Bab 3. Menyewa wanita panggilan

Natasha berada di luar ruangan Presdir yang terkunci dan tertutup rapat itu, dia melihat surat pengunduran diri yang sudah ia buat 1 minggu yang lalu. Ya, Natasha mempunyai niat untuk berhenti dari pekerjaannya disana. Namun Natasha masih ragu untuk berhenti dari sana, ia masih tidak rela meninggalkan Aiden. Tak peduli pria itu memperlakukan dengan baik ataupun tidak.

Selagi menunggu Aiden selesai dengan urusannya bersama wanita berambut merah itu, Natasha mengobati luka di pipi dan keningnya saat ia menyadari bahwa wajahnya terluka.

"Ish...aku pikir aku tidak terluka. Ternyata aku terluka." gadis itu meringis memegangi keningnya yang basah karena darah. "Semangat Natasha! Semangat!" Natasha berusaha tersenyum meski hatinya menangis.

Aku harus ingat dengan alasanku bertahan disini. Aku harus berada di sisimu, untuk menebus rasa bersalahku padamu Aiden. Natasha membatin. Natasha ingat percakapannya dengan Aiden beberapa tahun yang lalu.

Aiden maafkan aku, maafkan ibuku...apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku? Apa yang harus aku lakukan agar kau merasa lebih baik?

Kau mau tau? Berada disisiku dan jangan pernah kabur!

Kata-kata itu selalu Natasha ingat untuk mengurangi rasa bersalahnya pada Aiden.

Dan kini gadis itu sendirian berada di meja kerjanya, dimana ia harus mendengar suara-suara percintaan yang dilakukan Aiden dengan wanita didalam sana. "Ya Tuhan...hatiku sakit sekali..." Natasha memegang dadanya yang terasa sesak mendengar suara-suara laknat itu di telinganya.

"Ahh....tuan lebih cepat...tuan... ahhhh!!" jerit wanita itu dari dalam ruangan Aiden. Natasha mendengarnya dengan jelas, dia berharap tuli saja saat ini.

****

Sementara itu di dalam ruangan Aiden, wanita berambut merah terlihat hanya memakai pakaian dalamm saja. Tubuhnya meliuk-liuk di depan Aiden dengan bibir yang terus mendesah dan menjerit seolah sedang keenakan akan sesuatu. Padahal Aiden sama sekali tidak menyentuhnya.

"Ayolah sentuh saya tuan...kumohon...aahhh...tuan...apa kau tidak tergoda melihat saya?" pinta wanita berambut merah itu sembari memainkan miliknya sendiri. Ia ingin Aiden menyentuhnya, tapi mendekatinya pun tidak mau. Aiden tetap dingin dan acuh, tapi saat didepan Natasha. Pria itu bersikap seolah-olah dia menikmati kebersamaan bersama dengan wanita-wanita yang selalu disewanya itu.

Wanita itu membayangkan Aiden menjamah tubuhnya, tapi sayang Aiden tidak menyentuhnya sama sekali. "Teruslah menjerit seperti itu! Aku akan membayar setiap jeritan dan desahaan yang keluar dari bibirmu." bisik Aiden pada wanita itu seraya menyesap rokok yang ada di tangannya. Dia duduk di kursi, sementara wanita itu asyik dengan dirinya sendiri.

Sial! Aku adalah pelacur kelas atas dan pria ini membayarku kemari bukan untuk menyentuhku? Hanya disuruh ini saja? Wanita berambut merah itu memaki dirinya sendiri dalam hati. Amber, adalah pelacur terbaik dan kelas atas, tidak pernah ada klien yang tidak tergoda kepadanya. Dan Aiden adalah satu-satunya pria yang menyewa dirinya tapi tidak menyentuhnya. Oh betapa sucinya pria ini! pikir Amber dalam hatinya. Jujur saja harga diri Amber terluka karena Aiden tidak menjamahnya. Pria didepan Amber ini, berhasil membuat Amber kesal.

"Tuan, anda akan menyesal karena tidak menyentuh saya. Saya adalah yang terbaik tuan, apa kata teman-teman saya, bila saya tidak berhasil naik ke ranjang tuan?" kata Amber seraya berjalan mendekati Aiden, bermaksud menggoda pria tampan itu.

