonya Dacosta akan segera terwujud.

Saat makan malam keluarga, Luna tiba-tiba mual-mual dan membuat semua orang terkejut. "Kau tidak apa-apa Luna? Apa kau mau minum lagi?" tanya Aiden perhatian.

"Aku tidak apa-apa Aiden, kau tau kan ini hanya mual biasa. Dokter bilang, namanya morning sickness." ucap Luna yang jelas membuat semua orang kembali terkejut.

"Baiklah, besok kita periksa lagi ke dokter kandungan." kata Aiden sambil melihat perut Luna yang masih datar.

"Luna, mungkinkah kau sedang hamil?" tanya Elena pada calon istri dari keponakannya itu.

"I-iya aunty." jawab Luna malu-malu.

"Apa itu anak Aiden?" tanya Elena dengan tatapan mata curiga. Sontak saja suaminya, langsung menepuk lengan Elena agar istrinya itu tidak bicara sembarangan.

"Aunty, anak yang ada didalam kandungan Luna adalah anakku. Jangan bicara sembarangan aunty." sergah Aiden pada tantenya itu. Kakak satu-satunya dari mendiang mamanya.

Tiba-tiba saja Elena berdiri dari tempat duduknya. Dia masih menatap tajam ke arah Luna. "Aiden, ikut aunty sebentar. Kita harus bicara empat mata!"

Ivana berharap semoga Elena bisa mengubah keputusan Aiden untuk menikahi Luna. Ivana tidak mau Luna menjadi kakak iparnya.

****

Sementara itu di apartemennya, seorang wanita tengah muntah-muntah di wastafel setelah dia makan malam. "Ada apa denganku? Kenapa setiap makan nasi, aku selalu seperti ini? Uwekk...."

****

Terpopuler

Comments

Kikan dwi

Kikan dwi

Luna parah, pen bejek2

2023-05-22

0

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

syukurin kmu Aiden....ankmu gk kmu akuin,giliran ank orang kmu akuin....Luna hamil dg orang lain,Aiden yg suruh tanggung jawab...

2023-03-12

1

ian machmud

ian machmud

elena kakak zeevana wanita yang cerdas dia pasti curiga pada luna dan semoga saja ada titik cerah buat membatalkan rencana aiden menikahi luna...

2023-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2 Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3 Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4 Bab 4. Ivana dilecehkan?
5 Bab 5. Ajakan Aiden
6 Bab 6. Pusing
7 Bab 7. Petaka obat xx
8 Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9 Bab 9. Calon kakak ipar
10 Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11 Bab 11. Mual mual
12 Bab 12. Garis dua
13 Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14 Bab 14. Bantu aku Dixon!
15 Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16 Bab 16. Kebodohan Aiden
17 Bab 17. Kabar mengejutkan
18 Bab 18. Natasha meninggal?
19 Bab 19. Aiden hancur
20 Bab 20. Natasha masih hidup?
21 Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22 Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23 Bab 23. Bertemu kembali
24 Bab 25. Seperti orang asing
25 Bab 25. Memulai dari awal
26 Bab 26. Maafkan aku Ivana
27 Bab 27. Hari yang panjang
28 Bab 28. Kakakmu akan menikah
29 Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30 Bab 30. Mencari Natasha
31 Bab 31. Beraninya kau
32 Bab 32. Natasha menggoda iman
33 Bab 33. Memberi pelajaran!
34 Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35 Bab 35. Ivana hamil.
36 Bab 36. Dibawah langit jingga
37 Bab 37. Dia masih hidup
38 Bab 38. Janji suci
39 Bab 39. Ingat semuanya
40 Bab 40. Kita sudah suami-istri
41 Bab 41. Luna minta maaf
42 Bab 42. Pindah ke London
43 Bab 43. Rasa telah berubah
44 Bab 44. Pergi bekerja
45 Bab 45. Rasa bersalah
46 Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47 Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48 Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49 Bab 49. Natasha tau semuanya
50 Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51 WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52 Dihamili Berondong
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2
Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3
Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4
Bab 4. Ivana dilecehkan?
5
Bab 5. Ajakan Aiden
6
Bab 6. Pusing
7
Bab 7. Petaka obat xx
8
Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9
Bab 9. Calon kakak ipar
10
Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11
Bab 11. Mual mual
12
Bab 12. Garis dua
13
Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14
Bab 14. Bantu aku Dixon!
15
Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16
Bab 16. Kebodohan Aiden
17
Bab 17. Kabar mengejutkan
18
Bab 18. Natasha meninggal?
19
Bab 19. Aiden hancur
20
Bab 20. Natasha masih hidup?
21
Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22
Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23
Bab 23. Bertemu kembali
24
Bab 25. Seperti orang asing
25
Bab 25. Memulai dari awal
26
Bab 26. Maafkan aku Ivana
27
Bab 27. Hari yang panjang
28
Bab 28. Kakakmu akan menikah
29
Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30
Bab 30. Mencari Natasha
31
Bab 31. Beraninya kau
32
Bab 32. Natasha menggoda iman
33
Bab 33. Memberi pelajaran!
34
Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35
Bab 35. Ivana hamil.
36
Bab 36. Dibawah langit jingga
37
Bab 37. Dia masih hidup
38
Bab 38. Janji suci
39
Bab 39. Ingat semuanya
40
Bab 40. Kita sudah suami-istri
41
Bab 41. Luna minta maaf
42
Bab 42. Pindah ke London
43
Bab 43. Rasa telah berubah
44
Bab 44. Pergi bekerja
45
Bab 45. Rasa bersalah
46
Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47
Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48
Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49
Bab 49. Natasha tau semuanya
50
Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51
WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52
Dihamili Berondong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!