"Kalau kau berani mendekat selangkah lagi, aku akan membunuhmu. Aku serius." tatapan Aiden dan ancamannya, membuat wanita itu urung untuk mendekatinya lagi.

"****!" umpat Amber pelan.

"Lakukan tugasmu, menjerit lagi, CEPAT!" sentak Aiden pada wanita itu dengan mata menatap tajam.

Amber berdecak pelan mengumpat Aiden, dia tidak percaya bahwa ada pria yang tidak tergoda dengannya. Bahkan kini ia sudah tanpa sehelai benang didepan pria itu, apa pria itu impoten? Entahlah apa tujuan Aiden memintanya begini? Amber tidak tahu.

Sial! Ini adalah penghinaan terburuk karirku sebagai pelacur terbaik. Brengsek! Tidak boleh ada yang tau kalau aku tidak disentuh olehnya.

Amber kembali menjerit, mendesah dan bermain sendiri dengan tubuhnya. Sedangkan Aiden asik menyesap rokoknya, tanpa melihat Amber sama sekali.

Seandainya kau seperti jalangg didepanku ini, Nath. Tapi kau tidak. Kata Aiden didalam hatinya.

****

1 jam berlalu, pintu ruang Presdir pun terbuka. Natasha segera berangkat dari tempat duduknya, ia buru-buru menyeka air matanya. Natasha menundukkan kepalanya, namun ia sempat melihat beberapa tanda merah di tubuh wanita seksi itu. Tangannya terkepal erat, ia sadar tak boleh cemburu.

Diam-diam Aiden melirik sekretarisnya itu, dia tersenyum puas melihat Natasha habis menangis. Dia suka melihat gadis itu menangisinya, ataupun terluka karenanya.

"Terimakasih atas pelayananmu." ucap Aiden pada Amber dengan lembut.

Amber melirik sekilas pada Natasha dan melihat raut wajahnya, ia sepertinya paham kenapa Aiden seperti ini. Amber berpikir ini gila, mana ada pria yang tega membuat orang yang dia cintai cemburu. "Oh, jadi gadis ini yang membuat harga diriku terluka?"

"Iya tuan, kapanpun kau membutuhkanku. Kau bisa menghubungiku. Aku juga sangat puas berada di bawah tubuhmu." Amber mencerna dengan sangat baik akting Aiden, dia meraba-raba tangan Aiden dibalik jas hitamnya itu.

Natasha menahan air matanya, dia tetap menundukkan kepalanya. Tak berani melihat Aiden dan wanita itu.

"Ya,kau sangat memuaskan." jawab Aiden seraya tersenyum palsu pada wanita itu. "Natasha, antarkan Amber sampai ke lift!" titah Aiden pada gadis itu dengan suara datarnya.

"I-iya baik pak..." jawab Natasha dengan suara gemetar menahan tangis.

Natasha kembali mengangkat wajahnya, dia berusaha tersenyum profesional. Lalu dia pun mengantar Amber sampai ke lift. "Kau mencintainya bukan?"

"A-apa?" Natasha tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Amber. Kenapa tiba-tiba Amber bertanya begitu?

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi semangatlah." kata Amber lalu dia berjalan memasuki lift, lift itu membawanya ke lantai bawah. Sementara Natasha tertegun mendengar apa yang dikatakan Amber padanya.

****

Di tempat lain, kampus bergengsi di London, Inggris. Ivana terlihat sedang berkumpul dengan teman-temannya, setelah ia menyelesaikan kelas desainnya. Ivana mengambil jurusan yang sama seperti jurusan mendiang ibunya dulu, yaitu jurusan desain.

"Bye Ivana, aku sudah dijemput oleh pacarku." kata Evelyn, teman baik Ivana.

"Aku juga." pamit Erika, salah satu teman baik Ivana juga.

"Baiklah, hati-hati." Ivana melambaikan tangannya pada kedua temannya yang sudah dijemput oleh pacarnya masing-masing. Sementara ia masih menunggu jemputan supirnya di dekat tangga kampus.

"Ivana!" panggil seorang pria yang membuat Ivana berdiri dari duduknya.

"Kak Raphael? Sedang apa kau disini?" tanya Ivana terkejut melihat seorang pria tampan membawa buket bunga mawar merah muda dan berdiri didepannya.

"Tentu saja untuk bertemu denganmu, baby." pria itu mengerlingkan sebelah matanya, sementara Ivana terdiam bingung.

...****...

Wah wah...apakah si Raphael pacarnya Ivana? 😂gimana dong ini...

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

masih nyimak

2023-05-27

1

ivana ma rafael kisahnya nyatu d sini kah

2023-03-13

1

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

wah ivana ngikutin jejak ibunya menjalin cinta dg hot uncle alias om2 😅😅

2023-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2 Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3 Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4 Bab 4. Ivana dilecehkan?
5 Bab 5. Ajakan Aiden
6 Bab 6. Pusing
7 Bab 7. Petaka obat xx
8 Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9 Bab 9. Calon kakak ipar
10 Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11 Bab 11. Mual mual
12 Bab 12. Garis dua
13 Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14 Bab 14. Bantu aku Dixon!
15 Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16 Bab 16. Kebodohan Aiden
17 Bab 17. Kabar mengejutkan
18 Bab 18. Natasha meninggal?
19 Bab 19. Aiden hancur
20 Bab 20. Natasha masih hidup?
21 Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22 Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23 Bab 23. Bertemu kembali
24 Bab 25. Seperti orang asing
25 Bab 25. Memulai dari awal
26 Bab 26. Maafkan aku Ivana
27 Bab 27. Hari yang panjang
28 Bab 28. Kakakmu akan menikah
29 Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30 Bab 30. Mencari Natasha
31 Bab 31. Beraninya kau
32 Bab 32. Natasha menggoda iman
33 Bab 33. Memberi pelajaran!
34 Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35 Bab 35. Ivana hamil.
36 Bab 36. Dibawah langit jingga
37 Bab 37. Dia masih hidup
38 Bab 38. Janji suci
39 Bab 39. Ingat semuanya
40 Bab 40. Kita sudah suami-istri
41 Bab 41. Luna minta maaf
42 Bab 42. Pindah ke London
43 Bab 43. Rasa telah berubah
44 Bab 44. Pergi bekerja
45 Bab 45. Rasa bersalah
46 Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47 Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48 Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49 Bab 49. Natasha tau semuanya
50 Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51 WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52 Dihamili Berondong
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2
Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3
Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4
Bab 4. Ivana dilecehkan?
5
Bab 5. Ajakan Aiden
6
Bab 6. Pusing
7
Bab 7. Petaka obat xx
8
Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9
Bab 9. Calon kakak ipar
10
Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11
Bab 11. Mual mual
12
Bab 12. Garis dua
13
Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14
Bab 14. Bantu aku Dixon!
15
Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16
Bab 16. Kebodohan Aiden
17
Bab 17. Kabar mengejutkan
18
Bab 18. Natasha meninggal?
19
Bab 19. Aiden hancur
20
Bab 20. Natasha masih hidup?
21
Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22
Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23
Bab 23. Bertemu kembali
24
Bab 25. Seperti orang asing
25
Bab 25. Memulai dari awal
26
Bab 26. Maafkan aku Ivana
27
Bab 27. Hari yang panjang
28
Bab 28. Kakakmu akan menikah
29
Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30
Bab 30. Mencari Natasha
31
Bab 31. Beraninya kau
32
Bab 32. Natasha menggoda iman
33
Bab 33. Memberi pelajaran!
34
Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35
Bab 35. Ivana hamil.
36
Bab 36. Dibawah langit jingga
37
Bab 37. Dia masih hidup
38
Bab 38. Janji suci
39
Bab 39. Ingat semuanya
40
Bab 40. Kita sudah suami-istri
41
Bab 41. Luna minta maaf
42
Bab 42. Pindah ke London
43
Bab 43. Rasa telah berubah
44
Bab 44. Pergi bekerja
45
Bab 45. Rasa bersalah
46
Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47
Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48
Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49
Bab 49. Natasha tau semuanya
50
Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51
WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52
Dihamili Berondong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!